JAKARTA-(IDB) :Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Soeparmo menilai ada hikmah dari terbakarnya KRI Klewang di
area dermaga TNI AL di Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut dia, peristiwa
itu menjadi bahan evaluasi bagi masa depan kapal tersebut.
"Ini
memang peristiwa menyedihkan. Di balik itu ada hikmahnya buat TNI AL.
Kita akan evaluasi," kata Soeparmo saat rapat membahas anggaran 2013
di Komisi I DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin
(1/10/2012) malam.
Rapat itu dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI
Angkatan Darat Pramono Adhie Wibowo, Kepala Staf TNI Angkatan Udara
Marsekal Imam Sufaat, dan para petinggi TNI lainnya.
Soeparmo mengatakan, selain bisa menjadi bahan evaluasi, beruntung kebakaran terjadi sebelum kapal senilai Rp 144 miliar itu resmi diserahkan ke TNI AL. Dengan demikian, kapal masih menjadi tanggungjawab perusahaan pembuat sehingga akan diganti.
Soeparmo
menjelaskan, awalnya kapal tersebut diluncurkan ke air pada 31 Agustus
2012 . Ketika itu, kapal masih ditangani oleh pekerja pabrik.
Rencananya, tanggal 28 September akan dilakukan uji coba. Namun, karena
belum ada persiapan peralatan, kata dia, uji coba ditunda.
Kapal
kemudian terbakar Jumat pekan lalu. Ketika itu, kata dia, petugas
pemadan kebakaran sudah berusaha memadamkan api. Namun, kencangnya
tiupan angin dan aroma tiner membuat api membesar. Ketika itu, kata dia,
kapal baru selesai dicat.
"Bahan itu kalau terbakar susah.
Seperti bakar kemenyan, dibakar langsung habis. Sebab-sebab kebakaran
masih diselidiki. Kemungkinan konslet listrik kemudian didukung oleh
situasi kapal yang belum siap. Selama dua jam (terbakar) kapal enggak
ada bekasnya karena langsung tenggelam," kata Soeparmo.
Soeparmo
menambahkan, sebenarnya kapal itu belum diberi nama. Namun, publik sudah
menyebut sebagai KRI Klewang. Nantinya, kata dia, kapal itu akan diberi
nama oleh Menhan ketika diresmikan.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar