Pages

Jumat, Desember 27, 2013

Pembelian Satelit Militer Akan Gunakan Dana PNBP Kemenkominfo

Rencana pembelian satelit khusus militer guna menangkal penyadapan bakal segera diwujudkan. Prosesnya dipermudah dengan menggunakan duit PNBP Kemenkominfo, tidak memakai dana APBN 2014.

JAKARTA-(IDB) : Rencana pemerintah untuk segera punya satelit khusus militer bakal segera terwujud tahun depan. Soalnya pengadaan satelit guna menangkal penyadapan dan sebagainya itu akan lebih mudah karena tidak menggunakan dana APBN 2014. 

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, satelit itu akan dibeli dengan duit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo. "Ini akan lebih cepat prosesnya. Kalau pakai APBN 2014, mesti melalui pengajuan dan menunggu masukan-masukan," katanya kepada JurnalParlemen, Kamis (26/12). 

Menurut Hasanuddin, biaya pembelian satelit itu sekitar Rp 5-7 triliun. Dana segitu agaknya cukup dipenuhi dari PNBP Kemenkominfo 2013. Asal tahu saja, PNBP Kemenkominfo pada 2012 saja mencapai Rp 11,58 triliun. Tahun ini jumlahnya diperkirakan naik. 

Tapi, supaya tidak jadi masalah, pembelian satelit itu harus dilakukan oleh lintas kementerian/lembaga. Sedangkan pengawasannya oleh DPR. Selanjutnya, BPK tinggal mengauditnya. 

"Pengadaannya tidak dilakukan satu kementerian saja, harus melibatkan Kemenhan, Sekneg, dan Kemenkominfo. Kemenhan sebagai institusi yang mengamankan perangkat persandian, Sekneg sebagai wakil pemerintah dan presiden, sedangkan Kemenkominfo penyedia jalur komunikasi," katanya.

Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan segera menindaklanjuti pengembangan sistem pertahanan siber dan punya satelit sendiri untuk keperluan itu. Dikendalikan oleh Kemenhan, pertahanan siber yang ia maksud akan jadi tugas BIN, BAIS, Lemsaneg, dan Polri. Nantinya, pertahanan siber dioperasikan TNI, sedangkan kriminal siber ditangani Polri.




Sumber : Jurnamen

21 komentar:

  1. bisa di korup gak ya?? 1 % juga dah gede. $-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ano. 08:36
      Kalo kamu muslim perbanyak dzikir biar bisa berfikir sehat dan positif... toh otakmu sudah sakit makanya setiap ada opini selalu melihatnya dari sudut negatif
      Kasihan sekali ibumu yg mengandungmu 9 bulan melahirkan anak yang sangat tidak berguna bagi bangsanya
      ingat sejelek apapun indonesia, ari ari bayimu terkubur ditanah negara ini ckckck.......

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  2. Ano 08.36 Komentarlu gak mutu, pemerintah sedang mencari jalan untuk program satelit tapi lu kok kayaknya apatis banget yah. Dasar mental korup [-(

    BalasHapus
    Balasan
    1. nyante aja broo..
      Org macam itu emg wajib di musnahkan..

      Hapus
  3. Balasan
    1. ini lagi korupsi huruf 'W" (wujud bukan ujud)..... [-(

      Hapus
  4. salut buat para pemimpin kita yg dah sadar kalo kita wajib hukumnya punya satelit pertahanan

    BalasHapus
  5. kalau 250 juta rakyat indonesia kompak selalu berdo'a maka akan lebih cepat terealisasi. ayo semua berdo'a untuk bangsa ini, supaya Su-35 s-300/400 kilo dan amur segera nongkrong di bumi pertiwi, para koruptor dan agen-agen asing penghianat semua segera bertaubat kalau tidak kalian akan nyungsep....salam NKRI

    BalasHapus
  6. Bangsa yg masih suka berak dikali, cuci piring dikali, nyerobot tanah orang, ngamuk kalau beda pendapat, jagoan dijalanan srrobot sana sini,,,, gak perlu alutsista canggih,,,, ngeri banget ah !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg pegang kan kita punya tentara bro, ente tenang aja.

      Hapus
    2. so bagaimana dengan india bro...semua yang lo sebutin ada ruangnya masing bung...pendek bgt pikiran anda bung [-(

      Hapus
  7. maaf ya teman2 ano 08.36 ada juga benarnya krn mmg pengangaran di DPR tdk lepas dari barter kepentingan dan uang makanya yg penting adanya pengawasan, dgn pengawasan diharapkan kebocoran dpt diminimalisir, tks

    BalasHapus
  8. selain upeti komisi dari kalangan atas pembelian satelit asal bukan buatan barat . kalau buatan asuu....bakal percuma gampang di sadap dan gampang di ambil alih fungsi sytem satelit . gak sulit bagi si pembuat harap hati 2 ini menyangkut yawa negara dan keselamatan negara supaya tidak sia sia berakhir bunuh diri .

    BalasHapus
  9. Kenapa harus kemenkominfo sbgai pelaksanan??? Untuk pertahanan/militer lebih baik kemenhan sbg koordinator pelaksananya. Inilah jeleknya negara ini...bagi2 rejeki dgn alasan birokrasi.
    Satelit itu alat pertahanan strategis, kalo kebanyakan tangan birokrat, pelaksanaannya malah bakal berantakan.
    Kalo alasannya budget... kemenhan bisa pakai dana on top atau apbnp...toh pelaksanaan kegiatan bisa tetap dilakukan tahun 2014!! Pembuatan satelit pasti makan waktu tahunan/multi years...Emangnya bikin satelit kayak bikin mie yg instan langsung jadi??

    Sementara kita rakyat berharap autsista pertahanan/militer terbaik bagi tni.... Birokrasi diatas malah bagi2 jatah. Inilah realita kenyataan busuknya birokrat negeri ini..!!!

    BalasHapus
  10. kalo menurut gw yg sok tau,,,
    satelit yg akan di gunakan ini sangat mendesak sekali jadi kemungkinannya adalah beli dari negara yg kemungkinan lebih di percaya oleh indonesia.. misal kan beli dari rusia / china atau negara lain nya, walau pun di dunia ini tidak ada negara yg benar2 menjadi sahabat sejati, tapi setidak nya untuk mengisi kesosongan dalam bebeberapa tahun kedepan,,
    kemungkinan menggunakan dana kom info bisa jadi jg,, cos APBN yg di ajukan kemenhan utk thn 2014 tidak di cantum kan utk pembelian satelit.. sementara dana on top sendiri, kan kemaren2 menhan udah bilang dana itu akan di gunakan utk membeli kapal selam rusia,, utk jangka panjang sendiri , pihak LAPAN sampai saat ini masih mengembangkan satelit A3, yang kemungkinan nya masih lama selesai nya, karena saat ini masih dalam proyek satelit A2, yang fungsi nya untuk kebutuhan sipil ,yang intinya bukan untuk kebutuhan militer,,

    emang enak yah klo org sok tau,, asal jebpak ngomong juga,,, hehehehe,

    BalasHapus
    Balasan
    1. bahasa matematik dinamai probabilitas, bro...

      Hapus
    2. Jgn sok bener, luh.
      Masalah duit seh g usah di masalahkan, yg jadi pertanyaan darimana Satelit itu akan di beli?
      Atau mau make satelit buatan LAPAN yg sdh canggih? TUBSAT yg gagal di orbitkan karena belum ada ketegasan kapan akan di luncurkan oleh roket India.
      satelit TUBSAT memang "CANGGIH" = " Cangkeman nggah-nggih" cocotnya pemimpin.
      Satelit di dunia pabrik pembuatnya cuma AS, Perancis, Rusia kalo beli diluar Rusia sama saja maksud untuk informasi, komunikasi dan visualisasi yg di rahasiakan g akan tercapai, alias boooohooooong besaarrrr!!!!

      Hapus
  11. U semua pd goblok ya!wajar donk ano 8.36 khawatir ada korupsi...u pd ga sadar apa menteri kominfo itu asalnya dr partai apa?!!tuh partainya daging sapi,bego!!kita semua dukung yg terbaik utk NKRI..tp jgn smpai uang negara dikorupsi trus2an..!! Ngerti ora sonn?!!by : wowok

    BalasHapus
  12. Indonesia banyak memliki org hebat spt ini http://www.dw.de/jim-geovedi-meretas-satelit-di-langit/a-16564273

    BalasHapus
  13. Satelit? Beli satelit buatan negara mana?
    Kalo g salah di dunia ini yg menguasai technologi pembuatan satelit cuma bebrapa negara saja.
    Rusia, Perancis, AS, sedangkan negara lain, India, China memang berhasil mengorbitkan satelit tapi komponen utamanya tetap dari negara tsb diatas.
    Kalo kita beli dari AS atau Perancis, berarti data, info dan visual yang di pancarkan dari satelit yg kita orbitkan negara penjual juga mampu mengikuti sinyal satelit yg kita beli.
    Berarti g ada yg rahasia dong.
    Gimana g usah beli satelit tapi pakai kentongan bambu saja.

    BalasHapus