Pages

Rabu, Juli 10, 2013

Pembentukan Instruktur Pesawat Latih T-50i

6 Pilot TNI AU Instruktur T-50i menyelesaikan pelatihan di Korea Selatan (photo:afplay.kr)
SEOUL-(IDB) : Enam pilot TNI-AU yang dikirim ke Korea Selatan untuk beradaptasi dengan jet latih T-50 akhirnya menyelesaikan pelatihan mereka. Para pilot TNI AU ini berada di Korea Selatan sekitar 5 bulan untuk melakukan bebepara rangkaian pelatihan seperti: pelatihan teori dasar, simulasi penerbangan instrumen, prosedur darurat, pelatihan terbang dengan simulator hingga menerbangkan T-50i.

Usai latihan dengan pesawat T-50i, para penerbang diajak untuk menggunakan pesawat serang ringan T/A 50 didampingi pilot instruktur dari Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF).  Latihan ini termasuk transition and instruction training, formasi terbang, latihan terbang malaam serta taktik tempur pesawat T/A 50. Pihak Korea mencoba mengenalkan stabilitas dan manuver pesawat buatan mereka tersebut kepada 6 pilot Indonesia yang telah terbiasa membawa  pesawat F-16 dan Hawk Mk3. Keenam pilot ini akan menjadi instruktur pesawat latih tingkat lanjut T-50i, setibanya nanti di tanah air.
Pilot TNI AU merampungkan Pelatihan instruktur pilot T-50i di Korea Selatan (photo: afplay.kr)
Pilot TNI AU Merampungkan Pelatihan Instruktur Pilot T-50i di Korea Selatan
Pilot TNI AU terbangkan pesawat latih jet tingkat lanjut T-50i di Korea Selatan (photo:afplay.kr)
Pilot TNI AU terbangkan pesawat serang ringan TA-50 di Korea Selatan (photo:afplay.kr)
Pilot TNI AU terbangkan pesawat serang ringan TA-50 di Korea Selatan
Pilot TNI AU siap siap terbangkan pesawat serang ringan Korea Selatan TA 50 (photo:afplay.kr)
Pilot TNI AU siap siap terbangkan pesawat serang ringan Korea Selatan TA 50
Pilot TNI AU Rampungkan Pelatihan Instruktur  Pesawat Latih Tingkat Lanjut T-50i (photo:afplay.kr)
Pilot TNI AU Rampungkan Pelatihan Instruktur Pesawat Latih Tingkat Lanjut T-50i
Tim Mekanik Indonesia berkenalan dengan know how pesawat T-50i di Korea Selatan (photo:afplay.kr)
Tim Mekanik Indonesia berkenalan dengan know how pesawat T-50i di Korea Selatan
Tim Mekanik Indonesia berkenalan dengan know how pesawat T-50i di Korea Selatan (photo:afplay.kr)
Tim Mekanik Indonesia berkenalan dengan know how pesawat T-50i di Korea Selatan

“Pelatihan instruktur pilot untuk Indonesia ini, juga kami digunakan untuk meningkatkan persahabatan Angkatan Udara kedua negara”, ujar Kapten yiseonguk. Sementara Kolonel Wasco ttum mengatakan pelatihan penerbangan pilot Indonesia ke Korea termasuk untuk melihat budaya Korea Selatan dan hal ini sangat berarti bagi mereka.

Selain mengirim pilot, TNI AU juga mendatangkan 31 mekanik pemeliharaan T-50 i ke Korea Selatan untuk mempelajari teknologi dan know-how dari pesawat supersonic T-50i. Rangkaian pelatihan ini bagian dari pembalian 16 pesawat latih tempur T-50 senilai 400 juta dollar dari Korea Selatan. Indonesia juga telah memiliki 17 unit pesawat latih KT-1 Korea Selatan. Pesawat T-50i akan menggantikan pesawat HS Hawk Mk-53 dan direncanakan tiba di tanah air pada tahun 2013. 






Sumber : JKGR

1 komentar:

  1. Pulang ke tanah air sambil membawa "Ginseng Merah" untuk dibagi-bagikan kepada teman dan handai tolan sambil cerita hebatnya Korea Selatan yg telah berbaik hati memberikan pelatihan dan berbagi pengalaman dalam menerbangkan pesawat latih lanjut tersebut.
    Memang benar Korea Selatan"teman sejati" Indonesia dalam urusan Alutsista, apa yang ada dan di miliki mereka pasti di bagikan ke Indonesia tanpa ikatan politik apapun, yang penting Indonesia harus membayar dg cara cicilan sekian tahun serta menguntungkan "Won".
    Dan yg lebih penting lagi, para agen penjualan yg ada di Indonesia meraup komisi penjualan yg dengan itu, mereka berbaik hati membagikan keuntungannya kepada para pejabat yg sudah menunggu dengan tidak sabar, karena sdh waktunya pensiun.
    Dan jangan pedulikan dengan aturan bahwa setiap pembelian Alutsista tidak lagi menggunakan "Perantara" pihak ke3(tiga) karena peraturannya untuk pembelian Alutsista dari negara luar harus lewat prosedure, aturan dan taatpada prinsip "G to G"
    Ach, itu hanya basa-basi belaka dan jangan hiraukan itu.
    Di Indonesia ; " Semua bisa di atur"!!!!!

    BalasHapus