SURABAYA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, kekuatan TNI
tidak hanya untuk menjaga keutuhan NKRI, tapi juga menghadapai ancaman
keamanan non-tradisional. Di antarnya bajak laut, terorisme, kejahatan
transnasional, serangan cyber, penyelundupan manusia, dan perdamaian
dunia.
“Upaya ini menjadi penting, relevan, dan kontekstual, termasuk dari luar negeri,” kata SBY di hadapan ribuan prajurit TNI dalam upacara HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Selasa (7/10/2014).
SBY menilai, alutsista yang modren dan lengkap tidak hanya berdampak pada kokohnya militer Indonesia, tapi juga berdampak pada kemandirian bangsa. Pembangunan kekuatan TNI harus dilanjutkan seiring berkembangnya kondisi politik luar negeri.
Misalnya saja yang terjadi antara Ukraina dan Rusia yang berpotensi mengakibatkan ketegangan strategis berkelanjutan di bagian Eropa. Ratusan warga tidak berdosa sudah menjadi korban akibat jatuhnya pesawat MH-17 yang merupakan buah dari konflik dua negara tersebut.
Pun demikian dengan situasi keamanan di Timur Tengah yang tidak menentu. Tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina hingga saat ini masih berlangsung. Kejahatan kemanusiaan oleh ISIS juga belum bisa dihentikan. Belum lagi dengan ancaman virus ebola yang mematikan.
“TNI harus mengambil peran dalam perdamaian dunia. Prajurit TNI perlu berinteraksi dengan prajurit dari negara-negara sahabat dalam setiap operasi memelihara perdamaian dunia. Kami bisa mengirimkan kontingen Indonesia ke sejumlah wilayah konflik di dunia,” tukasnya.
Sumber : Okezone
“Upaya ini menjadi penting, relevan, dan kontekstual, termasuk dari luar negeri,” kata SBY di hadapan ribuan prajurit TNI dalam upacara HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Selasa (7/10/2014).
SBY menilai, alutsista yang modren dan lengkap tidak hanya berdampak pada kokohnya militer Indonesia, tapi juga berdampak pada kemandirian bangsa. Pembangunan kekuatan TNI harus dilanjutkan seiring berkembangnya kondisi politik luar negeri.
Misalnya saja yang terjadi antara Ukraina dan Rusia yang berpotensi mengakibatkan ketegangan strategis berkelanjutan di bagian Eropa. Ratusan warga tidak berdosa sudah menjadi korban akibat jatuhnya pesawat MH-17 yang merupakan buah dari konflik dua negara tersebut.
Pun demikian dengan situasi keamanan di Timur Tengah yang tidak menentu. Tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina hingga saat ini masih berlangsung. Kejahatan kemanusiaan oleh ISIS juga belum bisa dihentikan. Belum lagi dengan ancaman virus ebola yang mematikan.
“TNI harus mengambil peran dalam perdamaian dunia. Prajurit TNI perlu berinteraksi dengan prajurit dari negara-negara sahabat dalam setiap operasi memelihara perdamaian dunia. Kami bisa mengirimkan kontingen Indonesia ke sejumlah wilayah konflik di dunia,” tukasnya.
Sumber : Okezone
0 komentar:
Posting Komentar