Pages

Sabtu, Maret 29, 2014

TNI Segera Bangun Shelter Sukhoi Di Natuna

NATUNA-(IDB) : Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Ranai, Letkol (Pnb) Andri Gandy, mengatakan pangkalan Udara TNI AU Ranai akan segera diliengkapi dengan jet tempur cangih, Sukhoi. Untuk itu di pangkalan ini akan segera dibangun shelter Sukhoi di hanggar barat Lanud Ranai. 

“Pembangunan Shelter Sukhoi ini sebagai pangkalan pendukung operasi TNI AU di Natuna,” sebut Andri Gandy di Ranai, Kamis (27/3).

Shelter ini, kata Gandy, untuk memungkinkan pergelaran pesawat tempur dan dijadikan home base di Lanud Ranai. Sehingga pesawat Sukhoi tetap berada di Lanud Ranai, jika setiap saat diperlukan.

Saat ini Lanud Ranai sendiri sudah dilengkapi beberapa fasilitas seperti lampu runway, lampu taxiway, emergency, radio TNI AU primary dan secondary hingga lampu tower. Jika sebelumnya bandara ini belum bisa beroperasi di malam hari, tetapi saat ini sudah bisa dioperasikan dan sudah dilengkapi radar yang terintegrasi.

"Setidaknya dalam kurun waktu dekat, bandara Lanud Ranai bisa sekelas Batam. Walau panjang landasan saat ini masih 2,5 kilometer, sementara Batam sudah tiga kilometer,” ujarnya.

Sebelumnya Asisten Deputi I Bidang Pertahanan Negera Kemenko Polhukam, Fajru Zaini, mengatakan pembangunan shelter pesawat tempur Sukhoi di Lanud Ranai sudah dianggap sebagai langkah memenuhi standar minimum pertahanan negara.

Fajru mengakui, Shelter Sukhoi salah satu penunjang pengembangan kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) pada rencana strategis (Renstra) ke depannya. Sehingga kelak pesawat yang melakukan operasi lebih mudah parkir di pangkalan terdepan, salah satunya seperti di Natuna.

"Memang kita harus siapkan sarana untuk alat tempur seperti pesawat tempur Sukhoi. Pembangunan shelter itu dalam menunjang minimum essential force. Dimanapun pangkalan terdepan kita harus sediakan shelter,” ungkapnya saat di Ranai, pekan lalu.

Menurutnya, kelengkapan fasilitas di pangkalan udara terdepan akan memungkinkan pesawat melakukan operasi dengan optimal. Namun pihaknya berupaya melengkapi standar di bandara Lanud Ranai untuk operasi pesawat-pesawat seperti Sukhoi. “Perlu persiapan dulu mulai dari suplai listrik, ground pendaratan yang standar sesuai lebar dan panjang landasannya,” ujarnya. 




Sumber : BatamPos

9 komentar:

  1. Terima kasih komandan,ini penting untuk menunjukkan pada dunia Natuna dan zee nya adalah milik kita.Satu hal lagi yang harus segera di usahakan adalah merebut pengendalian udara di kepulauan riau dari Singapure.Kan nggak lucu setiap kali terbang dan mendarat sukhoi harus lapor ke changi airport terlebih dahulu.

    BalasHapus
  2. Bukannya untuk wil barat di jaga pespur buatan barat dan di wil timur dijaga pespur buatan timur... Apa mau di mix kali ya???

    BalasHapus
  3. Sebenarnya ini pesan buat china..karena berita terakhir china klaim perairan natuna milik mereka...TNI hrus waspada dr sekarang...pemerintah harus support TNI.

    BalasHapus
  4. Pasukan dan kendaraan tempur sudah bergeser kepulau natuna sejak Panglima TNI pulang dari cina panglima memerintahkan penambahan pasukan di natuna..berarti TNI sudah peka dengan kondisi saat ini...semoga TNI semakin kuat dan kita sebagai rakyat akan selalu mendukung usaha yang dilakukan TNI

    BalasHapus
  5. tambah 1 skadron lagi keluarga sukhoinya, biar wilayah timur tetap mantap penjaga angkasa RI-nya. sewaktu2 dibawa ke natuna, masih punya stok untuk jaga wilayah timur. :)

    BalasHapus
  6. Adakan dan tempatkan plng tdk 4 skuadron pswt tmpr sekelas SU 30 MKI yg telah dimodif dan rafale, jaga2 kalau cina kirim kpl induk, kpl selam, kpl perang, n kpl angkut heli serang, kalau dng sumber daya, kuantitas dan kualitas alutsista yg dimiliki cina, 1 atau 2 skuadron pswt tmpr sptnya msh krg, tmptkan jg 1 skuadron heli anti kpl selam, 1 skuadron heli serang, 2 skuadron heli angkut multirole, 8 unit pswt peringatan dini, 2 skuadron drone, 3 batalion MLRS, 2 batalion tank medium, 3 batalion panser canon, 2 batalion panser anoa, 1 brigade TNI A.D, msg2 1 batalion TNI A.U dan 1 batalion marinir,

    BalasHapus
  7. wah kalo strategi perangnya kaya mas anom semua alutsista tni bs jd bulan2an musuh. padahal msh bnyk pulau terluar ri yg blm terjaga maximal. ini soal integrasi komando untuk menjaga dr ancaman pelanggaran.bkn invansi perang. tdk ada plot pembagian alutsista timur hrs buatan timur..barat buatan tengah...nanti tengah buatan timur tengah??? hadeeee.... justru nantinya skuadron sukhoi tetep pada satu titik.makassar krna sukhoi mempunyai daya jelajah cukup jauh untuk mengcover luas nkri. klo pun dtmbah lagi skuadron sukhoinya tentu tmptnya gk asal2an. namanya arsenal udara first class gk mgkin dtaruh di garis depan..apalgi pulau terluar.TNI AU bangun shelter untuk menunjang proses operasi sukhoi ketika patroli wilayah terluar dilaksanakan. kecuali kita sudah mnjdi negara adidaya kuat dlm segala komponen dan sudah siap perang.

    BalasHapus
  8. Adakan n tempatkan 20 unit heli serbu, 3 batalion artileri howitzer caesar, 7 unit kpl selam, 18 unit kpl perang, 10 unit kpl patroli yg dlngkpi rudal anti kpl permukaan, rudal anti pswt, anti drone, anti helikopter, bom anti kpl selam, 3 skuadron drone, 10 unit pswt patroli dan intai maritim yg dipersenjatai, 100 unit kpl robot siluman berukuran kecil yg dpt dikendalikan n yg dlm kpl tsb telah dipasang C4, serta kpl selam mini robot yg telah dilngkapi torpedo n C4,

    BalasHapus
  9. Yang benar aja.. masak semua ditumpuk di natuna.. ntar di bom kayak pearl harbour. hedeh

    BalasHapus