JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akan memasuki pensiun bulan Agustus mendatang. Siapa yang akan dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Agus?
Salah satu syarat Panglima TNI di antaranya adalah kepala staf angkatan. Baik itu darat, laut dan udara. Sejak reformasi memang jatah Panglima diberikan secara bergiliran bukan monopoli TNI AD.
"Pengganti panglima TNI adalah yang menjabat sebagai kepala staf angkatan. Yang menentukan presiden. Tiga-tiganya memenuhi syarat. Menurut saya semuanya cocok, karena sudah menjadi kepala staf angkatan, menurut saya cocok," jelas Agus usai rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (10/6).
Maka akan ada tiga perwira tinggi yang berpotensi untuk menjadi orang nomor satu di TNI. Uniknya semua adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata tahun 1981. Masing-masing lulusan terbaik di angkatannya, peraih adhimakayasa. Siapa saja mereka?
Kasad Jenderal TNI Moeldoko
Kepala Staf TNI AD Jenderal Moeldoko punya kondite bagus di mata DPR. Moeldoko dikenal sebagai jenderal yang intelek dan bisa dialog. Dari segi pengalaman, Moeldoko pun dinilai mumpuni.
Dia punya pengalaman memimpin pasukan dividi I di Kostrad. Pernah juga membawahi teritorial semasa menjadi Panglima Kodam Siliwangi di Jawa Barat dan Panglima Kodam (Pangdam) XII Tanjungpura.
Moeldoko lahir di Kediri, 6 Juli 1957, dia lulusan terbaik Akabri tahun 1981. Dia merintis karirnya di tubuh baret hijau Kostrad. Mulai dari Danyonif 201/Jaya Yudha, Dan Brigif-1 Pengamanan Ibu Kota hingga Pangdivif 1/Kostrad tahun 2010.
Tahun 2011 Moeldoko menjadi Wagub Lemhannas dan Wakasad tahun 2013, mendampingi Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang menjabat Kasad. Sebelum dipilih Presiden SBY menjadi orang nomor satu di angkatan darat.
Tinggal masalah nasib. Akankah Panglima TNI kembali dipegang TNI AD?
Kasal Laksamana TNI Marsetio
Salah satu syarat Panglima TNI di antaranya adalah kepala staf angkatan. Baik itu darat, laut dan udara. Sejak reformasi memang jatah Panglima diberikan secara bergiliran bukan monopoli TNI AD.
"Pengganti panglima TNI adalah yang menjabat sebagai kepala staf angkatan. Yang menentukan presiden. Tiga-tiganya memenuhi syarat. Menurut saya semuanya cocok, karena sudah menjadi kepala staf angkatan, menurut saya cocok," jelas Agus usai rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (10/6).
Maka akan ada tiga perwira tinggi yang berpotensi untuk menjadi orang nomor satu di TNI. Uniknya semua adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata tahun 1981. Masing-masing lulusan terbaik di angkatannya, peraih adhimakayasa. Siapa saja mereka?
Kasad Jenderal TNI Moeldoko
Kepala Staf TNI AD Jenderal Moeldoko punya kondite bagus di mata DPR. Moeldoko dikenal sebagai jenderal yang intelek dan bisa dialog. Dari segi pengalaman, Moeldoko pun dinilai mumpuni.
Dia punya pengalaman memimpin pasukan dividi I di Kostrad. Pernah juga membawahi teritorial semasa menjadi Panglima Kodam Siliwangi di Jawa Barat dan Panglima Kodam (Pangdam) XII Tanjungpura.
Moeldoko lahir di Kediri, 6 Juli 1957, dia lulusan terbaik Akabri tahun 1981. Dia merintis karirnya di tubuh baret hijau Kostrad. Mulai dari Danyonif 201/Jaya Yudha, Dan Brigif-1 Pengamanan Ibu Kota hingga Pangdivif 1/Kostrad tahun 2010.
Tahun 2011 Moeldoko menjadi Wagub Lemhannas dan Wakasad tahun 2013, mendampingi Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang menjabat Kasad. Sebelum dipilih Presiden SBY menjadi orang nomor satu di angkatan darat.
Tinggal masalah nasib. Akankah Panglima TNI kembali dipegang TNI AD?
Kasal Laksamana TNI Marsetio
Marsetio merintis karirnya sebagai komandan kapal perang di TNI AL. Dia lulus Akademi Angkatan Laut tahun 1981 dengan predikat Adhimakayasa, atau lulusan terbaik.
Pria kelahiran 3 Desember 1956 ini pernah menjadi Komandan KRI Sultan Thaha Syaifuddin, Komandan KRI Nala. Tahun 1999, dan KRI Akhmad Yani.
Posisi Panglima Komando Lintas Laut Militer dan Panglima Armada Barat pernah disandangnya sebelum menjabat Wakil KSAL dengan pangkat jenderal bintang tiga. Pelaut dengan pengalaman komandan kapal perang dan gugus armada tempur.
Selain mendapat Anugerah Adhi Makayasa, Marsetio, juga lulusan terbaik Seskoal tahun 1996 dan mendapatkan penghargaan Dharma Wiratama, Sesko TNI 2001 serta Lemhanas dengan mendapatkan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha KRA 37/2004. Dia juga berhasil menyabet gelar Doktor di bidang Culture Studies di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dengan judisium Cum Laude.
Dari tubuh TNI AL, sudah dua orang menjadi Panglima TNI. Laksamana Widodo AS dan Laksamana Agus Suhartono. Akankah Marsetio yang ketiga?
Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia
Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia lahir di Tabanan, Bali, 20 Februari 1957. Putu Dunia mencatat sejarah sebagai KSAU pertama yang berasal dari Bali dan beragama Hindu. Putra daerah Tabanan tersebut menggantikan posisi Marsekal Imam Sufaat yang memasuki masa pensiun.
Lulusan AAU 1981 ini meraih Adhi Makayasa. Marsekal Ida Bagus Putu Dunia mengawali kariernya di Wing 300 Kohanudnas, Lanud Iswahjudi, Madiun.
Dia terpilih menjadi penerbang tempur A-4 Skyhawk di Skadron 12 Wing 300, Lanud Pekanbaru, kemudian beralih tugas ke Skuadron Udara 11 di Lanud Hasanuddin, Makassar, sebagai penerbang untuk jenis pesawat sama. Di Lanud Hasanuddin inilah ia sempat menjabat Komandan Skuadron Udara 1, dan beberapa tahun kemudian menjadi Komandan Lanud.
Putu kemudian dipromosikan menjadi Panglima Komando Operasi Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) IV Biak, Papua. Putu juga banyak menjabat komandan pendidikan. Dia pernah menjadi Komandan Sesko TNI AU, Gubernur Akademi Angkatan Udara dan Komandan Sesko TNI hingga menyandang bintang tiga.
Baru satu orang marsekal TNI AU yang pernah menjadi Panglima TNI. Marsekal Djoko Suyanto, yang kini menjadi Menko Polhukam.
Pria kelahiran 3 Desember 1956 ini pernah menjadi Komandan KRI Sultan Thaha Syaifuddin, Komandan KRI Nala. Tahun 1999, dan KRI Akhmad Yani.
Posisi Panglima Komando Lintas Laut Militer dan Panglima Armada Barat pernah disandangnya sebelum menjabat Wakil KSAL dengan pangkat jenderal bintang tiga. Pelaut dengan pengalaman komandan kapal perang dan gugus armada tempur.
Selain mendapat Anugerah Adhi Makayasa, Marsetio, juga lulusan terbaik Seskoal tahun 1996 dan mendapatkan penghargaan Dharma Wiratama, Sesko TNI 2001 serta Lemhanas dengan mendapatkan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha KRA 37/2004. Dia juga berhasil menyabet gelar Doktor di bidang Culture Studies di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dengan judisium Cum Laude.
Dari tubuh TNI AL, sudah dua orang menjadi Panglima TNI. Laksamana Widodo AS dan Laksamana Agus Suhartono. Akankah Marsetio yang ketiga?
Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia
Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia lahir di Tabanan, Bali, 20 Februari 1957. Putu Dunia mencatat sejarah sebagai KSAU pertama yang berasal dari Bali dan beragama Hindu. Putra daerah Tabanan tersebut menggantikan posisi Marsekal Imam Sufaat yang memasuki masa pensiun.
Lulusan AAU 1981 ini meraih Adhi Makayasa. Marsekal Ida Bagus Putu Dunia mengawali kariernya di Wing 300 Kohanudnas, Lanud Iswahjudi, Madiun.
Dia terpilih menjadi penerbang tempur A-4 Skyhawk di Skadron 12 Wing 300, Lanud Pekanbaru, kemudian beralih tugas ke Skuadron Udara 11 di Lanud Hasanuddin, Makassar, sebagai penerbang untuk jenis pesawat sama. Di Lanud Hasanuddin inilah ia sempat menjabat Komandan Skuadron Udara 1, dan beberapa tahun kemudian menjadi Komandan Lanud.
Putu kemudian dipromosikan menjadi Panglima Komando Operasi Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) IV Biak, Papua. Putu juga banyak menjabat komandan pendidikan. Dia pernah menjadi Komandan Sesko TNI AU, Gubernur Akademi Angkatan Udara dan Komandan Sesko TNI hingga menyandang bintang tiga.
Baru satu orang marsekal TNI AU yang pernah menjadi Panglima TNI. Marsekal Djoko Suyanto, yang kini menjadi Menko Polhukam.
Sumber : Kaskus
sipapun yang akan menjadi Panglima TNI adalah yang terbaik, harapannya adalah semoga dapat membangun alutsista TNI lebih maju lagi dan modern..
BalasHapussusah juga milihnya semua terbaik, kayaknya Putu Dunia nih yg terpilih
BalasHapusfiling ane moeldoko...
BalasHapusfilling ane boler
BalasHapuskalo boler filing ane menhan...
BalasHapusKn udah jdi pak moeldoko,,,
BalasHapusMenristek aja kl boler, semua anggota PP2A pasti setuju
BalasHapusPanglima tni sudah waktu nya di hapus , cykup mentri pertahanan ,ancaman kudeta mengurang .cukup satu intansi lebih pakem gak tumpang tindih ,hanya presiden panglima tertinggi ! Semua negara aturannya begitu .
BalasHapusWAHAI PARA JENDRAL LIHAT HALAMAN http://yasons.wordpress.com/2013/03/26/isu-hangatskenario-kosovo-untuk-papua-merdeka/#more-145 ,.....TERUSLAH KALIAN MENGIBLAT KE BARAT DAN ANTEK2 NYA BIAR INDONESIA DI AMBANG KE HANCURAN ,',... JADI SEMUA JENDRAL ITU OMONGKOSONG, ANJIIIIIIIIING, SETAAAAAAAAN, PENGHIANAAAAAAAAAAT KAAAUUU, KUALAT LAH KALIAN SEMUAAAAA BANGSAAAAT....HIDUP JENDRAL SUDIRMAAAAAAAAN.
BalasHapustentang gejolak papua..perlu disikapi dengan sangat hati hati..eling lan waspodo..itu mutlak harusss..!! tapi juga jangan bersikap terlalu pesimis kpd pemerintah kita..justru generasi muda spt kita kita inilah yang musti bersatu membangun negri ini brsama dengan pemerintah. ikut andil didalamnya. jangan mudah terhasut atau diadu domba..isi berita tsb bisa juga melemahkan kita..kenapa dmikian.?? ketika kita menanggapi dengan emosi yg berlebihan justru kita sbg rakyat semakin mudah diadu domba.bs juga jd memberi motivasi kpd kita untuk memberikan yg terbaik untk bangsa ini..ketika bangsa ini dihadapkan oleh sesuatu chaos..pemerintah tidak bisa bersikap..?? maka kembali ke mandat tertinggi..bukan presiden bukan menhan bukan panglima TNI..tetapi RAKYAT INDONESIA...!!! presiden Soekarno pernah berkata.." saya berdiri disini bukan sebagai presiden..bukan sebagai panglima komando tertinggi tetapi saya sebagai penyambung lidah rakyat indonesia "!! karena letak kekuatan bangsa adalah persatuan rakyat indonesia. pr yang besar bagi pemerintah kedepan. waspada antek asing..yang merongrong papua..tingkatkan kesehjateraan papua...mutlak dan harus..!! sudah saatnya kekuatan diplomasi luar negri dan intelijen dibenahi secara total..!!i love papua!! i love indonesia..!!
BalasHapusYa stuju ane kalau boler jadi menhan melihat latarnya sebagai maestro retrofit, refurbish, propelan, roket, avionik, nuklir, strategi tempur, di tambah pengalaman dan kolega nya di luar negeri yg banyak sekali!!
BalasHapussiapapaun penggantinya kalau gak borong alutsista ya buat apa????
BalasHapus