Pages

Jumat, Mei 23, 2014

Kudeta Militer Di Thailand

Militer Thailand sudah mengumumkan mengambil kendali atas pemerintahan.

BANGKOK-(IDB) : Dalam pernyataan yang disiarkan lewat televisi, Panglima Angkatan Bersenjata Thailand, Jenderal Prayuth Chan-Ocha, mengatakan akan memulihkan ketertiban dan menerapkan reformasi politik.

Kudeta ini ditempuh setelah pernyataan keadaan darurat pada Selasa (22/05) menyusul krisis politik yang melanda negara itu sekitar enam bulan belakangan.

Krisis politik Thailand berawal dari unjuk rasa di ibukota Bangkok tahun lalu yang menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengundurkan diri.

Pemerintahan pimpinannya dianggap dikendalikan oleh abangnya, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang mengasingkan diri ke luar negeri setelah digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006.

Upaya PM Yingluck dengan menggelar pemilu dini tidak berhasil memecah kebuntuan politik setelah kubu oposisi memboikot pemungutan suara.

Krisis politik Thailand sudah berlangsung sekitar enam bulan belakangan.

Pada pekan pertama Mei, Mahkamah Konstitusi memerintahkan Yingluck Shinawatra mengundurkan diri setelah dinyatakan bersalah menyalahgunakan kekuasaan.

Panglima AB Thailand sudah mengumpulkan para tokoh politik untuk membahas jalan ke luar.

Televisi diambil alih

Sekitar satu jam setelah pengumuman kudeta, jalan-jalan di kota Bangkok masih normal dan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.

"Hanya disampaikan bahwa militer akan menyebar pasukannya untuk menjaga. Khusus untuk orang asing atau perwakilan asing, mereka menjamin keselamatan baik kedutaan masing-masing maupun keselamatan para diplomat," kata Kepala Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya di KBRI Bangkok, Subandrio kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.

Begitu militer menyatakan kudeta, lanjut Subandrio, seluruh stasiun televisi diblokir sehingga tidak ada siaran televisi dan militer berjanji akan mengeluarkan informasi-informasi lebih lanjut.

Saat ini terdapat sekitar 3.000 warga negara Indonesia di Thailand, sebagian besar berada di Bangkok dan sekitarnya. KBRI mengimbau agar mereka tidak pergi keluar rumah untuk sementara ini.

Mengapa militer menguasai Thailand ?

Militer Thailand melakukan kudeta setelah berbulan-bulan gejolak politik dengan mengambil alih pemerintahan dan membekukan konstitusi untuk memulihkan ketertiban dan mengaktifkan reformasi politik.

Lalu apa yang menyebabkan kudeta?

Kondisi politik Thailand saat ini kacau. Demonstrasi terjadi di negara itu selama berbulan-bulan.

Pihak oposisi mengatakan pemerintahan yang terpilih secara demokratis harus mundur karena korup. Sejumlah orang meninggal dalam kerusuhan itu.

Para pengamat mengatakan sangat sulit untuk melihat bagaimana kondisi politik Thailand bisa pulih segera.

Apa yang terjadi di lapangan?

Kabinet diperintahkan untuk melapor ke militer dan pertemuan lebih dari lima orang dilarang.

Jam malam nasional diberlakukan antara 22:00 dan 05:00. Media penyiaran diperintahkan untuk menghentikan semua program.

Pernyataan militer menyebutkan Panglima Angkatan Bersenjata Jendral Prayuth akan memimpin badan militer Dewan Perdamaian dan Ketertiban Nasional.

Namun majelis tinggi parlemen dan pengadilan masih tetap berfungsi.

Tidak lama setelah kudeta diumumkan, tentara segera bergerak cepat ke arah kamp 'kaus merah' di luar Bangkok dan juga ke kubu demonstran antipemerintah di pusat kota.

Tentara melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan kamp demonstran namun tidak ada kekerasan besar.

Apakah pernah ada kudeta sebelumnya?

Banyak pengamat skeptis saat militer menekankan deklarasi darurat militer pada tanggal 20 Mei bukan berarti pengambilalihan kekuasaan.

Namun dua hari kemudian, militer mengumumkan kudeta.

Dalam beberapa puluh tahun terakhir, kudeta ini adalah yang ke-12 kali sejak berakhirnya monarki absolut pada 1932.

Kudeta terakhir terjadi pada 2006, saat Perdana Menteri Thaksin Shinawatra digulingkan oleh tentara setelah dituduh korupsi.

Tentara sering dituduh bersimpati pada oposisi dalam gerakan antipemerintah yang terjadi belakangan ini.



Sumber : BBC

1 komentar: