Pages

Jumat, Desember 06, 2013

Yonif 100/Raider Jaga Patok Perbatasan Indonesia Malaysia

BINJAI-(IDB) : Wakil Kepala Staf TNI-Angkatan Darat Letjen TNI Muhammad Munir mengatakan prajurit Batalyon 100/Raider, Kodam I Bukit Barisan menjaga sebanyak 13.544 patok di Kalimantan Timur, perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

"Patok perbatasan tersebut harus tetap diawasi agar jangan berpindah dari tempat yang semula ke lokasi lain," katanya di Binjai, Kamis, usai meninjau 650 prajurit Yonif 100/Raider yang akan bertugas ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Patok perbatasan Indonesia-Malaysia, menurut Wakasad, merupakan kesepakatan antarkedua negara dan harus dihormati dan saling dijaga.

"Prajurit TNI-AD harus menjaga wilayah perbatasan Indonesia karena ini adalah kedaulatan negara," ujar jenderal bintang tiga itu.

Wakasad menyebutkan, menjaga patok perbatasan tersebut, dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, hal ini juga merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karena itu, katanya, menjadi tangung jawab prajurit Yonif 100/Raider mengamankan belasan ribu batas patok yang ada di Kaltim yang berbatasan dengan negara tetangga.

"Jangan sampai ada patok perbatasan negara tersebut yang bergeser dan kalau hal ini dibiarkan jelas merugikan Indonesia," ucap Munir.

Wakasad menambahkan, jika ada kelihatan patok perbatasan tersebut yang hilang atau tercabut dan usahakan agar diganti, sehingga dapat diketahui batas wilayah Indonesia.

Selain itu, prajurit TNI-AD yang ditugaskan di Kaltim harus melihat dan mengawasi patok perbatasan. Dan jangan ada yang rusak dan kalau ada yang miring usahakan menegakkannya kembali.

"Prajurit yang bertugas di daerah perbatasan dapat menjaga keamanan, kesehatan dan bergaul dengan baik dengan masyarakat setempat," kata Munir.

Pada acara kunjungan Wakasad tersebut hadir Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari Sugiono, Kasdam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Andogo Wiradi dan para asisten.

Luas perbatasan Kalimantan Timur, Indonesia dengan Malaysia sepanjang lebih kurang 1.308 kilometer, jumlah patok perbatasan sebanyak 13.544 buah dan jumlah pos sebanyak 31 unit.

Yonif 100/Raider yang dipimpin Komandan Batalyon (Danyon) Letkol Inf Safta Feriansyah akan menggantikan Yonif 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa (AYJP) dari Kodam II/ Sriwijaya yang saat ini bertugas di Kaltim.



Sumber : Antara

7 komentar:

  1. Lengkapi prajurit dg material modern untuk melaksanakan tugasnya.
    Jangan dilengkapi dengan material abal - abal.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pake duwite sopo mas...... infrastrutur di kaltim n kaltara saja masih amburadul walaupun katanya provinsi terkaya n tiap tahun menghasilkan ratusan triliun untuk pusat tapi kenyataanya jalan negara yang ribuan kilometer aja masih rusak parah dan parahnya lagi hanya samarinda - balikpapan yang mulus, samarinda-- bontang sangata masih agak mending... sangata- berau ualah ancuuurrrr.... berau -bulungan agak lumayan bulungan- malinau- nunukan mpe simenggaris perbatsan mlsya ancuuuurrr.... balikpapan arah kalsel sebagian kecil saja yang bagus.... samarinda- kutai barat jg memprihatinkan.... JADI BANGUN SAJA INFRASTRUKTUR DULU BARU BERATAHAP YANG LAIN LAINYA....

      Hapus
    2. Jadi dg demikian, g mungkin tank Leo dan tank yang lain di tempatkan di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia dong seperti yg di dengung - dengungkan.
      Jangan - jangan sebelum bertempur itu Alutsista yg di "dewa"kan oleh banyak kalangan sebagai tank tangguh modern dan hebat sudah rusak duluan karena menempuh perjalanan yg sangat berat, disamping dukungan logistik terutama BBM yg tidak mencukupi.

      Hapus
    3. Mengingat kondisi geografis yg masih belum terdukung dg fasilitas infrastruktur memadai, menurut saya TNI - AD lebih bagus menyiapkan pasukan mobil udara yg di dukung helikopter dari pada menggelar tank MBT "Leo".
      Walau pasukan mobil udara ini juga memerlukan biaya tinggi untuk penggelarannya.

      Hapus
  3. Dng luasnya wil prbtsan antara indonesia di wil kaltim n kaltara, kalbar,spy di msg2 wilayah dng melihat cakupan luas wilayah perbatasan dibentuk kekuatan baru utk menambah kekuatan yg ada,misal membentuk batalyon2 baru di kab dan kota yg lngsung berbatas dng negara lain di tmpt2 terpencil guna mendukung kekuatan personil yg lngsung brtugas di pos2 perbatasan, menambah pos di sepanjang perbatasan menjadi 200 titik pos penjagaan utk meminimalisir adanya upaya sengaja utk menghancurkan,merubah,memusnahkan,menggeser patok2 perbatasan,adakan dan tempatkan batalyon kavaleri di msg2 provinsi yg wil kab n kota berbatas dng negara lain spt MBT sbnyk 10 batalyon,14 batalyon tank medium, 16 batalyon mekanis, 20 baterai MLRS Astros II blok 6, 40 baterai S 300, 12 batalyon pantsyr S1, 10 batalyon antey 2500, 2 skuadron pswt tmpr heavy, 1 skuadron tmpr ringan, n 1 skuadron pswt tmpr anti gerilya,2 skuadron heli serang n 3 skuadron heli serbu,1500 unit RPG blok 6,2000 unit juveline, 1800 unit NLAW, 50 rb senapan mesin otomatis, 1000 unit howitzer caesar, 10.000 spd motor trail, 20 rb unit peluncur morir, mnempatkan 10 unit fregate, 35 unit kpl KCR, 3 unit Kpl angkut tank,200 unit kpl patroli sungai,danau n laut, 2 unit kpl angkut personil, 1 unit rmh sakit darurat, 1 unit kpl bantu cair minyak,6 unit kpl slam, pngadaan n pnempatan 20 baterai oerlikon, 10 batalyon tank self propeller air machine gun, 200 unit UAV bersenjata, pmbangunan mesin pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listsik tenaga surya, pmbngkit listrik tnaga uap, dan pmbangunan menara2 komunikasi serta menara radio, pngadaan ribuan helm yg dingkapi kmampuan pnglhtn malam,infra merah, pngadaan radio komunikasi militer, di tiap wil perairan perbtsan.

    BalasHapus
  4. Bwtalyon infantri tni sangat kurang akan senjata roket anti tank...spt rpg7 atau car gustav m83....rpg7..cuma marinir aja yg makai..itupun jumlahnyq sedikit...masih banyakan gam yg makai rpg7 malaysia saja sudah lama pakai cargustav...vietnam pakai rpg7...

    BalasHapus