JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin
dengan agenda rapat dengar pendapat (RDP). Sjafrie mengatakan, Komisi
bidang pertahanan dan keamanan memberi dukungan penuh untuk melakukan
pengadaan satelit pertahanan.
??"DPR berikan satu dukungan satu sisi dari sistem pertahanan ini memang layaknya suatu institusi itu tidak terganggu. Baik secara administrasi maupun teknis," ujar Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1).
Lebih lanjut, Sjafrie menegaskan, penting adanya satelit untuk memperkuat pertahanan negara sebesar Indonesia. "Memang perlu. Tinggal sekarang bagaimana kemampuan anggaran bisa mendukung kebutuhan dari sistem pertahanan yang sudah didukung oleh politik anggaran," jelas Sjafrie.
Sedangkan kerjasama pertahanan yang melibatkan tiga kementerian di antaranya Kemenhan, Kominfo dan Sekneg, jelas Sjafrie adalah mengenai kerjasama Cyber. Namun, ketika ditanya berapa anggaran untuk semua proyek tersebut, Sjafrie mengaku lupa.
??"Kalau kita bicara cyber, ini jadi domain secara nasional di Kominfo. Kita kan ambil network-nya yaitu cyber defense atau cyber nasional. Ada cyber defense, cyber crime. Tapi kan kalau untuk satu satelit hanya dipakai cyber defense kan sayang ya. Maka mungkin kita kaitkan dengan cyber nasional," jelas Sjafrie.
"Saya enggak tahu berapa harga satelit. Saya kira Indonesia perlu memiliki satelit untuk pertahanan dan penting. Kemampuan pertahanan harus didukung oleh berbagai komponen termasuk satelit," tandasnya.
??"DPR berikan satu dukungan satu sisi dari sistem pertahanan ini memang layaknya suatu institusi itu tidak terganggu. Baik secara administrasi maupun teknis," ujar Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1).
Lebih lanjut, Sjafrie menegaskan, penting adanya satelit untuk memperkuat pertahanan negara sebesar Indonesia. "Memang perlu. Tinggal sekarang bagaimana kemampuan anggaran bisa mendukung kebutuhan dari sistem pertahanan yang sudah didukung oleh politik anggaran," jelas Sjafrie.
Sedangkan kerjasama pertahanan yang melibatkan tiga kementerian di antaranya Kemenhan, Kominfo dan Sekneg, jelas Sjafrie adalah mengenai kerjasama Cyber. Namun, ketika ditanya berapa anggaran untuk semua proyek tersebut, Sjafrie mengaku lupa.
??"Kalau kita bicara cyber, ini jadi domain secara nasional di Kominfo. Kita kan ambil network-nya yaitu cyber defense atau cyber nasional. Ada cyber defense, cyber crime. Tapi kan kalau untuk satu satelit hanya dipakai cyber defense kan sayang ya. Maka mungkin kita kaitkan dengan cyber nasional," jelas Sjafrie.
"Saya enggak tahu berapa harga satelit. Saya kira Indonesia perlu memiliki satelit untuk pertahanan dan penting. Kemampuan pertahanan harus didukung oleh berbagai komponen termasuk satelit," tandasnya.
Sumber : Merdeka
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMudah-mudahan para petinggi kita bisa berpikir jauh kedepan, sehingga kita bisa berada ratusan bahkan mungkin ribuan langkah didepan negara tetangga
BalasHapuskpd bp syafri syamsoedin..sy usul: segera borong MLRS RHAN MERCY untuk TNI..MLRS RHAN MERCY itu tampak sangat kece..saya kepincut pengen TNI segera pake MLRS RHAN itu minimal 40 truk peluncur MLRS RHAN MERCY..plus tank SBS PINDAD untuk ditempatkan di kogabwilhan NTT..NUNUKAN..SINGKAWANG..MERAUKE..ACEH. top deh
BalasHapusNasib kalau jadi negara yg sedang kaya raya seperti Indonesia ya kayak gini, bukan cuma satelit militer, bom nuklir pun akan dibeli jika ada yg dijual sekarang. Ini baru MEF I dan anggaran pertahanan blm sampai 1% PDB. Coba kalau MEF II & III anggaran pertahanan RI sprt singapore sampai 2,5% PDB. Pdhl PDB RI skrng berapa kali lipat PDB singapura. G20 Member gt loh...
BalasHapus