MAGELANG-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat mendapat alokasi pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dari pemerintah sebanyak Rp14 triliun.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Magelang, Jumat, mengatakan, hasil terakhir dalam sidang kabinet terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, TNI AD diberi porsi untuk pengadaan alutsista Rp14 triliun.
Ia mengatakan hal tersebut usai acara Wisuda Purnawira Perwira Tinggi TNI AD di Akademi Militer Magelang. Pada kesempatan tersebut diwisuda 166 perwira tinggi TNI AD yang telah memasuki masa pensiun, antara lain Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, dan Jenderal TNI (Purn) George Toissuta.
Menurut Pramono, anggaran tersebut antara lain akan digunakan untuk membeli tank, roket, meriam, dan helikopter.
Ia mengatakan, untuk pengadaan alutsista tersebut TNI AD telah menugaskan Wakasad TNI AD untuk melihat langsung pabrik senjata di Eropa bersama tim dari Kementerian Pertahanan.
Menurut dia, alutsista yang akan dibeli misalnya main battle tank atau tank berat yang selama ini Indonesia belum pernah memiliki. "Jika ini bisa diwujudkan maka Indonesia akan menjadi negara yang seimbang dengan negara tetangga," katanya.
Ia mengatakan, dengan kondisi perekonomian eropa yang sedang tidak baik maka mereka membutuhkan uang tunai sehingga mereka menjual senjata dengan harga murah.
Ia menuturkan, dari plafon untuk pembelian 44 tank berat, ternyata mereka menawarkan untuk pembelian 100 unit tank berat.
"Indonesia sebenarnya diuntungkan dengan situasi ekonomi Eropa kurang baik saat ini, mereka berani menjual dengan harga murah, sedangkan Indonesia butuh peralatan tersebut," katanya.
Pramono mengatakan, untuk pengadaan helikopter Apache, Indonesia dapat harga khusus, dari harga 30 juta dolar AS perunit mendapat keringanan 5 juta dolar US perunit sehingga harganya menjadi 25 juta dolar US perunit.
"Karena membeli delapan unit helikopter maka dapat menghemat dana hingga 40 juta dolar AS," katanya.
Ia mengatakan, pengadaan alutsista tersebut harus selesai tahun 2014 sesuai anggaran yang disiapkan pemerintahan saat ini.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Magelang, Jumat, mengatakan, hasil terakhir dalam sidang kabinet terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, TNI AD diberi porsi untuk pengadaan alutsista Rp14 triliun.
Ia mengatakan hal tersebut usai acara Wisuda Purnawira Perwira Tinggi TNI AD di Akademi Militer Magelang. Pada kesempatan tersebut diwisuda 166 perwira tinggi TNI AD yang telah memasuki masa pensiun, antara lain Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, dan Jenderal TNI (Purn) George Toissuta.
Menurut Pramono, anggaran tersebut antara lain akan digunakan untuk membeli tank, roket, meriam, dan helikopter.
Ia mengatakan, untuk pengadaan alutsista tersebut TNI AD telah menugaskan Wakasad TNI AD untuk melihat langsung pabrik senjata di Eropa bersama tim dari Kementerian Pertahanan.
Menurut dia, alutsista yang akan dibeli misalnya main battle tank atau tank berat yang selama ini Indonesia belum pernah memiliki. "Jika ini bisa diwujudkan maka Indonesia akan menjadi negara yang seimbang dengan negara tetangga," katanya.
Ia mengatakan, dengan kondisi perekonomian eropa yang sedang tidak baik maka mereka membutuhkan uang tunai sehingga mereka menjual senjata dengan harga murah.
Ia menuturkan, dari plafon untuk pembelian 44 tank berat, ternyata mereka menawarkan untuk pembelian 100 unit tank berat.
"Indonesia sebenarnya diuntungkan dengan situasi ekonomi Eropa kurang baik saat ini, mereka berani menjual dengan harga murah, sedangkan Indonesia butuh peralatan tersebut," katanya.
Pramono mengatakan, untuk pengadaan helikopter Apache, Indonesia dapat harga khusus, dari harga 30 juta dolar AS perunit mendapat keringanan 5 juta dolar US perunit sehingga harganya menjadi 25 juta dolar US perunit.
"Karena membeli delapan unit helikopter maka dapat menghemat dana hingga 40 juta dolar AS," katanya.
Ia mengatakan, pengadaan alutsista tersebut harus selesai tahun 2014 sesuai anggaran yang disiapkan pemerintahan saat ini.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar