Pasukan anti terror TNI AD |
PONTIANAK-(IDB) : Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Geerhan Lantara, menyatakan kesiapannya menangkal pemasukan jaringan terorisme di Provinsi Kalimantan Barat.
"Kami terus melakukan upaya pencegahan dengan meningkatkan upaya deteksi dini," kata Lantara di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, deteksi dini dilakukan dengan memperkuat kerja sama antara Babinsa dan Babinkamtibmas, masyarakat, serta pengurus rukun tetangga.
Peran Babinsa dan Babinkamtibmas dan rukun tetangga merupakan ujung tombak guna menangkal aktivitas teroris di wilayah Kalbar. Namun ia mengingatkan perlunya peran semua pihak terutama masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangkal terjadinya aksi terorisme di Kalbar.
"Karena itu, kami berharap masyarakat membantu aparat keamanan dengan cara melaporkan hal-hal yang mencurigakan yang ada di lingkungan masing-masing," kata Geerhan.
Ia yakin dengan kerja sama yang baik antara aparat keamanan dengan masyarakat maka maka akan sulit buat teroris masuk ke Kalbar. Sebab terjadinya aksi teroris karena adanya sikap apatis masyarakat terhadap keadaan lingkungannya.
"Karena itu, kami minta masyarakat untuk meningkatkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitarnya sehingga bisa mengetahui kalau terjadi keanehan atau ancaman di lingkungannya," kata Pangdam XII/TPR.
Ia mengingatkan, aksi kekerasan oleh terorisme, ancaman yang sangat membahayakan karena sasarannya orang-orang yang tidak berdosa.
"Saya percaya semua masyarakat Kalbar tidak ada yang setuju dengan aksi teror karena itu, mari kita bersama-sama memerangi terorisme agar tidak terjadi di Kalbar," ujarnya.
Kodam XII/Tanjungpura di Pontianak diresmikan kembali pada 2 Juli 2010. Sebelumnya di Kalimantan sempat terdapat empat Kodam yang kemudian dilebur menjadi Kodam VI/Tanjungpura pada Desember 1984.
Kodam XII/Tanjungpura yang bermarkas di Pontianak mencakup dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Sedangkan Kodam VI/Mulawarman untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
"Kami terus melakukan upaya pencegahan dengan meningkatkan upaya deteksi dini," kata Lantara di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, deteksi dini dilakukan dengan memperkuat kerja sama antara Babinsa dan Babinkamtibmas, masyarakat, serta pengurus rukun tetangga.
Peran Babinsa dan Babinkamtibmas dan rukun tetangga merupakan ujung tombak guna menangkal aktivitas teroris di wilayah Kalbar. Namun ia mengingatkan perlunya peran semua pihak terutama masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangkal terjadinya aksi terorisme di Kalbar.
"Karena itu, kami berharap masyarakat membantu aparat keamanan dengan cara melaporkan hal-hal yang mencurigakan yang ada di lingkungan masing-masing," kata Geerhan.
Ia yakin dengan kerja sama yang baik antara aparat keamanan dengan masyarakat maka maka akan sulit buat teroris masuk ke Kalbar. Sebab terjadinya aksi teroris karena adanya sikap apatis masyarakat terhadap keadaan lingkungannya.
"Karena itu, kami minta masyarakat untuk meningkatkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitarnya sehingga bisa mengetahui kalau terjadi keanehan atau ancaman di lingkungannya," kata Pangdam XII/TPR.
Ia mengingatkan, aksi kekerasan oleh terorisme, ancaman yang sangat membahayakan karena sasarannya orang-orang yang tidak berdosa.
"Saya percaya semua masyarakat Kalbar tidak ada yang setuju dengan aksi teror karena itu, mari kita bersama-sama memerangi terorisme agar tidak terjadi di Kalbar," ujarnya.
Kodam XII/Tanjungpura di Pontianak diresmikan kembali pada 2 Juli 2010. Sebelumnya di Kalimantan sempat terdapat empat Kodam yang kemudian dilebur menjadi Kodam VI/Tanjungpura pada Desember 1984.
Kodam XII/Tanjungpura yang bermarkas di Pontianak mencakup dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Sedangkan Kodam VI/Mulawarman untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar