PEKANBARU-(IDB) : Gemuruh udara di kota Pekanbaru begitu terasa bedanya dari hari-hari biasa,
bagaimana tidak, sejak di gelarnya latihan bersama antara TNI AU dengan
Republic Singapore Air Force (RSAF) yang bertajuk JFWC “Join Fighter
Weapon Course”, frekwensi hilir-mudik sejumlah pesawat tempur dengan
berbagai jenis begitu meningkat, apabila dibandingkan dengan hari-hari
biasa.
Sebut saja pesawat tempur milik RSAF, pada latihan ini sebanyak 6
unit pesawat tempur strategis F-16 D+ Blok 52 yang merupakan generasi
tercanggih dikelasnya beberapa kali melaksanakan manuver terbang di
udara kota Pekanbaru.
Demikian juga dengan pesawat tempur F-16 Skadron Udara 3 Lanud
Iswahyudi dan pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Udara 12 dan Skadron
Udara 1 Lanud Supadio, selasa (25/9)
Pada saat latihan tersebut, Danskadron Udara 12, Letkol Pnb Reka
Budiarsa menyampaikan bahwa, dalam minggu ini seluruh pesawat yang
mengikuti latihan melaksanakan Basic Fighter Manuver yakni, pertempuran
udara satu lawan satu yang dilakukan oleh pesawat yang sama, baik
pesawat F-16 maupun pesawat Hawk 100/200. Latihan yang direncanakan
berlangsung hingga dua bulan kedepan tersebut akan melaksanakan berbagai
teknik pertempuran udara, baik Air to Air maupun Air to Ground.
Sumber : TNI AU
Next exercise dilakukan di wilayah singapore, tambahkan materi penyerangan udara kedarat plus simulasi pertahanan udara singapore sehingga penerbang TNI mendapat tambahan info pertahanan udara singapore and mengenal lebih baik wilayah udara singapore ... Kalo harus perang TNI at least punya referensinya.
BalasHapusSpore buat latihan perang udara? Mas nggak usah pake peswat jet tempur, ngelewatin pulau singapore cukup terbang selama 5 menit pake super tucano dgn kecepatan penuh udah kelewtan itu pulau, gimana mau manuver dog fight peswat jet tempur, lg pula air traffic penerbangan sipil dispore padat sekali
HapusItu kalau latihan bersama harus ada persyaratan doong.... pesawat negara lain tidak boleh mengaktifkan rekaman videonya waktu berlatih di wilayah udara kita,,,,,, celaka kalau mereka bisa mendata landmark-landmark kita,,,, sekarang mereka teman besok-besok apa masih teman???
BalasHapusIngat tidak ada musuh yang abadi, tidak ada juga teman yang abadi, yang abadi itu kepentingan,,, pertanyaannya apakah kepentingan dimasa yang akan datang tetap samaaaa? waspadalha waspadalah !
dari speck f-16 punya singapur lebih canggih tapi kalo misalkan nanti hasil latihan nya tni au bisa lebih unggul tanda nya skill pilot juga sangat2 menentukan...
BalasHapusTolong mas admin dipantau hasil latihan dogfight nya, untuk mengetahui kualitas pilot masing2, sekaligus bukti bahwa faktor modernnya pesawat tdk menjadi segalanya.tks
BalasHapusKasian ga' punya tempat latihan sendiri... tp
BalasHapusKasian jg Indonesia hrs nurut maunya singa poor....
hahahahah kayak komentar anda pailing bagus dari semua!
Hapusano 15.19
Hapusente kenapa gan orang coment kok sewot gila ya hahaha...
Yang jelas radar pendeteksi F16 punya RSAF lebih unggul daripada punya tni au,juga rudal jarak pendek (AIM9X sidewinder vs AIM9P2 sidewinder) juga kalah,apalagi rudal menengah (AIM7sparrow) dan jauh (AIM 120 C7amraam) malah tambah ga punya TNI AU,belum lagi jarak jelajah kalah jauh tanpa memakai tangki cadangan (droptank). Haadeewww..... Yah tinggal MAN BEHIN THE GUN AJA YG MENENTUKAN.
BalasHapusyoi bro mental fighter pilot juga berpengaruh 50:50...
Hapusudah latihan sama sukro aja..biar pantes..
HapusAne asli Pekanbaru, gila tiap menit ada aja bunyi pespur lewat..
BalasHapusMantep deh.. Terlebih rumah deket bandara..