OTTAWA-(IDB) : Indonesia dan Kanada sepakat untuk
bekerjasama menangani kejahatan transnasional dan
terorisme.Penandatanganan memorandum disaksikanMenteri Luar Negeri Marty
Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird.
Demikian siaran pers Direktorat Amerika Utara dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI yang diterima detikcom Sabtu petang atau Minggu (25/8/2013) WIB.
Memorandum saling pengertian di bidang Penanggulangan Kejahatan Transnasional dan Terorisme tersebut ditandatangani oleh Deputi BNPT Dubes Harry Purwanto dengan Assistant Deputy Secretary Departemen Luar Negeri, Perdagangan dan Pembangunan KanadaPeter McGovern di Ottawa (23/8/2013).
Penandatanganan memorandum kerjasama ini telah menjadi catatan sejarah dalam hubungan kerjasama RI-Kanada yang telah memasuki usia 61 tahun,sekaligus capaian penting dalam rangkaian kunjungan Menlu RI menghadiri pertemuan tingkat menteri Forum Konsultasi Bilateral RI-Kanada ke-3, yang berlangsung di Ottawa selama dua hari, 22-23 Agustus 2013.
Pada pertemuan tersebut, kedua Menlu membahas mengenai upaya-upaya yang selama ini telah dilakukan dan menggali peluang untuk mengoptimalkan hubungan bilateral kedua negara di masa depan, khususnya di bidang yang menjadi kepentingan bersama, antara lain promosi perdagangan dan investasi, penanggulangan kejahatan transnasional dan counter-terrorism, hukum dan HAM, pendidikan, penerbangan, peternakan, pertanian dan kehutanan, serta sosial budaya.
Selain isu bilateral juga telah dibicarakan isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian Indonesia dan Kanada.
Sebagai rangkaian pertemuan FKB RI-Kanada ke-3 tersebut, sebelumnya pada 22-Agustus 2013 telah dilangsungkan pertemuan tingkat Pejabat Tinggi, Dialog HAM, dan Forum Ekonomi. Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Amerika dan Eropa, dan mitra dari Kanada dipimpin oleh Asisten Deputi Menteri/Kepala Komisi Perdagangan Peter Mc Govern.
Pertemuan telah membahas laporan hasil Dialog HAM dan Forum Ekonomi, serta menggali dengan melakukan review dan penataan kerjasama di masa depan, maupun pembahasan isu-isu regional dan global.
Pelaksanaan Dialog HAM RI-Kanada dinilai mencerminkan bentuk kematangan dalam hubungan RI-Kanada yang menjadi forum bertukar pandangan dan pengalaman terkait isu kerjasama HAM multilateral dan regional, hak kaum minoritas, kebebasan berekspresi, dan perlindungan HAM wanita dan anak-anak.
Kanada juga mengakui bahwa Indonesia adalah salah satu mitra kunci dalam penanganan isu HAM di kawasan maupun di fora internasional.
Sementara itu, Forum Ekonomi telah dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama Indonesia dan Kanada di bidang perdagangan dan investasi.
Isu-isu utama yang menjadi perhatian bersama juga merupakan isu-isu yang menjadi kepentingan Indonesia dalam hubungannya dengan Kanada khususnya dengan memanfaatkan besarnya kapasitas Kanada dalam bantuan luar negeri dan perdagangan internasional, antara lain Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), perdagangan bilateral, kerjasama investasi, kehutanan, ketenagakerjaan, pertanian, transportasi udara dan pariwisata.
Pada pertemuan bilateral Menlu RI dan Menlu Kanada tersebut, telah dibicarakan pula beberapa perkembangan di kawasan Asia Tenggara, ASEAN, partisipasi Kanada pada APEC Leaders Summit di Bali pada Oktober 2013, dan PTM WTO pada Desember 2013, serta partisipasi Kanada pada Bali Democracy Forum, di Bali, 7-8 November 2013.
Demikian siaran pers Direktorat Amerika Utara dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI yang diterima detikcom Sabtu petang atau Minggu (25/8/2013) WIB.
Memorandum saling pengertian di bidang Penanggulangan Kejahatan Transnasional dan Terorisme tersebut ditandatangani oleh Deputi BNPT Dubes Harry Purwanto dengan Assistant Deputy Secretary Departemen Luar Negeri, Perdagangan dan Pembangunan KanadaPeter McGovern di Ottawa (23/8/2013).
Penandatanganan memorandum kerjasama ini telah menjadi catatan sejarah dalam hubungan kerjasama RI-Kanada yang telah memasuki usia 61 tahun,sekaligus capaian penting dalam rangkaian kunjungan Menlu RI menghadiri pertemuan tingkat menteri Forum Konsultasi Bilateral RI-Kanada ke-3, yang berlangsung di Ottawa selama dua hari, 22-23 Agustus 2013.
Pada pertemuan tersebut, kedua Menlu membahas mengenai upaya-upaya yang selama ini telah dilakukan dan menggali peluang untuk mengoptimalkan hubungan bilateral kedua negara di masa depan, khususnya di bidang yang menjadi kepentingan bersama, antara lain promosi perdagangan dan investasi, penanggulangan kejahatan transnasional dan counter-terrorism, hukum dan HAM, pendidikan, penerbangan, peternakan, pertanian dan kehutanan, serta sosial budaya.
Selain isu bilateral juga telah dibicarakan isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian Indonesia dan Kanada.
Sebagai rangkaian pertemuan FKB RI-Kanada ke-3 tersebut, sebelumnya pada 22-Agustus 2013 telah dilangsungkan pertemuan tingkat Pejabat Tinggi, Dialog HAM, dan Forum Ekonomi. Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Amerika dan Eropa, dan mitra dari Kanada dipimpin oleh Asisten Deputi Menteri/Kepala Komisi Perdagangan Peter Mc Govern.
Pertemuan telah membahas laporan hasil Dialog HAM dan Forum Ekonomi, serta menggali dengan melakukan review dan penataan kerjasama di masa depan, maupun pembahasan isu-isu regional dan global.
Pelaksanaan Dialog HAM RI-Kanada dinilai mencerminkan bentuk kematangan dalam hubungan RI-Kanada yang menjadi forum bertukar pandangan dan pengalaman terkait isu kerjasama HAM multilateral dan regional, hak kaum minoritas, kebebasan berekspresi, dan perlindungan HAM wanita dan anak-anak.
Kanada juga mengakui bahwa Indonesia adalah salah satu mitra kunci dalam penanganan isu HAM di kawasan maupun di fora internasional.
Sementara itu, Forum Ekonomi telah dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama Indonesia dan Kanada di bidang perdagangan dan investasi.
Isu-isu utama yang menjadi perhatian bersama juga merupakan isu-isu yang menjadi kepentingan Indonesia dalam hubungannya dengan Kanada khususnya dengan memanfaatkan besarnya kapasitas Kanada dalam bantuan luar negeri dan perdagangan internasional, antara lain Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), perdagangan bilateral, kerjasama investasi, kehutanan, ketenagakerjaan, pertanian, transportasi udara dan pariwisata.
Pada pertemuan bilateral Menlu RI dan Menlu Kanada tersebut, telah dibicarakan pula beberapa perkembangan di kawasan Asia Tenggara, ASEAN, partisipasi Kanada pada APEC Leaders Summit di Bali pada Oktober 2013, dan PTM WTO pada Desember 2013, serta partisipasi Kanada pada Bali Democracy Forum, di Bali, 7-8 November 2013.
Sumber : Detik
OK terima kasih Mister John Baird, ... kalau masalah HAM jangan cuma Indonesia aja yang digenjot terus ... genjot tuh, Malaysia masalah konflik Sulu, Filipina masalah konflik Mindanao, ... Singapura yang menjalankan demokrasi single majority rules, ... Papua New Guinea masalah kepulauan Bougenville ... Australia masalah pencari suaka yang malah menggunakan wilayah negara orang lain untuk bangun kamp pengungsi ...
BalasHapusq rsa indon tak perlu HAm.. Yg perlu adanya hAm ithu Asu,isroil,LinggIs..nd Auss/assuu..
BalasHapusMereka yg slalu koar" hAm.. Tapi mereka sendiri yg slalu tidak patUh...
Ham cuma rekayasa barat...untuk bisa memblokade negara" lemah sprti kita....
Antek" Asuuuuuuu
BalasHapus