SURABAYA-(IDB) : Kamis tanggal 13 Juni 2013 PT PAL Indonesia (Persero) sebagai tuan
rumah penyelengaraan Forum Komunikasi Litbang Pertahanan ke-24 yang
diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pertahanan RI bekerjasama dengan PT PAL Indonesia (Persero) dalam rangka
menyatukan Visi dan Persepsi pelaksanaan Litbang Pertahanan untuk
mendukung pertahanan Negara, dengan mengangkat tema yang cukup strategis
‘MENDORONG PERCEPATAN ALIH TEKNOLOGI MARITIM UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN
ALUTSISTA MENUJU KEMANDIRIAN PERTAHANAN NEGARA’.
Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (Forkom
Litbang Han) adalah suatu forum untuk menghimpun institusi litbang yang
terkait dengan bidang pertahanan, baik dari kalangan pemerintah,
perguruan tinggi maupun industri. Sehingga even Forkom ini mempunyai
kedudukan strategis bagi Negara, bagi PT PAL Indonesia (Persero) dan
khususnya industri pertahanan di tanah air..
Dalam sebuah kesempatan Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio pernah
menyampaikan bahwa, salah satu peran pemerintah secara tidak langsung
dalam mendorong pembangunan industri perkapalan nasional diantaranya
adalah dengan diterbitkannya Undang-Undang RI Nomor 16 tahun 2012
tentang Industri Pertahanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2010
tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan. “Semua kebijakan
tersebut intinya mengarah kepada peningkatan kerja sama antara
Kementerian Pertahanan dengan industri strategis pertahanan Nasional,
dalam hal pemenuhan kebutuhan alutsista TNI, khususnya TNI Angkatan
Laut, yaitu berupa pembangunan kapal perang, yang dalam prosesnya akan
terjadi transfer of technology, yang diharapkan turut membantu
pengembangan teknologi perkapalan Nasional,” .
PT PAL Indonesia (Persero) selaku Lead Integrator pembangunan
alutista bidang kemaritiman, terus berkomitmen untuk ikut berperan aktif
dalam kemandirian pertahanan negara melalui pembangunan alutsista
bidang perkapalan. Sesuai roadmap penguasaan teknologi yang telah
ditetapkan, PT PAL Indonesia (Persero) telah memiliki landasan berupa
penguasaan pembangunan kapal-kapal patroli maupun combatant sampai
dengan ukuran 60 M dan penguasaan overhaul kapal selam milik TNI-AL.
Namun kedepan, PT PAL tetap membutuhkan proses alih teknologi / transfer
of technology (TOT) untuk pembangunan produk-produk yang belum
sepenuhnya dikuasai teknologinya baik berupa penyiapan infrastruktur
pembangunan maupun proses alih teknologi untuk sumber daya manusianya.
Sebagai impelementasi dari Undang-Undang No 16, saat ini PT PAL
tengah menyiapkan kegiatan transfer of technology dalam rangka untuk
pembangunan kapal Perusak Kawal Rudal 105 M (PKR) yang merupakan kapal
pertama dan kapal selam type DSME 209 yang merupakan kapal ke 3.
Sejalan hal tersebut PT PAL Indonesia (Persero) mengirimkan 13 personil dan tengah mengikuti kegiatan TOT sejak awal April 2013 di galangan Damen Schelde, Belanda untuk proyek kapal PKR.
Dengan berlangsungnya Forkom Litbang Han ke-24 ini, PT PAL Indonesia
(Persero) berharap adanya sinergitas yang lebih solid dalam
pembangunan alutsista Negara, dan dapat merumuskan kebijakan dimana
hasil-hasil penelitian yang telah ditelorkan dapat diimplementasikan
secara langsung oleh Industri untuk pemenuhan kebutuhan pertahanan,
Sehingga akan lebih mendorong percepatan pembangunan alutsista, dan
pada akhirnya akan semakin memperkokoh pertahanan negara. Karena mampu
mandiri dalam pengadaan alutsista bangsa, menuju bangsa yang lebih
bermartabat dan disegani dalam percaturan dunia.
Sumber : BUMN
Idealnya bangun struktur lembaga Litbang yg simple, dg program yg terarah, fokus pada sasaran jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Optimalkan anggaran dan SDM yg terlibat dlm suatu kegiatan.
BalasHapusKita pesimis kalau model kelembagaan Litbang masih seperti skrg, sehingga wajar kalau lembaga ini dikenal sebagai Lembaga yg " suLit berkemBang".
Pdhal sbg negara maritim, tentu tidak hanya material " kapal " saja yg di jadikan fokus penelitian, namun masih banyak item lain yg terkait dg kelautan menunggu untuk di teliti dan di kembangkan.