DARWIN-(IDB) : Dua
kapal perang jajaran Koarmatim yaitu KRI Hiu-634 dari Satuan Kapal
Cepat dan KRI Kakap-811 dari Satuan Kapal Patroli Koarmatim melaksanakan
Latihan Bersama (Latma) Cassowary Exercie (Cassoex) tahun 2013 di
Darwin, Australia.
Cassoex merupakan program kerja sama latihan antara TNI Angkatan Laut dengan Royal Australian Navy,
yang diselenggarakan rutin setiap dua tahun sekali dengan melibatkan
unsur-unsur dari kedua negara. Kerja sama tersebut untuk menciptakan
kawasan perairan yang terkendali serta membina kerja sama yang positif
antara Indonesia dan Australia, kususnya TNI AL dan RAN.
Angkatan
Laut kedua negara sama-sama memliki tugas untuk memelihara stabilitas
keamanan perairan wilayah teritorial masing-masing. Sebagai tindak
lanjut kerja sama dalam memelihara kawasan laut yang terkendali di
perairan Indonesia dan Australia tersebut, unsur-unsur TNI AL dan RAN
tahun ini menggelar kegiatan latihan bersama dengan sandi “CASSOEX
2013”.
Komandan
KRI Hiu-634 Mayor Laut (P) Iwan Ridhwan, S.E. selaku Komandan Satgas
Cassoex 2013 menghadiri pembukaan latihan bersama yang dibuka oleh Captain Stepehen Bowater, Director Maritime Operations Royal Australian Navy di pangkalan angkatan laut Australia HMAS Coonawarra
Darwin, Senin (26/8). Acara dihadiri oleh anggota masing masing unsur
yang mengikuti latihan dan turut hadir Konsul RI di Darwin Bapak ADE
PADMO SARWONO serta Comander of Sea Traning Comander John Navin.
Dalam
latihan ini, TNI-AL menerjunkan dua kapal perang yaitu KRI Hiu-634
dengan Komandan Mayor Laut (P) Iwan Ridhwan, S.E. dan KRI Kakap-811
dengan Komandan Mayor Laut (P) Nurul Muclis. Sedangkan Australia
mengeluarkan dua kapal perang jenis patroli dan penyapu ranjau yaitu
HMAS WOLONGONG dengan Komandan LCDR MICHAEL MILLER dan HMAS HUON dengan
Komandan LCDR JAYCE HUTCHINSON.
Latihan
dimulai pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2013 dan berakhir pada
Minggu tanggal 1 September 2013 di perairan perbatasan kedua negara.
Adapun latihan meliputi pemeriksaan kapal di laut, latihan formasi,
pencarian orang jatuh di laut, penembakan senjata ringan, RAS, dan
latihan manuver dan plot posisi.
Sumber : Koarmatim
sewajarnya TNI AL harus memiliki kapal perang buatan rusia, waktu mereka tau TNI punya sukhoi mereka baru teras gentar, klo masih buatan belanda mereka cm senyum karena mereka tau semua data ttg kapal perang buatan jadul dr belanda tsb
BalasHapusiya data lamanya, tapi kalo udah diupgrade gak tau lah bro... KRI hiu ini kan pernah diupgrade persenjataannya.... :p :p
Hapus