JKGR-(IDB) : Salah satu kandidat pengganti pesawat tempur F 5 Tiger Indonesia
adalah Sukhoi SU 35. Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dalam beberapa
kesempatan, mengatakan tentang ketertarikan TNI terhadap pesawat tempur
Su 35.
Gayung bersambut, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus
Putu Dunia juga mengatakan, Sukhoi SU 35 menempati prioritas pertama
dari empat kandidat pesawat tempur pengganti F 5 Tiger, yang akan
dipensiunkan.
Keberadaan fighter semacam Su-35 sangat penting untuk mengawal Kapal
Selam Kilo, Amur yang akan dibeli oleh TNI. Pasalnya, sekalinya kapal
selam ini menembakkan missile Klub-S, pesawat pencari kapal selam akan
dengan mudah melacak lokasi asal-usul rudal itu ditembakkan. Apalagi,
MQ-4C Triton, versi naval dari RQ-4 Global Hawk yang akan dimiliki
Australia, sanggup terbang sehari lebih (30 jam).
Cukup efektif meronda
laut. Siapa tahu tiba-tiba muncul Klub-S dari tengah lautan, Triton akan
bisa menganalisis asal-usulnya. Triton kemudian melapor ke pesawat MPA
(P8 Poseidon, dan lain-lain) dan kapal perang, akhirnya bisa dengan
cepat menemukan keberadaan kapal selam dan menghancurkannya.
Ya, lima tahun lagi, kapal selam termasuk Kilo dan Amur, makin rentan
terhadap musuh dari langit. Tahun 2020 Australia akan memiliki P8
Poseidon untuk tracking dan menghancurkan kapal selam dari ketinggian
yang sangat tinggi. Pesawat MPA yang ada saat ini, kalau mau
menghancurkan kapal selam harus turun sampai ketinggian 200-300 meter di
atas permukaan laut, baru meluncurkan torpedonya dengan parasut. Pada
ketinggian yang sangat rendah ini, kapal selam semacam Kilo masih bisa
menyerang pesawat MPA dengan rudalnya, meskipun harus “nyembul” dulu ke
permukaan laut untuk menembakkan rudal.
Nanti P8 Poseidon tidak perlu turun sampai 300 meter di atas laut
untuk menembak kapal selam, tapi bisa menembak dari ketinggian 18,000
meter dari permukaan laut. Gila !!!
Dengan keunggulan ini, airframe
pesawat akan lebih tahan lama, karena tidak mengalami perubahan stress
berulang-ulang saat mengubah-ubah ketinggian dan tidak terpapar hawa
dekat permukaan laut yang korosif.
Boeing saat ini sedang mengembangkan
sistem JDAM, yang biasanya dipakai pada bom pintar, untuk diaplikasikan
pada torpedo. Dengan teknologi ini, dari ketinggian 18,000-an meter P8
Poseidon akan menembakakn torpedo yang dilengkapi kit JDAM sebagai
pengarah ke koordinat yang ditentukan.
Saat ketinggian mencapai 300-an
meter dari permukaan laut, kit JDAM dilepas dan torpedo mengembangkan
parasutnya. Setelah mencapai laut, parasut dilepas, dan torpedo sacara
mandiri akan mengejar kapal selam.
Torpedo dengan kit JDAM diperkirakan operasional 2020, dan segera
akan mengubah model pertempuran anti kapal selam dengan teknologi yang
belum pernah diaplikasikan saat ini. Selain dibantu Triton, P8 Poseidon
sendiri akan menggunakan teknologi terakhir dalam mencari kapal selam.
Sonobuoy (jaringan sonar terapung) tetap masih akan dipakai, tetapi
tidak lagi menggunakan MAD karena kapasitasnya yang memakan tempat dan
lagian MAD akan efektif saat kapal selamnya tidak jauh-jauh dari
permukaan laut.
MAD akan menganalisis perubahan garis-garis medan magnit
di suatu tempat, saat ada benda logam (kapal selam). Sebagai ganti MAD,
P8 dilengkapi sensor untuk menganalisis kandungan hidrokarbon pada uap
air laut yang dihasilkan dari gas buang mesin disel kapal selam.
Dengan teknologi-teknologi ini, kapal selam akan semakin rentan
menghadapi musuh dari udara. Tugas SU-35 untuk menyingkirkan benda-benda
langit semacam ini: Triton, Poseidon, Pesawat MPA, dan lain lain.
Fighter Bomber Su-34 lebih mantap lagi, karena selain membawa misil
jarak jauh anti pesawat, juga bisa dikombinasi dengan membawa Klub-S
atau 1 Yakhont untuk sasaran di laut dan daratan.
Variasi lain adalah jangan melupakan pengadaan kapal selam Type 212
Jerman, yang sekelas Scorpene, Lada, dan lain-lain. Atau sekalian
turunan 212 semacam Type 216 yang sudah punya VLS untuk land attack.
Kapal selam 212 sudah bisa dilengkapi missile IDAS. IDAS adalah misil
anti pesawat pertama di dunia yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan
laut. IDAS menjadi salah satu ancaman P8 Poseidon karena jangkauannya
cukup jauh, 20 km. Tahun lalu Singapore beli 2 KS Jerman turunan 216,
masing-masing seharga 800 juta US$. Saya curiga KS ini sudah dilengkapi
IDAS.
Teknologi perang anti kapal selam model baru ini, saat ini memang
masih baru, belum mature, termasuk torpedo ber-JDAM nya. Kita tunggu di
2020 nanti. Apapun P8 yangg dibeli Australia nanti, juga bisa di-upgrade
dengan teknologi terakhir yang proven. Yang perlu diantisipasi TNI
adalah pandai memilih alutsista yang juga bisa untuk menghadapi model
perang 2020-up. Misalnya jangan hanya terkancing dengan kapal selam Kilo
yang tidak punya AIP.
Tanda tanda jaman mengarah ke teknologi yang sedang dikembangkan di
P8 Poseidon. Hal ini mirip dengan perkembangan pesawat stealth, yang
diawali F-117, dan kemudian muncul model perang antar fighter gaya baru
yang “curang dan tidak adil” yang dipelopori F-22 Raptor. Dan seluruh
dunia kini mengarah ke model perang ini.
Sumber : JKGR
Terpedo longsot ...untuk 10 tahun mendatang bellom sempurna mengigat terpedo bukan lah rudal hanya kilogram . Terpedo dengan berat 1 ton sulit di lepas dari ke tinggian 18 ribu meter di atas permukaan laut . Kalau pun bisa butuh pengusung tampa awak bakal makan biayaya besar .
BalasHapuskita doakan aja semoga impian TNI untuk bisa mengakuisisi su 35 bisa terlaksana,dab untuk menembakkan torpedo ke ketinggian 18 rb mungkin aja semua itu tergantung propelan yang dihasilkan nantinya,dewasa ini kita banyak membaca artikel yang membahas roket rudal dll tidak menutup kemungkinan para inventor dari negara-negara yang mengembangkan rudal juga mempelajari dan meneliti propelan yang akan digunakan untuk mneluncurkkan torpedo sampai 18 rb ato lebih,wong china aja bisa bikin rudal yang bisa menembak satelit,gimana dengan yang 18rb???? para peneliti muda Indonesia dan dunia tidak hanya berdiam diri dan puas dengan pencapaian dan target yang telah dicapai,tetapi para peneliti muda Indonesia dan dunai juga terus mengembangkan/berkreasi teknologi torpedo,roket,rudal,dll,kita dukung aja terus usaha ini semoga bisa menjadi negara dengan kemandirian persenjataan dan teknologi perang
HapusJAYA TERUS INDONESIAKU
10 taon tuh mendatang pak bukan sekarang...kl skrg emang ga bisa..10 taon ya utk menyiapkan segala sesuatu yg anda ragukan itu...
HapusKS Kilo mendesak bos, gk bs ditunda lagi utk detterent dan mengamankan kedaulatan paling tdk smp tahun 2020. 8-)
BalasHapus*Ayam Jantan dari Timur
Apanya yg ditunda.....barang dah lama disini
HapusMalaysia nanti juga akan beli PEAWAT TEMPUR yg sangat jauh lebih canggih dr SUKHOI-35 BM yg akan Indonesia beli, yaitu SUKHOI-35 KANG KUNG. SU-35 KANG KUNG MALAYSIA ini mampu bawa canon kang kung, karena malaysia tdk mampu beli misile sebab tdk ada dana. Bahkan saat Indonesia beli frigate SIGMA with misile EXOCET MM 40 Block III, Malaysia jg "akan" beli corvette GOWIND with canon KANG KUNG RM 5.0 Block IV.
BalasHapusMalaysia jg akan imbal beli military hardware asset canggih dgn Russia, UK, USA, EU tp dgn KANG KUNG!
" Curang dan tidak adil ".... Mereka aja menghalalkan segala cara. Kenapa kita harus menjadi bangsa yang santun dan soleh menghadapi asing? Lupakan Konvensi Jenewa. Lupakan Traktat PBB. Selama mereka bukan rakyat kita, HALAL-kan SEGALA CARA! Aushit aja sekarang sudah melupakan HAM atas pengungsi.
BalasHapuskpd ano sekalianz..indonesia udah keluarin RHAN tipe anyar..MLRS RHAN MERCY..tampak mantap dan canggih..TOP..muga2 segera di borong TNI 10 batalion
BalasHapushaha saatnya beli S400 dan pertahanan udara jarak jauh lainnya, pasti 2020 S400 dah siap di eksport liat aja nanti tinggal biaya yang harus di persiap kan di perang modern. sekalian kita meneruskan roket nasional dan pesawat tempur barengan korsel. boleh di liat jarak tembak S400 di http://id.wikipedia.org/wiki/S-400_(SAM) china dan turki dah mulai. bayangkan 400km lebih bisa di jangkau kalo mau lindungin SU35 dan Kilo bisa di taro dah tuh pinggir pantai. biar nyengirtuh yg berak terpedo :-d
BalasHapus[-( S400 ga' dijual ma Rusky boss, China yang sekutu deketnya aje ditolak waktu mo beli Rudal ini, paling kalo Indonesia minta ditawarinnya yang S300 (menurut saya inisudah cukup untuk saat ini)
HapusBaca dulu donk bos yang baik saya nulis tahun 2020. kg ada yang kg mungkin. teknologi makin maju ga mungkin russia nyimpen tuh sistem apalagi peminatnya banyak di tahun" mendatang. S300 dah mulai ketinggalan bro kalo kita beli tahun 2020 !!! thanks bro dah koment 8-)
Hapuspesan sekarang dan antar bila perlu jemput jangan tunggu lama lama su35 yesss!!!!
BalasHapusAustralia telah memesan 100 F35, Malaysia jg tlh memesan SU 35 jd tdk ada untungx kalau kt skrg belinya bukan SU 35 krn sama sj menurunkn kelas. jd sy cuma ma berucap 2 kata yaitu SETUJU dan BUNGKUS SU 35 Bung !!!
BalasHapusMalaysia pesan SU-35??malah kemarin baru aja ditolak dan ditawarin SU- 30 aja kok.....
Hapuspilihan su-35 memang sudah tepat bung,mengingat negara tetangga kita di selatan saat ini jga sdh mulai mw mengoprasikan pesawat generasi ke lima. tentu sudah sepatutnya kita sebagai bangsa yg besar jg memiliki pesawat tersebut mengingat luas nya wilayah negara kita bisa di jangkau dengan pesawat tersebut su-35 disisi lain pesawat tersebut memiliki kelebihan yaitu bisa menembakan rudal dari belakang pastinya ini akan membawa effek gentar pada lawan yg ingin macam-macam pada daerah kita terutama pada negara yg suka mencaplok daerah dan masuk tanpa izin ke perkarangan rumah kita.
BalasHapusmaaf bro klo di koreksi.. F 16 block 32 hibah dari AS jg dilengkapi rudal yg bisa nembak ke arah belakang tuh (missile AIM 9x)... soo klo rudal jenis itu rasanya bukan sesuatu yg baru dan bukan yg memberi efek gentar,, yg memberi efek gentar su 35 itu manuver yg hebat jangkauan radar aktif yg jauh,, dan bisa membawa rudal brahmos,,, rudal brahmos nya yg buat gentar bro,, dgn kecepatan hypersonic dan jangkauan rudal yang jauh kurang lebih 250 s/d 350km
Hapusdan ketika semakin dekat dengan sasaran rudal ini memutar dan zigzag sampai susah di tembak dgn SAM.
setuzu..RI haruz tepat dlm memilih jet fighter pengganti F5 tiger itu..jet pengganti itu'haruz miliki kapabilitas untuk nandingi ancaman potensial trutama dg hadir nya jet F35 di ASEAN/ AUSIE..dan hanxa jet fighter SU35 lah yg mampu untuk ladeni F35/F22/B2itu..jadi RI harus pilih SU35..
BalasHapussemoga petinggi TNI melek terhadap rencana2 australia ini dan menyiapkan langkah2 antisipasinya..
BalasHapusyaaaaa smoga aja di acc ama rusia... dan kalo mau skrng sblm pak beye lengser soalnya pak putin akrabnya ama pak beye
BalasHapusdah kayak ade kk
Hmmm...gambar SU-34 sengaja dipajang...ada apa ini?..akankah kita akuisisi su-34 sbg fighter bomber...sedap sedap nikmat....:)
BalasHapussebenarnya su 34 itu nanggung boss, cos muatan bom juga tidak terlalu banyak dan jangkauan juga msh sedang,, jika di bandingkan tu160 blackjack... cos su 34 ini bukan murni bomber. dia masih semi figther bomber.. tp klo pemerintah / tni mau.. ga ada salah nya di akuisisi. cos jarak ke assu. masih terjangkau oleh SU34 ini sampai ke paling selatan bgt,
HapusSu35 pilihan yg tepatt untuk zaman skrang dibandingkan psawat lain..
BalasHapusoo ia dikabarkan program mrca malon mnghasilkan slh satu pilihan yaitu menyewa bebrpa pesawat tempur asal swedia.
Mengingat australia akan mengakusisi 100 pesawat F35 maka pembelian SU35 wajib dilakukan oleh TNI. Kondisi skg dimn australia blm mempunyai F35 saja sdh menyepelekan kekuatan TNI apalg kalau mereka sdh mempunyai F35 rasa superior dan kesombongannya akan menjadi2. Saya yakin akan kondisi ini nanti.
BalasHapusjika tni au mempunyai su35 jangankan ausie, malon n sepur .. asu juga gak bakal tinggal diam ,, gw rasa kalo para diplomasi2 indonesia telah bergerak ke ruski bukan tidak mungkin t50 pakfa juga bisa dibungkus oleh NKRI 8-)
BalasHapussu34 dan su35 pilihan yang tepat dan mahal operasionalnya, demi nkri sangat wajar.
BalasHapusjangan lupa pakfa t50 untuk berikutnya bila sudah diproduksi massal dan dieksport. rosiya joss.
klo ngitung bajet, dan kendala ekonomi, serta penyebab keterpurukan indonesia, rasanya akan susah dpt SU 35 sampai 2 skuadron,, paling klo ga 8 unit maksimal nya 1 skuadron..
BalasHapuscos.
rupiah masih di level 12.000an
pemilu 2014 juga butuh dana yg gede,,
koruptor makin menjamur.
dan su 35 merupakan pesawat genre 4++ blm genre 5.. otomatis 10thn kedepan inonesia butuh lagi pesawat genre 5 utk menyeimbangkan kekuatan kawasan, sementara saat ini ga mungkin RI beli genre 5. cos T50 pak fa blm selesai masa uji coba dan pengembangan nya.. dan KFX/ IFK masih jauh dari harapan terwujud utk thn 2024..
soo 10 thn ke depan RI klo bisa punya pak fa atau minimal mitsubisi ADT - x
imagine: makinz seru rasa nxa jika RI miliki jet tempur hipersonic UFO- mirip di film INVADER FROM MARS*jet tempur UFO dengan pilot TOP GUN terbaikz dunia- ALIENZ he he- POKO NXA TNI AU HARUZ MILIKI SU35 flanker next generationz-
BalasHapusjadi makin lucu aja lihat tingkah ausi. hehe
BalasHapusWow aussi beli p-8 poisedon. Ganas bgt itu pesawat. AU mah ga perlu beli su-35 soalnya tuh pesawat cman penyempurnaan dr su-27 lama jd mendingan su-30 kt di upgrade aja stingkat su-35 toh basic airframenya sama hanya ganti radar sama sistemnya aja.
BalasHapusoiyah.. bukannya generasi lanjutan om?
HapusBlom sangar atawa gahar bila pembom tempur Black Jack Rusia belom hadir di tanah air . . minima satu skuadron lah . . . jangan terlalu mikirin budget yang akhirnya sumber daya alam kita di rampok
BalasHapushebat ya indonesia sekarang
BalasHapuslanjtkan brur
BalasHapusbalas nn mcmn cc n cujhuhjjuhhjjhjhjhhjjhhjhjjjjjjjjjjhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
BalasHapustarik bruurrr
BalasHapushajar blehhhh
BalasHapusWow
BalasHapusFly gan
http://exchanger789.blogspot.com
BalasHapusJual beli balance e-currency
Min Transaksi $5
Thanks