JAKARTA-(IDB) : Tahun ini, Resimen Armed 2/1 Kostrad rencananya akan mengganti
alat utama sistem persenjataan (Alutsista) jadul dengan persenjataan
yang lebih canggih. Salah satunya, Alutsista yang ada di lingkungan
Batalyon Armed Pasopati 9 Purwakarta.
Pasalnya, artileri yang ada terutama yang terdapat di tiga Batalyon Armed dinilai sudah usang dan harus segera disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Bila tak ada aral melintang, dalam waktu dekat Batalyon ini akan mendapatkan Alutsista berbentuk roket yang diimpor dari Brazil.
Komandan Resimen Armed 2/1Kostrad, Kolonel Arm Mohamad Naudi Nurdika mengaku, saat ini Alutsista yang dimiliki tiga Batalyon dibawah struktur Resimen Armed 2/1 Kostrad, masing-masing Yon Armed 9 Pasopati, Yon Armed 10 Brajamusti, dan Yon Armed 13 Nanggala, adalah berjenis meriam 105 mm-M101A1 buatan Amerika tahun 1942, dan meriam 76/GN buatan Yugoslavia dengan tahun pembuatan 1949.
“Persenjataan di tiga batalyon dibawah kita itu sudah tua. Sehingga ditahun ini jenis meriam tersebut bakal diganti persenjataan dengan system digital, antara lain Multiple Launch Rocket System (MLRS) buatan Brasil atau Roket jenis Astros-II. Persejataan ini diyakini menjadi alutsista yang modern, karena jarak jangkau yang jauh serta berdaya ledak besar dan mobile,” kata Naudi kepada INILAH usai acara Hut Kostrad ke 49, Selasa (29/1).
Dikatakan Naudi, persenjataan tersebut sudah sangat canggih. Bahkan, pengoperasiannya sudah menggunakan sistem komputerisasi dan memakai Bahasa Inggris. Selain itu, memiliki daya jelajah sejauh 90 kilometer, dan dapat diset hingga menjangkau 300 kilometer.
Dengan demikian, prajurit yang ada di setiap batalyon harus mengimbangi kecanggihan teknologi dari persenjataan ini. Oleh karena itu, untuk mendukung hal tersebut seluruh anggota TNI yang ada di tiga Batalyon diwajibkan untuk kursus Bahasa Inggris.
“Para prajurit ini, akan belajar Bahasa Inggris dua kali dalam sepekan. Setiap Senin dan Rabu,” ujar Naudi.
Selain akan mendapatkan Alutsista baru, alasan lain prajurit harus pandai Bahasa Inggris, yakni 2013 ini dicanangkan sebagai tahun ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Sehingga, seluruh prajurit harus menguasai Iptek. Termasuk, bahasa pendukungnya.
Jumlah prajurit yang bertugas di institusinya berjumlah 1.762 anggota. Seluruhnya, harus mampu menguasai Bahasa Inggris. Karena, kedepan mereka akan terlibat langsung dalam pengoperasian roket tersebut yang rencananya akan dikirim sebanyak 18 pucuk.
Pasalnya, artileri yang ada terutama yang terdapat di tiga Batalyon Armed dinilai sudah usang dan harus segera disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Bila tak ada aral melintang, dalam waktu dekat Batalyon ini akan mendapatkan Alutsista berbentuk roket yang diimpor dari Brazil.
Komandan Resimen Armed 2/1Kostrad, Kolonel Arm Mohamad Naudi Nurdika mengaku, saat ini Alutsista yang dimiliki tiga Batalyon dibawah struktur Resimen Armed 2/1 Kostrad, masing-masing Yon Armed 9 Pasopati, Yon Armed 10 Brajamusti, dan Yon Armed 13 Nanggala, adalah berjenis meriam 105 mm-M101A1 buatan Amerika tahun 1942, dan meriam 76/GN buatan Yugoslavia dengan tahun pembuatan 1949.
“Persenjataan di tiga batalyon dibawah kita itu sudah tua. Sehingga ditahun ini jenis meriam tersebut bakal diganti persenjataan dengan system digital, antara lain Multiple Launch Rocket System (MLRS) buatan Brasil atau Roket jenis Astros-II. Persejataan ini diyakini menjadi alutsista yang modern, karena jarak jangkau yang jauh serta berdaya ledak besar dan mobile,” kata Naudi kepada INILAH usai acara Hut Kostrad ke 49, Selasa (29/1).
Dikatakan Naudi, persenjataan tersebut sudah sangat canggih. Bahkan, pengoperasiannya sudah menggunakan sistem komputerisasi dan memakai Bahasa Inggris. Selain itu, memiliki daya jelajah sejauh 90 kilometer, dan dapat diset hingga menjangkau 300 kilometer.
Dengan demikian, prajurit yang ada di setiap batalyon harus mengimbangi kecanggihan teknologi dari persenjataan ini. Oleh karena itu, untuk mendukung hal tersebut seluruh anggota TNI yang ada di tiga Batalyon diwajibkan untuk kursus Bahasa Inggris.
“Para prajurit ini, akan belajar Bahasa Inggris dua kali dalam sepekan. Setiap Senin dan Rabu,” ujar Naudi.
Selain akan mendapatkan Alutsista baru, alasan lain prajurit harus pandai Bahasa Inggris, yakni 2013 ini dicanangkan sebagai tahun ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Sehingga, seluruh prajurit harus menguasai Iptek. Termasuk, bahasa pendukungnya.
Jumlah prajurit yang bertugas di institusinya berjumlah 1.762 anggota. Seluruhnya, harus mampu menguasai Bahasa Inggris. Karena, kedepan mereka akan terlibat langsung dalam pengoperasian roket tersebut yang rencananya akan dikirim sebanyak 18 pucuk.
Sumber : Inilah
Ini baru berita yang ane sukaaa... Munatappp Surantapppp
BalasHapusKalo menurut saya armed TNI juga masih perlu untuk mengganti meriam lama dengan meriam yang baru....sebab bagaimanapun roket dan meriam dalam posisi saling mengisi dan melengkapi.
BalasHapusDalam kondisi Armed sedang euforia mendapat bingkisan senjata baru, jangan memberikan usulan yang " aeng-aeng" alias mengada -ada, meriamnya sudah sangat sepuh lebih sepuh meriamnya daripada Komandan Armednya, ndoro dan saya yakin yang usul pasti belum pernah ngelhat apalagi menyaksikan tembakan artilery medan yang sesungguhnya, bagaimana repotnya alligment laras meriam, memastikan azimuth da elevasi arah tembakan serta nggotong pelurunya. Tapi prajurit Armed senang kalau ada latihan nembak karena berlaku kesepakatan "Kuningan" dimana selonsong peluru yg dari kuningan mempunyai nilai sendiri, tapi kalau Arsu memakai peluru 57 mm yang dari China pasti menggerutu karena selongsong terbuat dari beusi, gan. Peringatan, Siaaappp, Teeeeemmmmmbaaaaakk, Gleuguer, gleuguer, wah rame dan bising.......... Pasti yang nanya atau yang memberi koment disini membayangkan trus kepengin dech nyaksikan sendiri.............. Nyumbang kambing dulu buat selamatan, ya..he....he....he..... Kok ngajari slametan,....wong pengin ngeliat nembak, oh iya kalau mau lihat nembak merian di daerah, Kutoarjo, Bulus Pesantren, namanya Ambal, Jawa Tengah. Tiap-tiap tahun ada latihan nembak. Awas!!! Jangan nembak ............yang dijual DVD- nya, yah.
HapusDVD Bokep Paling Murah cuma di
BalasHapusdvdbokepmurah.blogspot.com
Otak orang indon bokep ke orang indon suke bokep ha...ha...
BalasHapusOtak si malingsialonte suka sanggama sama babi
HapusOrang indon tak bermoral layaknya seekor anjing bokep ha...ha... Tak tahu malulah ha...ha...
BalasHapusHei malon anjing kau yang macam anjing kurap, mana ada anjing bokep, yang pasti si malon maen film bokep sama anjing ho ho ho
Hapusbagus trang terangan dari pada malingsial munafig sok suci taik britis dimakan liurnya mama ely di jilad kah kah kah kamu tu malon bertuan sama britis
BalasHapusHehehe.. Semenjak Indonesia beli banyak alutsista, orang2 dari jiran banyak lihat blog militer . Tidak bisa tidur kah ??. Hehehe....
BalasHapusIndon bokep lah ha...ha... Indon budak seks di negeri kami ha...ha..
BalasHapusSuatu saat malon kalian yang membersihkan kotoran di negeri kami ho ho ho dengan lidah kalian anjing2 malaysia
HapusKapan ha...ha...ha... Selamanya indon nak jadi budak seks di negeri kami orang indon sendiri nak kasih promo bokep pantaslah indon nak jadi budak seks di negeri kami ha...ha...ha...
BalasHapushore,,, mistral dateng ke purwakarta ..
BalasHapusMALAYSIA GOBLOK
BalasHapuscuma berkoar dibelakang
di depan macam banci saja MALAYSIA itu
harga diri lebih rendah dari babi
http://dvdbokepmurah.blogspot.com/
BalasHapushuakakakakakaak ni orang asli gokil abis