Pages

Jumat, Desember 06, 2013

Pers Conference Perihal Kepastian Indonesia Ambil Kapal Selam Rusia

JAKARTA-(IDB) : Pagi ini 6 Desember 2013 di aula bhineka tunggal ika kantor kementerian pertahanan, menteri pertahanan pak pur bersama dengan Ksal marsetio mengumumkan bahwa telah terjadi kesepakatan antara pemerintah indonesia dengan pemerintah rusia untuk bekerjasama memperkuat armada kapal selam. 

Kapal Selam Kilo dipastikan akan hadir bersama dengan Rudal S Club.

Alhammdullilah...!!!!


Berikut Pers Conference :


Mukadimah
Dibagian ini secara terbuka bersama dengan Kasal Laksamana Marsetio memberikan keterangan pers tentang kapal selam kilo class


Mengapa Kilo
Menhan membicarakan rencana strategis dan juga menjelaskan sistem manajemen antara kapal selam barat dengan kapal selam rusia


Apa potensi Ancaman
Menhan menjelaskan siapa atau apa yang menjadi ancaman potensial


Bagaimana Dengan Pembiayaannya
Menhan membicarakan opsi yang mungkin akan diambil dalam pembelian kapal selam


Kemajuan Dalam Renstra Dan MEF
Paparan singkat menhan tentang kemajuan militer dalam MEF tahap pertama


Bekas atau Baru
Menhan menjelaskan, akan mengambil yang used atau new


Menjelaskan Hibah
penjelasan Menhan mengenai kondisi dari kapal selam hibah


Versi Bahasa Inggris
sama dengan atas tetapi lebih singkat penjelasan dari Menhan




Sumber : Kaskus

Kemhan Kirim Team Khusus Kapal Selam Ke Rusia

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI akan mengirimkan tim khusus untuk melihat secara fisik kondisi kapal selam Kilo Class bekas buatan Rusia yang telah ditawarkan kepada Indonesia.

"Ini merupakan kerja sama lanjutan antara Indonesia dengan Rusia, dari Angkatan Laut, kami akan kirim tim ke Rusia untuk melihat kondisi kapal selam Kilo Class," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Indonesia memiliki dua pilihan untuk memperkuat armada laut nasional, khususnya pengadaan kapal selam, yakni pertama, mendatangkan kapal selam kilo class bekas buatan Rusia, dan opsi kedua, membangun kapal selam baru berteknologi Korea.

Dari dua opsi itu, pihaknya masih mempertimbangkan opsi mana yang akan dipilih karena harus mempertimbangkan cost atau biaya yang akan dihabiskan.

"Kita kirim dulu tim untuk melihat secara fisik untuk mengecek opsi pertama. Kalaupun dipilih kapal selam yang baru, tentu juga butuh biaya yang berbeda. Pembangunan armada kapal selam juga dilakukan berdasarkan masukan dari AL sendiri," ujarnya.

Dalam pengadaan kapal selam, armada yang akan dibangun, diutamakan yang dapat mengoperasikan persenjataan rudal balistik.

Menhan mengatakan, Indonesia memiliki tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Di sebelah timur, alkinya terpecah menjadi tiga bagian, sehingga ada celah untuk masuk ke kepulauan Indonesia.

"Di sebelah timur kepulauan Indonesia, kondisinya berperairan dalam. Sehingga, operasi kapal selam sangat memungkinkan untuk dilakukan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana (TNI) Marsetio, menjelaskan, Indonesia telah memiliki dua kapal selam buatan Jerman, dan saat ini tengah dilaksanakan pembangunan tiga unit kapal selam atas kerja sama dengan Korea Selatan.

"Ada keinginan dari Rusia menawarkan kapal selam kilo class. Tim akan segera brangkat menindaklanjuti tawaran Rusia tersebut," katanya.

Ia menambahkan, sebagai negara kepulauan, Indonesia idealnya memiliki 12 unit kapal selam, namun TNI AL akan menyesuaikan budget yang diterima.

"Kita juga punya rencana startegis untuk mencapai kekuatan pokok minimum (MEF). Kalau anggaran tersedia dan ada percepatan, maka akan memberikan efek strategi bagi pertahanan," tutur Marsetio.



Sumber : Antara

Mantab...Indonesia Borong Kapal Selam Rusia

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut akan membeli sejumlah kapal selam class kilo dari Rusia dalam waktu dekat ini. Tujuan pembelian kapal selam tersebut untuk menjaga pertahanan batas laut selatan Indonesia.


"Karena di laut selatan Indonesia itu termasuk laut dalam dan cocok di sana. Selain itu di laut selatan terdapat lima titik jalur yang harus dijaga apabila musuh datang," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya usai rapat dengan Kepala Staf Angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio dan delegasi Rusia, Jumat (6/12).



Purnomo menambahkan alasan pembelian dari Rusia karena teknologi yang dimiliki negeri komunis itu sangat canggih. Kecanggihan tersebut yakni kapal selam class kilo memiliki rudal pengendali dari bawah laut ke permukaan.



"Tetapi untuk jumlah berapa yang dibeli dan barang baru atau bekas kita akan kirim tim dulu ke Rusia. Nanti tim akan melihat kondisi kapalnya seperti apa perbedaan yang baru dan bekas," katanya.



Mengenai sistem pembayaran, Purnomo memiliki dua opsi kredit atau cash. "Anggaran dari kabinet masih tersisa cukup banyak kok," tuturnya.



Sementara itu, Marsetio mengatakan saat ini Indonesia baru memiliki dua kapal selam dari Jerman yang beroperasi. Selain itu, saat ini TNI AL sedang membangun kapal selam dari Korea Selatan.



"Jadi idealnya kita butuh minimal 12 kapal selam untuk menjaga pertahanan laut Indonesia. Tetapi kita sesuaikan dengan budget negara," kata Marsetio.



Bangun Kapal Selam Besar-besaran, Indonesia Incar Rusia



Indonesia berniat membeli kapal selam buatan Rusia. Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan hal tersebut setelah menggelar rapat dengan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetyo.

"Ada rencana pembangunan kapal selam besar-besaran di Indonesia. Kami telah bicara dengan tim dari Rusia," ujar Purnomo saat jumpa pers di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2013).


Sebelumnya Indonesia juga telah memiliki 3 kapal selam baru hasil kerjasama dengan Korea Selatan pada Selasa (3/12) lalu. Sebanyak 2 unit dibuat di Korea Selatan, dan satu unit dibuat di dalam negeri.


"Kalau untuk jumlahnya (yang di Rusia), sekitar bulan depan kita akan kirim tim Angkatan Laut ke Rusia untuk melihat spesifikasi. Mereka akan lihat spesifikasi teknisnya serta disesuaikan dengan anggaran yang ada," imbuhnya.


Purnomo menyebut bahwa kapal selam buatan Rusia memiliki keunggulan pada teknologi peluru kendalinya. Kapal selam tersebut mampu menembak hingga 300-400 km dari subsurface hingga surface.


"Kapal selam tersebut namanya Kilo. Nantinya kita ada dua pilihan yakni beli kapal bekas kemudian kita modifikasi, atau kita akan beli kapal baru," tuturnya.


Purnomo pun menegaskan bahwa kerjasama ini tak ada kaitannya dengan isu intelejen yang dibocorkan oleh Edward Snowden. Karena saat ini Snowden berada di Rusia.


"Oh tidak ada kaitannya (dengan Snowden), karena kita kan sudah ada wacana kerjasama ini sejak 4 tahun lalu," pungkasnya.


Menhan Bantah Beli Kapal Selam untuk Hadapi Ancaman Australia


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah rencana pembelian kapal selam jenis Kilo Class dari Rusia yang ditempatkan di wilayah selatan Indonesia untuk menghadapi ancaman dari Australia. Menurutnya, pembelian kapal selam sudah direncanakan sejak lama sesuai dengan rencana strategis Minimum Essential Force (MEF).

"Saya tidak pernah mengatakan ancaman dari selatan dalam buku putih. Dalam rencana itu, dalam konteks regional yang diprioritaskan itu di perbatasan," katanya kepada wartawan saat jumpa pers di kantor Kementerian Pertahanan, Medan Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Menurut, Kementerian Pertahanan sudah merencanakan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) sejak MEF dibuat dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama (2010-2014), tahap kedua (2015-2019), dan tahap ketiga (2020-2024). Terkait rencana pembelian kapal selam, ia mengatakan pembelian alutsista bisa saja dipercepat sesuai dengan kemampuan anggaran.

"Selama kami memiliki dukungan dari pemerintah dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), itu kita lakukan," ucapnya.


Purnomo mengatakan rencana pembelian kapal selam dari Rusia untuk menjaga checkpoint perairan Indonesia. Indonesia, katanya, memiliki lima checkpoint, yaitu selat sunda, selat Lombok, dan tiga checkpoint di wilayah timur perairan Indonesia. Ia mengatakan kapal selam ini nantinya akan ditempatkan di wilayah timur karena perairannya yang cukup dalam. 


Ia mengatakan kapal selam jenis Kilo Class yang dibeli dari Rusia adalah kapal selam bekas yang akan dimodernisasi, termasuk dilengkapi peluru kendali jarak jauh. Namun, ia mengatakan kapal selam itu masih dioperasionalkan oleh AL Rusia.

"Di dalam military base-nya, mereka punya ratusan kapal selam yang masih digunakan," kata Purnomo.

Terkait dengan alokasi dana, Purnomo mengatakan kementeriannya tidak memiliki masalah dengan anggaran. Mengenai nilai pembeliannya, ia juga mengaku masih bernegosiasi dengan pihak Rusia, termasuk soal opsi jenis pembiayaan yang akan digunakan.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetiyo mengatakan saat TNI-AL sudah mengirimkan sebuah tim untuk memeriksa spesifikasi teknis kapal selam tersebut. Namun, ia menggarisbawahi salah satu keunggulan dari kapal selam buatan Rusia tersebut.


"Kemampuannya yang memiliki peluru kendali yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan (laut) dengan jarak jauh. Itu yang kita enggak punya," tandasnya.




Sumber : Merdeka

KRI Tanjung Nusanive-973 Debarkasi Pasukan Yon Armed Kostrad

armed-sub
SURABAYA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia KRI Tanjung Nusanive-973 yang merupakan kapal perang di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dengan komandan Letkol Laut (P) Irwan Sondang Parluhutan Siagian, melaksanakan debarkasi pasukan TNI  AD Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 8/12 Brigif II Kostrad Jember Jawa Timur, di Dermaga Pelabuhan Jamrud Utara, Tanjung Perak Surabaya.


Pasukan TNI AD Yon Armed 8/12 Brigif II Kostrad Jember, Jatim yang berjumlah 488 Orang Personel tersebut, telah selesai melaksanakan operasi pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) di wilayah Maluku dan Maluku Utara selama lebih kurang enam bulan.


Kedatangan pasukan tersebut, disambut dengan upacara militer yang dipimpin Panglima Divisi (Pangdiv) II Kostrad Mayjen TNI Agus Kristanto, selaku inspektur upacara (Irup), dan dihadiri oleh seluruh Asisten Pangdiv II, Pamen dari Kodam V Brawijaya, Pamen Armatim, Pamen Lantamal V,  Satlinlamil Surabaya dan pasukan gabungan pendukung dari Gartap III Surabaya.


KRI Tanjung Nusanive-973 dari Maluku mengangkut dua Batalyon yaitu pasukan dari Yon Armed 8/12 Brigif II Kostrad Jember serta Yonif 611/Awang Long Kodam VI/Tanjung Pura yang sudah enam bulan bertugas  melaksanakan tugas operasi Pamrahwan di Maluku dan Maluku Utara.


Kegiatan KRI Tanjung Nusanive-973, dalam melaksanakan operasi angkutan laut militer dalam rangka mendukung pergeseran pasukan ke daerah-daerah rawan ini, merupakan salah satu tugas pokok Kolinlamil.

Tugas-tugas lain yang selalu aktif dilaksanakan Kolinlamil setiap tahunnya adalah di antaranya pergeseran pasukan ke daerah perbatasan (Pamtas) serta pergeseran pasukan ke pulau-pulau terluar RI yang berbatasan dengan negara tetangga (Pamputer)




Sumber : Poskota

Indonesia Imbau Jepang Dan Tiongkok Cegah Konflik Militer

MADURA-(IDB) : Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengimbau Jepang dan Tiongkok saling menahan diri untuk mencegah terjadinya konflik militer.
 
Hubungan Jepang-Tiongkok memanas menyusul langkah agresif Beijing mengumumkan zona pertahanan udara, yang meliputi pulau-pulau yang disengketakan kedua negara.


"Saya khawatir kalau masing-masing pihak tidak mampu menahan diri, maka bisa terjadi konflik militer yang akan membahayakan keamanan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan Asia Timur," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat (6/12).


Presiden mengaku prihatin atas ketegangan yang terus terjadi di Asia Timur, khususnya yang melibatkan Jepang dan Tiongkok.


Dia menyebutkan, kawasan Laut Cina Selatan yang selama ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya konflik militer, justru relatif bisa dikelola.


RI, kata Presiden, memainkan peran yang sangat aktif dan konstruktif, baik dalam konteks ASEAN maupun secara bilateral.


"Disaat isu Laut Cina Selatan bisa dikelola dengan baik, belakangan Kawasan Asia Timur terjadi ketegangan baru. Menahan diri dan tidak membuat situasinya ekskalatif dan bertambah buruk," kata Presiden. 




Sumber : BeritaSatu

The Jupiters Mendapat Sambutan Meriah Masyarakat Brunei

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Ribuan masyarakat yang berada disekitar Gedung Exhibition Jerudong Park menyaksikan penanpilan tim aerobatik TNI Angkatan Udara The Jupiters saat tim aerobatik tersebut bernamuver dikawasan tersebut, Kamis (5/12). 


“The 4th Brunei Darussalam International Defence Exhibition” (BRIDEX 2013), event dua tahunan yang diadakan Pemerintahan Brunei tersebut menampilkan tim aerobatik The Jupiters yang didatangkan dari Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta dengan diawaki oleh para instruktur penerbang TNI AU. 


Pada setiap manuvernya The Jupiters mendapat applause dari masyarakat, seperti saat melakukan jupiters roll, cross over break, the mirror, loop and boom burst dan ketika dua pesawat The Jupiters saat melukis hati dengan asapnya di langit Brunei. 


Pada manuver formasi hight show The jupiter menampilkan sekitar 18 manuver diantaranya Jupiter Roll, Loop, Clover Leaf, Vulcan and cross Over Benefit, Loop and Cross Over Break, Jupiter Wheel, Tango to Diamond, Mirror, Screw Roll, Heart, Roll Slide, Solo Spin, Five Card Loop, Jupiter Roll Back, dan Loop and Boom Burst. 


Selain aerobatik, The Jupiters juga menggelar statick show yang diadakan di Rimba Air Base (RAB) TUDB, yang dibanjiri masyarakat Brunei, tidak ketinggalan Putra Mahkota Kerajaan Brunei Abdul Wakeel dan Putri Kerajaan Ameerah Wardatul Bolkiah mencoba duduk di Coockpit pesawat The Jupiters KT-1B woong Bee. 



Sumber : TNI AU

TNI AL Unjuk Kekuatan Taktis Di Hari Armada

SURABAYA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut unjuk kekuatan pada peringatan Hari Armada tahun 2013 yang dipusatkan di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Kamis.
 
Upacara militer yang diikuti sekitar 2.800 orang prajurit TNI AL dari berbagai kesatuan itu, dipimpin langsung Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio dan dihadiri para petinggi TNI, Polri, sejumlah mantan KSAL, dan kalangan pejabat sipil.


Sejumlah unsur kekuatan ditampilkan pada upacara tersebut, antara 12 unit kapal perang, termasuk kapal selam KRI Nanggala-402, masing-masing empat unit tank amfibi BMP-3F, tank PT-76 dan tank BTR-50, serta meriam Howitzer kaliber 122 mm dan 105 mm.


Pada kesempatan itu, prajurit TNI AL menunjukkan kemampuan tempur taktisnya dalam sebuah demonstrasi pembebasan kapal niaga dari aksi pembajakan yang dilakukan sekawanan teroris.


Demontrasi ini melibatkan alat utama sistem senjata yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), terdiri dari kapal perang, pesawat udara patroli, helikopter, serta pasukan khusus TNI AL dari unsur Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Pasukan Intai Amfibi (Taifib).


Skenario demonstrasi pertempuran khusus aspek laut diawali adanya aksi pembajakan kapal niaga yang diperankan KRI dr Soeharso-990 dengan beberapa awaknya, tiba-tiba dibajak dan penumpangnya disandera kawanan teroris berjumlah 25 orang.


Mendapatkan informasi adanya pembajakan, jajaran Koarmatim langsung menerjunkan tim gabungan Kopaska dan Taifib untuk melakukan operasi penyerbuan sekaligus pembebasan sandera dari laut dan udara, hingga terjadi kontak senjata.


Tamu undangan dan masyarakat yang hadir di Dermaga Koarmatim dibuat terkesima dengan aksi terjun payung pasukan Taifib saat mendarat di geladak kapal untuk melakukan penyerbuan bersama Kopaska yang masuk dari sisi kapal menggunakan boat tempur.


"Operasi pembebasan tersebut merupakan salah satu fungsi dan tugas khusus TNI AL dalam rangka menegakkan kedaulatan hukum di laut dari tindak kejahatan seperti pembajakan dan terorisme," kata KSAL Laksamana TNI Marsetio, usai defile pasukan.


Selain demonstrasi, juga dilaksanakan "sailing pass" kapal perang di perairan Selat Madura yang membentuk formasi tempur dan menembakkan senjata artileri dan roket antikapal selam buatan Rusia, serta atraksi "fly pass" pesawat udara dari Puspenerbal yang menyebarkan ranjau laut.


Menurut Marsetio, sudah sekitar lima kali perayaan Hari Armada atau lima tahun terakhir, TNI AL tidak menggelar defile kapal perang dan unsur pendukungnya lengkap dengan aksi manuver dan demonstrasi pertempuran laut.


"Apa yang ditampilkan kali ini merupakan sebagian dari kekuatan yang dimiliki TNI AL. Kemampuan dan profesionalisme prajurit harus terus ditingkatkan untuk mengemban tugas-tugas ke depan yang semakin berat dan kompleks," ujarnya.




Sumber : Republika

Yonif 100/Raider Jaga Patok Perbatasan Indonesia Malaysia

BINJAI-(IDB) : Wakil Kepala Staf TNI-Angkatan Darat Letjen TNI Muhammad Munir mengatakan prajurit Batalyon 100/Raider, Kodam I Bukit Barisan menjaga sebanyak 13.544 patok di Kalimantan Timur, perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

"Patok perbatasan tersebut harus tetap diawasi agar jangan berpindah dari tempat yang semula ke lokasi lain," katanya di Binjai, Kamis, usai meninjau 650 prajurit Yonif 100/Raider yang akan bertugas ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Patok perbatasan Indonesia-Malaysia, menurut Wakasad, merupakan kesepakatan antarkedua negara dan harus dihormati dan saling dijaga.

"Prajurit TNI-AD harus menjaga wilayah perbatasan Indonesia karena ini adalah kedaulatan negara," ujar jenderal bintang tiga itu.

Wakasad menyebutkan, menjaga patok perbatasan tersebut, dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, hal ini juga merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karena itu, katanya, menjadi tangung jawab prajurit Yonif 100/Raider mengamankan belasan ribu batas patok yang ada di Kaltim yang berbatasan dengan negara tetangga.

"Jangan sampai ada patok perbatasan negara tersebut yang bergeser dan kalau hal ini dibiarkan jelas merugikan Indonesia," ucap Munir.

Wakasad menambahkan, jika ada kelihatan patok perbatasan tersebut yang hilang atau tercabut dan usahakan agar diganti, sehingga dapat diketahui batas wilayah Indonesia.

Selain itu, prajurit TNI-AD yang ditugaskan di Kaltim harus melihat dan mengawasi patok perbatasan. Dan jangan ada yang rusak dan kalau ada yang miring usahakan menegakkannya kembali.

"Prajurit yang bertugas di daerah perbatasan dapat menjaga keamanan, kesehatan dan bergaul dengan baik dengan masyarakat setempat," kata Munir.

Pada acara kunjungan Wakasad tersebut hadir Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari Sugiono, Kasdam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Andogo Wiradi dan para asisten.

Luas perbatasan Kalimantan Timur, Indonesia dengan Malaysia sepanjang lebih kurang 1.308 kilometer, jumlah patok perbatasan sebanyak 13.544 buah dan jumlah pos sebanyak 31 unit.

Yonif 100/Raider yang dipimpin Komandan Batalyon (Danyon) Letkol Inf Safta Feriansyah akan menggantikan Yonif 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa (AYJP) dari Kodam II/ Sriwijaya yang saat ini bertugas di Kaltim.



Sumber : Antara

Leopard Akan Meriahkan Peringatan Hari Juang Kartika

ARC-(IDB) : Segenap personel TNI Angkatan Darat kembali sibuk. Pasalnya, dalam waktu dekat TNI-AD akan melaksanakan peringatan Hari Juang Kartika yang rencananya akan dipusatkan di Jember Jawa Timur. 

Selain defile, akan dilakukan pula pameran alutsista di Alun-alun kabupaten Jember pada tanggal 14-17 desember. Lantaran jauhnya tempat pelaksanaan kegiatan, sejumlah persiapan pun sudah dilakukan sejak awal bulan Desember ini. 

Seperti menyiapkan pergeseran alutsista serta personel. Bahkan Tank Tempur Utama TNI-AD Leopard 2A4 juga akan tampil dan kini tengah dalam persiapan.

Selain Leopard 2A4, alutsista lainnya juga akan ditampilkan. Seperti Panser Tarantula, Panser Anoa, Tank Marder, dan lainnya. Sejumlah material itu bahkan sudah dilakukan pergeseran baik jalan darat maupun melalui Laut. 

Panser Tarantula misalnya sudah berlayar sejak rabu malam menggunakan LST milik TNI-AD. Sementara Leopard 2A4 rencananya akan bergerak melalui jalur darat dalam waktu sangat dekat. Nah, bagi anda penggemar Leopard, siapkan kamera anda. Siapa tahu bertemu dengan sang Macan Bavaria di tengah jalan.



Keikutsertaan Leopard 2A4 TNI AD kali ini juga kembali mematahkan isu bahwa MBT itu hanya berstatus pinjaman dan sudah dikembalikan seusai defile HUT TNI lalu. 

Sebenarnya yang terjadi adalah ada beberapa pilihan terkait kedatangan Leopard 2 waktu itu namun itu semua tergantung penilaian yang dilakukan oleh TNI-AD, Pussenkav khususnya. Yaitu dikembalikan jika dinilai tidak baik, dan tidak dikembalikan jika hasil penilaian menunjukan Tank Leopard 2 yang telah tiba berfungsi dengan baik serta langsung masuk Batalyon operasional. 

Ada pula opsi, tidak dikembalikan namun nantinya tank yang telah tiba berfungsi sebagai bahan suku cadang. Dan tampaknya jelas, tank Leopard 2 yang telah tiba itu tidak dikembalikan. Dan kabarnya, seusai hari Juang Kartika, Tank Leopard 2A4 ini akan segera mengisi garasi di Batalyon Kavaleri 8.



Sumber : ARC

Indonesia Tetap Tangguhkan Kerja Sama Dengan Australia

Ada enam langkah yang harus lebih dulu dilakukan Australia. 

JAKARTA-(IDB) : Kendati Australia telah menyatakan dua kali penyesalannya, namun Indonesia tetap menangguhkan kerja sama kedua negara dalam tiga sektor. Penangguhan dilakukan menyusul terungkapnya penyadapan oleh Australia terhadap kepala negara Indonesia.

Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan bahwa tiga bentuk kerja sama -kerja sama pertukaran informasi intelijen, militer dan penanganan imigran gelap- akan dilanjutkan jika kedua negara telah melalui enam langkah normalisasi hubungan. Enam langkah ini disampaikan Presiden Yudhoyono November lalu.

"Itu adalah langkah keenam, setelah langkah pertama, setelah penyusunan Code of Conduct, dipelajari, ditandatangani kedua kepala negara, dilaksanakan, di-review, setelah dirasa betul-betul nyaman untuk bekerja sama lagi, baru kita bicara pemulihan," kata Natalegawa, usai bertemu Menlu Australia Julie Bishop di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis 4 Desember 2013.

Natalegawa menjelaskan, kedua negara memiliki jalur komunikasi khusus untuk tiga sektor ini. Hal ini penting untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul akibat penangguhan tiga kerja sama ini.

Kunjungan Julie Bishop ini adalah langkah pertama dalam menormalisasi hubungan kedua negara. Selain ketiga kerja sama yang ditangguhkan, Bishop mengatakan bahwa kemitraan kedua negara masih akan berlanjut di sektor ekonomi, finansial, pendidikan dan investasi.

"Ada keterlibatan kerja sama yang luas antara kedua negara, antara 22 departemen di Australia dengan Indonesia di 60 pekerjaan yang berbeda," kata Bishop.

Selain itu, Bishop mengatakan bahwa pemerintahnya berkomitmen untuk menormalisasi kemitraan dengan Indonesia. Di antaranya adalah kemitraan strategis di bidang ekonomi, diplomasi, pertahanan, budaya dan antar masyarakat.

"Kami bekerja sama untuk melakukan langkah selanjutnya, mencari dan membangun kesepahaman bersama berdasarkan prinsip Lombok Treaty tahun 2006, yang fokus utamanya adalah menghargai kedaulatan masing-masing dan mencari kesamaan visi," kata Bishop.

Dalam pertemuan itu, Bishop kembali menyatakan penyesalan Australia atas kejadian yang menyebabkan hubungan kedua negara retak. Selain itu, Bishop menyatakan komitmen pemerintahan Tony Abbott untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang melukai Indonesia.




Sumber : Vivanews

Australia Setuju 6 Langkah Perbaikan Hubungan Yang Diajukan Indonesia

Australia juga janji tak lagi sadap pejabat Indonesia.

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Australia menyampaikan persetujuannya terhadap enam langkah yang diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai prasyarat untuk memperbaiki hubungan bilateral dengan Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Julie Bishop ketika bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa di Pejambon, Kamis 5 Desember 2013.

Stasiun berita Australia, Sky News, melansir Pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott juga memastikan tidak akan lagi mengerahkan aset intelijennya atas Indonesia.

"Kami catat langkah-langkah yang telah diajukan oleh Presiden Yudhyono yang harus ditempuh dalam upaya menormalisasi hubungan kedua negara dan tentu saja kami setuju mematuhi langkah tersebut," ujar Bishop saat memberikan keterangan pers.

Dalam kesempatan itu, Bishop kembali menyatakan penyesalan yang mendalam atas memburuknya hubungan bilateral kedua negara akibat pemberitaan mengenai aksi spionase yang dilakukan Badan Intelijen Australia (DSD) terhadap Presiden SBY, Ani Yudhoyono, dan sejumlah pejabat tinggi Indonesia.

"Terus terang, kami menyesal atas peristiwa yang menyebabkan situasi ini. Kami menyesal telah melukai Presiden SBY dan rakyat Indonesia," imbuh Bishop.

PM Tony Abbott, ujar Bishop, kembali menegaskan bahwa Pemerintahannya tidak akan bertindak atau menggunakan aset atau sumber daya mereka, termasuk intelijen, untuk kembali menyakiti Indonesia.

Namun, dalam kunjungan tersebut, Bishop tidak mengurai apakah permintaan maaf yang sebelumnya turut dituntut oleh Pemerintah Indonesia, telah diutarakan.

Kerjasama 2 Negara
  
Sementara dalam kesempatan yang sama Marty menyampaikan komunikasi yang terjalin antara dirinya dengan Bishop pada Kamis ini, membantu menjelaskan beberapa hal yang tidak disebutkan secara spesifik dalam surat balasan Abbott. Dia juga menyebut kendati komunikasi di antara kedua pihak sudah terjalin, namun bukan berarti kerjasama di bidang pertahanan dan militer langsung kembali normal.

Marty mengatakan kerjasama di bidang militer dan pertukaran data intelijen akan tetap dihentikan sementara hingga enam langkah yang diajukan Presiden SBY terpenuhi. Laporan pertemuan bilateral keduanya pun, lanjut Marty, telah disampaikan kepada Presiden yang saat ini tengah berada di Jawa Timur.

Presiden SBY, ungkap Marty, mengaku gembira mendengar adanya perkembangan dari dialog yang terjalin hari ini.

"Pada dasarnya, Presiden menyampaikan bahwa dia senang kami dapat berkomunikasi hari ini dan Beliau juga gembira ada perkembangan yang telah dicapai, sehingga kami dapat mengatasi semua isu bilateral yang ada," kata Marty.

Namun, dia menolak untuk membeberkan lebih jauh penjelasan detail yang dia sampaikan kepada Presiden SBY. Dalam kesempatan itu, Marty juga tidak mengungkap kapan pertemuan selanjutnya akan digelar untuk membahas konsep tata kelakuan baik yang dituntut oleh Presiden SBY.

Kunjungan Bishop ke Indonesia dilakukan di tengah-tengah rencananya menyambangi Filipina dan China. Ini merupakan kali keempat kunjungannya ke Indonesia sejak koalisi Abbott berkuasa bulan September lalu.

Turut hadir mendampingi Bishop, Menteri Urusan Luar Negeri dan Perdagangan, Peter Varghese, Penasihat Keamanan Nasional Abbott, Andrew Shearer dan mantan Kepala Badan Intelijen Australia (ASIO), Dennis Richardson.




Sumber : Vivanews

Kunjungan Menlu Australia : Langkah Awal Kembalikan Kepercayaan RI

JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop melakukan kunjungan keempat-nya ke Indonesia semenjak ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri Australia. Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa menyambut kedatangan Julie Bishop di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (5/12).

Di hadapan media, Julie Bishop menegaskan kembali pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, yang sangat menyesalkan peristiwa yang telah menjadikan situasi hubungan kedua negara menjadi seperti saat ini. PM Abbott telah berkomitmen bahwa di masa mendatang Australia tidak akan melakukan aksi dan menggunakan sumber daya dalam bentuk apapun, termasuk intelejen, untuk membahayakan Indonesia.

Bishop juga menyatakan bahwa dirinya dan Menlu RI telah menyetujui untuk terus menjalin kontak. Dikatakannya, kedua Menlu berkomitmen untuk memperbaiki hubungan kedua negara dan mengembangkannya sesuai potensi. “Ini merupakan strategic partnership dan kami ingin membangun kerja sama di bidang ekonomi, diplomatik, pertahanan dan kebudayaan yang mengikat kedua bangsa,” jelas Bishop.

Mengenai enam langkah dalam road map yang telah ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menormalisasi hubungan RI-Australia, Bishop menyatakan setuju untuk menjalankan langkah-langkah tersebut.

Lebih lanjut, Menlu Bishop menegaskan langkah berikut yang akan diambil adalah mengembangkan joint understanding yang sesuai dengan Lombok Treaty, di mana RI dan Australia sepakat untuk menghormati kedaulatan masing-masing negara, sehingga tercapai kembali rasa saling percaya dan saling pengertian.

Sementara itu, Menlu RI menyatakan bahwa pertemuan kedua Menlu pada hari ini mencerminkan kuatnya hubungan bilateral kedua negara, bahkan di tengah tantangan yang sedang dihadapi.

“Pertemuan bilateral ini merupakan implementasi tahap pertama dari enam langkah dalam road map yang disebutkan oleh Presiden Yudhoyono pada tanggal 26 November lalu,” jelas Marty Natalegawa.

Menlu Marty menyatakan, komitmen PM Abbott untuk tidak membahayakan Indonesia sangat penting dan akan ditekankan dalam code of conduct atau protocol ataupun istilah apapun atas kesepahaman yang akan disusun kedua negara.

Menlu Marty juga menegaskan kembali bahwa tiga bidang kerja sama, yaitu bidang pertukaran informasi intelijen, kerja sama bidang militer dan pencegahan terhadap aksi penyelundupan manusia, masih ditangguhkan sebelum enam langkah dalam road map itu terpenuhi.

Namun Indonesia dan Australia akan tetap berkomunikasi dengan baik untuk saling memberikan informasi dan mengantisipasi akibat yang mungkin ditimbulkan dari penangguhan tersebut.

“Yang penting ke depannya harus ada pembahasan-pembahasan selanjutnya, untuk selanjutnya kita berbicara tentang masuk ke tahapan kedua dalam Six-point Roadmap yang telah diumumkan oleh Bapak Presiden,” tutup Menlu Marty Natalegawa.



Sumber : Kemlu