PBB-(IDB) : Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan terbaru mengecam brutalitas Rezim Zionis Israel yang membantai warga Palestina yang tengah memperingati Hari Nakba di perbatasan Lebanon dan Palestina pendudukan.
Sementara itu, para pengamat menilai tindakan PBB ini sangat terlambat, pasalnya perisitiwa sadis ini terjadi sekitar dua bulan lalu. Padahal saat peristiwa ini terjadi masyarakat internasional ramai-ramai mengutuk tindakan keji Israel.
Di laporan PBB ditekankan bahwa serdadu Rezim Zionis menembaki rakyat Palestina yang tengah memperingati Hari Nakba (pendudukan Israel terhadap Palestina pada 15 Mei 1948). Laporan yang penyusunannya diawasi langsung oleh Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengkritik keras brutalitas Israel terhadap warga Palestina. Sekjen PBB menambahkan, hasil penyidikan menyebutkan militer Israel tercatat sebagai pihak pertama yang memulai kerusuhan dan melanggar resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB.
Serdadu Israel di peringatan Hari Nakba yang digelar rakyat Palestina di perbatasan Lebanon dan Palestina pendudukan menyerang warga dan menembak mati tujuh demonstran serta menciderai sejumlah orang lainnya. Selain itu, di pawai bertepatan Hari Nakba yang digelar di Dataran Tinggi Golan, Suriah, tercatat 23 orang gugur akibat brutalitas Israel serta puluhan lainnya cidera.
15 Mei 1948 Rezim Zionis Israel menduduki Palestina dan hari tersebut diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Nakba. Tahun itu, selain menduduki Palestina, Israel juga mengusir ratusan ribu warga Palestina. Brutalitas Israel selama ini kian membuka mata publik internasional bahwa rezim ilegal ini hanya mampu eksis melalui kekerasan. Arogansi dan brutalitas Israel juga ditujukan untuk membungkam rakyat Palestina, Lebanon dan Suriah agar tidak menentang Tel Aviv dan menghentikan perjuangan mereka.
Selain itu, Israel gencar melakukan propaganda busuk untuk mengurangi dukungan masyarakat internasional terhadap rakyat Palestina. Di sisi lain, maraknya dukungan terhadap rakyat Palestina, khususnya seiring dengan kebangkitan rakyat Timur Tengah kian membuat Israel kelabakan. Dukungan ini dan tekad kuat bangsa Palestina untuk melanjutkan perjuangannya merupakan tanda bahaya bagi Israel akan munculkan inftifada lain yang lebih besar.
Kebangkitan rakyat di kawasan dan tumbangnya sejumlah diktator pro Israel dan Barat mengindikasikan bahwa Tel Aviv kian terkucil. Menyaksikan kondisi semacam ini, Israel malah semakin brutal dan berharap mampu keluar dari kondisi saat ini melalui langkah-langkah arogan. Namun realitanya adalah semakin brutal rezim Israel maka Tel Aviv semakin dibenci baik di kawasan maupun internasional. Sebaliknya rakyat Palestina kian mendapat dukungan luas dari masyarakat internasional. Dengan dukungan ini bangsa Palestina akan mampu menghapus Israel dari peta dunia dan membebaskan negara mereka.
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar