NEW YORK-(IDB) : Pemimpin Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyatakan tetap bertekad untuk terus maju mengajukan proposal kenegaraan Palestina di PBB. Pada saat yang sama , sejumlah negara Barat, khususnya AS dan Zionis Israel menentang proposal kenegaraan yang diajukan Mahmoud Abbas.
Menurut Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, Mahmoud Abbas mengajukan permohonan resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada pukul 11:35 waktu setempat (15:35 WIB) pada hari Jumat.
Sementara itu, para pejabat AS sebagaimana dilaporkan AFP, mengadakan pertemuan-pertemuan tertutup dengan para pejabat Palestina untuk menuntaskan kompromi yang dikehendaki Washington.
"Kami tetap fokus mendukung dan membantu Israel dan Palestina supaya kembali ke perundingan," kata seorang pejabat AS ketika menyikapi rencana pengajuan proposal kenegaraan.
Namun bangsa Palestina tetap berusaha konsisten supaya tidak terpengaruh oleh janji baru AS.
Sementara itu, Presiden AS Barak Obama dalam pidatonya di PBB mengatakan, "tidak ada jalan pintas" untuk perdamaian Timur Tengah.
"Perdamaian tidak akan datang melalui pernyataan dan resolusi di PBB," kata Obama.
Pidato Obama menuai protes luas dan memancing kemarahan warga Palestina, khususnya kota Gaza. Masyarakat Gaza melakukan protes atas pidato Obama dan menyebut standar ganda Washington dalam mendekati Timur Tengah bertujuan memberangus kebebasan Palestina.
"Kami sangat kecewa dengan pidato Obama. AS dan Israel menjadi rezim-rezim yang paling dibenci karena kebijakan penindasan mereka. Perundingan selama 18 tahun tidak mengakhiri pendudukan Israel, "kata Mostafa Abed al-Ati, seorang aktivis hak asasi manusia.
Dilaporkan pula, Washington mengancam akan memveto setiap tawaran kenegaraan Palestina di Dewan Keamanan PBB.
Berdasarkan laporan tersebut, lebih dari 130 negara akan mengakui negara Palestina. Dengan demikian, dukungan itu adalah mayoritas dua pertiga yang dibutuhkan dari seluruh anggota sebanyak 193 anggota DK PBB.
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar