BEIRUT-(IDB) : Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrullah mengatakan, setiap serangan terhadap Republik Islam Iran akan memicu perang skala penuh di kawasan Timur Tengah.
"Rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat ingin melemahkan poros muqawama dengan menempatkan Tehran dan Damaskus pada sasaran serangan," tambahnya.
"Para agresor harus mengerti bahwa perang atas Iran dan Suriah tidak akan terbatas di kedua negara, tetapi akan menyebar ke negara-negara lain di kawasan. Kami tidak mengeluarkan ancaman, tapi ini adalah realita," tegas Nasrullah pada hari Jumat (11/11).
Seraya menyatakan bahwa Iran tidak takut terhadap Armada Angkatan Laut AS, Nasrullah menandaskan, ancaman dan Armada Angkatan Laut AS tidak dapat melemahkan tekad rakyat Iran.
Berpidato pada peringatan ‘Hari Syahid', yang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 11 November, Nasrullah menjelaskan bahwa AS telah gagal di Irak dan dipaksa untuk menarik pasukannya dari negara itu. Ditegaskannya, "Akibatnya, AS ingin menghukum negara-negara yang menentang pendudukan di kawasan. AS ingin menghukum Iran dan Suriah dan bermaksud untuk menjaga mereka di bawah tekanan."
Berbicara tentang perkembangan terakhir di Timur Tengah dan Afrika Utara, tokoh kharismatik ini mengatakan, perubahan rezim di Tunisia, Libya dan Mesir telah menghancurkan kepentingan AS dan Israel dan ini adalah alasan lain mengapa mereka ingin menghukum Suriah dan Iran.
"Era kelemahan dan ketundukan kepada AS atau Israel telah berakhir. Kita telah memasuki era kemenangan," tegasnya.
Pada 11 November 1982, seorang pejuang muqawama, Ahmad Qassir menyerang sebuah markas militer Israel di kota Tyre, Lebanon Selatan, menewaskan puluhan tentara Zionis dan perwira intelijen.
Hizbullah menghormati dan mengenang pejuang yang mengorbankan hidup mereka untuk Lebanon setiap tahun.
Sumber : Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar