Pages

Kamis, September 29, 2011

Pentagon Akan Diledakan dengan Pesawat Mainan

WASHINGTON-(IDB) : Teroris seakan tidak pernah tidur dalam mencari sasaran. Seorang pria 26 tahun dari Massachusetts, AS, yang bergelar sarjana fisika, ditangkap, Rabu (28/9/2011), karena karena dituduh telah merencanakan penyerangan terhadap Pentagon dan US Capitol dengan pesawat terbang mainan yang dikendalikan remote.

Menurut pihak berwenang AS, pria itu, yang bernama Rezwan Ferdaus, merupakan warga AS asal Ashland, Massachusetts. Ia berencana akan menggunakan pesawat mainan yang diisi dengan bahan peledak plastik C-4. Penangkapan tersebut merupakan hasil dari sebuah operasi penyamaran FBI. Ferdaus yang bergelar sarjana fisika dari Northeastern University di Boston itu juga dituduh telah berupaya untuk memberi dukungan material dan sumber daya buat Al Qaeda guna menyerang tentara AS di luar negeri.

Pengacaranya, yang disediakan oleh pemerintah federal, tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

Seorang pejabat penegak hukum mengatakan, Ferdaus tidak segera menimbulkan bahaya bagi masyarakat karena operasi penyamaran menjalin hubungan dekat dengan dia. "Tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa ia terkait dengan sebuah organisasi teroris asing. Sepertinya ia jadi radikal karena nonton video di internet. Dia diberi kesempatan untuk mundur, tetapi dia tidak pernah ragu akan niatnya untuk melakukan serangan," kata sumber itu.

Penyelidikan tersebut juga melibatkan seorang saksi yang bekerja sama dengan dia, dan pihak berwenang mulai merekam percakapan antara saksi itu dan Ferdaus sejak Januari, kata pihak berwenang. Ferdaus mulai merencanakan sebuah "jihad" terhadap Amerika pada awal 2010. Ia memasok agen-agen FBI yang menyamar dengan ponsel-ponsel yang telah dikerjai agar bisa berfungsi sebagai pemicu untuk perangkat peledak yang telah diimprovisasi, yang akan digunakan dalam membunuh tentara AS di luar negeri.

Agen federal yang menyamar memberikan Ferdaus 25 pon bahan peledak C-4 palsu. Menurut sumber itu, hanya sedikit dari jumlah itu yang benar-benar bahan peledak. Para agen FBI juga memberikan kepada Ferdaus enam unit senapan serbu AK-47 dan tiga granat, tetapi semuanya tidak dapat digunakan.

Menurut pihak berwenang, antara Mei dan September ini, Ferdaus memesan dan memperoleh sebuah pesawat mainan yang dikendalikan dengan remote seharga 6.500 dollar AS (setara Rp 57,7 juta), yaitu sebuah F-86 Sabre, yang disimpan di sebuah fasilitas penyimpanan di Framingham, Massachusetts, dengan memakai nama palsu. Meskipun punya pesawat mainan, seorang pejabat penegak hukum lain mengatakan, "Orang itu tidak pernah benar-benar menjadi sebuah ancaman."

Ferdaus belum menikah dan tak punya anak. Seorang hakim federal di Worcester, Massachusetts, Rabu, memerintahkan Ferdaus ditahan hingga Senin ketika persidangan akan digelar. 

Sumber: Kompas

TNI AU Segera Diperkuat Dengan Simulator Pesawat Sukhoi

BOGOR-(IDB) : Indonesia akan segera membangun simulator pesawat jet tempur Sukhoi untuk menempa keterampilan dan kemampuan para pilot pesawat tempur tersebut secara intensif, efektif dan efisien.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat kepada ANTARA usai peresmian simulator Super Puma NAS 332 di Bogor, Kamis mengatakan, "penjajakannya sudah lama dan akan mulai dimantapkan pada 2012,". 

Ia menambahkan, pembangunan simulator itu akan diusahakan melibatkan PT Dirgantara Indonesia dengan beberapa perusahaan mancanegara. 

"Perusahaan mancanegara kemungkinan bisa dari Rusia, China atau Kanada. Ini semua kita jajaki," kata Kasau. 

Ia menegaskan, dengan adanya simulator tersebut maka keahlian dan kemampuan para pilot pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara dapat terus diasah dan ditingkatkan dengan efektif dan efisien. 

"Bayangkan jika kita berlatih dengan pesawat yang sesungguhnya. Berapa biaya yang harus dikeluarkan...bisa ratusan juta rupiah. Di Rusia pun pesawat Sukhoi tidak dipakai setiap hari," tutur Kasau. 

Ia menambahkan, pembangunan simulator Sukhoi akan ditempatkan di Skuadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hassanuddin, Makassar. 

"Ini untuk memudahkan para penerbang menjangkau simulator. Tidak seperti para penerbang Hawk yang berada di Pontianak yang harus ke Pekanbaru karena simulatornya di sana. Itu tidak efektif dan efisien. Jadi kita upayakan simulator dibangun tidak jauh dari pangkalan pesawat atau heli dimaksud," ujar Imam. 

Indonesia selama ini mengirimkan penerbang Sukhoinya ke Rusia selaku produsen dan pengguna, atau China yang telah memiliki pabrik dan simulator Sukhoi. 

Indonesia telah memiliki Sukhoi sejak 2003 dan kini telah memiliki 10 unit pesawat Sukhoi dengan berbagai jenis. Kini Indonesia tengah menjajaki pembelian enam unit lagi pesawat sejenis untuk memperkuat skuadron tempurnya.

Sumber: yahoo

Komisi I DPR Siapkan Kunjungan ke Spanyol dan Korea Selatan

JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR berencana melawat ke Spanyol dan Korea Selatan. Komisi I DPR dibagi menjadi dua rombongan dalam kunjungan tersebut.

"Rencana Kunjungan ke Spanyol sedang dibicarakan lagi. Dalam rangka terkait RUU Intelijen juga terkait pengawasan KBRI," ujar Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddik.

Hal ini disampaikan Mahfudz kepada detikcom, Kamis (29/9/2011).

Selain ke Spanyol, rombongan Komisi I DPR juga melawat ke Korea Selatan. Rombongan kedua ini berencana melihat sejumlah industri militer di Korea.

"Ke Korsel agendanya mengunjungi industri militer, Kemhan kan sudah berencana memesan kapal selam," terang Wasekjen PKS ini.

Rombongan pertama rencananya akan berangkat pada Jumat (30/9) pekan ini. Sedangkan Rombongan kedua rencananya akan berangkat pekan depan.

"Sebenarnya itu agenda beberapa waktu lalu, tapi tertunda terus," jelasnya.

Sumber: Detik

Indonesia Resmikan Simulator Seri Super Puma (NAS-332)

BOGOR-(IDB) : Indonesia salah satu negara pertama Asia Tenggara yang mengoperasikan helikopter buatan Aerospatiale, Perancis, dari seri Puma. Bahkan kita juga membuat mereka dalam lisensi. Kini efektivitas dan efisiensi menuju peningkatan kemahiran pilot dan navigatornya semakin baik karena simulator helikopter sedang itu sudah ada. 

Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat, meresmikan pemakaian simulator seri Super Puma (NAS-332) di dalam  Gedung Simulator di Pangkalan Udara Utama TNI-AU Atang Sandjaja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

"Simulator NAS-332 Super Puma ini merupakan yang pertama dimiliki TNI-AU. Ini sangat berguna, selain menghemat biaya latihan juga untuk melatih emerjensi, dan latihan terbang sesuai dengan silabus yang diajarkan," kata Sufaat.

Situasi dan kondisi yang ditampilkan layar monitor setara pandangan 3 dimensi dan efek-efek sejati bisa dihadirkan. Dengan begitu, awak pesawat terbang itu bisa berada dalam keadaan yang sangat mendekati kenyataannya sejatinya.

Ada keistimewaan dari simulator buatan Perancis yang dibeli Indonesia itu. Simulasi enam situasi dan kondisi penerbangan dengan berbagai variannya --terutama cuaca buruk dan pendaratan darurat di laut ataupun darat-- bisa dilakukan.

Sumber: Analisa

Korea Selatan Bangun Pangkalan Militer Baru

SEOUL_(IDB) : Korea Selatan menyatakan akan membangun pangkalan militer baru di dekat kepulauan yang masih disengketakan, antara Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.

Pangkalan militer ini dibangun, agar Korsel bisa lebih cepat mengerahkan kapal-kapal perangnya ke wilayah sengketa, jika sewaktu-waktu pecah konflik bersenjata dengan Jepang.
Demikian diungkapkan Chung Mi-Kyung, seorang anggota parlemen Korsel dari Partai Nasional Agung (GNP), partai berkuasa di Korsel, Rabu (28/9/2011).

Chung mengaku mendapat informasi itu dari Kementerian Transportasi Korsel, yang akan membantu membangun pangkalan angkatan laut ini. Pihak kementerian itu membenarkan rencana ini.

Pangkalan ini akan dibangun di Pulau Ulleung, yang hanya berjarak sekitar 90 kilometer dari Gugusan Karang Liancourt di tengah Laut Jepang (atau Laut Timur menurut Korea). Kepulauan karang ini diperebutkan oleh Korsel (yang menyebutnya Kepulauan Dokdo) dan Jepang (yang menyebut Kepulauan Takeshima).

Pihak Korsel akan membangun pangkalan AL yang dilengkapi dermaga utama sepanjang 300 meter. Dermaga sebesar itu cukup untuk tempat bersandar kapal perusak Aegis, dan kapal induk helikopter Dokdo milik AL Korsel.

"Ini akan membantu memperkuat hak-hak teritorial kami di Dokdo, karena kapal-kapal perang kami bisa mencapai kepulauan itu lebih cepat pada saat terjadi konflik dengan Jepang," tutur Chung.

Begitu pangkalan ini dioperasikan, Seoul bisa mengirimkan kapal-kapal perang ke wilayah perairan Dokdo hanya dalam waktu 1,5 jam.

Saat ini, AL Korsel butuh waktu sedikitnya empat jam untuk mengirimkan kapal dari pangkalan di daratan Semenanjung Korea, sementara Jepang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Kepulauan Dokdo selama ini berada di bawah administrasi Korsel, dan negara itu menempatkan satuan polisi laut berukuran kecil di sana.

Sengketa teritorial ini memanas dalam beberapa bulan terakhir, setelah sebuah pesawat komersial Korean Air terbang di atas kepulauan itu, Juni lalu, yang langsung memicu tindakan protes dari Jepang.

Sebaliknya, keingingan tiga anggota parlemen Jepang untuk mengunjungi kepulauan itu pada bulan Agustus, juga memicu kemarahan Korsel.

Korsel juga menyampaikan protes keras saat Buku Putih Pertahanan Jepang 2011 memasukkan kepulauan itu ke dalam wilayah Jepang.

Pangkalan militer di Ulleung akan mulai dibangun pada 2012 dengan biaya 300 juta dollar Amerika Serikat, dan menurut rencana akan mulai beroperasi pada tahun 2015.

Sumber: Kompas

Indonesia-Thailand Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Militer

JAKARTA-(IDB) : Indonesia dan Thailand sepakat untuk makin meningkatkan kerja sama militer kedua negara yang telah berjalan baik selama ini.

Kesepakatan itu disampaikan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Panglima Angkatan Bersenjata Thailand Jenderal Songkitti Jaggabatara di Jakarta, Rabu.

Songkitti yang akan segera mengakhiri masa jabatannya itu menyampaikan terima kasih atas dukungan militer Indonesia dalam menjalin hubungan yang baik bagi kedua pihak.

Ia berharap hubungan militer yang sudah berjalan cukup baik itu dapat diteruskan, bahkan ditingkatkan di masa depan oleh penerusnya.

Menanggapi itu Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono juga menyampaikan harapan serupa bahkan kerja sama militer yang sudah terjalin antara dua pihak dapat makin diperluas.

Selama ini militer kedua negara telah memiliki komite tingkat tinggi untuk membahas beragama kerja sama yang telah, sudah dan akan dilakukan kedua pihak.

Pertemuan puncak komite militer kedua negara tersebut terakhir dilaksanakan di Thailand pada medio September 2011.

Ikut mendampingi Panglima TNI dalam pertemuan tersebut, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, Wakasad Letjen TNI Budiman, Wakasal Laksdya TNI Marsetio, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Tisna Komara, Staf Khusus Panglima TNI Marsma TNI Prayitno, Athan RI untuk Bangkok Kolonel Kav Daru Cahyono. 

Sumber: Antara

Tanpa Perjanjian DCA Indonesia Bisa Pulangkan Koruptor Dari Singapura

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Singapura berkomitmen kuat memulangkan para kriminal asal Indonesia yang melarikan diri ke negara kota itu selama ada permintaan dari Pemerintah RI dan ada bukti bahwa yang bersangkutan sedang didakwa dan apalagi divonis pengadilan, kata seorang menteri Singapura.

"Ada proses yang bisa berlaku tanpa Perjanjian Ekstradisi. Selama ada `request` (permintaan) dari Pemerintah RI bahwa orang itu ada di Singapura dan sedang dihadapkan di pengadilan, kenapa kita ingin mempertahankan orang-orang itu?" kata Menteri Muda Urusan Luar Negeri Singapura, Masagos Zulkifli, Rabu.

Kepada wartawan Indonesia yang mengunjungi Kementerian Luar Negeri sehubungan dengan program kunjungan ke Singapura itu, ia mengatakan, para penjahat Indonesia yang bisa dipulangkan adalah mereka yang sudah didakwa pengadilan dengan bukti-bukti.

Namun, kalau warga negara Indonesia itu baru disangka atau hanya disebut-sebut media massa diduga terlibat dalam kasus kejahatan di negaranya, pihak terkait Singapura belum bisa membantu, katanya.

ANTARA mencatat, Singapura merupakan negara tetangga yang paling sering dijadikan tujuan pelarian banyak orang Indonesia yang tersangkut kasus korupsi. Yang paling terakhir adalah Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang dituduh terlibat kasus dugaan suap Wisma Atlet SEA Games 2011.

Pada pertemuan itu, Menteri bernama lengkap Masagos Zulkifli Bin Masagos Mohamad ini sempat menyinggung tentang Perjanjian Ekstradisi dan Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan (DCA).

Menurut dia, kedua perjanjian yang sudah disepakati pemerintah kedua negara itu "merupakan satu paket" yang prosesnya kini menunggu ratifikasi parlemen.

Bagi Singapura, proses ratifikasi paket perjanjian tersebut bukanlah hal yang sulit mengingat pemerintah berkuasa didukung oleh mayoritas kursi di parlemen, kata menteri yang pernah tinggal di Ujung Pandang (kini Makassar) dari 1996 hingga 1998 itu.

"Setelah disetujui oleh kabinet, (paket perjanjian itu) dapat langsung diratifikasi oleh parlemen," kata menteri yang juga anggota Parlemen Singapura dari Partai Aksi Rakyat (PAP) kelahiran 16 April 1963 ini.

Berbeda dengan kondisi di Singapura, proses ratifikasi terhadap kedua perjanjian itu di Indonesia memerlukan waktu mengingat sistim politik di Indonesia menganut "separation of power" (pemisahan kekuasaan), kata Masagos.

Terkait dengan DCA, ia mengatakan, perjanjian itu tidak hanya baik buat Singapura tetapi juga buat Indonesia, dan pihaknya "sangat berkomitmen pada perjanjian yang sudah disepakati, katanya.

Dalam bagian lain penjelasannya, Masagos Zulkifli juga mengingatkan pentingnya kerja sama yang lebih solid, erat dan nyata di antara negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mewujudkan Komunitas ASEAN 2015 dan mengimbangi kemajuan China.

Kerja sama yang erat di tingkat pemerintah dan rakyat ASEAN itu harus benar-benar berjalan dan "tidak sekadar simbolik saja", katanya.

Indonesia dan Singapura merupakan dua dari 10 negara anggota ASEAN disamping Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Fillipina, Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.

Sumber: Antara

Iran Berencana Kirim Kapal Perang Dekat Perairan Teritorial AS

TEHRAN-(IDB) : Angkatan laut Iran akan mengerahkan kapal dekat dengan perairan teritorial Amerika Serikat, kata panglima tertingginya.

"Saat tekanan global (AS) hadir tidak jauh dari perbatasan maritim kami ... angkatan laut kami akan memiliki kehadiran yang kuat tidak jauh dari perairan teritorial AS," kata Laksamana Habibollah Sayyari sebagaimana dikutip Selasa oleh kantor berita IRNA.

Pada 19 Juli Sayyari juga mengatakan bahwa Iran akan mengirim "armada ke Atlantik".

Pernyataannya itu dibuat saat seorang pejabat berpangkat tinggi Iran lainnya tampaknya menolak permintaan AS belum lama ini untuk mengadakan hubungan "telpon merah" antara negara-negara itu guna menghindari konfrontasi yang tak diinginkan antara pasukan bersenjata mereka di kawasan Teluk.

"Ketika kami di Teluk Meksiko, kami akan mengadakan kontak langsung dengan AS," kata Ali Fadawi, komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, seperti dikutip dalam laporan-laporan pers.

Menurut pendapat Republik Islam Iran, kehadiran AS di Teluk Persia adalah tidak sah dan tak dapat dimengerti, katanya.

Angkatan laut Iran telah meningkatkan kehadirannya di perairan internasional sejak tahun lalu, secara tetap meluncurkan kapal di Lautan Hindia dan Teluk Aden untuk melindungi kapal-kapal Iran dari para perompak Somalia yang beroperasi di wilayah perairan itu.

Iran juga telah mengirim dua kapal ke Laut Tengah untuk pertama kalinya pada Februari, melalui Terusan Suez, untuk mengganggu Israel dan AS.

Dan pada Juli, para pemimpin tersebut mengumumkan bahwa sebuah kapal selam kelas Kilo telah merampungkan misi pengukuhan di Lautan Hindia selatan dan Laut Merah.

Sumber: Antara

Angkatan Laut Iran Dilengkapi Dengan Rudal Jelajah

TEHRAN-(IDB) : Iran memperlengkapi pasukan angkatan lautnya dengan "rudal jelajah" yang mampu menghantam sasaran-sasaran di daerah-daerah pantai dan kapal perang dalam jarak 200 km, kata menteri pertahanan neara itu, Rabu."

"Sekarang kita menyaksikan perlengkapan angkatan laut Pengawal dan pasukan angkatan laut dengan banyak rudal jelajah Qader" kata Jendral Ahmad Vahidi, yang dikutip laman internet kementeriannya mengacu pada pasukan elit Pengawal Revolusi yang bertugas mempertahankan perairan Iran di Teluk Persia.

"Rudal itu memiliki jangkauan tembak 200km dan punya kemampuan untuk diluncurkan segera terhadap kapal-kapal perang dan target-target pantai. Rudal itu terbang rendah , kekuatan yang sangat menghancurkan dan ringan dengan ketepatan yang tinggi," tambahnya.

Ia menambahkan rudal itu dapat ditembakan dari pantai atau dari kapal-kapal yang berbeda klas, sangat meningkatkan kemampuan operasional pasukan.

Keberadaan Rudal Qader ini diungkapkan Presiden Mahmoud Ahmadinejad,dengan para pejabat Iran menyebutnya satu "rudal jelajah" yang seluruhnya dibangun oleh para ahli lokal.

Presiden itu mengatakan persenjataan militer Iran untuk tujuan pertahanan, untuk menjamin "musuh-musuh tidak melancarkan serangan" terhadap negara ini.

Iran dalam dua tahun belakangan ini meningkatkan pembangunan, uji coba dan mengungkapkan peralatan militer buatan "pribumi" baru termasuk rudal-rudal.

Angkatan laut Iran baru-baru ini meningkatkan kehadirannya di perairan internasional dengan mengirim kapal-kapal ke Samudra India untuk melindungi kapal-kapal Iran dari para perompak Somalia.

Iran juga mengirim dua kapal ke Laut Tengah untuk pertama kali Februari lalu melalui Terusan Suez, yang membuat jegkel Israel dan Amerika Serikat.

Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayari, Selasa mengatakan Iran berencana akan mengerahkan kapal-kapal dekat perairan wilayah Amerika Serikat tanpa menyebut kapan hal itu akan dilakukan.

Pasukan angkatan laut Iran terutama terdiri satuan-satuan kwcil yang dilengkapi dengan rudal-rudal di Teluk Persia dan beroperasi dibawah pengawasan Pengawal Revolusi.
Sumber: Antara

Latihan Bersama Elang Malaysia Indonesia Resmi Ditutup

PONTIANAK-(IDB) : Setelah 7 hari berturut-turut melaksanakan latihan bersama (latma), akhirnya Latihan antara TNI Angkatan Udara (TNI AU) dengan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDB) dengan sandi Latma Elang Malindo XXIV/11 ditutup secara resmi oleh Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Sunaryo, didampingi Panglima Divisi Udara 2 TUDM Major General Sabri Bin Adam pada suatu upacara militer di Apron Hanggar Lanud Supadio, Rabu (28/9). 

Dalam sambutan tertulisnya Pangkoopsau I mengatakan Latma Elang Malindo XXIV/11 yang telah dilaksanakan mempunyai arti yang sangat penting dalam membina hubungan persahabatan antar kedua Angkatan Udara pada umumnya dan kedua Negara pada umumnya.
“Latihan bersama yang telah kita laksanakan. Tentunya memiliki berbagai manfaat bagi kedua Angkatan Udara, oleh karena itu program latihan bersama Elang Malindo diharapkan secara periodik tetap diadakan dengan tempat latihan bergantian,” tambah Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Sunaryo. 

Disisi lain, lanjut Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Sunaryo, ini menjadi suatu momen penting untuk menjalin hubungan persahabatan antara kedua Angkatan Udara, TNI AU dan TUDM yang semakin erat. Saya yakin, latihan bersama ini memberikan kesempatan berharga bagi para prajurit serta personel pendukung lainnya untuk saling bertukar pengalaman dan bertukar informasi, baik dalam konteks latihan maupun kehidupan sebagai bangsa serumpun.

Sementara itu Panglima Divisi Udara 2 TUDM Major General Sabri Bin Adam mengatakan banyak sekali manfaat yang dapat kita petik dari Latihan Bersama ini salah satuanya adalah adanya kesamaan pandang antara TNI AU dengan TUDM dalam upaya meningkatkan kemampuan personel di kedua negara dan saling menjaga perbatasan di masing-masing wilayah.

“Melalui latihan bersama ini, bukan saja menjadikan kerjasama antara TNI AU dan TUDM menjadi lebih lancar, tetapi lebih dari itu juga menjadikan hubungan diplomatik pemerintah Indonesia dan Malaysia akan terjaga dengan baik,” tambah Major General Sabri Bin Adam.

Hadir pada upacara penutupan Latma Elang Malindo XXIV/11 antara lain para pejabat TNI AU dan TUDM, Konsulat Malaysia,Asops Kodam XII/TPR, Asintel Kodam XII/TPR, Danlanal Pontianak, Dir Sabhara Polda Kalbar, General Manager Bandara Supadio, Kepala Sar Pontianak, para Komandan Satuan di jajaran Lanud Supadio, 

Sumber: PosKota

Kodam XII/Tanjungpura Siap Tangkal Terorisme

Pasukan anti terror TNI AD
PONTIANAK-(IDB)  : Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Geerhan Lantara, menyatakan kesiapannya menangkal pemasukan jaringan terorisme di Provinsi Kalimantan Barat.

"Kami terus melakukan upaya pencegahan dengan meningkatkan upaya deteksi dini," kata Lantara di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, deteksi dini dilakukan dengan memperkuat kerja sama antara Babinsa dan Babinkamtibmas, masyarakat, serta pengurus rukun tetangga.

Peran Babinsa dan Babinkamtibmas dan rukun tetangga merupakan ujung tombak guna menangkal aktivitas teroris di wilayah Kalbar. Namun ia mengingatkan perlunya peran semua pihak terutama masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangkal terjadinya aksi terorisme di Kalbar.

"Karena itu, kami berharap masyarakat membantu aparat keamanan dengan cara melaporkan hal-hal yang mencurigakan yang ada di lingkungan masing-masing," kata Geerhan.

Ia yakin dengan kerja sama yang baik antara aparat keamanan dengan masyarakat maka maka akan sulit buat teroris masuk ke Kalbar. Sebab terjadinya aksi teroris karena adanya sikap apatis masyarakat terhadap keadaan lingkungannya.

"Karena itu, kami minta masyarakat untuk meningkatkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitarnya sehingga bisa mengetahui kalau terjadi keanehan atau ancaman di lingkungannya," kata Pangdam XII/TPR.

Ia mengingatkan, aksi kekerasan oleh terorisme, ancaman yang sangat membahayakan karena sasarannya orang-orang yang tidak berdosa.

"Saya percaya semua masyarakat Kalbar tidak ada yang setuju dengan aksi teror karena itu, mari kita bersama-sama memerangi terorisme agar tidak terjadi di Kalbar," ujarnya.

Kodam XII/Tanjungpura di Pontianak diresmikan kembali pada 2 Juli 2010. Sebelumnya di Kalimantan sempat terdapat empat Kodam yang kemudian dilebur menjadi Kodam VI/Tanjungpura pada Desember 1984.

Kodam XII/Tanjungpura yang bermarkas di Pontianak mencakup dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Sedangkan Kodam VI/Mulawarman untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Sumber: Antara