Pages

Kamis, Agustus 29, 2013

Rusia Tampilkan Sistem Pertahanan Udara Baru S-350E Di MAKS 2013


Sistem Pertahanan Udara S-350E "Vityaz"
Sistem Pertahanan Udara S-350E "Vityaz".
MOSCOW-(IDB) : Pada pameran kedirgantaraan MAKS 2013 yang berlangsung di Moskow, perusahaan pertahanan Rusia Almaz-Antey untuk pertama kalinya menampilkan sistem pertahanan udara jarak menengah baru "S-350E" kepada publik.




Sistem rudal baru S-350E ini dirancang untuk melindungi objek terhadap serangan besar-besaran dari udara termasuk alutsista musuh yang berteknologi siluman, serta rudal balistik taktis dan operasional taktis, baik untuk masa sekarang maupun di masa mendatang.

Sebelumnya Almaz-Antey memang berjanji akan menghadirkan sebuah sistem pertahanan udara jarak menengah baru, lalu muncullah S-350E yang juga dikenal sebagai Vityaz (Ksatria). Sistem rudal S-350E ini sebelumnya juga ditampilkan di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin saat kunjungannya ke pabrik Obukhov di St Petersburg, Rusia beberapa waktu lalu.




Dari informasi yang diperoleh, kinerja S-350E diklaim jauh lebih unggul dari sistem pertahanan udara S-300. Negara-negara mitra Rusia juga disarankan untuk mengganti sistem S-300-nya karena sistem itu masih menggunakan teknologi usang jaman Uni Soviet.

Peluncur vertikal 50P6E TEL dari sistem S-350E yang terkombinasi dengan radar multi fungsi dengan tampilan melingkar menjadikan sistem rudal ini efektif untuk mengatasi serangan dari segala arah. Inilah yang membuatnya berbeda dari sistem-sistem rudal pesaingnya yang peluncurnya cenderung condong (seperti sistem pertahanan udara Patriot buatan AS). Karena desain barunya dan penggunaan rudal canggih 9M96, jumlah amunisi juga meningkat secara dramatis yaitu satu peluncur terdiri dari 12 rudal, bukan 4.


Faktor kunci yang menjadi penentu efektivitas sistem rudal baru ini adalah kemampuannya untuk secara bersamaan (dalam satu waktu) mengatasi serangan pesawat dari berbagai tipe, dari segala arah, di semua ketinggian penerbangan, di semua kondisi cuaca, siang atau malam, dan dalam kondisi padat sinyal. Semua ini karena penggunaan alat informasi fundamental baru yaitu radar multifungsinya. Fitur ini baru kali ini digunakan dalan sistem pertahanan udara Rusia.


Selain itu, S-350E memiliki mobilitas dan daya tahan yang tinggi. Hanya dibutuhkan waktu lima menit saja untuk menjadikan sistem ini dalam status waspada.


Pameran kedirgantaraan MAKS merupakan momen penting bagi bisnis Rusia. Awalnya hanya sebagai acara hiburan belaka, namun kemudian berubah menjadi pasar di mana produsen-produsen pertahanan Rusia mencari pembeli. Pameran ini menjadi penting bagi negara-negara CIS dan tetangga, karena kesamaan pasar. Sejak pameran pertama pada 1992, selanjutnya MAKS selalu diadakan pada tahun-tahun ganjil hingga saat ini. MAKS 2013 sendiri berlangsung dari tanggal 27 Agustus 2013 hingga 1 September 2013 dan dibuka untuk umum mulai tanggal 30 Agustus hingga 1 September 2013.





Sumber : Artileri

Langit Biru Di PT DI Bandung

AS565 MB Panther
AS565 MB Panther

BANDUNG-(IDB) : PT dirgantara Indonesia (PT DI) terus mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pertahanan dan militer Indonesia. Tentu hal ini tidak terlepas dari semangat pemerintah yang mendorong penggunaan alutsista dalam negeri. Dan memang seperti itulah seharusnya, jika Indonesia yang besar ini mau mandiri .


TNI AL akhirnya memesan 11 unit helikopter jenis Anti-Kapal Selam (AKS) kepada PT DI. Pembelian ini sekaligus menepis kemungkinan pembelian Heli AKS Seasprite yang memang menuai kontroversi.


Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio berharap 11 helikopter AKS untuk memperkuat alutsista TNI Angkatan Laut telah ada paling lambat tanggal 5 Oktober 2014. TNI AL telah menyiapkan skuadron khusus untuk menerima 11 helikopter AKS buatan PT DI dengan nama Skuadron 100 AKS.  Helikopter AKS dibutuhkan TNI AL untuk membentuk kekuatan tempur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) pada tahun 2014 nanti.  Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) ini mellibat unsur Kapal Perang, Pesawat Udara, Koprs Marinir dan Pangkalan.

Eurocopter AS565 MB Panther
Eurocopter AS565 MB Panther

Berdasarkan keterangan Asisten Direktur Utama PT DI, Sonny Ibrahim Saleh, PT DI akan menggarap 11 unit helikopter AKS  TNI AL serta delapan helikopter serang TNI AD.

“Untuk anti kapal selam jenisnya adalah Superpuma karena faktor peralatan pendukung sedangkan untuk tujuan serang bukan lagi NBO-105 tapi kemungkinan Ecureuil,” tandasnya di Bandung – Jawa Barat.

Dari penjelasan Juru Bicara PT DI itu,  dapat disimpulkan helikopter AKS yang dipesan PT DI adalah Eurocopter varian  AS332 Super Puma atau versi lebih baru AS565 MB Panther. Sedangkan heli serang untuk TNI AD juga buatan Eurocopter, AS350 Ecureuil atau varian  AS555 Fennec.


Sebelumnya PT DI  memang telah menandatangani kerjasama dengan Eurocopter untuk produksi sejumlah jenis helikopter, termasuk Fennec dan Ecureuil.


Di saat yang sama, PT DI  juga memenuhi pesanan 7 unit helikopter Eurocopter jenis lain. Enam diantaranya untuk TNI AU. Jenisnya adalah EC-725 Cougar varian Combat SAR and Personal Recovery. Pengerjaan tersebut di luar jumlah pesanan atas heli angkut personil Bell 412 EP untuk kepentingan TNI.


Hal ini membuktikan kualitas PT DI terus mendapatkan kepercayaan. Dengan banyaknya pesanan kepada PT DI meyebabkan nilai kontrak yang diraih pada tahun 2012 mencapai Rp 8,2 triliun, sementara tahun 2011 hanya Rp 1 triliun. Nilai kontrak itu mencakup pesanan CN-235 MPA dan Helikopter Anti Kapal Selam.


Perakitan C-295
 
C-295 AEW&C (photo: EADS CASA)
C-295 AEW&C.
TNI Angkatan Udara akan kembali menerima dua pesawat C-295 bulan September 2013, sehingga jumlah yang diterima dari Spanyol menjadi 4 pesawat. Mulai pesawat ke lima, ke enam dan ke tujuh, akan dikustomisasi di Indonesia. Sedangkan pesawat ke delapan dan ke sembilan sepenuhnya dirakit oleh PT DI.


Menteri BUMN Dahlan Iskan menargetkan pada tahun 2014, PT DI mulai merakit C-295 dan TNI AU pun akan terus menambah pesawat jenis C-295 hingga berjumlah 16 buah untuk memenuhi kebutuhan skuadron dua TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta.


Untuk menyambut produksi yang lebih besar, PT DI terus membeli mesin baru untuk produksi, sekaligus merevitalisasi mesin mesin di PT DI yang telah berumur 30 tahun.


“Saat ini telah ada 8 mesin baru yang beroperasi dan lima unit lainnya dalam proses pengiriman”, ujar Juru Bicara PT DI Rakhendi Triyatna. Mesin ini dibeli PT DI untuk keperluan: komputerisasi, bubut, bor, cetak metal, silinder dan lain sebagainya. Beberapa mesin yang dibeli: CNC (Computerized Numerical Control), Quaser MV 18C, Haas VF6-50, Haas VR Deckel Maho DMU serta Mesin Gantry Matec Jobs LINX30. Mesin mesin berteknologi tinggi ini didatangkan dari beberapa pabrik di Jerman, Italia dan Taiwan.


Menurt Rakhendi, kemampuan mesin CNC yang handal serta pengalaman yang dimiliki PT DI membuat mereka dapat memenuhi komponen pesawat produk PT DI serta menyuplai banyak komponen yang dipesan Airbus, Boeing dan Bombardier.


“Seperti yang sering kami katakan, PT DI merupakan single supplier untuk bagian tengah, depan dan wing dari A380, pesawat yang sangat populer di dunia. Saat ini PT DI memiliki 100 unit mesin CNC dan TNC. Mesin mesin yang telah ada sebelumnya bekerja sangat produktif dan rata rata beroperasi 15 jam/hari untuk memenuhi target produksi yang terjadwal sangat ketat”, tambah Rakhendi.


Dengan tambahan peralatan baru ini PT DI sangat percaya diri untuk menggarap C-295 di Bandung- Jawa Barat. Apalagi C-295 merupakan hasil peningkatan dari CN-235 dengan penambahan panjang badan pesawat (sekitar 3 meter), penguatan landing gear dan penambahan tenaga pesawat. Bahkan untuk menyambut perakitan CN-295 nanti, PT DI telah menyiapkan badan pesawat yang lebih panjang dan sedang dikerjakan. PT DI ingin memberi nilai lebih dengan CN-295 yang nantinya mereka rakit.


CN-235 MPA
 
Pesawat CN 235 MPA TNI AL (photo:dispenal)
Pesawat CN 235 MPA TNI AL.
Sebelum menggarap C-295, kini PT DI juga sedang menguji terbang 3 pesawat CN-235 MPA yang juga pesanan TNI AL, untuk patroli maritim. Berbeda dengan CN-235 umumnya, pesawat pesanan TNI-AL ini memiliki winglet pada ujung sayapnya guna mengefisienkan gaya hambatdan penghematan bahan bakar.


N-219 PT DI
 
Lion Air akan Pesan 50 unit N-219 PTDI (Photo: PT DI)
Lion Air akan Pesan 50 unit N-219 PTDI.
Order lain datang dari Maskapai Penerbangan Lion Air yang menyatakan siap membeli 50 pesawat N219. Lion Air tertarik dengan N-219 karena onderdil atau parts yang dipakai pesawat ini law maintenance. PT DI berencana akan menjual 100 pesawat N219 kepada maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, Lion Air. 

Pesawat kecil yang difokuskan untuk melayani penerbangan perintis itu dipatok seharga US$ 4,5 juta hingga US$ 5 juta/unit. Pesawat perintis buatan PT DI ini akan memiliki kandungan komponen buatan lokal sebesar 40 persen. Jumlah ini ditingkatkan secara bertahap, sehingga pada pesawat produksi yang ke-30, kandungan lokalnya sudah mencapai 60 persen.

Dengan terus mempromosikan pesawat CN235, CN295, NC212-400 dan N219 tahap desain), PT DI berbenah diri dalam segala hal untuk menyambut prospek pasar di kawasan Asia Pasifik yang terus meningkat.





Sumber : JKGR

Berita Foto : Proses Produksi Kapal Perang Di Galangan PAL

SURABAYA-(IDB) : Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan buttom block kapal tunda pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel mobile room graving doc PT PAL Indonesia, Surabaya

Seorang pekerja melakukan pengerjaan bagian dalam kapal tunda pesanan Kementerian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut, yang dikerjakan di bengkel mobile room graving dock PT PAL Indonesia, Surabaya

PT PAL Indonesia saat ini mendapatkan proyek pembuatan 3 jenis kapal dari Kementrian Pertahanan yaitu 3 Kapal Cepat Rudal, 2 kapal Tunda serta kapal selam yang sedang di kerjakan di Korea Selatan

Pekerja melintas di depan proyek pengerjaan kapal tunda pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel mobile room graving dock PT PAL Indonesia, Surabaya

Seorang pekerja memasang plat baja pada blok kapal cepat rudal KCR 60 M pesanan Kementerian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut yang dikerjakan di bengkel shift lift divisi kapal perang PT PAL Indonesia, Surabaya

Suasana pengerjaan blok kapal cepat rudal KCR 60 M pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel shift lift divisi kapal perang, PT PAL Indonesia, Surabaya




Sumber : Tempo

Berita Foto : Tour Singkat KRI Makassar


JAKARTA-(IDB) : Hari Selasa, 27 Agustus 2013, 4 kapal perang TNI AL jenis LPD merapat di sebuah dermaga di Tanjung Priok Jakarta. Untungnya, keempat kapal angkut ini bukanlah dalam persiapan perang. Namun dalam rangka mendukung kegiatan Sail Komodo di kawasan NTT. 

Akhirnya, jadilah kami seolah peserta tour singkat. Hampir semua ruangan dan lantai kami jelajahi. Mulai dari Tank Deck, Hangar, Helipad hingga Anjungan.
Sumber : ARC

Berita Foto : Pameran Alutsista Di Taman Mini Indonesia Indah


 

JAKARTA-(IDB) : Kamis, 29 Agustus 2013,sejumlah alutsista berjejer di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Mulai dari panser, roket, hingga pesawat tanpa awak buatan dalam negeri. 

Ya, di tempat wisata kawasan Jakarta Timur ini tengah berlangsung pameran riset dan teknologi, sebagai bagian dari puncak kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-18. 

Acara sendiri dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden juga kemudian berkeliling meninjau pameran serta mencoba menaiki kendaraan tempur Komodo buatan PT.Pindad. Pameran akan berlangsung hingga hari Minggu 1 September. Nah, bagi anda yang ingin jalan-jalan sambil namun mendidik, silahkan wisata ke TMII.


Pameran ini sejatinya adalah bukti pencapaian teknologi oleh anak negeri. Berbagai macam hasil inovasi anak bangsa dipamerkan disini. Berikut perkembangan perindustrian persenjataan dalam negeri. Mulai dari kabar terbaru soal KFX, perkembangan KCR-60, dan lainnya. 






Sumber : ARC

Natuna Jadi Ajang Puncak Gelaran “Angkasa Yudha” 2013 TNI AU

NATUNA-(IDB) : Kawasan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada akhir Oktober 2013 mendatang bakal menjadi ajang digelarnya latihan puncak TNI AU “Angkasa Yudha” (AYU) tahun 2013.   Kepastian itu, terangkum dalam paparan Rencana Garis Besar (RGB) latihan AYU oleh Dirlat (Direktur Latihan) Marsda (Marsekal Muda) TNI Sudipo Handoyo  dihadapan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, di Mabesau, Cilangkap baru-baru ini.  Hadir pada paparan ini para pejabat teras TNI AU.
 
Dalam paparan tersebut,  Marsda TNI Sudipo Handoyo yang saat ini juga menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AU (Seskoau) itu, menjelaskan latihan AYU akan dibagi dalam dua kegiatan utama, yaitu gladi posko dan gladi lapang.    Untuk Gladi Posko akan dilaksanakan pada 21 – 24 Oktober 2013 di kampus Seskoau Lembang, Bandung.    Sedangkan gladi lapang (Manuver Lapangan) digelar 28 Oktober hingga 1 November 2013 di kepulauan Natuna.



Untuk mendukung kelancaran latihan, saat ini tim Kelompok Perancang Latihan (KPL)  yang sudah dibentuk, dibawah pimpinan Wadirlat (Wakil Direktur Latihan) Marsma (Marsekal Pertama) TNI Adang Supriyadi sedang melakukan penyusunan dan penyempuraan RGB sekaligus merancang seluruh dinamika penyelengaraan latihan. 


Tim KPL nantinya akan menghasilkan dokumen gladi  latihan berupa buku I, IIA dan IIB, yang akan menjadi refensi seluruh kegiatan latihan, baik pada  tahap Posko maupun Manuver Lapangan.


Tema latihan yang diangkat kali ini adalah “Komando Tugas Udara Gabungan Beserta perkuatannya melaksanakan operasi udara di pulau Natuna dan sekitarnya guna mendukung Komando Gabungan TNI dalam rangka menjaga keutuhan NKRI”.


Tujuan latihan adalah untuk menguji doktrin satuan, meningkatkan kemampuan personel Koopsau I, Koopsau II, Kohanudnas, Korpaskhas beserta pendukungnya.   Sementara sasarannya meliputi aspek strategis,  operasinal, taktik dan teknik , prosedur, aspek psikologis serta aspek Litbang.  

Puluhan pesawat tempur, angkut, intai dan helikopter akan dikerahkan dalam manuver lapangan. Demkian juga satuan radar serta ratusan prajurit Korpaskhas juga akan di dilibatkan untuk mendkung latihan  puncak TNI AU ini. 





Sumber : TNI AU

Pertemuan Menhan Se Asean Di Brunei

BRUNEI-(IDB) : Krisis Suriah dan sengketa Laut Cina Selatan diperkirakan akan mendominasi pertemuan para menteri pertahanan ASEAN di Brunei, Kamis (29/8).



Para menteri pertahanan dari ASEAN dan delapan negara besar lainnya diduga akan membahas sengketa wilayah laut dan kemungkinan diambilnya tindakan militer terhadap Suriah dalam pertemuan di Brunei hari ini. 

Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel memutuskan tetap menghadiri pembicaraan di Brunei walaupun konfrontasi makin memuncak dengan Suriah. Sementara ada tanda-tanda Amerika, Inggris dan Perancis sedang bersiap-siap melancarkan serangan hukuman terhadap rezim Damaskus.

Konferensi ini dihadiri para panglima angkatan bersenjata negara ASEAN dan delapan negara lainnya, yakni Jepang, Cina, Korea Selatan, Amerika Serikat, Russia, India, Australia dan Selandia Baru.

Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith, yang menghadiri pertemuan itu, mengatakan kepada ABC bahwa Australia dan seluruh masyarakat internasional tidak bisa mengabaikan serangan senjata kimia minggu lalu di Suriah.

"Sekarang sudah banyak bukti bahwa telah digunakan senjata kimia, sudah banyak bukti yang menunjuk pada rezim penguasa," katanya. 

Diakuinya bahwa masih diperlukan lagi bukti tambahan, tapi "Australia, Amerika dan anggota masyarakat internasional telah menandaskan bahwa kalau telah digunakan senjata kimia dan penggunaannya direstui rezim Suriah, masyarakat internasional tidak bisa tutup mata."

Sementara negara-negara Barat bersiap-siap untuk kemungkinan melakukan aksi militer terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad, Menlu Smith mengatakan, "dalam dunia yang ideal respons seperti itu seyogyanya atas pemberian wewenang dari PBB. Tapi dunia tidak ideal. Namun respons apapun yang diambil haruslah mendapat dukungan luas dari masyarakat internasional," katanya. "Oleh karena itulah Presiden Obama dan pemimpin-pemimpin lainnya di seluruh dunia membahas apa sebaiknya respons yang diambil."

Sengketa Laut China Selatan

Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Defence Plus (ADMM+) selama dua hari itu juga akan memusatkan pembicaraan pada sengketa antara China dengan negara-negara ASEAN tetangganya di Laut China Selatan.

Beberapa negara ASEAN terlibat sengketa dengan sesama negara ASEAN dan China. Banyak di antaranya menuduh Beijing pelan-pelan mengambil alih pulau-pulau kecil di wilayah itu.

Kata Menhan Australia Stephen Smith, sementara belum dicapai solusi antara China dan negara-negara ASEAN, pertemuan ini akan terus mendorong dihasilkannya suatu "code of conduct".

Negara-negara ASEAN sudah lama mendesak agar diberlakukan suatu "code of conduct" untuk mencegah bentrokan sengit di Laut China Selatan yang strategis. Amerika Serikat mendukung gagasan itu. China tampak kurang berminat, tapi tahun ini berjanji untuk ikut serta dalam pembicaraan di masa mendatang dengan ASEAN untuk membahas gagasan ini. 

Beberapa menteri ASEAN juga mengusulkan langkah-langkah praktis untuk menghindari konflik gara-gara klaim yang tumpang tindih atas wilayah Laut China Selatan. Usulan itu antara lain mengadakan hotline antara negara-negara ASEAN dan China, latihan untuk menghindari tabrakan di laut dan kesepakatan untuk tidak "duluan menggunakan kekerasan".






Sumber : RadioAustralia

3.000 Marinir AS Tiba Di Darwin

DARWIN-(IDB) : Lebih dari 3.000 personel Marinir AS dan pelaut berlabuh di Darwin, Australia, dengan kapal amfibi Amerika untuk melakukan latihan militer bersama dengan pasukan Australia.

Sebagian dari Marinir AS itu akan ambil bagian dalam latihan militer di kawasan latihan perang yang terletak sekitar 320 kilometer di Selatan Barat ibu kota Negara Bagian Kawasan Utara (Northern Territory).

Sementara itu, sekitar 700 marinir AS lainnya yang bertugas di kapal induk AS Bonhomme Richard akan bergabung dengan 150 rekan sesama marinir AS lainnya yang sudah lebih dahulu ditempatkan di Darwin beserta 150 tentara Australia.

Latihan di Koolendong didesain untuk mendemonstrasikan jangkauan operasional kapal milik pasukan amfibi AS tersebut. Kapal induk itu  membawa pesawat tempur dan pasukan serta peralatan berat lainnya.

Komodor Angkatan Laut AS, Cathal O'Connor mengatakan, latihan militer bersama ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi militer Australia dan Amerika untuk bekerja bersama satu sama lain dan mengasah kemampuan militer yang sudah dikenal luas.

Latihan bersama ini akan berlangsung selama 10 hari. 





Sumber : Kompas

Jenderal Moeldoko Resmi Panglima TNI

JAKARTA-(IDB) : DPR secara resmi menetapkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono yang telah memasuki masa pensiun.

Penetapan Moeldoko menjadi Panglima TNI dilakukan melalui Sidang Paripurna DPR setelah yang bersangkutan menjalani uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi I DPR. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya mengirimkan nama Moeldoko ke DPR untuk menggantikan Agus Suhartono.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, saat membacakan hasil keputusan Komisi I DPR terhadap calon tunggal Panglima TNI menjelaskan, Komisi I telah memberikan persetujuan pengangkatan Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima TNI secara musyawarah mufakat.

"Komisi I menyampaikan kehadapan sidang paripurna bahwa kita memerlukan komitmen, dukungan kebijakan politik dari DPR maupun pemerintah untuk membangun TNI yang tangguh dan profesional," katanya dalam penyampaian pandangan hasil kesimpulan Komisi I di Sidang Paripurna DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Usai mendengarkan pandangan Komisi I, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang memimpin sidang mengambil alih untuk memberikan kesempatan bermufakat kepada seluruh anggota DPR yang hadir guna mengesahkan Moeldoko sebagai Panglima TNI.

"Apakah laporan pimpinan Komisi I soal pemberhentian Laksamana TNI Agus Suhartono dan pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal Moeldoko disetujui?" tanya Priyo kepada seluruh Anggota DPR yang hadir dalam Sidang Paripurna.

Sontak, para anggota DPR yang hadir menyatakan setuju terhadap penetapan Panglima TNI yang baru. Setelah disahkan dan ditetapkan DPR, rencananya Moeldoko akan dilantik Presiden SBY dalam waktu dekat dan melakukan serah terima jabatan dengan Laksamana TNI Agus Suhartono. 

Letjen TNI Budiman Menjadi Kasad Baru

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Letjen Budiman ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) baru. Budiman menggantikan Jenderal Moeldoko yang kini menjadi Panglima TNI. 

Hal itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) peringatan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-18 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (29/8) pagi.


"Budiman ditunjuk sebagai Kasad baru. Itu berdasarkan usulan Panglima TNI," kata Sudi.


Ia menjelaskan Budiman akan dilantik menjadi Kasad pada Jumat (30/8) pagi. Pelantikan bersamaan dengan pelantikan Moeldoko menjadi Panglima baru menggantikan Agus Suhartono.


Sebelum menjadi Sekjen Kemhan, Budiman pernah menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD. Ia menjadi Sekjen Kemhan menggantikan Marsekal Madya Eris Herryanto yang kembali ke Mabes TNI AU untuk memasuki masa pensiun.





Sumber : SCTV 

Berita Foto : Lapan Uji Coba Roket RX2020

Berikut Foto Uji Coba Roket RX2020 :


Sejumlah karyawan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) mengangkat roket, ke dalam truk pengangkut di Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Senin (26/8).

Sejumlah karyawan PINDAD mengangkat roket, dari dalam truk pengangkut di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8).

Seorang petugas Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional, sedang melakukan percobaan penyaalaan roket menggunakan semacam pemantik di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8)

Seorang petugas sedang melakukan monitoring di dalam mobile control room rocket technologi center, di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8)

Sejumlah karyawan PINDAD menyiapkan peluncuran roket di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8).

Roket jenis RX2020 diluncurkan dalam uji coba di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Selasa (27/8).

Berikut Foto Uji Coba Roket RX1210 :

Petugas membawa roket RX1210 ke tempat peluncuran di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk,Kamis (29/8)

Seorang petugas memasang stiker pada roket RX1210 di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Kamis (29/8). 24 buah roket RX1210 hasil karya Konsorsium Roket Nasional diluncurkan di dalam pembukaan peringatan Hari Hari Teknologi Nasional ke18/2013 

Tiga orang petugas Badan Meteorologi Kilmatologi dan Geofisika sedang memantau melalui layar monitor berbagai hal untuk mendukung kelancaran penembakan roket di dalam mobil Weather Emergency Service di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk,Kamis (29/8).Melalui layar monitor diketahui antara lain arah dan kecepatan angin, suhu, tekanan udara kondisi keamanan ruang angkasa.

Sebuah roket jenis RX1210 meluncur ke angkasa lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Kamis (29/8).




Sumber : Kaksus