Pages

Sabtu, September 24, 2011

Iran Akan Segera Luncurkan “Destroyer Jamaran II”

TEHRAN-(IDB) : Komandan Angkatan Laut Republik Islam Iran, Laksamana Habibullah Sayyari mengatakan, kapal perusak produksi dalam negeri kedua akan segera bergabung dengan armada angkatan laut negara ini.
 
Produksi kapal perusak Jamaran II itu sedang melalui tahap akhir, kata Sayyari dalam wawancaranya dengan IRNA Kamis (22/9). 

Pejabat tinggi militer Iran ini menambahkan bahwa Iran telah memproduksi secara massal kapal perusak Jamaran pertama yang sudah bergabung dengan armada angkatan laut.

Sayyari menekankan pentingnya partisipasi luas Iran di perairan bebas yang menurutnya bertujuan melindungi perairan teritorial Iran dan menjamin keamanan untuk kapal tanker minyak dan kapal dagang Iran di rute perairan internasional.

Ia juga mengatakan bahwa Iran akan segera mengirimkan 16 kapal perang ke Teluk Aden sebagai bagian dari program pengawalan kapal-kapal Iran di perairan yang rawan aksi pembajakan.

Iran telah memulai program swasembada industri pertahanan dan telah meluncurkan sejumlah proyek-proyek militer sejak kemenangan Revolusi Islam.

Angkatan Laut Iran meluncurkan kapal diproduksi dalam negeri pertamanya, Jamaran, di perairan Teluk Persia pada bulan Februari, 2010.

Sumber: Irib

Turki Siap Perang dengan Israel

ANKARA-(IDB) : Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan kesiapan negaranya untuk berperang dengan rezim Zionis Israel, jika langkah tersebut dianggap perlu. 
 
Hal itu mengemuka dalam wawancara dengan Charlie Rose, ketika ditanya soal seandainya serangan militer Israel yang menewaskan sembilan warga Turki itu dinilainya sebagai "penyebab perang", Erdogan mengatakan, "Kami akan melakukannya jika diperlukan. Demikian dilaporkan koran Vatan terbitan Turki (22/7). 

Ditambahkan Erdogan, "Sebagaimana Anda ketahui, Israel menyerang tiga kapal, salah satunya mengangkut 400 orang dari 33 negara, yang tengah berlayar di perairan internasoinal. Serangan di perairan bebas itu merupakan pelanggaran ketentuan internasional."

Perdana Menteri Turki kembali menuntut Israel meminta maaf kepada Turki atas serangan tersebut dan membayar ganti rugi kepada anggota keluarga korban. 

Ketika ditaya soal pernyataannya bahwa Israel adalah anak manja Barat, Erdogan mengatakan, "Israel adalah anak manja Barat, dan saya tetap akan mengatakan hal yang sama."

Sumber: Irib

Tehran Siap Hadapi Perisai Rudal NATO

TEHRAN-(IDB) : Komandan Senior Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan rudal balistik Iran siap membela negara dari ancaman sistem radar NATO di Turki. 
 
Dilaporkan, radar sistem peringatan dini NATO akan mulai beroperasi di Turki pada akhir tahun berjalan.

"Penempatan sistem perisai rudal itu sebagai upaya sia-sia Amerika Serikat dan negara Barat untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran," tegas Hajizadeh di sela-sela parade militer besar pada hari Kamis, menandai 31 tahun peringatan perang pertahanan suci menghadapi rezim Saddam selama delapan tahun.

"Jika Iran meluncurkan rudal balistik, sistem rudal NATO tentu tidak akan efektif," kata Hajizadeh.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan rencana ini sejalan dengan 'Konsep Strategis Baru' NATO, dan akan meningkatkan aliansi "Kemampuan pertahanan dan memperkuat sistem pertahanan nasional Turki."

Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Kamis (22/9) menggelar parade militer besar-besaran untuk memperingati Pekan Pertahanan Suci di kompleks makam Imam Khomeini ra, Tehran.

Militer Iran memamerkan berbagai jenis senjata dan peralatan tempur terbaru, yang kebanyakan diproduksi dalam negeri. Pada kesempatan itu, Korps Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) juga mempertontonkan berbagai jenis rudal dan sistem pertahanan rudal.

Sumber: Irib

Hari Jum'at Pukul 15:35 WIB, Proposal Negara Palestina Diajukan ke PBB Ha

NEW YORK-(IDB) : Pemimpin Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyatakan tetap bertekad untuk terus maju mengajukan proposal kenegaraan Palestina di PBB. Pada saat yang sama , sejumlah negara Barat, khususnya AS dan Zionis Israel menentang proposal kenegaraan yang diajukan Mahmoud Abbas.
 
Menurut Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, Mahmoud Abbas mengajukan permohonan resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada pukul 11:35 waktu setempat (15:35 WIB) pada hari Jumat. 

Sementara itu, para pejabat AS sebagaimana dilaporkan AFP, mengadakan pertemuan-pertemuan tertutup dengan para pejabat Palestina untuk menuntaskan kompromi yang dikehendaki Washington. 

"Kami tetap fokus mendukung dan membantu Israel dan Palestina supaya kembali ke perundingan," kata seorang pejabat AS ketika menyikapi rencana pengajuan proposal kenegaraan. 

Namun bangsa Palestina tetap berusaha konsisten supaya tidak terpengaruh oleh janji baru AS. 

Sementara itu, Presiden AS Barak Obama dalam pidatonya di PBB mengatakan, "tidak ada jalan pintas" untuk perdamaian Timur Tengah. 

"Perdamaian tidak akan datang melalui pernyataan dan resolusi di PBB," kata Obama. 

Pidato Obama menuai protes luas dan memancing kemarahan warga Palestina, khususnya kota Gaza. Masyarakat Gaza melakukan protes atas pidato Obama dan menyebut standar ganda Washington dalam mendekati Timur Tengah bertujuan memberangus kebebasan Palestina. 

"Kami sangat kecewa dengan pidato Obama. AS dan Israel menjadi rezim-rezim yang paling dibenci karena kebijakan penindasan mereka. Perundingan selama 18 tahun tidak mengakhiri pendudukan Israel, "kata Mostafa Abed al-Ati, seorang aktivis hak asasi manusia. 

Dilaporkan pula, Washington mengancam akan memveto setiap tawaran kenegaraan Palestina di Dewan Keamanan PBB. 

Berdasarkan laporan tersebut, lebih dari 130 negara akan mengakui negara Palestina. Dengan demikian, dukungan itu adalah mayoritas dua pertiga yang dibutuhkan dari seluruh anggota sebanyak 193 anggota DK PBB.

Sumber: Irib

Israel Masih Enggan Minta Maaf, Erdogan Semakin Geram

ANKARA-(IDB) : Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Ankara jika diperlukan akan memberikan reaksi lebih keras terhadap Rezim Zionis Israel.
 
"Turki jika diperlukan akan menunjukkan reaksi lebih keras terhadap Israel," ungkap Erdogan Kamis (22/9) seperti dilaporkan Press TV. Ia juga mengisyaratkan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Turki pasca serangan brutal pasukan komando rezim Tel Aviv terhadap kapal bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang mengakibatkan tewasnya sembilan aktivis Turki.

Erdogan menambahkan, serangan brutal Israel terhadap tiga kapal bantuan kemanusiaan yang membawa lebih dari 400 aktivis dari 33 negara dunia di perairan internasional melanggar konvensi internasional.

Perdana menteri Turki ini menyebut Israel anak asuh Barat dan kembali menekankan bahwa Tel Aviv harus meminta maaf kepada Ankara karena brutalitasnya tersebut dan memberikan ganti rugi kepada keluarga korban.

Hubungan Turki dan Israel tegang setelah serangan pasukan komando rezim ilegal ini terhadap kapal Mavi Marmara tahun 2010. Sementara itu, Ankara menuntut Tel Aviv meminta maaf dan memberikan ganti rugi, namun hingga kini petinggi Israel enggan memenuhi tuntutan tersebut.

Sumber: Irib

Pesan Damai Parade Militer Iran

TEHRAN-(IDB) : Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menggelar parade militer besar-besaran untuk memperingati Pekan Pertahanan Suci di kompleks makam Imam Khomeini Tehran. 
 
Parade tersebut diawali dengan pidato Kepala Staf Gabungan Militer Iran, Mayjend. Hassan Firouzabadi. Dalam acara tersebut, militer Iran memamerkan berbagai jenis senjata dan peralatan tempur terbaru, yang kebanyakan diproduksi dalam negeri. Pada kesempatan itu, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) juga mempertontonkan berbagai jenis rudal dan sistem pertahanan rudal. 

Pekan Pertahanan Suci yang meletus pada 22 September 1980, menandai pecahnya perang delapan tahun yang dipaksakan rezim Baath Irak terhadap Republik Islam Iran. Perang itu tidak hanya menyangkut dua negara bertetangga itu saja, tapi melibatkan kekuatan adidaya dunia. 

Betapa tidak, rezim Saddam menginvasi beberapa wilayah Iran dengan bantuan dua negara adidya dunia, Amerika Serikat dan Uni Soviet yang menjadi poros besar Timur dan Barat. Tidak hanya itu, Saddam juga dibantu sejumlah negara Arab di kawasan. Terang saja, rakyat dan pemerintah Iran matian-matian mempertahankan wilayahnya dari serangan brutal rezim Saddam. 

Perjuangan dan pengorbanan bangsa Iran yang ketika itu baru saja mendirikan sebuah negara berdaulat, akhirnya membuahkan hasil. Setelah berperang selama delapan tahun menghadapi rezim Baath yang dibantu berbagai negara besar dunia, Iran akhirnya meraih prestasi gemilang. 

Kemenangan bangsa Iran menghadapi rezim Saddam tidak bisa dilepaskan dari keyakinan ideologis mereka. Spirit rela berkorban yang lahir dari nilai-nilai religiusitas, seperti slogan "Lebih Baik Mati Mulia, dari pada Hidup Terhina" berbuah manis.

Kekuatan persenjataan modern rezim Baath Irak yang dibantu negara-negara besar dunia dan sejumlah negara kawasan gagal menundukkan perlawanan rakyat dan pemerintahan Islam Iran yang tidak dilengkapi persenjataan canggih. 

Kini, tiga dekade berlalu, roda dunia bergulir. Rezim Saddam tumbang delapan tahun lalu, dan Iran terus membangun dengan caranya sendiri. Dewasa ini, Iran berhasil menuai prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan sistem militer penting. 

Iran menyatakan bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara-negara lain, sekaligus menegaskan doktrin militer Iran didasarkan pada pertahanan. Bahkan, dengan kekuatan militernya ini, Tehran berupaya mewujudkan keamanan dan stabilitas regional, terutama dari intervensi negara-negara asing. 

Sejarah membuktikan bahwa kekacauan dan instabilitas di kawasan selama ini dipicu oleh campur tangan kekuatan asing terutama negara adidaya dunia yang memaksakan ambisinya terhadap negara-negara kawasan.

Sumber: Irib