Pages

Jumat, Juli 08, 2011

AL Vietnam-AS Akan Gelar Latihan Gabungan

HANOI-(IDB) : Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Nguyen Phuong Nga, mengatakan pada konferensi pers di Hanoi, Kamis, bahwa Amerika Serikat dan Vietnam akan menyelenggarakan kegiatan latihan angkatan laut kedua negara di kota pelabuhan Da Nang Vietnam Tengah pada 15-21 Juli.

Juru bicara itu, seperti dikatakan Xinhua-OANA, menyatakan, tiga kapal Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Preble, USS Chung Hoon, dan United States Naval Ship (USNS) Safeguard, akan mengunjungi pelabuhan Tien Sa, Da Nang.
USS Preble
USS Chung Hoon
United States Naval Ship (USNS) Safeguard
"Kunjungan Angkatan Laut Amerika Serikat itu adalah bagian dari kegiatan tahunan yang dijadwalkan, yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara kegiatan kemanusiaan kedua angkatan laut dan bertukar pengetahuan profesional," katanya.

Sumber: Antara

Ketua G5 Pamit ke Komandan Indobatt

SURABAYA-(IDB) : Ketua G5 (Plan Section) Sektor Timur UNIFIL, Lt.Col Jadranko Jukic, melakukan "kunjungan perpisahan" (pamit) kepada Komandan Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (INDOBATT), Letkol Inf Hendy Antariksa.

Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Lebanon, Jumat, melaporkan kunjungan perwira menengah yang berasal dari Kontingen Serbia itu didampingi dua personel stafnya, Mayor Pnb Akal Juang E dan Mr Edward.

"Mereka diterima Komandan Indobatt di depan Markas Batalyon, UN POSN 7-1, yang didampingi Wadan Letkol Mar Harnoko beserta para perwira staf pada Selasa (5/7) malam lalu," katanya.

Dalam kunjungan itu, Lt.Col Jadranko Jukic menyampaikan permohonan diri (pamit) berkenaan dengan berakhirnya masa penugasan Lt.Col selama enam bulan sejak bulan Januari yang lalu.

Kepada Komandan INDOBATT, dia menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama yang telah dibina selama ini dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Ia mengaku kesan dengan keakraban prajurit INDOBATT yang membuatnya merasa seperti saudara dan keramahan para personel INDOBATT sangat dirasakannya, terutama pada saat berkoordinasi tentang pelaksanaan tugas di lapangan.

Acara pamitan itu diakhiri dengan foto bersama dan saling bertukar cendera mata antara Komandan INDOBATT dengan Lt. Col Jadranko Jukic.

Sebelumnya, Wakil Komandan INDOBATT Letkol Mar Harnoko mewakili Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa menghadiri perayaan Hari Bahasa Spanyol pada Minggu (2/7) malam di Markas Sektor Timur UNIFIL, Marjayoun.

Kegiatan itu bertujuan merayakan kelulusan para peserta kursus Bahasa Spanyol program Cervantes yang telah dilaksanakan selama tiga bulan dengan diikuti sekitar 200 warga Lebanon di wilayah AOR (Area Of Responsibility) Spain Battalion, Marjayoun.

Peserta dari Indonesia yang mendapatkan sertifikat kelulusan antara lain, DCO Sektor Timur, Kolonel Laut (E) Edi Joko, Mayor PNB Akal Juang, Myr Arif Budianto, Kapten Inf Alex Lumban Gaol, Serka Wara Naning Priyadi, Serka Mar Joko Triyono, Serka Holil dan Sertu Rona yang bertugas sebagai Military Staf Sektor Timur.

Sumber: Antara

OSTEX 2011-Bakal Gabung Armada TLDM Terbesar Di Laut China Selatan

LUMUT-(IDB) : Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) bakal melaksanakan siri latihan terbesar yang menggabungkan aset-aset armada TLDM di Perairan Laut China Selatan dalam Operational Sea Training Exercise atau OSTEX 2011 akan dilaksanakan mulai 15 hingga 21 Julai ini.
 
OSTEX 2011 menggabungkan 3 siri latihan yang kelazimannya dilaksanakan secara berasingan bagi tiga Markas Wilayah dalam TLDM iaitu Markas Wilayah Laut 1 di Kuantan, Markas Wilayah Laut 2 di Kota Kinabalu dan Markas Wilayah Laut 3 di Langkawi. Kali ini latihan akan di laksanakan di Perairan Laut China Selatan di bawah jajahan Markas Wilayah Laut 2, Kota Kinabalu.
 
Eksesais atau latihan  akan melibatkan 9 buah kapal TLDM yang berpangkalan di Lumut, Kuantan dan Kota Kinabalu serta tiga buah aset helikopter serta aset strategik kapal selam negara KD TUNKU ABDUL RAHMAN dan KD TUN RAZAK.
 

Unsur -unsur yang terlibat  secara langsung dalam OSTEX 2011 adalah seperti berikut:
  • KD Lekiu
  • KD Lekir
  • KD Selangor
  • KD Kelantan
  • KD Terengganu
  • KD Perak
  • KD Pahang
  • KD Mahamiru
  • KD Ledang
  • KD Tunku Abdul Rahman
  • KD Tun Razak
  • 2 X Pesawat Super Lynx
  • 1 X Pesawat Fennec
  • Tim Paskal
  • Tim Penyelam
  • Tim Affloat Support
OSTEX 2011 akan dilaksanakan secara berfasa meliputi aktiviti perancangan, perbincangan serta aktiviti sosial di sekitar lokasi Pangkalan TLDM Kota Kinabalu dan akan diikuti oleh latihan operasi maritim di Gugusan Semarang Peninjau dan Perairan Laut China Selatan. 

Kehadiran kapal-kapal TLDM di Perairan Laut China Selatan ini membuktikan bahawa TLDM tidak pernah leka dan sentiasa berwaspada demi menjaga kepentingan perairan Negara selain daripada rondaan berterusan dan penempatan tim-tim keselamatan di pulau-pulau di kawasan perairan ini.



Sumber: MalaysiaNavy

Restrukturisasi PT. DI Membutuhkan Rp 3,8 Triliun

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (DI) membutuhkan Rp 3,8 Triliun untuk melakukan restrukturisasi. Hal itu berdasarkan kajian PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) "Kami harap pemerintah menyetujui penghapusan utang masa lalu sebesar Rp3,8 Triliun. Komisi VI sudah menyetujui, tinggal diajukan ke kementerian keuangan,"kata Presiden Direktur PT DI Budi Santoso saat dihubungi di Jakarta, Kamis (7/7).

Budi mengatakan, nilai hutang tersebut merupakan hutang PT DI pada pemerintah dalam menyelesaikan pesawat N250. Dia juga berharap hutang tersebut dapat dikonversi. "Kalau bisa yang Rp3,8 triliun itu dikonversi jadi tunai agar bisa pinjam modal di bank. Sisanya, Rp2 triliun lagi dipropose ke APBN 2012. Tapi karena kalau menunggu 2012 terlalu lama, jadi PPA bantu. Dia kasih pinjaman ke PT DI,"jelas Budi.

Dikatakan Budi, kesulitan keuangan ini membuat PT DI tak bisa mengerjakan pesananan yang diterimanya. "2008-2009 kami dapat order cukup, tapi tak terkirim. Tahun lalu kami sengaja nggaknggak bisa kirim,"katanya. cari karena

Sejak 2010 lalu, PPA memberikan bantuan dana untuk penyelesaian pekerjaan PT DI dalam 2 tahap. Tahap pertama sebesar Rp236 milyar, dan tahap kedua Rp89 milyar.

Selain itu, untuk mengatasi defisit cash flow PT DI tahun 2011, PPA memberikan pinjaman dana restrukturisasi dan revitalisasi sebesar Rp65 milyar.

Sumber: Jurnas

Wakasal Kunjungi Kapal Induk USS George Washington

USS George Washington
SELAT SUNDA-(IDB) : Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio, M.M On Board di kapal Induk AS bernama USS George Washington, kamis (7/7) di perairan Samudera Hindia. 

On board ke Kapal Induk menggunakan pesawat C2 US Navy VRC-30DET5 milik Amerika yang menjemput Wakasal beserta stafnya di Bandara Halim PerdanaKusuma, kemudian take off menuju ke Kapal Induk USS George Washington. 

Keberadaan Kapal Induk USS George Washington adalah dalam rangka kegiatan TF 70 Battle Ships yang melintas di ALKI-1 dari arah Laut China Selatan ke arah Samudera Hindia untuk menuju Australia dalam rangka latihan. Pada kesempatan pelayaran tersebut, dimanfaatkan kegiatan latihan bersama atau Passing Exercises (Passex) dengan unsur-unsur kapal perang TNI AL. 

Komposisi Passex melibatkan USN Ship-73 (kapal induk USS George Washington), USN Ship- 54 (Fregatte), USN Ship-63 (Fregatte), HMAS Darwin-04 (kapal perang AL Australia), serta kapal perang TNI AL yakni KRI Diponegoro-365 dan KRI Slamet Riyadi-352.

Materi latihan dalam Passing Exercise ini meliputi Flash ex-Flaghoist, Manuver Tactical, Officers Exchange (TNI AL mengirimkan 7 orang Perwira) hingga berakhir di Selat Sunda, serta Demonstrasi EOD oleh tim USN di USS George Washington. 

Turut hadir mendampingi Wakasal dalam peninjauan tersebut, Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasal Laksamana Pertama TNI Ari Soedewo, S.E., serta Kepala Staf Armada Barat (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara, S.Sos.,S.H.,M.M.



Sumber: Poskota

Update : Ban Ki-moon dan Laporan Anti-Israel

PBB-(IDB) : Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan terbaru mengecam brutalitas Rezim Zionis Israel yang membantai warga Palestina yang tengah memperingati Hari Nakba di perbatasan Lebanon dan Palestina pendudukan. 

Sementara itu, para pengamat menilai tindakan PBB ini sangat terlambat, pasalnya perisitiwa sadis ini terjadi sekitar dua bulan lalu. Padahal saat peristiwa ini terjadi masyarakat internasional ramai-ramai mengutuk tindakan keji Israel.
 
Di laporan PBB ditekankan bahwa serdadu Rezim Zionis menembaki rakyat Palestina yang tengah memperingati Hari Nakba (pendudukan Israel terhadap Palestina pada 15 Mei 1948). Laporan yang penyusunannya diawasi langsung oleh Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengkritik keras brutalitas Israel terhadap warga Palestina. Sekjen PBB menambahkan, hasil penyidikan menyebutkan militer Israel tercatat sebagai pihak pertama yang memulai kerusuhan dan melanggar resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB.

Serdadu Israel di peringatan Hari Nakba yang digelar rakyat Palestina di perbatasan Lebanon dan Palestina pendudukan menyerang warga dan menembak mati tujuh demonstran serta menciderai sejumlah orang lainnya. Selain itu, di pawai bertepatan Hari Nakba yang digelar di Dataran Tinggi Golan, Suriah, tercatat 23 orang gugur akibat brutalitas Israel serta puluhan lainnya cidera.

15 Mei 1948 Rezim Zionis Israel menduduki Palestina dan hari tersebut diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Nakba. Tahun itu, selain menduduki Palestina, Israel juga mengusir ratusan ribu warga Palestina. Brutalitas Israel selama ini kian membuka mata publik internasional bahwa rezim ilegal ini hanya mampu eksis melalui kekerasan. Arogansi dan brutalitas Israel juga ditujukan untuk membungkam rakyat Palestina, Lebanon dan Suriah agar tidak menentang Tel Aviv dan menghentikan perjuangan mereka.

Selain itu, Israel gencar melakukan propaganda busuk untuk mengurangi dukungan masyarakat internasional terhadap rakyat Palestina. Di sisi lain, maraknya dukungan terhadap rakyat Palestina, khususnya seiring dengan kebangkitan rakyat Timur Tengah kian membuat Israel kelabakan. Dukungan ini dan tekad kuat bangsa Palestina untuk melanjutkan perjuangannya merupakan tanda bahaya bagi Israel akan munculkan inftifada lain yang lebih besar.

Kebangkitan rakyat di kawasan dan tumbangnya sejumlah diktator pro Israel dan Barat mengindikasikan bahwa Tel Aviv kian terkucil. Menyaksikan kondisi semacam ini, Israel malah semakin brutal dan berharap mampu keluar dari kondisi saat ini melalui langkah-langkah arogan. Namun realitanya adalah semakin brutal rezim Israel maka Tel Aviv semakin dibenci baik di kawasan maupun internasional. Sebaliknya rakyat Palestina kian mendapat dukungan luas dari masyarakat internasional. Dengan dukungan ini bangsa Palestina akan mampu menghapus Israel dari peta dunia dan membebaskan negara mereka.

Sumber: Irib

Meski Telat, Ban Ki-moon Berani Kutuk Israel

PBB-(IDB) : Setelah berlalu dua bulan akhirnya Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk brutalitas Rezim Zionis Israel di Hari Nakba.
 
Seperti dilaporkan Pusat Informasi Palestina kemarin, Ban Ki-moon mengkritik pedas langkah Israel mengerahkan militernya untuk menyerang demonstran Palestina di perbatasan Lebanon yang mengakibatkan tujuh orang gugur syahid. "Israel bertanggung jawab atas insiden ini," ungkap Ban Ki-moon.

Sekjen PBB menambahkan, hasil penyidikan menyebutkan militer Israel tercatat sebagai pihak pertama yang memulai kerusuhan dan melanggar resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB.

Serdadu Israel di peringatan Hari Nakba yang digelar rakyat Palestina di perbatasan Lebanon dan Palestina pendudukan menyerang warga dan menembak mati tujuh demonstran serta menciderai sejumlah orang lainnya.

Selain itu, di pawai bertepatan Hari Nakba yang digelar di Dataran Tinggi Golan, Suriah, tercatat 23 orang gugur akibat brutalitas Israel serta puluhan lainnya cidera. Tanggal 15 Mei 1948 Rezim Zionis Israel menduduki Palestina dan hari tersebut diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Nakba.

Sumber: Irib

Komandan Indobatt Terima Ketua G5 Sektor Timur UNIFIL


LEBANON-(IDB) : Komandan Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (Indobatt), Letkol Inf Hendy Antariksa menerima kunjungan Farewell Visit Chief of G5 (Plan Section) Sektor Timur UNIFIL, Lt. Col Jadranko Jukic, Rabu sore (6/7) waktu Lebanon.  

Kedatangan Perwira Menengah yang berasal dari Kontingen Serbia tersebut didampingi oleh dua personel Stafnya, Mayor Pnb Akal Juang E. dan Mr. Edward.  Mereka diterima di depan Markas Batalyon, UN POSN 7-1 oleh Komandan Indobatt didampingi Wadan Letkol (Mar) Harnoko beserta para Perwira Staf. 

Maksud kunjungan tersebut adalah sebagai ungkapan permohonan diri berkenaan dengan berakhirnya masa penugasan Lt. Col Jadranko Jukic selama 6 bulan sejak bulan Januari yang lalu. Kepada Komandan Indobatt, Lt. Col Jadranko menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama yang telah dibina selama ini dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugasnya serta menyampaikan kesan bahwa keakrabannya dengan prajurit Indobatt membuatnya merasa seperti saudara, dan keramahan para personel Indobatt sangat dirasakannya terutama pada saat berkoordinasi tentang pelaksanaan tugas di lapangan. 

Rombongan tamu dijamu makan malam bersama di Dining Room Markas Batalyon dengan didampingi oleh Komandan Indobatt, Wadan, dan para Perwira Staf. Acara kunjungan diakhiri dengan pelaksanaan kegiatan foto bersama dan saling bertukar cinderamata antara Komandan Indobatt dengan Lt. Col Jadranko Jukic. 

Sumber: TNI

Sultan Brunai Darussalam Kunjungi Pavilium Industri Pertahanan Indonesia

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Usai membuka secara resmi event Brunei Darussalam Internastional Defence & Exhition (BRIDEX) 2011, Rabu (6/7) di Jerudong Park, Brunei Darussalam, Sultan Brunei Darussalam Hasanah Bolkiah mengunjungi  secara langsung beberarapa pavilium peserta BRIDEX 2011 termasuk Pavilum Industri Pertahanan  Indonesia.

Dalam kunjungannya ke  pavilum industri pertahanan Indonesia, Sultan Brunei Darussalam didahului dengan sambutan ramah oleh empat puteri pariwisata.  Selanjutnya, Sultan Brunei Darussalam dengan  dipandu oleh Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Heryyanto, S.IP, MA, melihat-lihat beberapa produk  alat pertahanan Indonesia.

Sejumlah produk Indonesia yang cukup menarik perhatian Sultan Brunei Darusslam antara lain Panser Anoa 6x6 dan senjata untuk perorangan produksi PT. Pindad, Kapal LPD buatan PT.PAL dan pesawat CN-235.

Keikutsertaan Indonesia melalui Kemhan RI bersama dengan BUMNIP dalam BRIDEX 2011 kali ini, diharapkan Indonesia dapat mempromosikan produk – produk industri pertahanan baik yang Alusista maupun yang non Alutsista kepada negara – negara lain khususnya di kawasan regional ASEAN.

Dalam ajang pameran industri pertahanana berskala internasional di Brunei tersebut, Indonesia memperkenalkan produk - produk industri pertahanan dari dalam negeri baik BUMN maupun swasta nasional antara lain PT. Pindad, PT. PAL, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Dahana, PT. Len  dan PT. Palindo Marine , PT.Sritex dan PT. Famatex.

Dalam event yang penting ini, Kemhan dan BUMNIP berusaha menampilkan semua prodok-produk industri pertahanan dalam negeri untuk menunjukan bahwa Indonesia sudah mulai bangkit untuk mampu dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan. 

Sumber: DMC

Aksi Panser Anoa Pindad Di Pembukaan BRIDEX 2011 Brunei

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Panser Anoa 6x6 produksi PT. Pindad menunjukkan performance terbaiknya saat turut ambil bagian meramaikan acara Brunei International Defence Exhibition & Conference (BRIDEX) 2011. 

Unjuk kebolehan ini disaksikan secara langsung oleh Sultan Brunei Darussalam Sultan Hasanah Bolkiah usai membuka secara resmi  BRIDEX 2011, Rabu (6/6) di Jerudong Park, Brunei Darussalam.. 

Selain Sultan Brunei Darussalam,  disaksikan pula oleh sejumlah Delegasi VIP dari negara – negara peeserta BRIDEX 2011 termasuk Indonesia. Delegasi Indonesia sendiri antara lain Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin,  Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Heryanto, S.IP, MA, Dirjen Pothan Kemhan RI Pos M Hutabarat,  Ph.D  dan Dir. Tekind Ditjen Pothan Kemhan RI Brigjen TNI Ir. Agus Suyarso.

Selain Panser Anoa 6x6, pada event BRIDEX 2011 kali ini PT. Pindad juga menampilkan MobileShooting Galery (Lapangan Tembak Bergerak). Produk baru dari PT. Pindad tersebut mendapatkan peninjauan secara langsung dan menarik perhatian Sultan Brunei  Darussalam.

BRIDEX 2011 diselenggakan oleh Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam untuk yang ketiga kalinya dalam rangka memperingati ulang tahun emas Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei. BRIDEX 2011 berlangsung tanggal 6 sampai dengan 9 Juli 2011.

Sementara itu, dalam rangka mempromosikan produk – produk industri pertahanan dalam negeri kepada negara – negara di kawasan ASEAN  pada khususnya dan internasional pada umumnya,  Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI bersama dengan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) mengikuti ajang BRIDEX 2011.

Keikutsertaan Indonesia dalam ajang pameran industri pertahanana berskala internasional di Brunei tersebut, dengan  membuka satu Pavilium Industri Pertahanan Indonesia yang menyajikan beberapa miniatur dari produk - produk industri pertahanan dari dalam negeri baik BUMN maupun swasta nasional antara lain PT. Pindad, PT. PAL, PT. Dirgantara Indonesia, PT.   Dahana, PT. Len  dan PT. Palindo Marine , PT.Sritex dan PT. Famatex.


Sumber: DMC

Turkish Submarine Order Kicks Off Thyssen Restructuring

ANKARA-(IDB) : The EUR 2.0 billion order for six U 214 submarine material packages placed with ThyssenKrupp Marine Systems by the Republic of Turkey has entered into force with receipt of the advance payment.

As a longstanding partner and supplier to the Turkish Navy, ThyssenKrupp Marine Systems can now begin executing the order. The order will contribute to securing employment at HDW in Kiel, as well as at many subcontractors in Germany and Turkey, for the next ten years.

The comprehensive solution achieved in October 2010 for Hellenic Shipyards, under which Privinvest Shipbuilding, a major shareholder of Abu Dhabi MAR, acquired 75.1% of the company’s shares from us, can also be seen as a milestone for the ThyssenKrupp Marine Systems group.

ThyssenKrupp Marine Systems was able to secure the acceptance of the first U-214 submarine for the Greek Navy and the payment of outstanding debts. As part of the agreement an option was granted for an order for two further submarines at Hellenic Shipyards/HDW. All parties are eager, provided the solid commitment which the Hellenic authorities have promised, to have this order successfully implemented.

Naval surface ship business close to export success again for the first time in many years
The naval surface ship business under the brand name MEKO has been restructured in Blohm+Voss Naval GmbH, founded this year with two sites at Hamburg and Emden. 

Blohm+Voss Naval GmbH is a highly efficient unit with around 500 employees, specialized in supplying engineering, procurement and project management for complex naval surface vessels in cooperation with different manufacturing sites in Germany and abroad. This is in line with the expectations of many export customers: Engineering from Germany, manufacturing in the country of the purchaser.

With the four ships of the F 125 program for the German Navy this business has a solid base workload; an initial export success is expected soon.

Major steps implemented in necessary divestment of civil shipbuilding activities
The financial crisis created a need for decisive action in the civil shipbuilding area: Capacities in commercial shipbuilding had to be reduced, exports strengthened, and the problem in Greece solved.

In March 2010 the majority of Nordseewerke in Emden was transferred to the SIAG group as part of a unique industrial transformation process for the North Sea coast. At Emden the SIAG group will produce large components for offshore wind farms in the North Sea, and has already won several orders.

A further element of the new strategy was to be the sale of the civil shipbuilding business of Blohm+Voss and HDW to the Abu Dhabi MAR group (combined with a military surface vessel joint venture with Blohm+Voss Naval). Following two years of amicable talks and negotiations exploring the joint-venture both ThyssenKrupp Marine Systems and Abu Dhabi MAR have agreed to cease their efforts to form the envisaged joint-venture around the naval and non-naval shipbuilding business of Blohm+Voss in Hamburg. Both parties believe that the commercial drivers for the transaction have weakened to a point that opportunities previously identified are no longer commercially viable.

The scope of the originally envisaged transaction between the two parties will now relate exclusively to the civil activities of HDW-Gaarden in Kiel. The corresponding contracts have been completed with the approval of the supervisory bodies; only formal regulatory approval now needs to be obtained.

For the civil operations of Blohm+Voss we are working without delay on solutions with the aim of transferring these companies in the medium term to new owners capable of placing a stronger strategic focus on the business of these companies than ThyssenKrupp can.

In line with the strategic development program resolved on May 13, ThyssenKrupp Marine Systems will concentrate in the future on military shipbuilding. This involves our high-tech capacities for submarine system integration at HDW in Kiel and Kockums in Sweden as well as our design, equipment and project management capabilities for military surface vessels at Blohm+Voss Naval in Hamburg.

Overall, ThyssenKrupp Marine Systems believes it is in a good position. As a compactly structured high-tech systems integrator ThyssenKrupp Marine Systems will be able to compete successfully in the global military shipbuilding market and therefore once again contribute appropriately to the earnings of the ThyssenKrupp Group while securing long-term jobs for the employees of ThyssenKrupp Marine Systems.

ThyssenKrupp is an integrated materials and technology group with currently almost 177,000 employees in more than 80 countries developing ideas and innovations to offer solutions for sustainable progress. In the 2009/2010 fiscal year they generated sales of more than EUR 42 billion. 

Eight business areas focus the Group’s activities and know-how in the strategic competency areas of Materials and Technologies. In addition to manufacturing materials and plants, the Group also provides complete system solutions and innovative services. We are continuously optimizing our portfolio to sustainably increase the earning power and the value of the Company.

Source: Defencetalk

Austerity Poses a Challenge to Defence Suppliers in the UK Naval Market

DEFENCETALK-(IDB) : The Strategic Defence and Security Review (SDSR), commissioned by the British Government, intends to make some key decisions, against a backdrop of dwindling budgets. 

The outcomes of this review will determine the future capabilities and size of the country's defence forces. The key challenge that the government faces is to retain the capabilities of the domestic defence industry, while cutting back on its conventional arsenal.

New analysis from Frost and Sullivan (http://www.aerospace.frost.com), Revenue Opportunities and Stakeholder Mapping in the United Kingdom Naval Programs, finds that the current focus in the defence establishment is on developing capabilities for global expeditionary operations with the United Kingdom aspiring to play a leading role in coalition operations. The following segments are covered in the research: C4ISR, naval training and simulation, and unmanned underwater vehicle in the naval defence domain.

"Ongoing major programmes related to aircraft carriers, Type 45 destroyers and astute submarines will sustain revenues during the forecast period," notes Frost and Sullivan Research Analyst Mahendran Arjunraja. "The actual value of the Vanguard submarine replacement programme will be known only after the main gate approval, which is expected in 2016, while procurements for the Type 26 frigate project is expected to happen after 2020."

The United Kingdom has one of the most evolved naval capabilities in Europe and it is anticipated that the Government will make every effort to retain the country's naval superiority. Currently, however, British naval planners are struggling with an acute resource shortage.

This has been compounded by recent engagements in Afghanistan and Iraq. It is believed that the UK Ministry of Defence (MoD) can no longer afford to have budgets that cover both conventional and specialist capabilities, equally.

"The current economic turmoil and the budget deficit have created doubts over future spending commitment," cautions Arjunraja. "Defence suppliers need to adapt to this new climate of austerity by providing cost-effective solutions."

The current military operations of the country are mostly land based. Hence, an opportunity for urgent operational requirements (UOR) in the naval domain is limited.

Promisingly, for market prospects, however, the emphasis on interoperability with allies is increasing. This trend might create more opportunities for domestic defence manufacturers by opening up markets in allied countries. On the other hand, it would also create intensified competition in the domestic market as more and more foreign companies would flood in, seeking to leverage on the potential for revenue growth.

"Absolute cost, sustainability and life time support are the future procurement priorities of the MoD," concludes Arjunraja. "Domestic defence companies would not be able to benefit from economies of scale unless they supplement their order book with foreign sales or innovate in-house."



Source: Defencetalk

RI-AS Latihan Militer di Laut Jawa

USS George Washington
JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan selintas latihan bersama (passing exercises/passex) di perairan Laut Jawa, Kamis.

Latihan bersama itu melibatkan USN Ship 73 (USS George Washington), USN Ship 54 (Fregatte), USN Ship 63 (Fregatte), HMAS Darwin (04), sedangkan TNI Angkatan Laut mengerahkan KRI Diponegoro-365 dan KRI Slamet Riyadi-352.

Latihan itu disaksikan para pejabat angkatan laut kedua negara dari kapal induk USS George Washington. Hadir meninjau latihan itu Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio dan pejabat kapal angkatan laut AS yang mengawaki kapal induk USS George Washington.
 
USN Ship 54 (Fregatte)
USN Ship 63 (Fregatte)
HMAS Darwin (04)
KRI Diponegoro-365
KRI Slamet Riyadi-352
Materi latihan dalam Passing Exercise itu meliputi "Flash ex-Flaghoist", "Manuver Tactical", dan pertukaran perwira.

Dalam latihan bersama itu dilakukan pula demonstrasi Explosive Ordnance Disposal (EOD) oleh tim USS George Washington.

Kehadiran kapal induk USS George Washington dan jajarannya di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dalam rangka "TF 70 Battle Ships" yang melintas dari perairan Indonesia dari arah Laut China Selatan ke arah Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Sunda, serta Samudera Hindia menuju Australia untuk melakukan latihan bersama.

Sumber: Antara