“Pada kesempatan ini, kami menyempatkan diri nyekar ke makam Bung Tomo, sebelum kami berangkat menuju Inggris untuk membawa kapal KRI Bung Tomo 357 ke Republik Indonesia,” ujar Kolonel Yayan Sofiyan Komandan Kapal Perang KRI Bung Tomo 357.
Bung Tomo, papar Kolonel Yayan, tidak perlu diragukan lagi jasa-jasa dan perjuangan beliau dalam membebaskan Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya dari cengkeraman Sekutu.
“Sebuah kebanggaan kami semua disini, yang akan mengemban tugas negara membawa kapal perang KRI Bung Tomo 357, hadir dan memanjatkandoa bagi beliau, serta seluruh pahlawan yang ada di kompleks pemakaman ini,” tambah Kolonel Yayan.
Sementara itu, mewakili keluarga Bung Tomo, Bambang Sulistomo satu di antara keluarga almarhum Bung Tomo, mengaku sangat terhormat dan berterimakasih karena satu diantara kapal perang TNI AL diberi nama Bung Tomo.
“Ini kehormatan bagi kami semua, khususnya keluarga besar Bung Tomo. Kami juga merasa bangga Bung Tomo menjadi nama satu diantara kapal perang TNI AL. Kami tentu saja sangat berterimakasih,” kata Bambang Sulistomo.
Selain dihadiri Komandan Kapal Perang KRI Bung Tomo 357, kegiatan nyekar makam Bung Tomo, Rabu (29/1/2014) bersama Bambang Sulistomo juga diikuti beberapa mantan pejuang Republi Indonesia serta para aktivis.
Diperkirakan KRI Bung Tomo 357 Tiba Di Indonesia Agustus
Ditegaskan Kolonel Yayan Sofiyan Komandan KRI Bung Tomo 357, diperkirakan kapal perang yang dibeli dari pemerintah Inggris dan diawaki sekurangnya oleh 85 prajurit TNI AL itu akan tiba di Indonesia pada bulan Agustus mendatang.
“Perkiraan kami nanti bulan Agustus KRI Bung Tomo 357, yang kita bawa dari Inggris tersebut akan tiba di perairan Indonesia, dan kapal tersebut kami awaki bersama dengan sekurangnya 85 prajurit TNI AL,” terang Yayan.
Secara bergelombang, lanjut Yayan, para awak kapal yang seluruhnya adalah para prajurit TNI AL akan berangkat menuju Inggris kemudian bersama-sama membawa KRI Bung Tomo 357 menuju Indonesia.
KRI Bung Tomo 357 adalah kapal perang jenis multy roll light freegat yang dimiliki Indonesia dan akan menjadi satu diantara penjaga kedaulatan Republik Indonesia.
“Negara kita adalah negara kepulauan. Dan oleh karena itu kebutuhan akan kapal perang sebagai satu diantara penjaga kedaultan negeri ini menjadi sangat penting. Itu yang nanti akan jadi satu diantara tugas KRI Bung Tomo 357,” tegas Yayan Sofiyan.
Sumber : SS
ga sekalian dibawa semua, apa blm beres ya. hehe
BalasHapusNahkoda kok malam ziarah pemakaman maksute iki opo?????????
BalasHapusziarah sama makam pahlawan yg namanya disematkan jadi nama KRI. hehee
BalasHapusMemang Indonesia itu Negara Besar,,, lihat aja nama-nama kapal perangnya!
BalasHapusKRI Frans Kaisiepo (368), KRI Malahayati (362), KRI Sultan Hasanuddin (366), KRI Sultan Iskandar Muda (367),
Untuk Nakhoda Ragam: KRI Bung Tomo (357), KRI John Lie dan KRI Usman Harun
Ada yg kurang bro.
HapusKRI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO untuk Landing Helicopter Dock (LHD) nya PT. PAL
pak beye blm mninggal bro jadi blm bisa di sematkan
Hapuskalo malon nama kapalnya apa ya?
Namanya TDLM Upin Ipin ...
HapusHahahaaaaaaaa :D
Hmmm...seperti menampar muka inggris secara halus....bung tomo adalah pahlawan ketika melawan inggris...sama dengan kapal sigma class..kita juga menohok belanda scr halus dengan menamai pahlawan seperti diponegoro...hehehe...bremen class nya juga dibawa...:)
BalasHapus*plak* *plok* *plak* *plok* rasa'no kon !! ( rasain loe )
Hapus