Minggu, November 24, 2013
5
MANOKWARI-(IDB) : TNI belum memastikan pembentukan komando daerah militer di Papua Barat. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman yang kemarin (22/11) berkunjung ke Manokwari menyatakan masih mengkaji kemungkinan peningkatan satuan militer di wilayah tersebut.


"Itu (pembentukan kodam) bergantung pada tingkat kepentingannya. Kalau Papua Barat sudah semakin memerlukan pertahanan dan keamanan yang lebih baik, satuan-satuan dapat ditingkatkan," ujarnya seperti dilansir Radar Sorong (JPNN Group).


Meski belum memiliki kodam, lanjut Budiman, TNI tetap berkomitmen memberikan rasa aman kepada masyarakat. Aparat TNI tidak menghendaki adanya peristiwa-peristiwa keributan yang merugikan masyarakat. "TNI berkomitmen mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegas Budiman yang berada di Manokwari sejak Rabu (20/11).


Menurut dia, dirinya pernah ke Manokwari pada 2008. Ketika kembali kemarin, ungkap dia, perkembangan di ibu kota Papua Barat begitu pesat. "Bila perlu dibentuk kodam, akan disesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan perkembangan lainnya," jelasnya.


Selain itu, Budiman mengingatkan warga Papua Barat untuk menjaga keamanan pada Pemilu 2014. TNI, lanjut dia, membantu kepolisian untuk menjamin keamanan pelaksanaan Pemilu 2014. "Kami berkomitmen netral dan berbuat yang terbaik demi lancarnya pemilu," tegasnya.

Di Manokwari, Budiman dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan melakukan penanaman pohon, meletakkan batu pertama pembangunan 14 ruas jalan di Papua, meninjau pembangunan situs Pekabaran Injil di Pulau Mansinam, serta menyaksikan bakti sosial berupa pengobatan masal dan pembagian sembako. Sebelum kembali ke Jakarta, Karen memenuhi undangan dari Universitas Negeri Papua untuk memberikan kuliah umum.




Sumber : JPNN

5 komentar:

  1. di bentuk kodam baru bukan ke bijakan tepat dana pembentukan kodam baru dana besar sekali , tni butuh alutsista hebat sukhoi 35 , kapal desyroyer dan ks kilo class patut di utamakan . cukup kodam yg sudah ada dan pembentukan mariner devisi baru di porong harus di percepat .

    BalasHapus
  2. Kodam baru,,, Divisi marinir baru ,,, OK OK saja pak ,,, tapi harus banyak putera daerahnya pak agar Rakyat disana merasa mejadi bagian dari Republik ini dan mereka tidak merasa TNI hanya sebagai Tentara Pendudukan ,,,

    BalasHapus
  3. Setiap penerimaan Akademi baik dari Militer maupun dari Kepolisian pemerintah sudah memberikan kuota tersendiri bagi putra daerah asli papua

    BalasHapus
  4. Pertahanan terpenting buat keutuhan NKRI di tanah Papua khususnya ancaman dr dalam adalah Merebut Hati Orang Papua. Pendekatan sosio kultural dan antropologi sangat penting untuk mempelajari adat kebiasaan masyarakat shg bgm pendekatan kpd mereka yg merasa beda dr org indonesia umumnya.
    Keadaan merebut hati ini ibarat berpacu dg asing/aliansi asing yg jg berpacu 'menyadarkan' org papua bhw mereka mmg beda dg tujuan memuluskan penguasaan sda papua. WASPADALAH...!! Byk lsm yg melakukan spionase dan kegiatan underground penyokong gerakan pemisahan.
    Bangunlah papua dg memanfaatkan keunggulan komparatif namun melibatkan sebyk mungkin org lokal spt industri berbasis laut,perkebunan, peternakan. Mufahkan transportasi sampai jauh ke pedalaman untuk menekan harga barang. Bangun pusat kesehatan dan pendidikan dg insentif tinggi bg tenaga kerjanya agar sepadan dg keterisolasian daerah. Jadikan papua lebih bersenyawa dg indonesia niscaya tdk ada lg perasaan beda dan ingin pisah. VivaIndonesia!!

    BalasHapus
  5. Jangan hanya di papua barat, di PAPUA nya sendiri juga harus ada penambahan angkatan laut maupun darat.

    BalasHapus