LCS-(IDB) : Setelah terjadi ketegangan berjam jam lamanya, kapal
Angkatan Laut Vietnam akhirnya adu fisik dengan kapal Tiongkok di
kawasan yang menjadi sengketa di Laut China Selatan.
Insiden ini terjadi pada saat Vietnam berupaya mencegah Tiongkok
untuk membangun anjungan minyak di wilayah laut yang diklaim kedua
negara.
Pejabat Vietnam mengatakan kapal-kapal mereka juga menjadi sasaran
meriam air dan secara sengaja ditabrak oleh kapal Tiongkok. Namun tidak
ada tembakan yang dilepaskan dalam tabrakan pada Selasa 6 Mei Mei
tesebut.
Bagaimanapun Wakil Komandan Penjaga Pantai Vietnam, Laksamana Muda Ngo Ngoc Thu, mengatakan beberapa awak kapal cedera.
Tabrakan kapal ini merupakan insiden yang terburuk di laut antara
Vietnam dan Tiongkok dalam beberapa tahun belakangan terkaut sengketa
wilayah di Laut China Selatan.
Aksi Tiongkok untuk membangun anjungan minyak pekan lalu dilihat
berbagai pihak sebagai aksi provokasi dalam kampanyenya untuk menegaskan
kepemilikan wilayah laut di kawasan tersebut, yang menjadi sengketa
antara Tiongkok, Vietnam, Filipin, dan beberapa negara Asia Tenggara
lainnya.
Sumber-sumber diplomat mengatakan Vietnam mengerahkan 29 kapal
angkatan laut dan penjaga pantai setelah mengetahui rencana pembangunan
anjungan minyak oleh Cina, di dekat Kepulauan Paracel.
Tiongkok Bor Minyak Di LCS
Langkah Tiongkok melakukan pengeboran minyak di perairan sengketa
membuat Vietnam Meradang. Dalam kisruh Laut China Selatan ini, Amerika
Serikat kembali ambil bagian dengan turut mengecam tindakan Tiongkok
tersebut.
Diberitakan ABC News, Selasa 6 Mei 2014, dalam pernyataan pemerintah
Vietnam, Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh menelepon Penasihat
Pemerintah Tiongkok Yang Jiechi dan mengatakan pengeboran minyak di
wilayah itu ilegal dan melanggar kedaulatan negara meraka. Apalagi, kata
Pham, pengeboran senilai US$1 miliar itu dikawal oleh kapal-kapal
perang Tiongkok.
“Vietnam tidak bisa menerimanya dan memprotes tindakan Tiongkok.
Vietnam menuntut Tiongkok menghentikan pengeboran minyak dan memulangkan
kapal-kapal dari wilayah itu,” kata Minh kepada Yang.
Menanggapi pernyataan Vietnam, pemerintah Beijing mengatakan,
pengeboran minyak CNOOC 981 berada di wilayah mereka. Tiongkok juga
memperingatkan Vietnam untuk tidak mengganggu aktivitas eksplorasi
minyak mereka.
Pengeboran dilakukan di dekat Kepulauan Paracel yang dipersengketakan
kedua negara. Kepulauan ini dikuasai oleh Tiongkok sejak 40 tahun lalu
tapi juga diklaim oleh Vietnam. Saat itu, terjadi pertempuran yang
menewaskan 74 tentara Vietnam yang didukung AS. Tahun 1988, pertempuran
kembali terjadi memperebutkan Kepulauan Spratly, menewaskan 64 pelaut
Vietnam.
Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan, pengeboran minyak
Tiongkok dilakukan di zona ekonomi eksklusif yang diatur oleh Konvensi
Hukum Laut PBB (UNCLOS) tahun 1982. Berdasarkan peraturan UNCLOS, kapal
perang Tiongkok dilarang berada di radius 4,8 kilometer dari wilayah
tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki, menyebut tindakan
Tiongkok itu sebagai provokasi dan mengancam perdamaian dan stabilitas
kawasan. Aktifnya AS dalam sengketa Laut China Selatan setelah Presiden
Barack Obama mengubah fokus mereka ke Asia.
“Kejadian ini menunjukkan pentingnya pada negara pengklaim
mengklarifikasi klaim mereka berdasarkan hukum internasional dan
mencapai kesepakatan soal aktivitas apa yang diperbolehkan di perairan
sengketa,” kata Psaki.
Kendati didukung AS, posisi Vietnam serba salah dalam menghadapi
Tiongkok. Pasalnya, Tiongkok adalah salah satu mitra ekonomi terbesar
Vietnam. Jangan sampai hubungan ekonomi rusak karena hal ini. Dalam
militer, Vietnam juga tertinggal sangat jauh. Namun langkah tegas perlu
dilakukan Vietnam yang sebelumnya disebut lembek dalam menghadapi
Tiongkok.
Sumber : Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar