Pages

Jumat, Mei 23, 2014

Secuil Kisah Korps Hiu Kencana (7)

Penyebaran Armada Kapal Selam Di Asia Pasifik  

China / Tiongkok
Chinese Type 94-SSBN
JKGR-(IDB) : Di wilayah Asia – Pasifik, China memiliki salah satu armada kapal selam terbesar. Rincian secara pastinya armada bawah laut PLAN sulit diprediksi jumlahnya, tapi pada saat ini mereka diperkirakan mengoperasikan sekitar 79 KS yang tersebar di sembilan kelas yang berbeda. 

Pada tingkat strategis armada kapal selam rudal balistik nuklir mereka terdiri dari empat unit KS Type- 94 ‘Jin class’, dengan kapal kelima dilaporkan dalam pembangunan. Jin Class ini dapat membawa 12 biji rudal Balistik Julang-2 (JL-2) dengan jangkauan 7.200 kilometer ( 4.475 mil) yang bisa ditambahkan dengan hulu ledak nuklir. Keempat kapal selam Jin ini juga ditemani beberapa unit KS Type- 92 ‘ Xia Class ‘ yang saat ini dianggap mengalami konversi menjadi SSGN. dan didukung armada KS yang terdiri dari sekitar empat unit SSN Type- 93 ‘Shang Class’ dan empat unit SSN Type- 91 ‘Han Class’.
Pangkalan Kapal Selam China
Meskipun memiliki armada kapal selam nuklir yang cukup besar, PLAN terus mempertahankan armada SSKs alias armada KS diesel elektriknya. 

Patut diduga mereka mengoperasikan  9 unit Type – 41 ‘Yuan Class’, 14 unit SSKs Type- 39 ‘Song Class’, 12 unit ‘Kilo Class’, 14 unit KS ‘Ming Class’ dan 30 unit KS ‘Romeo Class’ sebagai cadangan dan ada beberapa yang digunakan untuk pelatihan. 

Dipicu oleh ekonomi yang kuat, angkatan laut China membuat kemajuan dalam pengembangan kekuatan kapal selam multifaset. Salah satu tujuan dari kapal selam China adalah untuk menciptakan sebuah zona anti-access/area untuk mempertahankan daratan China. Zona ini meliputi Kepulauan Kuril, Jepang, Taiwan, dan Laut China Selatan dengan tujuan menegakkan klaim China di Timur dan Selatan.
Ballistic Missile Submarine XIA Class

China telah memperluas tiga pangkalan angkatan laut untuk mendukung pertumbuhan armada kapal selam mereka. Armada Laut Selatan adalah armada yang paling kuat dan memiliki pangkalan kapal selam bawah tanah di Yulin Naval Base di pulau Hainan .

 Taiwan
Taiwan navy’s SS-793 Hai Lung diesel-electric submarine

Taiwan hanya memiliki 2 unit KS  Hai Lung class yang dibuat di Belanda  pada tahun 1980-an. Terancam oleh potensi blokade laut China, Taiwan sebetulnya tertarik untuk memperkuat armada KS nya hingga delapan unit kapal selam baru. tetapi masalahnya adalah tidak ada satu negara pembuat Kapal Selam yang mau memenuhi permintaan Taiwan ini karena ancaman konsekuensi politik dan ekonomi dari China yang pastinya akan ngamuk. Sementara Amerika Serikat yang ingin sekali membantu juga dipaksa harus berfikir matang-matang.

India
Akula-II in Service with IN.Pls ID this Sub.

India patut diduga saat ini mengoperasikan sekitar 14 kapal selam yang terdiri dari sepuluh ‘Sindhughosh class‘ dan empat ‘Shishumar class‘ SSKs . 

Namun demikian, armada kapal selam India saat ini sedang mengalami peningkatan yang signifikan  sejalan dengan roll- out negara itu untuk melengkapi dengan senjata nuklir bagi kekuatan udara, darat dan laut pasukannya. 

Angkatan Laut India juga segera mengoperasikan satu unit dari total 6 unit  KS ‘ Arihant class ‘ SSBN yang dapat membawa dua belas Rudal balistik K – 15 Sagarika (dengan kisaran 750km) atau empat rudal balistik Agni – IV ( 3.500 km range) yang mulai diluncurkan dan menjalani uji laut sejak tahun 2009, dengan KS pertama INS Arihant diharapkan untuk dapat beroperasi sekitar tahun 2015 mendatang. 

KS ini akan bergabung bersama INS Chakra dan INS Nerpa. Kapal selam SSN dari type – 971 ‘ Akula – II ‘ yang judulnya disewakan Rusia kepada India selama sepuluh tahun.
India missile BO 5 launched

India juga masih memiliki 14 kapal selam konvensional berupa 10 Sindhughosh class (Kilo / Proyek 877EKM ) dan 4 tipe  209/1500 HDW atau sering disebut Shishumar class.
Shishumar class submarine
Armada Kapal selam konvensional India ini juga mengalami perbaikan besar-besaran. Upaya modernisasi ini akan menambah kekuatan operasi SSKs meeka dengan pengadaan Proyek – 75 ‘Scorpene‘ dari DCNS Perancis, dengan kemampuan meluncurkan MBDA Exocet SM.39 sebagai rudal anti kapal, ??ditambah hingga 18 torpedo kelas berat dan atau 30 ranjau. Kapal selam ini sedang dibangun di Mazagon Docks, Mumbai. Dan diharapkan ‘Scorpene’ pertama akan beroperasi pada Juni 2015, dengan total 6 unit KS dijadwalkan akan dibuat sampai tahun 2019.

Pakistan
Agosta 90B Submarine Pakistan

AL Pakistan mempertahankanpengoperasian 5 unit kapal selam Agosta class terdiri dari dua unit dari kelas Agosta asli dibangun pada 1970-an, sementara tiga lainnya adalah dari kelas modern Agosta 90B yang dilengkapi dengan MESMA AIP. Pada tahun 2006, Pakistan mengumumkan persyaratan untuk pembelian armada SSKs terbaru untuk menggantikan armada Agosta nya dengan memilih untuk bekerja sama dengan China untuk membeli 6 unit kapal selam yang dilengkapi AIP dengan empat unit yang akan dibangun di Cina dan dua unit terakhir di Pakistan.

Selain itu Pakistan juga mengoperasikan 6 unit KS Midget tipe SX 506 dan sekitar 6 s/d 10 unit KS Midget type  SX 756  yang mereka buat sendiri dengan lisensi dari galangan Cos.Mo.S (Construzioni Motoscafi Sottomarini) Livorno, Italia

Jepang

The Soryu class submarine or 16SS
 Jepang saat ini telah meningkatkan armada kapal selam nya.  Jepang saat ini diyakini memiliki 22 unit KS dalam operasional mereka, termasuk 2 unit ‘Soryu class’ dilengkapi dengan Stirling Air Independent Propulsion (AIP) produksi Kockums Stirling 4V – 275R Mk – III ‘,  10 unit ‘Oyashio class‘, 6 unit ‘ Harushio class‘ dan 2 unit  ‘Asashio class‘ yang digunakan untuk pelatihan.

KOREA UTARA

‘Sang-O class
Banyak misteri yang mengelilingi armada kapal selam dari Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) alias Korea Utara ini. Patut diduga Armada KS mereka dianggap cukup kuno, yang terdiri dari sekitar 25 unit type 633 ‘Romeo class‘ , yang diperkirakan telah dibangun secara lokal menggunakan komponen yang dipasok Cina. Melengkapi 4 unit  ‘Romeo’ kelas-613/644/665 ‘Whiskey class‘.   Selainitu patut diduga mereka mengoperasikan sekitar 25 s/d 40 unit ‘Sang-O class‘ yang memiliki jangkauan hingga 2.800 km dimana beberapa diantaranya dimodifikasi menjadi  kapal selam infiltrasi bersenjata yang dirancang untuk mengangkut pasukan khusus Korea Utara yang disebut Sang O class versi K-300, yang pernah diidentifikasi pada tahun 2011 lalu.Korea Utara juga diduga mengoperasikan 50 unit ‘Yugo  class’ kapal selam Midget yang diyakini bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal Cheonan Angkatan Laut Korea Selatan yang di torpedomenggunakan Torpedo type CHT – 02D, Maret 2010 lalu.

KOREA SELATAN

Chang Bogo Class
Saat ini armada negara ini diperkirakan mengoperasikan 9 unit ‘ Chang Bogo class ‘ kapal selam konvensional yang didasarkan pada pengembangan type – 209/1300 , ditambah beberapa KS Midget berupa beberapa unit ‘ Tolgorae class ‘ dan ‘ Cosmos class ‘.   Mereka juga dalam tahap pembuatan 6 s.d 9 unit KS ‘ Son Won Il class ‘ kapal selam ini dibuat berdasarkan pada design kapal selam konvensional Howaldtswerke – Deutsche Werft Type – 214 dengan AIP.

Son Won-Il
Salah satu fitur menarik dari kapal ini adalah penambahan radar Thales Sphinx – Dserta terminal X -band satcom yang memiliki probabilitas rendah intercept dan sistem tempur Atlas Elektronik dan sonar suite.

SINGAPURA
Pada tahun 1995 dan 1997, RSN mengakuisisi 4 unit KS  kelas Challenger (sebelumnya dikenal sebagai kelas Sjöormen) kapal selam dari Angkatan Laut Swedia, Sebagai kapal selam yang dirancang oleh Swedia untuk operasi di Laut Baltik, berbagai modifikasi yang diperlukan untuk beroperasi di perairan tropis juga dilakukan singapura. Singapura juga menandatangani perjanjian dengan Kockums untuk penyediaan dua unit KS kelas Archer (sebelumnya dikenal sebagai kelas Västergötland) pada 4 November 2005 dan telah beroperasi sejak tahun 2009. KS ini kira-kira berusia lebih dari 20 tahun yang sebelumnya adalah armada cadanganAngkatan Laut Swedia, KS ini telah dilakukan modernisasi dan konversi untuk operasi di perairan tropis dilengkapi dengan sistem propulsi udara independen.  Mengupgrade sistem sonarnya sehingga memungkinkanKS untuk mendeteksi kontak pada jarak jauh, sedangkan sistem torpedo memiliki kemampuan akuisisi target yang lebih baik.Empat KS kelas Challenger dan dua KS kelas Archer ini membentuk 171 Squadron dari RSN.

Republic of Singapore Navy (RSN) personnel at work inside the RSS Archer
Sementara itu untuk yang terbaru Singapura telah menandatangani kontrak untuk pengadaan dua unit KS type  218SG dari Thyssen Krupp Marine Systems pada bulan November 2013 dengan biaya sekitar satu miliar Euro dan diperkirakan akan memakan waktu enam tahun untuk menyelesaikannya dan menurut schedule KS pertama akan diserahkan kepada Angkatan Laut Singapura pada tahun 2020.

MALAYSIA

KD Tunku Abdul Rahman
Berbatasan dengan Selat Malaka dan konflik di Laut Cina Selatan, The Royal Navy Malaysia ( RMN ) mengoperasikan 2 unit KS Scorpene yang dibangun oleh DCNS dan Navantia yang berbasis di Sepanggar Bay di Sabah. Dan Malaysia melakukan uji – tembak bawah permukaan KS pertama kalinya dengan Rudal SM39 Exocet pada bulan Juli 2010.

(Ilustrasi KS Midget)
Selain itu Malaysia juga mengoperasikan antara 3 sampai dengan 6 unit KS Midget type SWATS (Shallow Water Attack Submarine) dengan tonnage 200 ton buatan Cos.Mo.S (Construzioni Motoscafi Sottomarini)Italia, dimana Calon awak kapalnya dilatih disatuan midget Angkatan Laut Pakistan.

Agosta 70 class diesel attack submarine (SSK)
Dan juga patut diduga mereka juga masih mengoperasikan 2 unit KS type  Zwaardvis yang dulunya disewa selama lima tahun dari Angkatan Lautnya Kompeni alias Belanda dalam rangka persiapan awak KS mereka sebelum mengoperasikan Scorpene. Padahal dulu awak KS Scorpene mereka dilatih di Perancis menggunakan KS latih, Agosta Class (Ouessant  S623).

THAILAND 

Type 206A diesel electric submarine
Royal Thai Navy ( RTN ) sedang mempertimbangkan pembelian kapal selam juga. Pada bulan Maret 2011, Angkatan Laut Thailand melakukan negoisasi pembelian dua unit  kapal selam Type 206A second hand dari Angkatan Laut Jerman dengan harga sekitar USD220 juta.Departemen Pertahanan Thailand juga mengusulkan pembelian 6 unit kapal selam bekas Tipe 209. Sebuah markas armada kapal selam di Sattahip Naval Base akan selesai pada tahun 2014 ini dan Thailand telah mengirimkan petugas untuk mengikuti pelatihan kapal selam di Jerman dan Korea Selatan, dan juga akan segera membangun Trainer Submarine Command Team.

VIETNAM

Ho Chi Minh City submarines
Vietnam merupakan pesaing regional untuk Cina dan meskipun militernya kalah jauh dengan PLA, lokasi geografis negara ini merupakan iritasi bersejarah dengan Cina. Saat ini Vietnam mengoperasikan sampai dengan 6 unit Kilo class ( Proyek 636 ) dengan platform mampu menembakkan LACMs.

(VOV) -A mini submarine (Made-in-Vietnam)
Selain itu Vietnam juga mengoperasikan antara 2 sampai dengan 6 unit KS Midget “Yugo Class”  yang dibeli dari Korea Utara.

FILIPINA
Sampai saat ini Angkatan Laut Filipina masih memprogramkan pengadaan antara 2 sampai dengan 3 unit KS, tetapi belum ada detail lebih lanjut mengenai jenis dan type yang mereka pilih dan dijadwalkan pengadaan ini harus segera terealisasi paling lambat tahun 2020 mendatang.

AUSTRALIA 

Royal Australian Navy Submarine
( RAN ) Royal Australian Navy pada awalnya mengoperasikan 6 unit KS kelas konvensional ‘ Collins class ‘ yaitu :
  • SSG 73 HMAS Collins
  • SSG 74 HMAS Farncomb
  • SSG 75 HMAS Waller
  • SSG 76 HMAS Dechaienux
  • SSG 77 HMAS Sheehan
  • SSG 78 HMAS Rankin
Namun patut diduga dari enam unit itu sekarang ini hanya dua unit saja yang dapat beroperasi yaitu HMAS Collins dan HMAS Farncomb. Kapal selam kelas Collins dapat dikategorikan sebagai kapal selam gagal. Berbagai permasalahan teknis selalu menghantui kapal selam buatan Australia ini. Entah itu kerusakan combat system, kerusakan generator, Perangkat Lunak, masalah aliran hidrodinamik, baling-baling yang retak, mesin dan gearbox segel, periskop yang mengalami getaran dan masih banyak lagi. semua itu memiliki kontribusi terhadap tingkat kesiapan operasional yang rendah untuk kapal selam dan lain sebagainya.
Semua itu berawal dari keinginan Australian Navy mengoperasikan kapal selam yang tidak digunakan oleh Angkatan Laut lain di dunia. Pemerintahan di Canberra lebih memilih pendekatan desain daripada off-the-shelf. Kapal selam kelas Collins desain dasarnya adalah kapal selam Vastergotland asal Kockum AB, Swedia yang kemudian didesain ulang oleh ASC. Melalui desain ulang, dimensi kapal selam mengalami pembesaran beberapa kali dibandingkan aslinya.

(ilustrasi)
Kapal selam buatan Swedia secara filosofis dirancang untuk beroperasi di perairan Laut Baltik dan bukan untuk di perairan laut dalam atau samudera. Sedangkan kapal selam kelas Collins yang merupakan pembesaran dari kelas Vastergotland dirancang untuk beroperasi di laut lepas. Namun yang luput dari perhatian para perancang Australia adalah pembesaran dimensi kapal selam bukanlah jawaban terhadap kebutuhan operasional yang diinginkan oleh Angkatan Laut negeri itu. Proyek Collins class ini merupakan desain unik yang disesuaikan dengan persyaratan Australia.
Bagian kapal selam pertama dibangun oleh Kockums di Swedia, namun sebagian besar pekerjaan dilakukan di Australia oleh galangan kapal lokal milik pemerintah. Keseluruhan kapal kedua sampai keenam dibangun secara lokal. Upaya ‘melokalisir’ design asli Kockums ini tanpa asistensi pemilik design aslinya kemudian dianggap sebagai blunder dalam pembangunan Collins class yang menyebabkan “cacat teknis”.
Kapal selam tersebut mengalami penurunan kemampuan karena berbagai masalah (baterai, mesin, generator, towed array, dan propulsi darurat) yang telah diketahui secara luas selama bertahun-tahun. Bahkan sampai saat ini ada dua kapal selam sejenis yang tergeletak di dock selama sembilan tahun. Di KS ini juga sering banget dilakukan upgrade peningkatan kemampuan mulai dari tahun 2003 sampai yang terbaru 2013 kemarin

Australian Submarines: a history ‘ by Michael W.D. White.
RAN berusaha menggandakan jumlah kapal selam mereka menjadi 12 unit di tahun 2020-2030. Pemerintah Australia sudah menganggarkan dana riset sebesar $214 juta AUD hanya untuk pemilihan design kapal selam pengganti Collins. Belum jelas apa kapal selam pengganti Collins class nanti. Tetap ada kemungkinan kembali menggunakan design Kockums seperti Collins class dengan type Archer/Challenger-class seperti yang digunakan RSN (The Republic of Singapore Navy) atau bahkan ikut melirik kapal selam Jerman terbaru pengembangan Type 216 HDW seperti Type 218SG.
Pada 2012 juga terdengar kabar Australia mempertimbangkan teknologi kapal selam Soryu-class dgn berat 4200 ton buatan Mitsubishi Heavy Industries. Dan selain itu terdengar juga wacana mengganti Collins class dengan kapal selam bertenaga nuklir. mereka juga mensyaratkan parameter pertimbangan sebelum memutuskan pilihan diantaranya adalah: Endurance, Fuel Load, Hull and Equipment Efficiencies, Reliability, Maintainability and Redundancy, Stowage Capacity, Crew Endurance, Payload Capacities, Hull Size, Range and Radius of Action. Selain itu juga ada wacana yang mensyaratkan kemampuan serang darat dan kemampuan menyebarkan KS Midget pada KS terbaru mereka nanti.

RUSIA 

Russian submarines
Rusia  memiliki salah satu armada kapal selam terbesar di kawasan Asia – Pasifik. Di kawasan ini mereka mengoperasikan armada bawah air yang terdiri dari 5 unit - 667BDR SSBNs ‘ Delta – III class’. diperkuat juga oleh 3 unit SSGNs  - 949A ‘ Oscar – II class, 4 unit SSN – 971 ‘ Akula class ‘ dan sekitar 9 unit ‘ Kilo class ‘ bagi kapal selam konvensionalnya.

KS Rusia uji coba ICBM (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty -CTBT)
Kekuatan bawah air Rusia di Asia – Pasifik juga ditambah dengan 4 unit KS “Borey class” -  dengan berat submerged 19.400 ton dan dilengkapi dengan enam 533mm tabung torpedo busur – mount dan 16 SS – N – 32 Bulava. Dan juga 4 unit “Oscar class” dengan berat submerged 14.500 ton dan membawa 24 SS – N – 19 rudal anti – kapal. Torpedo persenjataannya adalah dalam bentuk empat tabung 533mm dan 650mm serta empat tabung torpedo busur yang mampu menembakkan SS – N – 16 Stallion dan SS – N – 15 Starfish rudal anti kapal selam, torpedo pandu dan Shkval supercavitating torpedo.

Amerika Serikat
USA juga memiliki salah satu armada kapal selam terbesar di kawasan Asia – Pasifik yang termuat dalam gugus tempur armada VII dibawah kendali task force 74. Di kawasan ini mereka mengoperasikan armada bawah air yang terdiri dari beberapa unit KS SSN dari type Los Angeles Class dan beberapa unit KS SSBN dari type Ohio Class. Armada mereka juga diperkuat dengan KS SSN dari type Virginia Class yang merupakan pengembangan dari KS Seawolf class yang saat ini baru beroperasi sekitar belasan unit dari total pembuatan sebanyak 30 unit KS yang akan dibuat.

Submarine Group
 Salah satu faktor utama di balik sebagian besar pengdaan KS di negara-negara tersebut diatas  saat ini adalah karena kebangkitan armada bawah air angkatan laut China dan khususnya lagi kekuatan militer China. Satu-satunya cara dari negara-negara yang merasa terancam dengan kekuatan militer armada bawah air China ini adalah berinvestasi dalam pengadaan Kapal selam juga yang nantinya difokuskan sebagai penangkal ancaman China tadi. Mengingat suasana tegang di sekitar wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur, negara-negara seperti Vietnam jelas berinvestasi dalam meningkatkan kemampuannya untuk mencegah dan berpotensi juga untuk mengganggu angkatan laut  
China dan merebut setiap pulau yang disengketakan.Sementara setiap pembelian KS oleh Filipina juga didorong oleh keinginan yang sama dengan Vietnam. Demikian pula Jepang, Korea Selatan dan motivasi serupa mungkin terletak di belakang program penggantian Collins class Australia. yang jelas kecenderungan pengadaan kapal selam di Asias elama beberapa tahun terakhir kemungkinan akan terus berlanjut di masa mendatang
Bersambung…..  

“Wira Ananta Rudhiro”

“Jalesveva Jayamahe”  

“NKRI harga mati!”



Sumber : JKGR

Argentina Jajaki Kerja Sama Keantariksaan Dengan Lapan

JAKARTA-(IDB) : Duta Besar Republik Argentina untuk Indonesia, Ricardo Luis Bocalandro, bertemu dengan Kepala Lapan, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, di Kantor Pusat Lapan, Rawamangun, Jakarta, Selasa (20/5). Pertemuan ini dalam rangka kunjungan kehormatan.

Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Republik Argentina, menjelaskan bahwa negaranya telah melaksanakan kegiatan keantariksaan. Selain dilaksanakan oleh lembaga antariksa yang bernama CONAE, kegiatan keantariksaan Argentina juga dilaksanakan oleh INVAP, perusahaan riset terapan milik negara. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai produk teknologi termasuk teknologi antariksa dan radar.

Bocalandro menyampaikan bahwa kunjungannya ke Lapan dilatarbelakangi oleh pertemuan Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, dan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada Januari 2013 di Istana Merdeka, Jakarta. Ia mengatakan bahwa Presiden Argentina menyampaikan keinginannya untuk bekerja sama dengan Indonesia di bidang satelit. Atas dasar inilah, Bocalandro berharap kedua negara akan memiliki kerja sama yang nyata di bidang sains dan teknologi antariksa.

Kepala Lapan menyambut baik keinginan kerja sama dari Duta Besar Argentina tersebut. Ia menjelaskan, saat ini Lapan sedang menuju kemandirian di bidang satelit. Untuk itu, Lapan membuka kesempatan berkolaborasi dengan berbagai negara. Thomas berharap, kerja sama tersebut akan meningkatkan transfer teknologi dengan demikian kemampuan Lapan di bidang teknologi antariksa akan semakin maju. Kerja sama juga diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur dan melengkapi fasilitas penelitian yang dimiliki Lapan.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Lapan juga memaparkan mengenai aktivitas penelitian dan pengembangan Lapan dalam empat bidang utama. Bidang tersebut yaitu sains antariksa dan atmosfer, penginderaan jauh, teknologi kedirgantaraan, dan kebijakan keantariksaan. Lingkup bidang ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Keantariksaan. Ia juga memaparkan mengenai rencana induk 25 tahun Lapan. Rencana tersebut meliputi pengembangan satelit operasional dan pembangunan bandar antariksa di Indonesia.




Sumber : Lapan

Air To Air Refueling Skadron Udara 12

PEKANBARU-(IDB) : Tepat pada ketinggian 10.000 feet segenap penerbang tempur "Black Panther" Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin melaksanakan Latihan Air to Air  Refueling (AAR) atau pengisian bahan bakar di udara di wilayah Training Area, Kota Pekanbaru, Rabu (21/5). Dengan menggunakan pesawat Tanker Hercules C-130 A-1309 dari Skadron Udara 32 Lanud Abd, Malang, segenap Penerbang Tempur Skadron Udara 12 yang mengawaki pesawat tempur Hawk 100/200 secara bergantian melaksanakan AAR.

Pada kesempatan tersebut Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis menyampaikan, bahwa pelaksanaan Air Refueling tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan para Penerbang sekaligus persiapan para Penerbang dalam mengikuti Latihan puncak TNI nantinya.  

Menurut Danlanud Roesmin Nurjadin, pelaksanaan Air to Air Refueling mutlak harus dikuasai oleh seluruh Penerbang Tempur mengingat AAR bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jelajah pesawat tempur, sehingga dapat terbang dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa harus kembali ke Home Base.    


Menurut Danskadron Udara 12, Letkol Pnb Reka Budiarsa, penguasaan teknik AAR mutlak harus dikuasai oleh penerbang, baik Penerbang Skadron Udara 12 maupun Penerbang Skadron Udara 32, selain itu ketelitian, kecermatan dan kehati-hatian seluruh Air Crew sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Latihan tersebut.




Sumber : TNI AU

Yonif 641/Raider Kirim Perkuatan Pasukan Perbatasan

SINGKAWANG-(IDB) : Prajurit 641/Raider yang sedang melaksanakan latihan pemelihatraan kemampuan prajurit Raider (Latharpuan Raider) TA.2014,Selama 2 pekan, yang pada hari Selasa (20/5) melaksanakan latihan taktis tim dalam melaksanakan PKP dikawasan pantai Samudra Indah (SI) Pasir Panjang, Kota Singkawang.

Ketika kegiatan berlangsung Komandan Batalyon Infanteri 641/Raider, Letkol Inf Heri Budi Purnomo, S.IP, menerima perintah dari Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura melalui Asisten Operasi Kasdam XII/Tpr, untuk mengirim pasukan dengan kekuatan satu peleton untuk memperkuat pasukan di wilayah Pos Pengamanan Perbatasan Temajuk, Kab. Sambas, menyusul perkembangan situasi dan ancaman kedaulatan yang timbul diwilayah tersebut seperti yang saat ini tengah ramai di media cetak dan elektronik.


Wujud antisipasi terdeteksinya pelanggaran perbatasan Negara di wilayah Tanjung Datu, Satu SST yang sedang melaksanakan latihan kemudian ditarik dan dengan cepat, saat itu juga diberangkatkan ke Pos Pengamanan Perbatasan Temajuk, Kabupaten Sambas, sehingga pada malam itu juga pukul 21.00Wib  (20/5).

Satu SST pasukan yang dipimpin Letda Inf Jaminardo Sinaga, S.ST.Han tiba dan siap siaga dengan perlengkapan dan persenjataan lengkap sampai saat yang belum ditentukan menunggu perintah kembali berdasarkan kondusifnya situasi dan ancaman gangguan kedaulatan NKRI diwilayah tersebut. Pasukan Raider selalu siap ditempatkan dimana saja, macam operasi apa saja dan dalam situasi apapun.




Sumber : TNI AD

BIN Ajak Masyarakat Pikirkan Nasib NKRI

JAKARTA-(IDB) : Dewan Analis Badan Intelijen Negara (DAS BIN) mengajak masyarakat untuk mengawal dan ikut memikirkan masa depan bangsa Indonesia. Itu perlu dilakukan menjelang pergantian pemimpin nasional yang tinggal beberapa bulan lagi.

Hal tersebut terungkap dalam acara bedah buku 'Menyongsong 2014-2019 Memperkuat Indonesia dalam Dunia yang Berubah' yang dihelat LKBN Antara bersama dengan DAS BIN di Raflesia Grand Ballroom, Balai Kartini, Jakarta Pusat. 


“Yang menarik dari buku ini adalah keberanian untuk mengkritik praktik-praktik yang bertentangan dengan konstitusi, jarang ada lembaga pemerintah yang kritis,” ujar dosen Hubungan Internasional Unpad Bandung, Teuku Rezasyah, di Jakarta, Kamis (22/5).


Buku setebal 460 halaman ini diprakarsai oleh Kepala Badan Intelijen Negara RI (BIN) Letnan Jenderal (Purn) Marciano Norman, yang memandang perlu dibuatnya sebuah kajian forecasting atau prakiraan ke depan kondisi Negara Kesatuan Republik (NKRI). 


“Buku ini layak menjadi panduan bagi pemerintah baru terkait dengan kemandirian dan rencana strategis 2014-2019. Serta bagaimana langkah-langkah antisipasi dan pemecahannya,” katanya.


Materi yang dibedah dalam buku ini meliputi tujuh bidang strategis, yakni lingkungan strategis global dan regional, ideologi, politik dan pemerintahan, sosial budaya, ekonomi, sumber daya alam dan Kebijakan energi nasional, pertahanan dan keamanan terkait dengan Indonesia lima tahun ke depan. 


“Judul buku ini seharusnya diganti menjadi Rencana Stategis Indonesia dalam Lima Tahun Mendatang. Buku ini bisa dilihat sebagai naskah akademik," ujar mantan kepala komandan Paspampres itu.


Hadir sebagai pembedah buku ini adalah pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti, pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Ninasapti Triaswati, dan dosen pada Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Teuku Rezasyah.


Buku ini disusun DAS BIN. Sebuah lembaga nonstruktural di ini merupakan think tank bagi pimpinan BIN. Menteri negara riset dan teknologi pada era Abdurahman Wahid, Muhammad AS Hikam, didaulat menjadi editor buku ini.


Sejumlah ilmuwan, seperti cendikiawan Anies Baswedan dan Kurtubi, dilibatkan dalam pembuatan buku ini. Sebanyak 18 focused discussion group dan dua seminar nasional digelar dalam proses penulisan.




Sumber : Republika

Era Baru Kontrol Udara Batam Dan Natuna


Super Tucano dalam Angkasa Yudha 2013 di Bandara Hang Nadim
Super Tucano dalam Angkasa Yudha 2013 di Bandara Hang Nadim


BATAM-(IDB) : Pemerintah menetapkan pengelolaan wilayah udara kawasan Batam dan Natuna kembali ke tangan Indonesia pada 2016. Hal ini untuk mendukung pengelolaan penerbangan, termasuk Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang terus tumbuh.


“Salah satu tujuan dari dibukanya penerbangan 24 jam dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam ialah agar bisa mengambil alih kembali kontrol ruang udara Natuna yang saat ini dikontrol Singapura,” kata Kepala Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suprasetyo di Batam, Kamis.


Saat ini penerbangan di Hang Nadim terus tumbuh sehingga harus memiliki kontrol sendiri terhadap ruang udara hingga wilayah Natuna. “Kita butuh kesiapan pengendalian ruang udara di sana,” kata dia.


Saat ini Bandara Internasional Hang Nadim Batam tengah berbenah menyambut pasar bebas ASEAN dan penerbangan terbuka mulai 2015.


“Dalam jangka menengah, program kami menjadikan Bandara Hang Nadim Batam sebagai penghubung (hub) terbesar Indonesia wilayah barat, yang juga terkoneksi ke berbagai negara di kawasan investasi dunia, untuk wilayah Asia Pasifik,” kata Suprasetyo.


Pembukaan penerbangan 24 jam dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam disesuaikan dengan penerbangan serupa di Cengkareng, Surabaya, Denpasar, Makassar, Kuala Namu Medan dan Palembang. Pengoperasian bandara 24 jam juga diharapkan meningkatkan daya saing Batam yang lebih efisien dalam operasi penerbangan.


Pemerintah pusat sendiri menargetkan, hak pengelolaan wilayah udara kawasan Batam dan Natuna sepenuhnya dikelola dalam negeri, mulai 2016. Wilayah udara akan diambil alih dari tangan Malaysia dan Singapura.

“Kami yang berada di kawasan tersebut akan membantu agar target tersebut bisa dicapai. Sehingga Indonesia mampu mengontrol seluruh ruang udaranya sendiri,” kata dia. 



Sumber : JKGR

Indonesia Butuh Presiden Visioner Teknokrat

Eurofighter Typhoon
Eurofighter Typhoon


JKGR-(IDB) : Sudah lama kita “mendem jero”, terpuruk dalam bidang teknologi. Spirit kemajuan teknologi yang dibangun Presiden Soekarno “mampet” di tengah jalan. Akibatnya negara yang dulunya senasib seperti: India, Pakistan, Iran dan Korea Utara, sudah  melenggang, masuk ke teknologi modern.


Syukurlah Presiden SBY telah memberikan pijakan yang cukup kuat, untuk kembali menguasai kemandirian teknologi, agar Indonesia tidak dilecehkan atau dimangsa negara tetangga atau negara kuat.


Presiden ke depan tidak boleh hanya berpikir “margin”, mencari selisih keuntungan dari sebuah proses jual beli. Lihat saja Indonesia dengan negara penduduk berjumlah 250 juta tidak punya mobil buatan negeri sendiri. Betapa besar devisa yang terbuang ke luar negeri.


Bandingkan dengan negara-negara lain. Belanda, Perancis, Belgia dengan negeri sekecil itu saja, memiiki mobil produksi dalam negeri.


Mengapa kita tidak ?. Ya karena selama ini kita hanya bermental pedagang. Cari margin, merupakan orientasi utama. Malas melakukan riset and development, karena dengan biaya besar, tapi keuntungan belum tentu didapat. Semua berpikir jangka pendek.


Photo; JaloPemerintah menargetkan Indonesia mampu membuat pesawat tempur pada tahun 2020. Sebuah tantangan yang berat sekaligus mengasyikan. Mengasyikan bagi presiden, bila dia punya visi jauh ke depan dan mencintai teknologi.


Negeri ini akan bisa terbang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam belasan tahun ke depan, jika punya visi dan punya teknologi untuk meraihnya. Tidak bisa lagi hanya sekedar mencari “margin”, politik dagang semata.


Tekad Indonesia untuk dapat membuat Pesawat tempur tahun 2020, harus dituntaskan dan harus direalisasikan. Indonesia tidak bisa hanya menunggu Korea Selatan dengan proyek KFX IFX nya. Arah kemandirian Indonesia ini, mulai terlihat dengan rencana PT DI yang mendorong Kementerian Pertahanan untuk membeli Eurofighter Typhoon, sebagai pengganti F5 Tiger. PT DI berhitung dengan adanya serapan teknologi dari Eurofighter atau Rafale, keinginan mewujudkan pesawat tempur Indonesa pada tahun 2020, semakin terbuka lebar.


Para teknorat sudah membukakan jalan. Kita lihat bagaimana sikap presiden yang terpilih pada Pemilu Presiden 2014. Jayalah Indonesia 




Sumber : JKGR

Kudeta Militer Di Thailand

Militer Thailand sudah mengumumkan mengambil kendali atas pemerintahan.

BANGKOK-(IDB) : Dalam pernyataan yang disiarkan lewat televisi, Panglima Angkatan Bersenjata Thailand, Jenderal Prayuth Chan-Ocha, mengatakan akan memulihkan ketertiban dan menerapkan reformasi politik.

Kudeta ini ditempuh setelah pernyataan keadaan darurat pada Selasa (22/05) menyusul krisis politik yang melanda negara itu sekitar enam bulan belakangan.

Krisis politik Thailand berawal dari unjuk rasa di ibukota Bangkok tahun lalu yang menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengundurkan diri.

Pemerintahan pimpinannya dianggap dikendalikan oleh abangnya, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang mengasingkan diri ke luar negeri setelah digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006.

Upaya PM Yingluck dengan menggelar pemilu dini tidak berhasil memecah kebuntuan politik setelah kubu oposisi memboikot pemungutan suara.

Krisis politik Thailand sudah berlangsung sekitar enam bulan belakangan.

Pada pekan pertama Mei, Mahkamah Konstitusi memerintahkan Yingluck Shinawatra mengundurkan diri setelah dinyatakan bersalah menyalahgunakan kekuasaan.

Panglima AB Thailand sudah mengumpulkan para tokoh politik untuk membahas jalan ke luar.

Televisi diambil alih

Sekitar satu jam setelah pengumuman kudeta, jalan-jalan di kota Bangkok masih normal dan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.

"Hanya disampaikan bahwa militer akan menyebar pasukannya untuk menjaga. Khusus untuk orang asing atau perwakilan asing, mereka menjamin keselamatan baik kedutaan masing-masing maupun keselamatan para diplomat," kata Kepala Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya di KBRI Bangkok, Subandrio kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.

Begitu militer menyatakan kudeta, lanjut Subandrio, seluruh stasiun televisi diblokir sehingga tidak ada siaran televisi dan militer berjanji akan mengeluarkan informasi-informasi lebih lanjut.

Saat ini terdapat sekitar 3.000 warga negara Indonesia di Thailand, sebagian besar berada di Bangkok dan sekitarnya. KBRI mengimbau agar mereka tidak pergi keluar rumah untuk sementara ini.

Mengapa militer menguasai Thailand ?

Militer Thailand melakukan kudeta setelah berbulan-bulan gejolak politik dengan mengambil alih pemerintahan dan membekukan konstitusi untuk memulihkan ketertiban dan mengaktifkan reformasi politik.

Lalu apa yang menyebabkan kudeta?

Kondisi politik Thailand saat ini kacau. Demonstrasi terjadi di negara itu selama berbulan-bulan.

Pihak oposisi mengatakan pemerintahan yang terpilih secara demokratis harus mundur karena korup. Sejumlah orang meninggal dalam kerusuhan itu.

Para pengamat mengatakan sangat sulit untuk melihat bagaimana kondisi politik Thailand bisa pulih segera.

Apa yang terjadi di lapangan?

Kabinet diperintahkan untuk melapor ke militer dan pertemuan lebih dari lima orang dilarang.

Jam malam nasional diberlakukan antara 22:00 dan 05:00. Media penyiaran diperintahkan untuk menghentikan semua program.

Pernyataan militer menyebutkan Panglima Angkatan Bersenjata Jendral Prayuth akan memimpin badan militer Dewan Perdamaian dan Ketertiban Nasional.

Namun majelis tinggi parlemen dan pengadilan masih tetap berfungsi.

Tidak lama setelah kudeta diumumkan, tentara segera bergerak cepat ke arah kamp 'kaus merah' di luar Bangkok dan juga ke kubu demonstran antipemerintah di pusat kota.

Tentara melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan kamp demonstran namun tidak ada kekerasan besar.

Apakah pernah ada kudeta sebelumnya?

Banyak pengamat skeptis saat militer menekankan deklarasi darurat militer pada tanggal 20 Mei bukan berarti pengambilalihan kekuasaan.

Namun dua hari kemudian, militer mengumumkan kudeta.

Dalam beberapa puluh tahun terakhir, kudeta ini adalah yang ke-12 kali sejak berakhirnya monarki absolut pada 1932.

Kudeta terakhir terjadi pada 2006, saat Perdana Menteri Thaksin Shinawatra digulingkan oleh tentara setelah dituduh korupsi.

Tentara sering dituduh bersimpati pada oposisi dalam gerakan antipemerintah yang terjadi belakangan ini.



Sumber : BBC

PT INTI Penyokong Industri Telekomunikasi Dari Bandung

BANDUNG-(IDB) : PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau disingkat INTI adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selama ini menyokong industri telekomunikasi Indonesia.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Rabu (21/5/2014), PT INTI sudah berkiprah lebih dari 35 tahun sejak didirikan. Perusahaan pelat merah ini menjadi pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Selain itu, INTI juga punya pelanggan tetap di industri yang sama yaitu anak usaha Telkom, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), dan PT XL Axiata (EXCL)

Dulu INTI hanya melayani bisnis manufaktur berbagai produk telekomunikasi, namun seiring dengan berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), INTI telah melakukan perubahan orientasi bisnis menjadi industri berbasis solusi kesisteman, khususnya dalam bidang sistem infokom dan integrasi teknologi.

Sejak pertengah tahun 2000-an INTI menangani solusi dan layanan jaringan tetap maupun seluler serta mengembangkan produk-produk seperti IP PBX, NMS (Network Management System), SLIMS (Subscriber Line Maintenance System), NGN Server, VMS (Video Messaging System), GPA (Perangkat Pemantau dan Pengontrol berbasis SNMP), Interface Monitoring System untuk jaringan CDMA, dan Sistem Deteksi dan Peringatan Bencana Alam (Disaster Forecasting and Warning System).

INTI juga mulai merambah bisnis ke luar negeri, salah satunya untuk penyediaan kabel optik di negara-negara berkembang. Program terbaru dari INTI adalah pemasangan Sistem Monitoring dan Pengendalian bahan bakar minyak (SMP BBM) atau dikenal dengan RFID bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).
Sumber : Detik