Pages

Selasa, Maret 26, 2013

China Borong Alutsista Dari Rusia

China Membeli 24 Unit Pesawat Sukhoi SU-35 Dan 4 Unit Kapal Selam Kelas Lada
 
MOSCOW-(IDB) : Hubungan baik antara Cina dan Rusia tak hanya diwujudkan dalam kunjungan luar negeri perdana Presiden Xi Jinping ke Moskow, akhir pekan lalu. Harian Rakyat milik Partai Komunis Cina kemarin menulis laporan mengenai pembelian 24 pesawat jet tempur Su-35 dan empat kapal selam kelas Lada dari Rusia.

“Ini merupakan belanja teknologi militer terbesar Beijing ke Moskow dalam satu dekade terakhir,” tulis harian tersebut. Transaksi yang tidak disebutkan nilainya itu  telah diteken sebelum kunjungan Xi ke Moskow.

Dua kapal selam pesanan Cina akan dibuat di Rusia sedangkan sisanya dibuat di Negeri Tirai Bambu. “Pembelian pesawat tempur itu diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap pertahanan udara Cina,” ujar harian tersebut. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi dari kementerian pertahanan Cina.

Selain transaksi peralatan militer, kedua negara juga dikabarkan tengah mengembangkan kerjasama dalam pengembangan teknologi militer. Harian Rakyat Cina mengungkapkan kedua negara kini tengah mengembangkan rudal anti-pesawat jarak jauh S-400, mesin pelontar berdaya besar 117S, kendaraan pembawa pesawat besar IL-476 serta tank IL-78.

Dalam kunjungannya ke Moskow selama tiga hari, Xi bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Ia kemudian mendapat kehormatan menjadi kepala negara asing pertama yang dapat memasuki pusat kendali angkatan bersenjata Rusia.

Awal bulan ini, Cina mengumumkan peningkatan anggaran militer sebanyak 10,7 persen menjadi 720,2 miliar yuan pada 2013. Kerjasama ini juga seiring meningkatnya ketegangan di kawasan Laut Cina Timur karena perebutan wilayah antara Cina dan Jepang.





Sumber : Tempo

Koarmatim Laksanakan Latihan Hanlan

SURABAYA-(IDB) : Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) “diserang” dua pesawat musuh. Suara ledakan terdengar dimana-mana yang berasal dari dentuman meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) dan roket anti serangan udara dari kapal-kapal perang yang berada di pangkalan Koarmatim, Ujung Surabaya, Senin (25/03). Akibat serangan udara itu dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang bersandar di Dermaga Koarmatim “terbakar”.

Serangan udara tersebut merupakan simulasi latihan Pertahan Pangkalan (Hanlan) yang menjadi bagian dari latihan Parsial Tingkat III Operasi Amfibi tahun 2013. Skenario latihan disimulasikan pada hari Senin pukul 09.00 wib radar udara KRI Sultan Hasanudin – 366 mendeteksi adanya aktifitas mencurigakan dari dua pesawat udara tak dikenal yang mengarah ke wilayah Laut Jawa. Dari hasil informasi diperoleh data bahwa kedua pesawat tersebut merupakan pesawat tempur musuh yang akan menyerang pangkalan Koarmatim.

Menindaklanjuti ancaman bahaya tersebut jajaran Koarmatim langsung merespon dengan menyiagakan persenjataan anti serangan udara. Tak lama kemudian bunyi sirine meraung-raung, dan terdengar intruksi agar seluruh personel mencari tempat perlindungan. Tidak berselang lama dua pesawat musuh melintas di atas udara Koarmatim.

 
Pertempuran tak dapat dihindarkan, KRI Sultan Hasanudin – 366 yang berusaha memberikan perlawanan mengalami kebakaran akibat serangan udara pesawat lawan.  Namun kebakaran itu dapat dipadamkan oleh prajurit KRI.  Kebakaran juga terjadi di KRI Makassar – 590, para prajurit berusaha dengan keras memadamkan api yang  dibantu tiga mobil Pemadam Kebakaran (PMK) dari Lantamal V dan akhirnya api dapat dipadamkan. Namun salah satu petugas pemadam kebakaran, Koptu Rjd Sunaryo menjadi korban luka bakar empat puluh persen. Korban selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit dr. Oepomo Lantamal V.

Dalam Latihan tersebut Satuan Tugas Pertahanan Pangkalan Latihan Parsial III Opsfib tahun 2013, melibatkan tiga Unsur Tugas (UT) yaitu unsur tugas Pertahanan Laut (Hanla), Pertahanan darat (Hanrat), dan Pertahanan Udara (Hanud). Persenjataan yang dipakai dalam latihan ini antara lain empat meriam 57 mm, satu meriam 20 mm dan satu rudal mistra anti udara.

Karena pangkalan adalah pusat komando utama maka pertahanan pangkalan sangat perlu diperkuat  terutama dari bahaya serangan udara. Serangan udara biasanya dilakukan dengan pesawat udara ataupun helicopter. Dan untuk mengantisipasi bahaya tersebut seluruh prajurit harus selalu siap dan mampu mengatasi apabila sewaktu – waktu terjadi bahaya serangan udara, serangan darat dan serangan laut. 






Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Lepas Keberangkatan Latparsial Tingkat III

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H.,M.Hum pagi ini memberangkatkan unsur-unsur dari berbagai satuan dijajaran Koarmatim dan Batalyon Tim Pendarat Marinir yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) menuju daerah latihan pendaratan di pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur. Upacara pemberangkatan ini dilaksanakan di dermaga Koarmatim, Senin (25/3) dengan dihadiri oleh Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa, Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H., M.A.P., Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Arie Sudewo, Komandan Lantalamal V Laksamana Pertama TNI Sumadi, S.Sos, Komandan Pasukan Marinir 1 Surabaya Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari S, serta pejabat teras Koarmatim dan para prajurit yang tergabung dalam Latparsial Tingkat III tahun 2013 ini.

Dalam even besar ini Koarmatim melibatkan 14 unsur-unsurnya dari berbagai satuan, antara lain Satuan Kapal Eskorta, Satuan Kapal Amfibi, Satuan Kapal Cepat, Satuan Kapal Penyapu Ranjau dan Satuan Kapal Bantu, termasuk satu Tim Komando Pasukan Katak dari Satkopaska Koarmatim dan 2 unsur dari Koarmabar. Sedangkan dari Korps Marinir TNI AL melibatkan lebih dari 2000 prajuritnya termasuk material tempur yang dimiliki, diantaranya 15 unit BMP-3F, 25 unit BTR-50, 4 unit LVT-7, 6 unit KAPA, 2 unit BVP-2, 4 unit Howitzer 105 mm, 2 unit RM 70 Grad serta 16 perahu karet yang semuanya diangkut oleh KRI Makasar-590, KRI Teluk Mandar-514, KRI Teluk Cenderawasih-533, KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Gilimanuk-531 dan KRI Teluk Sabang-544. Sedangkan untuk kegiatan air surveillance dalam latihan ini didukung 3 helikopter Bell dan 1 helikopter Bolcow dari Puspenerbal Juanda.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah laut yang luas dan berbatasan langsung dengan wilayah perairan dengan negara tetangga, dituntut untuk mampu mengelola dan memanfaatkan wilayah perairan Indonesia dengan baik. Pengelolaan dan pemanfaatan wilayah perairan terutama untuk meningkatkan kemampuan pertahanan akan mencegah terjadinya konflik dengan negara tentangga, khususnya di wilayah perairan yang saat ini masih menjadi sengketa.

Seperti yang disampaikan Pangarmatim dalam amanatnya, bahwa kemampuan pertahanan suatu negara akan menentukan nilai tawar dan daya tangkal suatu negara dalam relasinya dengan negara lain, hal ini sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis yang saat ini terjadi, dimana negara-negara kawasan memandang wilayah perairan sebagai aset masa depan, sehingga menempatkan pembangunan kekuatan militer khususnya angkatan laut sebagai prioritas utama guna memelihara kepentingan mereka.

Menyikapi hal tersebut, kata Pangarmatim, TNI AL terus melakukan upaya-upaya peningkatan pembinaan kemampuan dan pembinaan kekuatan, hal ini dilakukan dengan menjaga kesiapan tempur Alutsista yang dimiliki serta selalu melatih presonel yang mengawaki dengan melaksanakan latihan secara berjenjang dan berlanjut, termasuk latihan yang bersifat parsial khususnya guna menghadapi latihan Gabungan TNI 2013. Dengan adanya latihan parsial ini urgensi yang didapatkan adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapsiagaan personel maupun Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) serta mengukur kemampuan kesatuan dalam mendukung kesiapan tempur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari Kapal Perang, Pesawat Udara, Pasukan Marinir dan Pangkalan TNI AL, mengaplikasikan proses perencanaan operasi amfibi dan untuk melatih komando dan pengendalian operasi amfibi yang melibatkan pasukan marinir dalam pelaksanaan manuver lapangan.

Selepas diberangkatkan Pangarmatim, unsur-unsur akan bergerak melewati Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) sambil melaksanakan peran Lawan Sabotase Bawah Air (LSBA), kemudian unsur-unsur membentuk formasi untuk menerobos alur medan ranjau dengan dituntun KRI Pulau Rengat-711, KRI Pulau Rupat-712 dari Satuan Kapal Penyapu Ranjau dan KRI Sultan Hasanuddin-366 dari Satuan Kapal Eskorta Koaramtim. Setelah berhasil melalui medan ranjau, formasi bergerak menuju laut Jawa dan melakukan berbagai latihan peran, seperti latihan evakuasi medis udara, cross deck, damage control exercise, anti air rapid open fire exercise dan publication exercise. Operasi pendaratan amfibi akan dilaksanakan sebelum fajar menyingsing di ufuk timur pada hari Rabu, 27 Maret 2013 di Pantai Banongan, Situbondo. 






Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Tinjau Kesiapan Latihan Parsial III Operasi Amfibi



BANONGAN-(IDB) : Sebentar lagi TNI AL punya gawe besar, yaitu akan menggelar latihan Parsial III Operasi Amfibi. Latihan yang menjadi kebanggaan prajurit matra laut ini rencananya manuvra lapangannya akan dilaksanakan mulai tanggal 25 Maret mendatang, dengan daerah latihan meliputi  Laut Jawa dan puncaknya melaksanakan operasi amfibi dengan mendaratkan  Pasukan Pendarat Marinir di Pantai Banongan Situbondo, Jawa Timur.

Guna mengecek kesiapan latihan tersebut, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, meninjau kesiapan latihan Parsial tingkat III, di Mako Komando Latihan (Kolat) Koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis (21/03). Dalam peninjauan tersebut Pangarmtim didampingi Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Timur (Danguskamlatim) Laksamana Pertama TNI Wuspo Lukito, S.E., Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar)-1 Surabaya Brigjend TNI (Mar) Siswoyo Haris, Komandan Kolat Koarmatim Kolonel Laut (P) Budhiyanto serta para pejabat latihan Parsial III tahun 2013.

Kegiatan ini merupakan tahap latihan kering di lapangan (tactical game) latihan Parsial III, yang melibatkan seluruh komponen Sistem Armada Terpadu (SSAT) TNI Angkatan Laut serta Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang ada. Tahap tactical game merupakan gambaran situasi daerah latihan yang sesungguhnya. Oleh karena itu seluruh pasukan yang terlibat harus memahami setiap pergerakan sesuai jadwal dan skenario yang telah ditentukan pada tahap latihan posko.

Latihan Parsial III dijajaran TNI AL merupakan latihan antar Komando Utama (Kotama) yang digunakan untuk menguji, menilai, mengevaluasi dan mengukur sejauh mana hasil pembinaan kemampuan dan kekuatan yang telah dicapai. Peralatan yang digunakan adalah unsur kapal perang dari berbagai jenis, Pesawat Udara (Pesud), Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir dan kendaraan tempurnya berupa Tank amfibi, Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (Kapa), roket dan artileri Marinir, Pasukan Khusus (Pasus) TNI AL Kopaska dan Taifib, Kesehatan, dan Pangkalan.

Dihadapan pasukan, Pangarmatim menyampaiakan beberapa pesan antara lain, Latihan Parsial tingkat III kali ini merupakan tahap Latihan Umum (Latum) Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013. Oleh karena itu setiap prajurit wajib memahami doktrin taktis dan teknis serta mampu mengaplikasikan dalam bentuk tindakan nyata di lapangan. Untuk itu Pangaramatim berharap agar setiap prajurit melaksanakan seluruh tahapan latihan dengan penuh semangat dan sunguh-sungguh.






Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Tinjau Wilayah Perbatasan Dan Perairan Ambalat

NUNUKAN-(IDB) : Untuk memberi motivasi dan semangat kepada prajurit TNI AL yang sedang bertugas di wilayah perbatasan, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum melaksanakan kunjungan di wilayah Lanal Nunukan dan perairan Ambalat, Rabu (20/3). Dalam kunjungan tersebut Pangarmatim meninjau Pos Pengamat TNI AL (Posal) Sei Pancang, Satuan Radar Posal Sei Pancang, Patok Tiga Aji Kuning, Komando Taktis (Kotis) Marinir Sei Bajo dan Mako Lanal Nunukan dan memberikan arahan kepada Prajurit TNI AL yang bertugas di wilayah perbatasan itu.



Kedatangan Pangarmatim didampingi Komandan Pasukan Marinir 1 (Danpasmar 1) Brigadir Jenderal  Siswoyo Hari S., Komandan Lantamal VIII Laksamana Pertama TNI Guguk Handayani, Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Seodewo, dan Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Ignatius Bayu Trikuncoro.


Menaiki combat boat dari markas Lanal Nunukan,   kunjungan bermula dengan mendatangi KRI yang melakukan patroli di laut. Kemudian dilanjutkan ke Pos AL Sei Pancang, dan menuju patok 3 perbatasan di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Utara. Perjalanan dilanjutkan menuju Pos Kotis Satgas Mar Ambalat di Desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik Timur.

Pangarmatim mengatakan, kedatangan dirinya beserta sejumlah komandan lainnya bertujuan melihat secara langsung pengamanan di perbatasan oleh personel TNI AL dalam melaksanakan tugas sehari-hari.



Kepada prajurit KRI yang bertugas di perairan Ambalat, Pangarmatim memberikan penekanan  kepada para prajurit agar selama melaksanakan tugas harus tetap semangat dan selalu meningkatkan kemampuan sebagai  seorang prajurit matra laut serta  memberikan rasa aman pada masyarakat diperbatasan, khususnya perairan Indonesia – Malaysia. Pangarmatim juga menjelaskan saat ini TNI AL menyiagakan 6 Kapal perangnya di perairan Ambalat yaitu KRI AHP - 355, KRI OWA - 354, KRI SINGA  – 651, KRI TDN – 819, KRI SRG – 911 dan KRI PTL – 869. Hal ini diharapkan akan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat Nunukan dan mampu mengamankan kepentingan nasional.




Saat di Pangkalan TNI AL Nunukan, Pangarmatim menekankan kepada prajurit Lanal Nunukan agar selalu mejaga nama baik dan citra TNI AL. Sebagai prajurit yang bertugas diperbatasan, kata Pangarmatim,  adalah suatu kebanggaan dan tidak semua prajurit diberikan kesempatan bertugas di perbatasan. Selain itu Pangarmatim juga berpesan agar semua prajurit TNI AL menjaga kekompakan, solidaritas antara TNI dan POLRI serta bangun kebersamaan dalam memberikan pengabdian pada negara dan bangsa Indonesia dengan cara tetap mengasah naluri tempur, kesiapsiapsiagaan, serta menjaga kondisi fisik, mental dan psikologis prajurit.






Sumber : Koarmatim

Latihan Parsial lll/ 2013 Tahap TFG

SURABAYA-(IDB) : Latihan Parsial Tingkat lll tahun 2013 merupakan latihan manuvra laut dan pendaratan amphibi yang dilakukan oleh unsur-unsur dari berbagai Satuan jajaran Koarmatim dan prajurit Marinir tengah memasuki tahap Tactical Floor Game (TFG) yang dilaksanakan di ruang TFG Pusat Latihan Kapal Perang (Puslat Kaprang) Kolatarmatim Ujung Surabaya, Rabu (20/3). Kegiatan ini diikuti oleh para Komandan Unsur dan para Komandan pasukan Marinir yang terlibat dan ditinjau langsung oleh Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Timur (Guskamlatim) Laksamana Pertama TNI Wuspo Lukito S.E.


Latihan Parsial Tingkat lll adalah latihan antar Komando Utama (Kotama) yang digunakan untuk menguji, menilai, mengevaluasi dan mengukur sejauh mana hasil pembinaan kemampuan dan kekuatan yang telah dicapai dalam periode tahun ini. Sifat operasi TNI-AL memiliki karakteristik yang berbeda, bukan hanya berbeda pada media yang dilalui namun juga  berbeda dari sifat lingkungan tugasnya. Untuk itu pada latihan ini akan diuji coba kekuatan unsur-unsur satuan yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Kapal Angkatan Laut (KAL), Pesawat Terbang dan Marinir yang didukung oleh pangkalan-pangkalan TNI-AL.


Untuk tahap manuvra laut akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2013 mulai dari perairan Selat Madura sampai dengan operasi pendaratan di pantai Banongan, Situbondo tanggal 29 Maret 2013. Pada latihan Parsial tingkat lll ini, melibatkan 16 kapal atas air, 3 helikopter, 3 pesawat Cassa dan 1 Bataliyon Tim Pendarat (BTP) Marinir dengan perlengkapan tempurnya. Latihan ini merupakan media untuk meningkatkan kemahiran dan ketrampilan  perorangan maupun kelompok didalam merencanakan dan mengembangkan prosedur operasi gabungan, dan dipersiapkan untuk melaksanakan Latihan Gabungan TNI tahun ini.






Sumber : Koarmatim



KRI Diponegoro Melanjutkan Perjalanan Ke Oman

COLOMBO-(IDB) : Setelah bersandar selama dua hari di pelabuahan Wilamadarma Brother Gate BQ 2 a Colombo, kini KRI Diponegoro 365 yang ditugaskan sebagai Satgas Maritim TNI Kontigen Garuda (Konga) XXIII-E Unifil 2013 melanjutkan perjalanan menuju daerah Area Maritim Operation (AMO) di Lebanon, kemarin Rabu (20/3).


Setelah melaksanakan Apel Pagi sekaligus Apel Kelengkapan, terdengar tanda dari penjagaan KRI DPN-365 melalui pengeras suara “Peran persiapan Kapal Berlayar dan Bertempur” mendengar perintah tersebut langsung saja para Prajurit Satgas MTF menyiapkan Kapal guna melanjutkan Lintas Laut (Linla) selanjutnya menuju Salalah-Oman.


Kegiatan prajurit Satgas MTF selama sandar di Colombo, disamping menyiapkan KRI DPN-365 Dukungan Logistik (Duklog)  pengisian bahan bakar dan air tawar juga melaksanakan pesiar di mesium nasional Colombo, di tempat-tempat bersejarah dan sekitar perkotaan Colombo .


Pada etape keempat kali ini, yaitu Colombo (Srilanka) – Salalah (Oman), KRI Diponegoro-365 akan mengarungi laut Arabia yang cukup bersahabat, etape ini akan menempuh perjalanan selama empat hari di laut dengan jarak tempuh 1634 NM (Noutical Mil).


Komandan Satgas Letkol Laut (P) Hersan, S.H. mengatakan pada Apel Kelengkapan, perlu kewaspadaan pada etape keempat ini terhadap ancaman perompak Somalia.


“Nanti saat memasuki perairan Lakhsadewp KRI Diponegoro akan melaksanakan Peran Tempur Bahaya Asymetris”. Peran ini dimaksudkan untuk menghadapi ancaman non militer yang belum diketahui kekuatan maupun arah datangnya dan dapat menyerang secara tiba-tiba, jelas Dansatgas lagi.


Ancaman yang dimaksud adalah ancaman perompak Somalia yang mungkin saja salah sasaran dan mendekat ke KRI DPN-365, selain itu juga mengantisipasi rasa kekecewaan atas kegagalan merompak KM. Sinar Kudus dari Indonesia, jelasnya lagi.

Sebelumnya KRI Diponegoro Sandar Di Colombo Selama Tiga Hari

Setelah tiga hari dua jam perjalanan Lintas Laut (Linla) dari pelabuhan Belawan, kini KRI Diponegoro (DPN)-365 sandar di Dermaga Colombo Srilanka, Senin (18/3) untuk pengisian bekal ulang logistik dan perawatan rutin untuk mempersiapkan etape berikutnya. KRI DPN-365 yang membawa 100 Prajurit Satgas TNI Maritim Task Force (MTF) 28-E Unifil dengan Komandan Satgas Letnan Kolonel Laut (P) Hersan, S.H. sandar di Colombo, Srilangka dalam rangka Lintas Laut menuju Lebanon. Dalam pelayaran ini, KRI DPN-365 melewati samudera Hindia yang ombaknya sedang ganas-ganasnya pada musim hujan saat ini.


Kedatangan KRI DPN-365 disambut meriah diiringi drum band dari Angkatan Laut Srilangka, hadir dari Staf Atase Pertahanan (Athan) Indonesia di Sri Lanka Kolonel Laut (E) Arif Harnanto dan Commander of Colombo Naval Headquarters LCDR Kamaratunga dan stafnya dengan berkunjung ke KRI DPN-365.


Setelah itu Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/E melakukan courtesy call (CC) ke Commander of Western Fleet  Command Sri Lanka Navy Rear Admiral AR Anarasinghe di Colombo. Kedatangan Komandan Satgas disambut dengan hangat dan penuh keakraban di ruang kerja Panglima Armada Barat Angkatan Laut Srilanka ini. Sedangkan dari Duta Besar RI untuk Srilanka Bapak Harimawan Suyitno mengundang makan malam bersama prajurit di kediamannya, Komplek  KBRI Colombo.


Selama perjalanan lintas laut (Linla) tersebut, KRI DPN-365 melaksanakan kegiatan pembinaan Latihan (Binlat) diantaranya Evakuasi Medis, familiarisasi Microsoft Groove, latihan peran tempur, latihan RAS, latihan kesenian dan band sedangkan untuk tim VBSS (Visit Boarding Search and Seizure) melaksanakan latihan Ship Boarding dan Ship Movement. Latihan VBSS ini untuk mengantisipasi pelayaran yang akan melintasi perairan Somalia yang terkenal dengan perompaknya. Hal ini perlu dilatihkan kepada semua prajurit untuk melaksanakan peran jaga perang saat melintasi perairan tersebut.






Sumber : Koarmatim