JAKARTA-(IDB) : Rencana pembdlian Main Battle Tank jenis Leopard 2A6 bukanlah prioritas dalam jangka menengah ini. Pengadaan kendaraan tempur tiu tidak menjadi agenda dalam postur pertahanan.
“Pembelian Leopard tidak sesuai postur pertahanan Indonesia. Indonesia tidak butuh MBT, paling tidak dalam jangka menengah,” kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti di Jakarta, Rabu (18/7).
Menurutnya, kebutuhan Indonesia saat ini justru pada tank ringan dan antitank. Selain itu, penguatan matra Laut dan Udara mutlak diperlukan. Apalagi ketegangan atas konflik Laut China Selatan memengaruhi stabilitas kawasan di sekitarnya termasuk Indonesia.
Ia mengingatkan, doktrin dan strategi pertahanan Indonesia tak mengenal konsep MBT. Pembelian alutsista harus sesuai doktrin dan strategi TNI. "Kalau ini tak terjadi, artinya pengadaan alutsista dilakukan tanpa perencanaan jelas,” kata Poengky.
Pembelian tank Leopard tidak akan memberi efek gentar negara tetangga. “Kalau punya kapal selam dan pasukan udara yang kuat, mereka baru gentar,” kata Poengky.
“Pembelian Leopard tidak sesuai postur pertahanan Indonesia. Indonesia tidak butuh MBT, paling tidak dalam jangka menengah,” kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti di Jakarta, Rabu (18/7).
Menurutnya, kebutuhan Indonesia saat ini justru pada tank ringan dan antitank. Selain itu, penguatan matra Laut dan Udara mutlak diperlukan. Apalagi ketegangan atas konflik Laut China Selatan memengaruhi stabilitas kawasan di sekitarnya termasuk Indonesia.
Ia mengingatkan, doktrin dan strategi pertahanan Indonesia tak mengenal konsep MBT. Pembelian alutsista harus sesuai doktrin dan strategi TNI. "Kalau ini tak terjadi, artinya pengadaan alutsista dilakukan tanpa perencanaan jelas,” kata Poengky.
Pembelian tank Leopard tidak akan memberi efek gentar negara tetangga. “Kalau punya kapal selam dan pasukan udara yang kuat, mereka baru gentar,” kata Poengky.
Sumber : Jurnas
masih ada T-90 Russia yang tdk kalah sangar. Malah tidak berbelit belit dan anti embargo. Bikin mudah saja to. Bravo TNI
BalasHapusLSM : antek2 asing....
BalasHapusyg gk tau akan dunia militer gk prlu komen.. Maju trus tni..
BalasHapusIbu Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti yang cantik....boleh dong sekali kali Ibu join dengan PAMTAS kita di sepanjang Kalimantan dan rasakan apa yang dirasakan oleh anggota anggota PAMTAS kita disana.....sebelum Ibu bicara banyak ttg pengadaan MBT ini.....rasakan bagaimana rasanya berada didalam light tank apalagi APC yang sedang head to head dengan MBT dan Anti Tank Missile yg dimiliki negara tetangga.....merasakan bagaimana susahnya memonitor daerah perbatasan dimalam hari tanpa teknologi pengindra dan penjejak sasaran malam hari milik MBT....setelah itu Ibu lakoni semua baru silahkan Ibu berbicara.
BalasHapusImparsial tu harusnya hidup di palestina n syria yg lg perng sodara biar ada kerjaan dikit. Dri pd di indonesia ikut2an komentar pertahanan yg dia g paham pokok maslhnya.
HapusKurang kerjaan bgt bikin komen aneh2...sekali2 ikutan pwrang y mbak. Rasain adrenalinmu.
Bravo tni
saya curiga bahwa Imparsial ini AGEN ASING !
BalasHapusOrang2 kayak begini mestinya.....ditaro diperbatasan....biar gak asal jeplak...ngomongnya
BalasHapus