Pages

Senin, Oktober 01, 2012

Latihan Gultor di Cijantung Resmi Dibuka

kasum-subJAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo, S.IP., mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., secara resmi membuka latihan Penanggulangan Teror (Gultor) TNI ke-7 tahun 2012, di Lapangan Ahmad Kirang Sat-81 Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2012). 

Latihan Gultor tersebut berlangsung mulai tanggal 11 – 17 Oktober 2012, dengan melibatkan 164 personel TNI, terdiri dari Den-81 Kopassus 72 orang, Den Jaka Marinir 50 orang, serta Den Bravo Paskhas 42 orang.


Tujuan dari latihan Gultor ini, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan antara Pasukan Khusus TNI (Kopassus) dengan Pasukan Elite TNI lainnya (Den Jaka dan Den Bravo) dalam melaksanakan penanggulangan aksi terorisme yang dilaksanakan melalui operasi bersama, serta peningkatan kemampuan tempur untuk melaksanakan latihan bersama yang dipadukan secara sitematis dan terintegrasi, sehingga elemen masing-masing matra dapat terakomodir dalam suatu bentuk pelaksanaan operasi.


Panglima TNI dalam amanatnya menyampaikan bahwa latihan penanggulangan teror pada hakekatnya merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan satuan Gultor TNI dalam menghadapi kemungkinan terjadinya aksi terorisme di tanah air, dalam rangka menjaga dan menjamin keamanan, ketenteraman, serta keselamatan masyarakat guna mewujudkan stabilitas nasional.

Terkait dengan pelaksanaan latihan kali ini, analisis terhadap segala perkembangan tersebut sangat dibutuhkan bagi kepentingan pembentukan realisme latihan Gultor maupun bagi kepentingan pengumpulan data dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindakan terorisme berikutnya. 

Oleh sebab itu, penyelenggaraan latihan satuan Gultor TNI perlu dikembangkan, baik untuk meningkatkan kemampuan individual maupun satuan, khususnya kemampuan penyediaan data dan analisis, dihadapkan kepada perkembangan fenomena yang ada.

“Kata kunci yang perlu dipedomani adalah keterpaduan dan koordinasi  serta komunikasi antar matra dan dengan segenap institusi terkait. Semakin kuat jalinan ketiga kata kunci tersebut, maka akan semakin efektif dalam mengatasi rencana, dan dampak dari aksi terorisme”, kata Panglima TNI.


Sebelum mengakhiri amanatnya Panglima TNI memberikan beberapa penekanan dalam pelaksanaan latihan: 

Pertama : 
Dari aspek strategis latihan satuan Gultor TNI ke-7 tahun 2012, kiranya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, guna menyempurnakan dokumen strategis yang bersifat operasional bagi TNI dan menuntut keterpaduan, koordinasi serta komunikasi yang saling mendukung di antara sesama satuan penanggulangan teror. 

Kedua :
Dari aspek operasional latihan, kiranya kesempatan ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menguji prosedur dan mekanisme operasi terpadu, dalam menanggulangi aksi terorisme. 

Ketiga :
Dari aspek taktik dan teknik, latihan ini dapat dijadikan sebagai aplikasi prosedur tetap dan tolok ukur terhadap kemampuan TNI dalam mengaplikasikan doktrin operasi penanggulangan terorisme.

Keempat : 
Dari aspek manajerial, latihan ini dijadikan media untuk menguji analisis data terkait kemungkinan terjadinya variatif modus aksi terorisme, mengevaluasi efektivitas perlengkapan yang digunakan serta menilai kemampuan teknis, taktis, respon dan naluri setiap personel yang terlibat, dan Kelima, dari aspek psikologis, latihan ini dijadikan sebagai momentum yang sangat strategis dalam membangun jalinan emosional dan spiritual yang kuat dan harmonis, serta semangat kebersamaan dan keterpaduan sebagai sesama satuan TNI dalam mendukung tercapainya tugas pokok TNI.





Sumber : Poskota

Menkav-1 Mar Turut Sukseskan Armada Jaya 2012

SURABAYA-(IDB) : Prajurit Resimen Kavaleri-1 Marinir turut menyukseskan latihan bersandi Armada Jaya XXXI-2012 sejak 25 September hingga 2 Oktober.

Kesiapan prajurit Menkav-1 Mar itu dicek oleh Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir Kolonel Marinir Sarjito di Garase Trian Soepraptono Semarung, Ujung, Surabaya, Senin.

Tidak hanya personel, Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir juga mengecek kesiapan material yang berjumlah 45 unit kendaraan tempur (Ranpur) Resimen Kavaleri-1 Marinir.

Ke-45 Ranpur itu terdiri dari lima unit BMP 3F, tujuh unit PT 76 (M), 16 unit BTR 50 PK, sembilan unit BTR 50 PM, dan delapan unit KAPA-6.

"Kepada seluruh personel yang terlibat untuk tetap mengutamakan faktor keselamatan (savety first) demi mengurangi kerugian personel maupun material," kata Komandan Resimen Kavaleri -1 Marinir.

Dalam waktu yang sama (1/0), Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir Kolonel Marinir Sarjito memimpin upacara laporan Korps kenaikan pangkat perwira di jajaran Resimen Kavaleri-1 Marinir di ruang rapat Resimen Kavaleri-1 Marinir (1/10).

Dalam upacara laporan korps kenaikan pangkat Menkav-1 Mar itu, ada enam perwira Menkav-1 Mar, termasuk Danyonkapa-1 Mar Letkol Marinir Kusyuwono, yang dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi.

Hal yang sama juga dilakukan Komandan Pasmar-1 Kolonel Marinir R. Gatot Suprapto yang juga menerima laporan Korps Kenaikan pangkat tiga perwira menengah (Pamen) Pasmar-1 di ruang rapat Pasmar-1 Sidoarjo.

Sementara itu (1/10), prajurit Denmako Pasmar-1 memperingati Hari Kesaktian Pancasila di lapangan apel Denma Pasmar-1, Sidoarjo.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilakukan dalam rangka memperingati tragedi berdarah pada 30 September 1965 yang menewaskan enam petinggi TNI serta ajudan Jenderal TNI AH Nasution Lettu Pierre Tendean dan putri Jenderal TNI AH Nasution Ade Irma Suryani Nasution.

Keenam jenderal adalah Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R Suprapto, Mayjen TNI MT Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI DI Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo. 




Sumber : Antara

ITS Siap Bantu Uji System Dan Prosedur Trimaran Project Lanjutan

SURABAYA-(IDB) : Para pakar perkapalan dan kelautan ITS Surabaya menilai terbakarnya KRI Klewang (28/9) akibat kurang didukung dengan uji sistem dan prosedur baku secara laboratoris, karena itu ITS siap membantu kelanjutan program itu.

"Kami memiliki tim konsorsium kapal perang yang bekerja sama dengan Kemhan sejak 2012 dan tim investigasi yang mendapat sertifikasi KNKT," kata pakar transportasi laut ITS Dr RO Saut Gurning ST MSc di Surabaya, Senin.

Dalam diskusi pakar di Rektorat ITS Surabaya itu, ia menjelaskan pihaknya siap membantu untuk melakukan uji sistem kapal dan prosedur baku secara laboratoris serta juga desain kapal ke depan untuk kelanjutan program itu.

"Ke depan, program itu harus dilanjutkan, tapi jangan semata-mata program, melainkan program itu harus berdampak pada dua hal yakni peningkatan kemampuan teknologi bangsa dan penguatan industri perkapalan di sektor hulu," katanya.

Senada dengan itu, anggota Konsorsium Kapal Perang ITS Dr Subchan menegaskan bahwa terbakarnya KRI Klewang hendaknya tidak membuat pemerintah dan TNI menjadi patah arang.

"Yang namanya tahap awal itu selalu ada kecelakaan, karena itu program itu harus terus dilanjutkan, apalagi teknologi yang dimiliki KRI Klewang itu hanya dimiliki 3-4 negara," katanya.

Namun, katanya, terbakarnya KRI Klewang itu harus memberi pelajaran berharga yakni pentingnya "SOP" sejak dari tahap desain, pemilihan material, pengerjaan, hingga uji coba kapal itu.

"Saya yakin prosedur mungkin sudah benar, tapi prosedur yang dilakukan itu kurang didukung uji laboratoris secara memadai, sehingga ada tahapan atau bagian yang tak sesuai standar," katanya.

Hal itu dibenarkan ahli permesinan kapal ITS Ir Surjo Widodo Adji MSc FIMarEST yang juga praktisi galangan kapal. "Kapal non-sipil memang memiliki tingkat kerahasiaan tertentu, tapi saya kira proses pengerjaannya harus sesuai `SOP`," katanya.

Ia mencontohkan bahan komposit karbon pada KRI Klewang yang memiliki keunggulan tidak terdeteksi oleh radar musuh itu memang "flammable" (mudah terbakar), tapi kalau proses pembuatannya sesuai "rules" maka tidak mungkin api akan cepat menjalar hingga ludes dalam waktu kurang dari dua jam.

Pandangan senada diungkapkan Ketua Pusat Studi Kelautan ITS Aries Sulisetyono ST MA Sc PhD. "Belum ada kebakaran kapal secepat itu, karena sebelumnya memang rasanya tidak mungkin badan kapal bisa terbakar begitu cepat," katanya.

Oleh karena itu, katanya, seharusnya dipastikan bahwa pemilihan material sudah sesuai "rules" dan diuji sebelumnya. "Kalau diminta, kami dari ITS siap melakukan uji material dan kelaikan, karena kami memiliki laboratorium untuk itu," katanya.

Tidak hanya itu, peneliti Laboratorium Kehandalan dan Keselamatan Kapal ITS Dr Trika Pitana menilai kebakaran yang terjadi juga menunjukkan tidak adanya koneksi antarkabel dari darat ke galangan dan dari galangan ke kapal.

"Koneksi air dari galangan ke kapal juga tidak cepat, karena itu SOP untuk perencanaan keselamatan dalam pengerjaan kapal itu tidak jalan," katanya, didampingi ahli keselamatan dan kebakaran ITS, Ir Alam Baheramsyah MSc FIMarEST.



Sumber : Antara

DPR : Ada Keanehan Antara Tragedi Klewang Dengan Akan Disahkannya Inhan

JAKARTA-(IDB) : Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menilai ada hal yang aneh dalam peristiwa terbakarnya KRI Klewang, kapal cepat rudal yang dipesan TNI AL dari PT Lundin Industry Invest, Jumat (28/9) sore di Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. KRI itu diluncurkan pada 31 Agustus silam.

Menurut Mahfudz, masih menjadi tanda tanya karena kejadian ini muncul saat RUU Industri Pertahanan (Inhan) akan segera disahkan dalam Rapat Paripurna, Selasa (2/10). "Apakah ada upaya-upaya untuk menjatuhkan industri pertahanan nasional atau tidak? Ini jadi dugaan yang berkembang, apakah ada unsur sabotase yang berkembang?" kata Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Senin (1/10).

Mahfudz menambahkan, anggaran belanja alutsista memang besar. Dan, Komisi I dengan UU Inhan ini ingin memaksimalkan belanja ini tetap bisa di dalam negeri sehingga kita tidak belanja ke luar negeri.

Kata Mahfudz, Kapal KRI Klewang yang terbakar itu memang produk baru, prototipe, yang dikembangkan PT Lundin atas pesanan TNI AL pada  2012 ini. KRI Klewang dikembangkan sebagai kapal cepat rudal yang tidak bisa diidentifikasi radar.  Jadi, ini betul-betul produk baru tapi belum serah terima. Nilai proyek Rp 114 miliar.

Menurut Mahfudz, penjelasan awal terbakarnya KRI Klewang itu karena korsleting. Namun ia mempertanyakan, apakah sesederhana itu insiden tersebut. "Kayak rumah kontrakan aja, korsleting lalu kebakar. Ini kan kapal canggih, apa iya cuma karena korsleting sampai kebakaran yang ledakan cukup tinggi. Nah ini yang kita minta TNI untuk melakukan penyelidikan itu," ujarnya.

Karena itu, kata Mahfudz, Komisi I DPR RI pun mendesak agar Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI segera menyelidiki dan menuntaskan kasus ini. "Kita juga ingin memastikan karena biasanya pemesanan alutsista itu kan ada asuransinya itu juga akan kita konfirmasi. Karena jangan sampai produksi itu tanpa asuransi. Kalau itu, negara yang rugi," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Tubagus Hasanuddin mengatakan, secara politik dan anggaran Komisi I telah mendukung dalam pengadaan kapal-kapal cepat rudal. "KRI Klewang itu prosedur antara Kemhan dan DPR RI, itu sudah selesai, tidak ada masalah. Mereka independen untuk memutuskan membeli kapal cepat rudal, dengan dibeli produk dari perusahaan dalam negeri," ujar Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Senin (1/10).

Tetapi, dalam rangka mengaplikasikannya, jata Hasanuddin, diketahui kapal dari PT Lundin Industry Invest itu ternyata masih prototipe. "Saya baca terakhir misalnya, belum mendapatkan disposisi atau rekomendasi tentang frame yang akan dipakai dari Jerman. Jadi ya belum final. Jadi belum disebut kapal, itu sebagai kapal percobaan," ujarnya.

Mengapa kemudian TNI AL mendorong supaya segera dilaksanakan uji coba dan sebagainya? "Ya ini sesuatu yang perlu diinvestigasi, walaupun saya dengar PT Lundin akan mengganti dengan uang asuransi, tetapi saya tidak yakin, karena kecelakaan itu bisa jadi karena human error ya atau salah konstruksi."

Hasanuddin mengatakan, ia sangat menyesalkan dengan mudahnya TNI AL membeli kapal yang sedang dalam proses dan belum mengantongi sertifikasi dari negara pendahulunya (Jerman) walau ini dibuat di dalam negeri. "Ini kan produk masih setengah percobaan. Seharusnya mereka uji coba. Kalau sudah bagus, dijual. Kita uji coba user, baru dibeli. Ini kok malah kita masuk dalam urusan uji coba dan mengadakan kapal yang belum jadi," ujarnya.




Sumber : Jurnamen 

KSAL : Ada Hikamah Yang Besar Dibalik Tragedi Klewang

JAKARTA-(IDB) :Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Soeparmo menilai ada hikmah dari terbakarnya KRI Klewang di area dermaga TNI AL di Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut dia, peristiwa itu menjadi bahan evaluasi bagi masa depan kapal tersebut. 

"Ini memang peristiwa menyedihkan. Di balik itu ada hikmahnya buat TNI AL. Kita akan evaluasi," kata Soeparmo saat rapat membahas anggaran 2013 di Komisi I DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2012) malam. 

Rapat itu dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Pramono Adhie Wibowo, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat, dan para petinggi TNI lainnya. 

Soeparmo mengatakan, selain bisa menjadi bahan evaluasi, beruntung kebakaran terjadi sebelum kapal senilai Rp 144 miliar itu resmi diserahkan ke TNI AL. Dengan demikian, kapal masih menjadi tanggungjawab perusahaan pembuat sehingga akan diganti. 

Soeparmo menjelaskan, awalnya kapal tersebut diluncurkan ke air pada 31 Agustus 2012 . Ketika itu, kapal masih ditangani oleh pekerja pabrik. Rencananya, tanggal 28 September akan dilakukan uji coba. Namun, karena belum ada persiapan peralatan, kata dia, uji coba ditunda. 

Kapal kemudian terbakar Jumat pekan lalu. Ketika itu, kata dia, petugas pemadan kebakaran sudah berusaha memadamkan api. Namun, kencangnya tiupan angin dan aroma tiner membuat api membesar. Ketika itu, kata dia, kapal baru selesai dicat. 

"Bahan itu kalau terbakar susah. Seperti bakar kemenyan, dibakar langsung habis. Sebab-sebab kebakaran masih diselidiki. Kemungkinan konslet listrik kemudian didukung oleh situasi kapal yang belum siap. Selama dua jam (terbakar) kapal enggak ada bekasnya karena langsung tenggelam," kata Soeparmo. 

Soeparmo menambahkan, sebenarnya kapal itu belum diberi nama. Namun, publik sudah menyebut sebagai KRI Klewang. Nantinya, kata dia, kapal itu akan diberi nama oleh Menhan ketika diresmikan. 




Sumber : Kompas

Panglima TNI : Selama Alat Keselamatan Terpasang Baik Klewang Aman

JAKARTA-(IDB) : Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana Agus Suhartono mengatakan, pihaknya tak khawatir atas keamanan KRI Klewang 625 meskipun sempat terbakar. Agus menilai kapal itu tetap aman jika seluruh sistem dalam kapal terpasang. 

"Selama peralatan keselamatannya terpasang baik (tetap aman), " kata Agus sebelum rapat dengan Komisi I DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2012) malam. 

Agus menilai kebakaran di KRI Klewang bisa terjadi lantaran peralatan keselamatan di kapal belum terpasang seluruhnya setelah terjadi konsleting listrik. Akibatnya, penanggulangan tidak berjalan. Adapun untuk memadamkan api ketika itu, kata dia, membutuhkan waktu. 

Meski demikian, Agus mengatakan pihaknya tetap akan mengevaluasi kapal tersebut agar peristiwa serupa tidak terulang di kapal pengganti. Ketika ditanya apakah ada indikasi sabotase, Agus menjawab,"sementara ini enggak ada." 

Seperti diberitakan, KRI Klewang 625 pesanan TNI Angkatan Laut terbakar di area dermaga TNI AL di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. Kapal itu terbakar sebelum resmi diterima TNI sehingga akan diganti oleh perusahaan pembuat. 

Kapal tersebut merupakan hasil kolaborasi riset, desain, dan pengembangan antara North Sea Boats Pte Ltd atau PT Lundin Industry Invest bersama arsitek kapal LOMO Cean dari Selandia Baru. Kapal memiliki panjang keseluruhan 63 meter, berlunas tiga atau trimaran dan seluruh elemen strukturalnya berbahan dasar vinylester carbon fiber atau infused. 

KRI Klewang- 625 disebut memiliki kemampuan stabilitas yang sangat baik dan rancangan lambung yang dangkal, dan didesain untuk berpatroli di pesisir pantai yang panjang. Konstruksi kapal ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain lebih ringan, efisien dalam biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar dan tidak mengandung unsur magnet. 


Menhan : Trimaran Project Tetap Jalan

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memutuskan tetap pemesanan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Klewang-625, walaupun kapal pesanan pertama itu terbakar saat bersandar di pangkalan TNI AL di Banyuwanyi, Jawa Timur. 
 
Purnomo bilang, terbakarnya kapal itu masih dalam tanggungjawab dari produsen kapal, yakni PT Lundin Industry Invest. "(Kapal) itu belum diserahkan kepada kami, sehingga masih kewenangan penjual," kata Purnomo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/10).

Mengenai penyebnab dari peristiwa kebakaran itu, Purnomo menduga hal itu terjadi karena adanya hubungan arus pendek, atau korsleting listrik yang mengakibatkan kapal berbobot mati 250 ton itu hangus terbakar.

Dikatakan Purnomo, meski satu kapal mengalami musibah, namun pihak TNI AL akan melanjutkan pembelian kapal kepada PT Lundin Industry Invest. TNI AL memesan kapal sejenis sebanyak tiga unit seperti rencana semula.

"Tetap jalan (pembelian kapal). Karena itu diasuransikan, jadi tidak ada masalah dari mereka (vendor)," jelas Purnomo.

Sebelumnya, kapal yang diklaim memiliki teknologi tercanggih yang dipesan TNI AL itu terbakar di dekat dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, pada 28 September. Hingga kini belum diketahui penyebab dan tingkat kerusakan akibat peristiwa kebakaran pada kapal senilai Rp 114 miliar itu.




Sumber : Kompas

Berita Foto : Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Mabes TNI

JAKARTA-(IDB) : Mabes TNI menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Upacara Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (1/10/2012). Segenap personel Mabes TNI baik Militer maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengikuti upacara tersebut. 




Mabes TNI menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila. 



Mabes TNI menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Upacara Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (1/10/2012). Segenap personel Mabes TNI baik Militer maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengikuti upacara tersebut. 



Segenap personel Mabes TNI baik militer maupun PNS mengikuti upacara tersebut.



Sumber : Detik

Berita Foto : Kompi Zeni TNI Konga XX-J Siap Bertugas Ke Kongo

SENTUL-(IDB) : Latihan Penyiapan Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/MONUSCO ditutup di Lapangan Mako PMPP TNI, Sentul - Jawa Barat, Kamis (27/9/2012). Penutupan dilakukan Wakil Komandan (Wadan) PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI, Kolonel Pnb Irwan Ishak Dunggio.


Wakil Komandan (Wadan) PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI, Kolonel Pnb Irwan Ishak Dunggio mewakili Komandan PMPP TNI menutup Latihan Penyiapan Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/MONUSCO. 





Pasukan ini akan bertugas sebagai pasukan perdamaian di Republik Demokratik Kongo selama 1 tahun.  




Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-J/MONUSCO yang berjumlah 175 personel TNI dipimpin Mayor Czi Irfan Siddik selaku Komandan Satgas, dengan komposisi Satgas : TNI AD 150 orang, TNI AL 19 orang dan TNI AU 6 orang, akan bertugas menggantikan Konga XX-I/MONUSCO yang akan berakhir masa tugasnya di Kongo.




Upacara penutupan Latihan Penyiapan Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-J/MONUSCO diakhiri dengan penyerahan plakat kenang-kenangan untuk PMPP TNI yang diserahkan oleh Wadan Satgas Kapten Czi Adi Ilham kepada Wadan PMPP TNI.



Sumber : Detik


Sukhoi TNI AU Intercept Pesawat Asing

BALIKPAPAN-(IDB) : Aksi heroik dilakukan tim penerbang pesawat tempur Sukhoi dari Skuadron 11 Lanud Hasanuddin, Makassar. Mereka berhasil menghentikan pesawat asing yang tanpa izin melintas di wilayah udara Indonesia kemarin (30/9).

Pesawat jenis Cessna 208 dengan nomor ekor N-354 RM itu dicegat dan dipaksa mendarat di Lanud Balikpapan, Kalimantan Timur. "Terpaksa kami lakukan airborne (peluncuran) dua Sukhoi karena pilot itu tidak merespons komunikasi radio dari ATC," ujar Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsekal Muda Bambang Soelistyo kepada Jawa Pos kemarin. Sukhoi itu digerakkan langsung atas perintah Bambang.


Awalnya, satuan radar Kohanudnas memantau pesawat asing yang melintas pada pukul 12.30 Wita. Setelah dicek, rupanya pesawat ini tak punya clearance (izin melintas). "Kami punya sistem FCIS yang sangat akurat, online 24 jam," kata Bambang.


FCIS adalah singkatan dari flight clearance information system. Dalam FCIS langsung diketahui apakah sebuah pesawat terjadwal atau tidak. Rute mereka pun akan terpantau. "Karena tidak tercatat, dilakukan komunikasi radio. Dia kami minta mendarat di Makassar," katanya. Rupanya, pilot pesawat Cessna itu ngeyel.


"Saya tidak melihat berapa jumlah penumpangnya. Kalau ada yang melanggar kedaulatan hukum udara di Indonesia, saya harus bertindak," kata mantan Deputi Menko Polhukam ini. Maka, setelah diperingatkan beberapa kali, tim Sukhoi yang selalu siaga, langsung dikomando untuk terbang. "Intercept atau pencegatan sukses. Pesawat kami paksa landing di Balikpanan," kata Bambang.


Setelah mendarat, baru diketahui bahwa pilotnya bernama Michael E. Boyd. Dia terbang seorang diri, tanpa penumpang lain. "Saya belum mendapatkan detail paspornya. Tapi, dari informasi sementara, dia berkewarganegaraan AS," kata Bambang.


Pesawat asing itu berangkat dari Palau (sebuah negara kecil di kawasan Pasifik, tepatnya di utara Papua) dengan tujuan Singapura. "Soal motifnya apa, investigasi masih dilakukan Lanud Balikpapan," ujarnya.


Bambang menegaskan, langkah Kohanudnas dilindungi undang-undang. "Kami tegakkan kedaulatan di wilayah udara, pesawat apa pun, dari mana pun, berapa pun penumpangnya , kalau tidak ada izin, kami hentikan," katanya.


Cessna 208 adalah pesawat dengan kapasitas maksimal 14 penumpang. Panjangnya hanya 12,67 meter dengan jarak jelajah 2.000 kilometer tanpa harus refueling (pengisian bahan bakar).


Insiden ini bukan yang pertama. Pada 2011, tim Kohanudnas juga berhasil mencegat pesawat tanpa izin. Saat itu pesawat jet P2-ANW Dassault Falcon 900EX yang ditumpangi Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Belden Namah distop Sukhoi.


Pesawat tempur itu menguntit tumpangan VIP tersebut selama 37 menit pada November 2011. Kedua pesawat tempur baru membebaskan Falcon setelah diperintahkan oleh Kohanudnas sekitar pukul 11.17 Wita. Kejadian itu mencuat ke publik setelah Perdana Menteri Papua Nugini Peter O"Neil, melalui media massa, mengancam mengusir Duta Besar RI Andreas Sitepu dari Port Moresby, ibu kota negaranya.


Tegang di Bandara Sepinggan

Pendaratan pesawat asing itu di Bandara Sepinggan, Balikpapan, sempat membuat suasana bandara tersebut tegang. Sebelum pesawat mendarat, sekitar 30 prajurit Angkatan Udara (AU) bersenjata SS-2 P1 siaga di landasan.

Tak lama kemudian, pesawat Cessna 208 yang dikawal dua Sukhoi Tempur Strategis (TS) 2705 dan 3004 mendarat. "Kru yang ada di pesawat dimohon keluar dari pesawat dengan posisi tangan di atas," ujar Kolonel (Pnb) Djoko Senoputro, Danlanud Balikpapan.Sebelum turun pilot digeledah, lalu digiring menuju ruang interogasi Base Ops Lanud Balikpapan.


Pesawat Cessna 208 itu diketahui berangkat dari Wichita, Kansas, AS, pada 25 September 2012. Dari sana pesawat meneruskan penerbangan ke California (27/9) - Honolulu, Hawaii (29/9)- Korsje, Macronesia (30/9) " lalu Koro Palau (30/9)- Singapura.


Berdasar hasil interogasi sementara, sang pilot mengaku tersesat masuk ke wilayah udara Indonesi`. "Menghindari cuaca jelek di frekuensi 122.2 Req 10 derajat left," kata Djoko.


Misi pilot adalah mengantar pesawat Cessna terbaru yang dipesan Hawker Pasifik Jet melalui operator Globeflyers ke Singapura. "Barang-barang yang dibawa hanya kelengkapan pakaian pribadi dan kamera yang isinya foto dan video. Isinya sedang kami analisis. Untuk flight plan sesi rute dari Palau-Singapura pasti melalui Flight Information Regional (FIR) Indonesia," lanjut Danlanud.


Karena itu, penerbangan terpaksa dihentikan sampai pilot mengurus administrasi. "Pilot kami amankan, kini berada di mes Lanud Balikpapan dalam keadaan sehat," ucapnya.



Sumber : JPNN

Kemhan Terima Kunjungan Kehormatan Dubes India


JAKARTA-(IDB) : Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip, M.A dengan didampingi Direktur Kerjasama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan (Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan) Brigjen TNI Jan Pieter Ate, M.Bus menerima kunjungan Duta Besar India untuk Indonesia Mr. H.E. Shri Gurjit Singh, Jumat (28/9), di kantor Kemhan Jakarta. 



Sumber : DMC

Nosel Roket RX-550 Lapan Masih Perlu Perbaikan

GARUT-(IDB) : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) optimistis mampu menerbangkan roket RX-550 pada 2013 mendatang. Keyakinan tersebut tetap dipegang, meski komponen nosel roket RX-550 kembali mengalami masalah dalam uji statis di Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Kabupaten Garut, kemarin.

Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Prof Dr Ing Soewarto Hardhienata mengatakan, desain struktur nosel roket RX-550 masih belum mampu menahan tingginya suhu pembakaran. Akibatnya, komponen material nosel roket terlepas sebelum proses pembakaran propelan berakhir di detik ke 14.

“Evaluasi pasti dilakukan. Secepatnya kami akan mengubah desain struktur nosel roket hingga hasil akhirnya nanti mendekati apa yang diharapkan. Kami yakin target roket RX-550 bisa mengudara di 2013 masih bisa dicapai,” katanya saat ditemui di ruang kontrol Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Sabtu 29 September 2012.

Uji statis RX-550 dijadwalkan ulang dalam waktu dekat ini. Menurut Soewarto, seluruh komponen roket RX-550 serupa tengah dibangun kembali.

Optimisme LAPAN dalam program peluncuran roket pengorbit satelit (RPS) bukan tanpa alasan. Pengalaman kesuksesan peluncuran roket RX-420 dan RX-320 beberapa waktu lalu serta panjangnya proses penelitian RX-550 dari 2011 hingga 2012 ini, sangat cukup untuk dijadikan kunci keberhasilan program nasional tersebut.

“RX-550 ditargetkan mampu terbang sejauh 300 km. Itu artinya, pengembangan roket ini dapat dimanfaatkan untuk mengorbitkan satelit. Bila program peluncuran roket pengorbit satelit bisa dicapai, bangsa kita bisa mandiri. Sebab, saat ini kami sudah mampu membuat satelit sendiri,” paparnya.

Diungkapkan Soewarto, Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang telah melakukan pengembangan roket pengorbit satelit. Ia berharap, progam ini dapat mengukir prestasi Indonesia di mata Internasional.

Kepala Pusat Teknologi Wahana Dirgantara LAPAN Yus Kadarusman meyebutkan, Indonesia memiliki beberapa lokasi yang sangat potensial untuk peluncuran roket pengorbit satelit. Beberapa kawasan potensial ini adalah Biak, Pulau Morotai, dan Pulau Enggano.

“Posisi ketiga daerah ini berada di kawasan garis khatulistiwa. Posisi ini dinilai tepat untuk mengorbitkan satelit,” katanya.

Spesifikasi Roket RX 550
1.      Berfungsi sebagai roket pendorong (booster) utama roket pengorbitsatelit
2.      Diameter motor 550 mm
3.      Panjang roket motor 6 meter
4.      Panjang keseluruhan roket (ditambah dengan komponen lain) 9,5 meter
5.      Daya jangkau (horizontal) 300 km
6.      Jarak tempuh (ketinggian/vertikal) 150 km
7.      Bahan bakar yang digunakan berjenis HPTB (hydroxyl toluen poly butadiene)
8.      Kapasitas bahan bakar 1,8 ton
9.      Biaya total pembuatan roket Rp5 miliar 



Sumber : Sindo