JAKARTA-(IDB) : Dalam kurun 2010–2014, Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengembangkan kekuatan dengan membentuk armada, satuan, dan skuadron baru.
Pengembangan ini diharapkan berjalan dengan tidak sertamerta diikuti penambahan jumlah personel.Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, postur dan struktur yang dikembangkan ke depan bercirikan peningkatan profesionalisme TNI dengan memusatkan diri pada tugas-tugas pertahanan, baik dalam bentuk operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
“Dalam konteks ini, fokus pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan alutsista menjadi agenda mendesak,” katanya seusai geladi bersih peringatan HUT ke-66 TNI di Jakarta kemarin. Agus menyebut, hingga 2014 tersebut akan dibentuk armada laut, satuan angkatan darat, dan skuadron udara baru.
Untuk TNI Angkatan Laut diharapkan sudah terbentuk armada baru. “Dalam kurun waktu tersebut dibangun menjadi tiga armada (sebelumnya dua, timur dan barat) dan tiga Pasmar,”ujarnya. Adapun untuk TNI Angkatan Darat, diharapkan Kostrad menambah satu Divisi Lanud, satu Yonarmed,dua Brigif,dan dua Yonif.
“Di beberapa Kodam juga dibangun satuan tempur setingkat Brigade dan Batalion,” sebut dia. Sedangkan matra udara membentuk empat skuadron udara berbagai jenis pesawat dan helikopter. “Juga tiga satuan radar dan tiga detasemen khusus, serta mengembangkan Paskhas dan pembentukan beberapa Lanud,”bebernya.
Program-program pengembangan tersebut harus sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam setiap pembentukan satuan.“Pertama ada rezising, kedua adalah zero growth.Ini perlu dipegang, sehingga pembentukan satuan baru tidak serta-merta menambah jumlah personel.Tapi,relokasi sedemikian rupa sehingga jumlah personel kita pertahankan,” tegasnya.
Panglima menekankan, kedua rambu-rambu tersebut merupakan bagian dari upaya memperbaiki postur anggaran di tubuh TNI. Pihaknya menghindari adanya pembengkakan anggaran untuk keperluan belanja pegawai karena akan berdampak pada ketersediaan anggaran bagi belanja modal.
“Kalau sebagian besar untuk belanja pegawai, yang untuk perawatan dan penambahan alutsista jadi berkurang. Untuk kita konsisten dengan perencanaan kita, menambah satuan bisa, tapi tidak sertamerta mengembangkan jumlah personel,”tandas Agus.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menuturkan, dengan adanya pengembangan armada, maka nantinya jumlah armada menjadi tiga setelah selama ini hanya ada dua,yakni Armada Barat dan Armada Timur.“Nanti ada Armada Tengah. Tapi, pelaksanaannya tidak bisa sulapan. Kami harus menyiapkan sarana dan prasarana, anggaran, juga penataan personel sesuai arahan Panglima TNI agar memerhatikan zero growhtdan rezising,”tuturnya.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya harus menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan bagi pembentukan sebuah armada.“Alutsista yang ada akan dibagi rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing, termasuk personel. Jadi, tidak ada penambahan personel, tidak ada penambahan alutsista secara signifikan. Kita atur alutsista itu bagaimana sesuai kebutuhan masing-masing,” terang Soeparno.
Dia menerangkan, ada beberapa hal yang mendasari pembentukan armada baru tersebut,yakni adanya daerah rawan di setiap armada, adanya tiga alur laut di Kepulauan Indonesia yang tiap alur akan diawasi oleh masing-masing armada. “Juga perbandingan luas laut tiap-tiap armada,dan jumlah alutsista untuk diversinya agar merata,”sebut dia.
Soeparno menambahkan, untuk markas komando Armada Barat nanti berada di Jakarta. Sedangkan Armada Timur dari semula di Surabaya menjadi Sorong, serta Armada Tengah di Makassar.“Tiga armada ini dibawahi oleh Komando Wilayah Laut RI atau Kowila. Diharapkan nanti perwira bintang tiga,”katanya.
Sebelumnya,Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengaku telah memperhitungkan berapa jumlah skuadron udara yang akan dibangun, termasuk di mana saja lokasinya. Namun, mantan menteri ESDM ini enggan untuk menerangkan secara lebih detail. “Cukup banyak, lebih dari tiga skuadron,”kata dia.
Pengembangan ini diharapkan berjalan dengan tidak sertamerta diikuti penambahan jumlah personel.Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, postur dan struktur yang dikembangkan ke depan bercirikan peningkatan profesionalisme TNI dengan memusatkan diri pada tugas-tugas pertahanan, baik dalam bentuk operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
“Dalam konteks ini, fokus pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan alutsista menjadi agenda mendesak,” katanya seusai geladi bersih peringatan HUT ke-66 TNI di Jakarta kemarin. Agus menyebut, hingga 2014 tersebut akan dibentuk armada laut, satuan angkatan darat, dan skuadron udara baru.
Untuk TNI Angkatan Laut diharapkan sudah terbentuk armada baru. “Dalam kurun waktu tersebut dibangun menjadi tiga armada (sebelumnya dua, timur dan barat) dan tiga Pasmar,”ujarnya. Adapun untuk TNI Angkatan Darat, diharapkan Kostrad menambah satu Divisi Lanud, satu Yonarmed,dua Brigif,dan dua Yonif.
“Di beberapa Kodam juga dibangun satuan tempur setingkat Brigade dan Batalion,” sebut dia. Sedangkan matra udara membentuk empat skuadron udara berbagai jenis pesawat dan helikopter. “Juga tiga satuan radar dan tiga detasemen khusus, serta mengembangkan Paskhas dan pembentukan beberapa Lanud,”bebernya.
Program-program pengembangan tersebut harus sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam setiap pembentukan satuan.“Pertama ada rezising, kedua adalah zero growth.Ini perlu dipegang, sehingga pembentukan satuan baru tidak serta-merta menambah jumlah personel.Tapi,relokasi sedemikian rupa sehingga jumlah personel kita pertahankan,” tegasnya.
Panglima menekankan, kedua rambu-rambu tersebut merupakan bagian dari upaya memperbaiki postur anggaran di tubuh TNI. Pihaknya menghindari adanya pembengkakan anggaran untuk keperluan belanja pegawai karena akan berdampak pada ketersediaan anggaran bagi belanja modal.
“Kalau sebagian besar untuk belanja pegawai, yang untuk perawatan dan penambahan alutsista jadi berkurang. Untuk kita konsisten dengan perencanaan kita, menambah satuan bisa, tapi tidak sertamerta mengembangkan jumlah personel,”tandas Agus.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menuturkan, dengan adanya pengembangan armada, maka nantinya jumlah armada menjadi tiga setelah selama ini hanya ada dua,yakni Armada Barat dan Armada Timur.“Nanti ada Armada Tengah. Tapi, pelaksanaannya tidak bisa sulapan. Kami harus menyiapkan sarana dan prasarana, anggaran, juga penataan personel sesuai arahan Panglima TNI agar memerhatikan zero growhtdan rezising,”tuturnya.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya harus menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan bagi pembentukan sebuah armada.“Alutsista yang ada akan dibagi rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing, termasuk personel. Jadi, tidak ada penambahan personel, tidak ada penambahan alutsista secara signifikan. Kita atur alutsista itu bagaimana sesuai kebutuhan masing-masing,” terang Soeparno.
Dia menerangkan, ada beberapa hal yang mendasari pembentukan armada baru tersebut,yakni adanya daerah rawan di setiap armada, adanya tiga alur laut di Kepulauan Indonesia yang tiap alur akan diawasi oleh masing-masing armada. “Juga perbandingan luas laut tiap-tiap armada,dan jumlah alutsista untuk diversinya agar merata,”sebut dia.
Soeparno menambahkan, untuk markas komando Armada Barat nanti berada di Jakarta. Sedangkan Armada Timur dari semula di Surabaya menjadi Sorong, serta Armada Tengah di Makassar.“Tiga armada ini dibawahi oleh Komando Wilayah Laut RI atau Kowila. Diharapkan nanti perwira bintang tiga,”katanya.
Sebelumnya,Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengaku telah memperhitungkan berapa jumlah skuadron udara yang akan dibangun, termasuk di mana saja lokasinya. Namun, mantan menteri ESDM ini enggan untuk menerangkan secara lebih detail. “Cukup banyak, lebih dari tiga skuadron,”kata dia.
Sumber Sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar