Pages

Rabu, Juli 10, 2013

India Siap Luncurkan Kapal Induk Produk Dalam Negeri

INS Vikrant

NEW DELHI-(IDB) : India berusaha meningkatkan kehadiran Angkatan Lautnya di Samudera Hindia. Salah satu langkahnya adalah dengan meluncurkan kapal induk IAC (indigenious aircraft carrier) buatan pertama India secepatnya pada bulan Agustus nanti.

Uji coba laut tahap pertama kemungkinan dilakukan setelah 10 bulan sejak kapal induk ini diluncurkan Agustus nanti, kata seorang pejabat senior pemerintah India. Namun, kapal induk IAC, yang nantinya akan dinamai INS Vikrant, belum akan ditugaskan setidaknya untuk lima tahun kedepan karena terlebih dahulu harus melalui beberapa pengujian panjang.

Kapal induk ini sedang dibangun di galangan kapal Cochin dan kapal akan segera ke "air" pada 12 Agustus dan selanjutnya dibawa ke dermaga perbaikan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa, kata Commo. K. Subramaniam, ketua dan direktur pengelola dari Cochin Shipyard Ltd. Seluruh pekerjaan untuk lambung akan selesai pada Juni 2014, ia menambahkan.

Total dua kapal induk yang direncanakan dibangun oleh India yaitu INS Vikrant (40.000 ton) dijadwalkan tugas pada tahun 2018 dan INS Vishal 65.000 ton dan akan ditugaskan pada tahun 2025. INS Vikrant yang menelan biaya 5 miliar dolar ini setidaknya akan bisa mengangkut 30 pesawat dan helikopter.

Teknisi galangan kapal Cochin telah bekerjasama dengan Angkatan Laut India untuk membangun kapal induk ini selama lebih dari enam tahun. Kontrak untuk pembangunan kapal induk ditandatangani pada tahun 2007, dan keel (lunas) dibaringkan pada bulan Februari 2009, Subramaniam mengatakan.

IAC awalnya ditarget akan masuk layanan pada tahun 2014. Pada tahun lalu, para pejabat India mengatakan bahwa kapal induk itu baru bisa ditugaskan secepatnya pada tahun 2017. Tapi sejumlah faktor telah menyebabkan keterlambatan konstruksi, termasuk kurangnya bahan baja yang tepat dan memadai dari Rusia dan masalah teknis di gearbox dan sistem lainnya, kata seorang pejabat kementerian pertahanan.

Kapal induk India lainnya, INS Vikramaditya, panjang 284 meter dan berbobot 45.000 ton, saat ini masih menjalani uji coba laut dan akan segera bergabung dengan kapal induk (satu-satunya) yang dimiliki India saat ini yaitu INS Viraat. INS Vikramaditya sebelum diakuisisi India dari Rusia bernama Admiral Gorshkov.

Peningkatan kekuatan Angkatan Laut India di Samudera Hindia sangatlah penting, terutama untuk memerangi pembajakan laut, kata Ajay Lele, analis pertahan dari institut Studi dan Analisis Pertahanan yang berpusat di New Delhi.

Spesifikasi INS Vikrant
Bobot
40.000 ton
Panjang
262 meter
Beam
60 meter
Draft
8,4 meter
Propulsi
- 4 General Electric LM2500+turbin gas
- 2 shaft 80+MW
Kecepatan
28 knot (52km/jam)
Jangkauan
15.000 km
Kru
1.400 (jumlah total termasuk kru udara)
Sensor- 1 x Selex RAN-40L
- L-band peringatan dini
- C/D band radar peringatan dini
Persenjataan
- 4x Otobreda 76mm
- LR SAM dengan radar multifungsi
- CIWS
Muatan Pesawat dan Helikopter
- Mikoyan MiG-29K
- 8 HAL Tejas
- 10 Kamov Ka-31 atau Westland Sea King









Sumber : Artileri

6 komentar:

  1. Suatu saat Indonesia akan bergesekan dengan India karena kapal induknya ini akan ditempatkan di samudera Hindia yaitu samuderanya Indonesia!!!

    BalasHapus
  2. Mimpi orang edan by: adrian kalibata city herbras 02/Cu

    BalasHapus
  3. Sebagaimana layaknya negara Maritim, Indonesia akan fokus untuk mulai membangun kekuatan Angkatan Lautnya dengan membuat beberapa puluh kapal perang pada satu dekade dmana akan medokuskan pembuatan diantaranya:
    1. 12( duabelas) kapal selam sekelas U - 209
    2. 23(duapuluh tiga) korvet sekelas "Sigma"
    3. 8(delapan) kapal sekelas "LPD"
    4. 56(lima puluh enam) kapal sekelas KCR
    Disamping juga sedang di pertimbangkan pembuatan 3(tiga) kapal "Induk" kapal selam karena pada puncaknya nanti Angkatan Laut akan mempunyai sekitar 18(delapan belas) kapal selam aktive.
    Secara kesluruhan kapal2 tadi akan dibuat di beberapa galangan kapal nasional dimana PT PAL,Sby mendapat porsi pembuatan paling banyak, maklum PT PAL kan milik BUMN.
    Perusahaan lain di luar PT PAL di beri peluang dan kesempatan untuk ikut membuat, karena sudah terbukti selalu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, sedangkan PT PAL yg besar kapasitas produksinya, selalu molor dalam masalah penyerahan pesanan, maklum perusahaan BUMN siapa yg berani negor dan memberlakukan penalty setiap hari kelambatan.

    BalasHapus
  4. Walau defensive aktiv kita jg perlu kapal induk!!

    BalasHapus
  5. Kapal Induk "KRI Soekarno" bolehlah nanti di Renstra III tahun 2021-2026

    BalasHapus
  6. Jangan sebutkan nama Bung Besar begitu, lebih bagus dg nama "KRI ANO" ???

    BalasHapus