Pages

Rabu, Oktober 05, 2011

TNI Harus Segera Modernisasi Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dinilai belum berjalan dengan baik. TNI didesak segera melakukan modernisasi mengingat besarnya anggaran yang didapat. 

Demikian dikatakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pramono Anung di Komplek DPR, Rabu (5/10/2011). Pramono dimintai tanggapan HUT ke-66 TNI. 

Pramono menyoroti angkatan laut dan udara yang belum melakukan perbaikan alutsista. Pramono membandingkan kekuatan persenjataan TNI AU yang kalah kuat dibanding negara tentangga yakni Malaysia dan Singapura. Padahal, wilayah kedua negara itu jauh lebih kecil. 

"Sederhana saja, pengadaan radar. Radar kita belum mencakup seluruh negara kesatuan. Jadi, kalau ada pesawat perang masuk, kita belum bisa mendeteksi secara keseluruhan. Harusnya moderinasi sudah dilakukan," ucap dia. 

Meski demikian, Pramono menilai positif reformasi di internal TNI yang berjalan dengan baik. Hal itu terlihat dari permasalahan di tubuh TNI yang lebih kecil dibanding institusi lainnya. 

"Sekarang TNI sudah bisa menempatkan diri sebagai penjaga pertahanan negara. Itu tentunya kita berikan apresiasi kepada TNI. Itu tidak gampang, tapi mereka bisa melakukan," pungkas politisi PDI-P itu. 

Sumber : Kompas

TNI AU Tetap Ingin Terima Hibah Pesawat F-16

JAKARTA-(IDB) : Terkait tawaran Pemerintah Amerika Serikat untuk menghibahkan pesawat tempur F-16, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara dan pemerintah ingin menerimanya. Namun, Dewan Perwakilan Rakyat cenderung untuk membeli pesawat F-16 baru yang lebih canggih. 

”Yang diinginkan TNI AU dan pemerintah adalah kita menerima hibah 30 pesawat F-16 dari Amerika Serikat (AS) itu. Nantinya, kemampuan 24 pesawat akan ditingkatkan menjadi blok 32 dan enam lainnya untuk cadangan,” kata Kepala Staf TNI AU Marsekal Imam Sufaat, Senin (3/10), dalam konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta. 

Imam mengatakan, dalam pertemuan terakhir dengan DPR dan pemerintah, belum dicapai kata sepakat. Rapat yang membahas perkembangan rencana hibah pesawat F-16 bekas dari Pemerintah AS itu digelar pada 21 September lalu. 

Menurut Imam, dari segi efektivitas dan efisiensi, upgrade ke blok 52 akan memakan biaya yang sangat tinggi. Untuk itu, pilihan yang lebih baik adalah melakukan peningkatan kemampuan F-16 blok 32. Menurut catatan Kompas, 10 pesawat F-16 yang sudah dimiliki Indonesia adalah kategori blok 25. 

Dari segi biaya, Imam memaparkan, harga satu skuadron pesawat F-16 blok 52 dari pabriknya, Lockheed Martin, mencapai sekitar 1,6 miliar dollar AS. Harga enam pesawat F-16 blok 52 adalah 720 juta dollar AS. ”Padahal, anggaran yang disediakan hanya 430 juta dollar AS,” kata KSAU lagi. 

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, dalam rapat internal fraksi-fraksi di DPR disimpulkan, dalam rencana strategis jangka pendek yang dimulai pada APBN tahun 2011, Kementerian Pertahanan dengan persetujuan Komisi I DPR memprogramkan pembelian enam pesawat tempur F-16 baru. Anggarannya dialokasikan 430 juta dollar AS. Alasannya, agar kehadiran pesawat tempur itu bisa menjadi efek getar dan daya tangkal yang cukup untuk menggantikan F-16 yang lama. 

Sebaliknya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menuturkan, rencana awal TNI AU memang membeli enam pesawat F-16 baru. Namun, sejak ada tawaran dari Pemerintah AS, dipikirkan pemakaian anggaran yang sedianya untuk membeli enam pesawat F-16 itu untuk biaya ongkos hibah dan peningkatan blok. 

Menurut Hasanuddin, Komisi I DPR menilai, tawaran berupa pesawat yang tak terpakai lagi oleh AU AS itu adalah kesempatan yang baik bagi Indonesia dalam meningkatkan kuantitas pesawat tempur. Namun, DPR mengajukan dua syarat. Pertama, pesawat itu harus bisa ditingkatkan menjadi F-16 blok 52 sesuai rencana strategis. Kedua, peningkatan itu harus dilakukan di Indonesia dengan melibatkan tenaga ahli Indonesia. 

Sumber : Kompas

Tahun 2012 Anggaran Belanja TNI Mencapai Rp. 64,4 Triliun

JAKARTA-(IDB) : Bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke-66, pemerintah mengumumkan penambahan anggaran untuk TNI sebesar 35 persen dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2012.

“Di tahun 2012 mendatang kita tingkatkan secara signifikan, dari Rp47,5 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp64,4 triliun,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam upacara peringatan HUT TNI ke-66 di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 5 Oktober 2011.

SBY menyatakan, kenaikan anggaran tersebut diperlukan untuk melanjutkan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), dan membiayai perawatan senjata. “Kita lanjutkan peningkatan daya  tempur. Upaya moderinsasi sangat penting,” kata dia.

Lebih lanjut, SBY mengatakan, peningkatan anggaran pertahanan akan terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang. Modernisasi alutsista TNI, tegas SBY, harus membuat TNI mampu mengatasi tantangan faktual seperti pengamanan Selat Malaka, penanganan pelanggaran wilayah perbatasan, pemberantasan terorisme, dan pencegahan separatisme.

“Pengadaan alutsista juga disertai dengan pengembangan doktrin kesiapan sumber daya manusia yang selaras dengan perkembangan teknologi,” ujar SBY. Doktrin tersebut, imbuhnya, nantinya harus diuji dalam latihan-latihan TNI.

Pada kesempatan itu, SBY juga meminta Menteri Pertahanan untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dalam pengadaan alutsista. “Beri dukungan terhadap alutsista dengan kemampuan industri pertahanan dalam negeri. Hentikan ketergantungan yang tidak perlu kepada luar negeri,” ujarnya.

Sumber : Vivanews

Special Event : Hyun Bin Hadiri HUT TNI Ke-66

JAKARTA-(IDB: Aktor Korea Selatan, Hyun Bin yang tengah menjalani wajib militer menghadiri upacara HUT TNI ke-66 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2011) . Bintang 'Secret Garden' tersebut datang ke Indonesia sebagai Duta Industri Pertahanan Korea untuk Indonesia dan akan berada di Indonesia selama empat hari

Aktor Korea Selatan, Hyun Bin (kiri) yang tengah menjalani wajib militer menghadiri upacara HUT TNI ke-66 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 

Sumber : Vivanews

Special Event : Gelar Senjata Warnai HUT Ke-66 TNI

JAKARTA-(IDB) : Berbagai gelar alat utama sistem senjata (alutsista) turut mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun ke-66 Tentara Nasional Indonesia di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (5/10/2011). Gelar senjata dilakukan di Plaza Mabes TNI Cilangkap dan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan tamu undangan.

Alutsista yang digelar di acara HUT ke-66 TNI yang bertemakan "Dengan Keterpaduan dan Profesionalisme, TNI Bersama Komponen Bangsa Siap Menjaga dan Menegakkan Kedaulatan serta Keutuhan NKRI" antara lain, empat unit BMP-3 F Marinir, dua unit HOWITZER Marinir, dua unit LVT-7 Marinir.

Ada pula dua unit Radar Portable Paskhas, tiga unit helikopter TNI yang terdiri dari satu unit Helikopter MI 35 TNI AD, satu unit Helikopter Bell TNI AL, dan satu unit Helikopter Super Puma TNI AU.

Digelar pula empat pucuk peluru kendali (rudal) PORRAD Detasemen Artileri Pertahanan Udara (Denarhanud) Rudal 003/Kodam Jaya, delapan unit kendaraan taktis ANOA Batalyon Infranteri Mekanis 201 Kodam Jaya. Tak hanya itu, TNI juga menggelar demonstrasi Fly Pass Pesawat Tempur TNI AU, Free Fall, Beladiri Militer Yong Moodo, Rampak Bedug, dan Tarian Papua.

Rangkaian acara lainnya adalah penandatanganan sampul Hari Pertama Perangko Seri TNI, serta pemberian tanda kehormatan kepada Kolonel Czi Satrio Medi Sampurno, Kapten Kal. Iryanto, dan Serma Mar Edi Utomo. 

Sumber : Kompas

Special Event : Fly Pass Sukhoi Dan Hawk Di Lanud Halim Meriahkan HUT TNI Ke-66

JAKARYA_(IDB) : Rombongan jet tempur Sukhoi dan Hawk TNI AU beratraksi di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Rabu (5/10/2011) dalam peringatan Hut ke-66 TNI. Dalam pantauan, jet-jet tempur tersebut melakukan beragam formasi dan terpantau di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

Formasi anak panah (arrow head), berlian (diamond) dan lain-lain diperagakan para penerbang tempur TNI AU. "Pesawat Sukhoi berasal dari Skuadron 11 yang berpangkalan di Makassar dan pesawat Hawk berasal dari Skuadron 1 yang berpangkalan di Pontianak," kata Kepala Penerangan Lanud Halim Mayor (Sus) Gerardus Maliti.

HUT TNI di Lanud Halim dihadiri 1.500 personil yang dipimpin Sekretaris Dinas Psikologi Kolonel (Kes) Herry Hermawan. Dalam upacara dibacakan amanat Panglima TNI yang menegaskan TNI hanya akan berpihak pada kepentingan rakyat Indonesia.

"Sebagai Tentara Rakyat TNI hanya berpihak kepada kepentingan seluruh rakyat dan Negara, sebagai Tentara pejuang TNI tidak akan pernah berhenti mewujudkan cita-cita bangsa, sedangkan sebagai Tentara Nasional, TNI akan membela kepentingan Negara di atas kepentingan daerah, Suku, Ras dan golongan Agama," demikian amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Upacara diikuti perwira, bintara, tamtama dan Pegawai Negeri Sipil dari Personel Lanud Halim Perdanakusuma, Kohanudnas, Koopsau I, Kodikau, Betmakpus, Kosekhanudnas I, Dispsiau.dan Dissurpotrudau. 

Sumber : Kompas

Special Event : TNI Pamer Alutsista Di Hari Ulang Tahunnya Ke-66

JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari ulang tahunnya ke-66 pada hari ini, Rabu 5 Oktober 2011. Dalam perayaan HUT TNI kali ini pasukan upacara akan menggelar beberapa alat utama sistem senjata (alutsista).

Perayaan yang digelar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur ini dimulai tepat pukul 09.00 WIB. Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono hadir dalam acara tersebut. Hadir pula para pejabat TNI seperti Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, KSAL Laksamana TNI Soeparno dan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat. Selain itu sejumlah menteri di kabinet tampak hadir.

HUT TNI ke 66 ini bertema "Dengan keterpaduan dan profesionalisme, TNI bersama komponen bangsa siap menjaga dan menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI".

Sejumlah alutsista yang dipamerkan diantaranya empat pucuk peluru kendali (Rudal) PORRAD Datasemen Artileri Pertahanan Udara (Denarhanud) Rudal 003/Kodam Jaya. Delapan unit Kendaraan Taktis (rantis) ANOA (empat unit putih dan empat unit loreng) batalyon infanteri mekanis 201/kodam jaya. Dua unit roket multi laras 70 grade marinir. Empat unit BMP tiga F marinir. Dua unit HOWITZER Marinir. Dua unit LVT-7 Marinir. Dua unit Radar Portable Paskhas. Tiga Unit Helikopter TNI (1 MI 35 TNI AD, satu unit Bell TNI AL, dan satu unit Super Puma TNI AU).

Perayaan ini juga diwarnai oleh aksi demonstrasi dari para anggota TNI seperti Fly Pass Pesawat Tempur TNI AU, Free Fall, Beladiri Militer Yong Moodo, Beladiri Militer MAA, Rampak Bedug dan Tarian Papua. Terakhir acara tambahan yakni penandatanganan sampul hari pertama perangko seri TNI.

Hingga pukul 09.15 WIB acara masih berlangsung. Presiden menjadi inspektur upacara di mimbar kehormatan didampingi pejabat-pejabat TNI.

Sumber : Detik

Special Event : Presiden Pimpin Peringatan HUT ke-66 TNI

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin peringatan HUT ke-66 Tentara Nasional Indonesia di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta, Rabu.

Selaku Inspektur Upacara, Presiden Yudhoyono didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat.

Hadir dalam kegiatan itu Wakil Presiden Boediono, Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Ketua DPRRI Marzuki Alie, Ketua MPR Taufik Kiemas serta sejumlah perwakilan negara-negara sahabat.

Upacara peringatan hari jadi ke-66 TNI dikomandani Kolonel Pnb. Sugiharto Prapto yang sehari-hari menjabat Komandan Wing Karbol Akademi Angkatan Udara (AAU).

Pada peringatan hari jadinya ke-66 ini, TNI menampilkan serangkaian persenjataan dan peralatannya, serta kemampuan terjun payung, dan beladiri militer.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan atraksi terbang lintas lima unit pesawat jet tempur Sukhoi, satu "flight" pesawat tempur Hawk.

Tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-66 TNI adalah "Dengan keterpaduan dan profesionalisme, TNI bersama komponen bangsa siap menjaga dan menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI". 

Sumber : Antara

Special Event : Presiden Dijadwalkan Pimpin Upacara Peringatan HUT TNI Ke-66

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menjadi inspektur upacara perayaan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke-66 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Rabu 5 Oktober 2011.

Presiden didampingi Ibu Negara, Any Yudhoyono, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Soeparno, Kepala Staf Jenderal Pramono Edhie Wibowo, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat.

Peringatan ini dimeriahkan demonstrasi flypass pesawat tempur TNI Angkatan Udara, Free Fall, Bela diri militer Yong Moodo, Bela diri Militer MAA, Rampak Bedug dan Tarian Papua.

TNI juga akan memamerkan persenjataan, peluru kendali PORRAD Detasemen Artileri Pertahanan Udara, Kendaraan taktis Anoa, Roket Multi Laras 70 Grade Marinir, BMP-3 F, Howitzer, Radar Portabel Paskhas, dan helikopter TNI.
 
Sumber : Jurnas

Update : Kurun Waktu 2010-2014 TNI Mengembangkan Armada Tempurnya Di Segala Matra

JAKARTA-(IDB) : Dalam kurun 2010–2014, Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengembangkan kekuatan dengan membentuk armada, satuan, dan skuadron baru.

Pengembangan ini diharapkan berjalan dengan tidak sertamerta diikuti penambahan jumlah personel.Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, postur dan struktur yang dikembangkan ke depan bercirikan peningkatan profesionalisme TNI dengan memusatkan diri pada tugas-tugas pertahanan, baik dalam bentuk operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).

“Dalam konteks ini, fokus pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan alutsista menjadi agenda mendesak,” katanya seusai geladi bersih peringatan HUT ke-66 TNI di Jakarta kemarin. Agus menyebut, hingga 2014 tersebut akan dibentuk armada laut, satuan angkatan darat, dan skuadron udara baru.

Untuk TNI Angkatan Laut diharapkan sudah terbentuk armada baru. “Dalam kurun waktu tersebut dibangun menjadi tiga armada (sebelumnya dua, timur dan barat) dan tiga Pasmar,”ujarnya. Adapun untuk TNI Angkatan Darat, diharapkan Kostrad menambah satu Divisi Lanud, satu Yonarmed,dua Brigif,dan dua Yonif.

“Di beberapa Kodam juga dibangun satuan tempur setingkat Brigade dan Batalion,” sebut dia. Sedangkan matra udara membentuk empat skuadron udara berbagai jenis pesawat dan helikopter. “Juga tiga satuan radar dan tiga detasemen khusus, serta mengembangkan Paskhas dan pembentukan beberapa Lanud,”bebernya.

Program-program pengembangan tersebut harus sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam setiap pembentukan satuan.“Pertama ada rezising, kedua adalah zero growth.Ini perlu dipegang, sehingga pembentukan satuan baru tidak serta-merta menambah jumlah personel.Tapi,relokasi sedemikian rupa sehingga jumlah personel kita pertahankan,” tegasnya.

Panglima menekankan, kedua rambu-rambu tersebut merupakan bagian dari upaya memperbaiki postur anggaran di tubuh TNI. Pihaknya menghindari adanya pembengkakan anggaran untuk keperluan belanja pegawai karena akan berdampak pada ketersediaan anggaran bagi belanja modal.

“Kalau sebagian besar untuk belanja pegawai, yang untuk perawatan dan penambahan alutsista jadi berkurang. Untuk kita konsisten dengan perencanaan kita, menambah satuan bisa, tapi tidak sertamerta mengembangkan jumlah personel,”tandas Agus.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menuturkan, dengan adanya pengembangan armada, maka nantinya jumlah armada menjadi tiga setelah selama ini hanya ada dua,yakni Armada Barat dan Armada Timur.“Nanti ada Armada Tengah. Tapi, pelaksanaannya tidak bisa sulapan. Kami harus menyiapkan sarana dan prasarana, anggaran, juga penataan personel sesuai arahan Panglima TNI agar memerhatikan zero growhtdan rezising,”tuturnya.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya harus menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan bagi pembentukan sebuah armada.“Alutsista yang ada akan dibagi rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing, termasuk personel. Jadi, tidak ada penambahan personel, tidak ada penambahan alutsista secara signifikan. Kita atur alutsista itu bagaimana sesuai kebutuhan masing-masing,” terang Soeparno.

Dia menerangkan, ada beberapa hal yang mendasari pembentukan armada baru tersebut,yakni adanya daerah rawan di setiap armada, adanya tiga alur laut di Kepulauan Indonesia yang tiap alur akan diawasi oleh masing-masing armada. “Juga perbandingan luas laut tiap-tiap armada,dan jumlah alutsista untuk diversinya agar merata,”sebut dia.

Soeparno menambahkan, untuk markas komando Armada Barat nanti berada di Jakarta. Sedangkan Armada Timur dari semula di Surabaya menjadi Sorong, serta Armada Tengah di Makassar.“Tiga armada ini dibawahi oleh Komando Wilayah Laut RI atau Kowila. Diharapkan nanti perwira bintang tiga,”katanya.

Sebelumnya,Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengaku telah memperhitungkan berapa jumlah skuadron udara yang akan dibangun, termasuk di mana saja lokasinya. Namun, mantan menteri ESDM ini enggan untuk menerangkan secara lebih detail. “Cukup banyak, lebih dari tiga skuadron,”kata dia.

Sumber  Sindo

Berita Foto : Kedatangan Duta Pertahanan Korsel Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Aktor Korea Selatan, Hyun Bin yang tengah menjalani wajib militer tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (4/10/2011) malam. Hyun Bin datang ke Indonesia sebagai Duta Industri Pertahanan Korea untuk Indonesia. Bintang 'Secret Garden' tersebut akan berada di Indonesia selama empat hari dan dijadwalkan menghadiri upacara HUT TNI ke-66 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 5 Oktober 2011


Aktor Korea Selatan, Hyun Bin yang tengah menjalani wajib militer tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (4/10/2011) malam.

Sumber : Vivanews

Duta Pertahanan Korsel Aktor Muda Hyun Bin Tiba Di Jakarta

JAKARTA-(IDB) : Aktor yang juga model asal Korea Selatan Hyun Bin tiba di Jakarta, Selasa malam untuk menjalankan misinya sebagai duta pertahanan pemerintah negeri ginseng itu untuk Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Hartind Asrin kepada ANTARA mengatakan, aktor yang terkenal dengan drama "Secret Garden" di Indonesia itu, tiba sekitar pukul 20.35 WIB.

Indonesia dan Korea Selatan memang sedang giat menjalin kerja sama di bidang pertahanan. Mulai 2011 kedua pemerintahan melakukan kerja sama pengembangan pesawat tempur Korean-Indonesia Fighter Xperiment (KIF-X).

Kedua negara juga sedang membicarakan rencana jual-beli pesawat latih T-50 Golden Eagle. Indonesia sendiri menawarkan pesawat angkut CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia.

Delegasi Kementerian Pertahanan baru-baru ini juga berkunjung ke Korea Selatan untuk membicarakan rencana kerja sama lain di bidang jaringan sistem keamanan.

Pemerintah Korea Selatan menunjuk Hyun Bin sebagai Duta Industri Pertahanan karena popularitasnya yang cukup tinggi di Tanah Air. Aktor berusia 29 tahun itu memperoleh beberapa penghargaan atas perannya dalam drama televisi Secret Garden yang disiarkan jaringan televisi SBS. Ia juga populer sebagai bintang iklan Samsung Smart TV.

Hyun Bin yang lahir dengan nama Kim Tae Pyung bergabung dengan program wajib militer sejak Maret lalu. Ia ditempatkan di divisi infanteri tempur Korps Marinir di Pulau Baeknyeong dan akan bertugas di sana selama dua tahun.

Selama di Indonesia, Hyun Bin juga akan mendapat Brevet Kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Sumber : Antara

PT. DI - EADS Produksi Pesawat NC-295

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia dan European Aeronautic Defense and Space (EADS)-CASA Spanyol bekerja sama membuat pesawat angkut militer ringan C-295.

"Pesawat C-295 ini merupakan hasil pengembangan dari CN-235. Hanya saja badannya diperpanjang 3 meter, tapi wing-nya sama, dan memiliki engine yang lebih besar," kata Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, usai bertemu CEO Airbus Military dan Wakil Menteri Pertahanan di Kementerian Pertahanan, di Jakarta Selasa.

Kedua pihak sepakat untuk membuat enam hingga sembilan pesawat.

Sebagian pesawat akan dibangun EADS-CASA di fasilitas pabrik pesawat terbang milik Airbus Military di San Pablo, Sevilla, Spanyol.

Pesawat CN-235 merupakan buah karya bersama PT DI kala masih bernama PT Nurtanio dengan CASA, sedangkan untuk C-295 yang mengudara pertama kali pada 1998 berbobot 50 persen lebih tambun dari pendahulunya, termasuk dibekali mesin PW127G turboprop besutan Pratt & Withney.

Khusus untuk pembuatan C-295, lanjut Budi, sebanyak tiga unit akan dikerjakan di pabrik pesawat terbang PT DI dan sisanya di Spanyol.

Budi menjelaskan, varian C-295 memiliki daya angkut hingga 9,2 ton dan masuk kategori medium military lift. Pesawat C-295 ini lebih efisien dalam hal perawatan dan penggunaan bahan bakar, yaitu mampu terbang 5.300 kilometer dengan membawa bahan bakar hingga 4,5 ton.

Selain itu, EADS-CASA juga sudah berhasil mengembangkan varian C-295 MPA untuk patroli maritim dan C-295 AEWCS dengan kemampuan pesawat peringatan dini dilengkapi radar di badan pesawat yang mampu berputar 360 derajat.

"Dengan model ini, kami bisa masuk ke pasar luar negeri. Karena kalau hanya mengandalkan di dalam negeri, tidak akan mencukupi (kebutuhan PT DI)," kata Budi.

Dia menambahkan, pesawat ini menjadi "the best selling medium airlifter" karena paling banyak diminati pasar.

Sumber : Antara

Indonesia Perlu Kapal Selam dan Fregat Baru

JAKARTA-(IDB) : Indonesia sedang menjajaki pembelian kapal selam dan kapal perang baru jenis fregat.

"Kemungkinan besar kita membeli dari negara Asia. Saat ini sudah dijajaki kapal selam buatan Korea Selatan," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Suparno, Selasa (4/10/2011) di Jakarta. 

Suparno menjelaskan, pihaknya tidak memilih kapal selam buatan Eropa Barat karena disesuaikan kemampuan keuangan. Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan untuk membeli dari produsen lain di Asia, selaian Korea Selatan.

Korea Selatan kini sedang memperbaiki kapal selam KRI Nanggala yang akan kembali beroperasi awal tahun depan di Indonesia. Sedangkan pengadaan fregat, menurut Suparno, diharapkan bisa diwujudkan sebanyak tiga unit.

"Pembangunan fregat direncanakan dalam bentuk kerja sama asing dan dalam negeri. Sebagian modul dibuat di dalam negeri," kata Suparno.

Selain persenjataan, Suparno menegaskan, sangat penting menyediakan perumahan dan perbaikan kesejahteraan prajurit TNI AL. Dengan memenuhi kebutuhan dasar prajurit, mereka akan lebih fokus dalam bertugas. 

Sumber : Kompas

66 Tahun Usia TNI, ALutsista AL Masih Cukup Memprihatinkan

JAKARTA-(IDB) : Kekuatan armada militer Angkatan Laut Indonesia memprihatinkan. Dengan luas teritorial laut sebesar 7,9 juta kilometer persegi, Indonesia hanya memiliki 148 KRI. Itu pun 50 persennya berusia di atas 20 tahun bahkan mencapai 60 tahun.

Hal itu diungkapkan, Direktur Program Imparsial, Al Araf, saat jumpa pers '66 Tahun TNI' di Sekertariat Imparsial, Jl Slamet Riyadi, Jakarta, Selasa (4/10/2011).

"Dengan kekuatan seperti itu, TNI AL kita hanya mampu meng-cover 30 persen teritorial laut. Data tersebut diperoleh dari laporan TNI pada tahun 2011," jelas Al Araf.

Untuk mencakup seluruh wilayah laut Indonesia, Al Araf menyarankan, agar TNI AL memiliki minimal 300 KRI dalam kondisi baik. Ia juga mengatakan, sampai saat ini zona perbatasan Indonesia masih menjadi titik rawan sengketa.

"Di Ambalat masih terdapat sepuluh titik bermasalah, di Kalimantan merupakan titik api yang berpotensi menjadi sumber sengketa," ucapnya.

Selain itu, lanjut Al Araf, infrastruktur TNI AL di wilayah perbatasan laut Indonesia masih minim. Al Araf, yang baru saja melakukan pengamatan langsung di perairan Sebatik, Kalimantan, mengatakan radar TNI AL sudah tidak bisa digunakan.

"Baru saja 2 hari yang lalu, saya menuju Sebatik. Saya lihat sendiri, radar Pangkalan Angkatan Laut di sana sudah tidak aktif selama 9 bulan, padahal radar tersebut masih dalam golongan baru dan hibah dari Amerika," tuturnya pria lulusan Manajemen Pertahanan ITB ini.

Sumber : Detik 

Airbus Military Bantu Restrukturisasi PT. DI

JAKARTA-(IDB) : Airbus Military bakal membantu PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk merestrukturisasi perusahaan dengan menjalin kerja sama usaha. Sebagai imbalan, Airbus minta kemudahan mengantongi pesanan pesawat yang akan dibuat Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"Airbus minta supaya Fokker, salah satu perusahaan yang diakuisisi Airbus ini, untuk mendapat jatah pesanan pesawat yang akan dibuat Kemenhan," ujar Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, Selasa (4/10). Sekadar informasi, PT DI merupakan sub kontraktor untuk industri pesawat terbang besar di dunia, seperti Airbus dan Boeing.

Tak hanya terkenal sebagai produsen pesawat berbadan besar seperti Airbus A320, perusahaan ini juga ahli membuat prototipe pesawat komersial dan militer.

Hidayat menjelaskan, dalam kerja sama restrukturisasi, Airbus tak hanya membantu melakukan bimbingan teknis dan kinerja selama satu hingga dua tahun, namun juga membantu penjualan pesawat ke luar negeri, di luar wilayah ASEAN.

Dalam program restrukturisasi ini, Airbus pun berperan sebagai konsultan dengan membantu menyusun program kerja. "Setelah bimbingan teknis selesai, kedua perusahaan itu nanti akan melanjutkan kesepakatan kerja sama patungan," ujarnya. 

Sumber : Kontan

TNI AL Incar Helikopter Anti Kapal Selam Seawolf

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut mengincar helikopter tempur Sea Wolf untuk masuk jajaran tempur memperkuat armada laut Indonesia.

Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Suparno di Jakarta, Selasa (4/10/2011), mengatakan, helikopter tersebut memiliki fungsi perang antikapal selam. "Kami merencanakan membeli satu skuadron Sea Wolf untuk mendukung operasi pengamanan laut dan juga mampu menggelar peran antikapal selam," kata Suparno.

Helikopter Sea Wolf buatan Amerika Serikat diketahui juga dapat berperan sebagai gunship atau dilengkapi senjata berat untuk memberi dukungan tembakan udara-permukaan.

Sebelumnya, sempat dikabarkan adanya rencana pembelian helikopter Lynx atau Super Lynx. 

Sumber : Kompas

Pesawat Airbus Versi Militer Terbaru A400M Mendarat di Halim

JAKARTA-(IDB) :  Pesawat angkut militer modern buatan Airbus tipe A400M mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (4/10/2011).

Kepala Dinas Penerangan Lanud Halim Mayor (Sus) Gerardus Maliti menjelaskan, pesawat singgah beberapa hari di Jakarta. "Pesawat tersebut akan mengadakan demonstrasi dan joy flight yang dapat diikuti media yang dijadwalkan Kamis atau Jumat. Pesawat tersebut kini berada di Skuadron Udara 2 di Lanud Halim," kata Maliti.

Kementerian Pertahanan RI, siang ini, akan menandatangani kerja sama dengan pihak Airbus terkait rencana pengembangan pesawat transport militer yang mungkin dibangun bersama antara Airbus dan Indonesia. Saat ini, Airbus tipe A400M dioperasikan di banyak negara Eropa Barat sebagai pengganti pesawat angkut C-130 Hercules dan C-160 Transall yang sudah beroperasi sejak tahun 1960-an. Daya angkut A400M adalah dua kali kemampuan Hercules dan Transall.

Airbus A400M dapat terbang hingga ketinggian 37.000 kaki dengan kecepatan maksimum 0,72 kecepatan suara. A400M bermesin turboprop dengan penggerak delapan bilah di tiap baling-baling pesawat bermesin empat itu. A400M dapat mengangkut 116 pasukan para dan mampu mengisi bahan bakar di udara (air refueling). 

Sumber : Kompas

Pesawat NC-295 Airbus Mendarat Di Halim

HALIM-(IDB) : Seorang pilot duduk di ruang kendali pesawat C 295 usai mendarat dengan mulus di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (4/10). Kedatangan Pesawat C 295 di Lanud Halim Perdana Kusuma dalam rangka latihan terbang dan Terjun Payung serta kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military dalam memproduksi pesawat angkut C-295 mulai tahun ini dengan kapasitas 12 unit setahun. 

Petugas mengarahkan pesawat C 295 usai pendaratan dengan mulus di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (4/10). 
Pilot pesawat C 295 Madurga Cruz (kanan) berjabat tangan dengan Komandan Skadron Udara 2 Letkol Penerbang Muhammad Mujib (kiri) usai mendaratkan pesawat C 295 dengan mulus di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (4/10). 

Sumber : Antara

Gladi Tempur Di Hutan Selogori Banyuwangi

BANYUWANGI-(IDB) : Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL melaksanakan gladi tempur dengan materi pertempuran hutan (Urban Warfare) bertempat di Hutan Selogiri, Kabupaten Banyuwagi Jawa Timur, Senin (03/10). Kegiatan itu merupakan rangkaian Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 11-02 JCET antara Kopaska TNI AL dan US Navy Seal.

Dalam gladi tempur tersebut Pasukan Khusus TNI AL sedang melaksanakan pengunduran setelah berhasil menghancurkan obyek vital musuh. Selanjutnya empat tim pasukan baret merah maron itu menuju titik jemput yang berada disekitar Gunung Selogiri. Jalur yang dilintasi merupakan darah kritis (Killing Ground) yang dikuasi musuh, namun jalan itu adalah jalan satu-satunya yang dapat dilalui.

Ketika melintasi rimbunya semak belukar yang berada di area killing ground tersebut tim pertama mendapat serangan dari musuh dari tempat tersembunyi. Tim Kopaska membalas tembakan dari lorong killing ground sambil terus melakukan pengunduran kearah titik jemput. Musuh yang masih tersisa terus berusaha melakukan pengejaran terhadap tim gabungan Kopaska dan Navy Seal.

Untuk mengahambat gerakan musuh yang terus melakukan pengejaran dijalur pengunduran tim gabungan pasukan khusus dua negara itu memasang jebakan (Booby Trap). Jebakan tersebut dipasang pada jalur yang telah dilalui oleh tim Kopaska dan Navy Seal. Berbagai macam jebakan yang dibuat secara kovensional dan nonkonvensional berupa senjata, bahan peledak dan jebakan yang diperoleh dari alam sekitar.



Setelah tiba di titik jemput ternyata Helly yang mereka harapkan belum tiba dan persedian makanan telah habis. Untuk dapat bertahan hidup di hutan sampai datangnya penjemputan tim gabungan melakukan Jungle Survival dengan berusaha mencari makanan yang berasal dari hutan sekitar berupa binatang, tumbuhan, buah-buahan serta umbi-umbian yang dapat dimakan.

Latihan bersama ini dilaksanakan untuk saling berbagi pengalaman dan ilmu tentang Jungle Warfare, Booby Trap dan Jungle Survival. Tim kopaska menyampaikan pengalaman dan ilmu kepada personel US Navy Seal tentang taktik bertempur di hutan, memasang berbagai macam jebakan dan bertahan hidup di hutan.

Pengamanan VIP Aspek Laut


Komado Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL melaksanakan latihan pengamanan dan pengawalan Very Important Person (VIP) aspek laut di dermaga Tanjung Wangi Kabupaten Banyuwagi Jawatimur Kamis (29/09). Kegiatan itu merupakan rangkaian Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 11-02 yang digelar oleh Kopaska TNI AL dan US Navy Seal yang dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan.

Pengamanan (Pam) VIP aspek laut melibatkan personel Kopaska dan Navy Seal dengan menggunakan sarana kendaraan tempur atas air berupa dua buah Sea Rider. Latihan tersebut merupakan bagian dari materi latihan Personel Security Drill (PSD) dan merupakan kemampuan tempur khusus yang dimiliki oleh Komando Pasukan Katak. Pengaman VIP yang dipelajari dalam latihan ini meliputi Pam VIP aspek darat menggunakan kendaran berupa mobil, pengawalan VIP dari dan menuju bandara, gedung serta Pam VIP menggunakan jalur lintas laut cepat.



Banyuwangi merupakan derah latihan yang digunakan oleh Kopaska TNI AL dalam melaksanakan latihan di medan yang sesungguhnya (Manlap) ketika menggelar latihan bersama dengan US Navy Seal. Banyak pengetahuan dan ilmu yang didapat dari latihan PSD kali ini baik dari pihak Kopaska maupun Navy Seal. Kedua pasukan khusus ini saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam melaksakan tugas pengamanan terhadap VIP sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang mereka gunakan.

Meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan Pam VIP namun secara umum strategi yang digunakan kedua pasukan khusus tersebut hampir sama baik dari segi taktik, teknik dan kemampuan pergerakan personel dalam satu tim. Latihan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan personel Pasukan Katak dalam mengantisipasi perubahan dan perkembangan peperangan laut yang semakin kompleks.

Selain melaksanakan latihan Pam VIP pada hari itu juga menggelar latihan penyusupan kedaerah lawan menggunakan sarana Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk mengetahi sejauh mana kesiapsiagaan Pasukan Katak dalam melaksanakan peperangan laut khusus Maritime Interdiction Operation (MIO).

Sumber : Koarmatim