Pages

Kamis, September 29, 2011

Korea Selatan Bangun Pangkalan Militer Baru

SEOUL_(IDB) : Korea Selatan menyatakan akan membangun pangkalan militer baru di dekat kepulauan yang masih disengketakan, antara Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.

Pangkalan militer ini dibangun, agar Korsel bisa lebih cepat mengerahkan kapal-kapal perangnya ke wilayah sengketa, jika sewaktu-waktu pecah konflik bersenjata dengan Jepang.
Demikian diungkapkan Chung Mi-Kyung, seorang anggota parlemen Korsel dari Partai Nasional Agung (GNP), partai berkuasa di Korsel, Rabu (28/9/2011).

Chung mengaku mendapat informasi itu dari Kementerian Transportasi Korsel, yang akan membantu membangun pangkalan angkatan laut ini. Pihak kementerian itu membenarkan rencana ini.

Pangkalan ini akan dibangun di Pulau Ulleung, yang hanya berjarak sekitar 90 kilometer dari Gugusan Karang Liancourt di tengah Laut Jepang (atau Laut Timur menurut Korea). Kepulauan karang ini diperebutkan oleh Korsel (yang menyebutnya Kepulauan Dokdo) dan Jepang (yang menyebut Kepulauan Takeshima).

Pihak Korsel akan membangun pangkalan AL yang dilengkapi dermaga utama sepanjang 300 meter. Dermaga sebesar itu cukup untuk tempat bersandar kapal perusak Aegis, dan kapal induk helikopter Dokdo milik AL Korsel.

"Ini akan membantu memperkuat hak-hak teritorial kami di Dokdo, karena kapal-kapal perang kami bisa mencapai kepulauan itu lebih cepat pada saat terjadi konflik dengan Jepang," tutur Chung.

Begitu pangkalan ini dioperasikan, Seoul bisa mengirimkan kapal-kapal perang ke wilayah perairan Dokdo hanya dalam waktu 1,5 jam.

Saat ini, AL Korsel butuh waktu sedikitnya empat jam untuk mengirimkan kapal dari pangkalan di daratan Semenanjung Korea, sementara Jepang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Kepulauan Dokdo selama ini berada di bawah administrasi Korsel, dan negara itu menempatkan satuan polisi laut berukuran kecil di sana.

Sengketa teritorial ini memanas dalam beberapa bulan terakhir, setelah sebuah pesawat komersial Korean Air terbang di atas kepulauan itu, Juni lalu, yang langsung memicu tindakan protes dari Jepang.

Sebaliknya, keingingan tiga anggota parlemen Jepang untuk mengunjungi kepulauan itu pada bulan Agustus, juga memicu kemarahan Korsel.

Korsel juga menyampaikan protes keras saat Buku Putih Pertahanan Jepang 2011 memasukkan kepulauan itu ke dalam wilayah Jepang.

Pangkalan militer di Ulleung akan mulai dibangun pada 2012 dengan biaya 300 juta dollar Amerika Serikat, dan menurut rencana akan mulai beroperasi pada tahun 2015.

Sumber: Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar