Pages

Rabu, Juni 19, 2013

Dua Kapal Perang TNI AL Dan TLDM Laksanakan Patkor Di Selat Malaka

BELAWAN-(IDB) : TNI Angkatan Laut dan Tentara Laut Diraja Malaysia kembali menggelar operasi pengamanan di Perairan Selat Malaka dengan sandi Patroli Terkoordinasi Malaysia-Indonesia (Patkor Malindo) 2013 yang diawali dengan kedatangan dua kapal perang dari Malaysia pada tanggal 17 Juni 2013 di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Sumatera Utara.

Patkor Malindo yang digelar Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guskamlaarmabar) dengan Komandan Laksamana Pertama (Laksma) Arusukmono, merupakan operasi pengamanan di perairan Selat Malaka yang melibatkan dua kapal perang dan pesawat udara TNI Angkatan Laut serta dua kapal perang Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).
  
Patroli Terkoordinasi tersebut, dilaksanakan di wilayah perairan masing-masing negara secara terkoordinasi. Unsur  Kapal Perang TNI Angkatan Laut tersebut yaitu KRI Viper-820 dan KRI Sikuda-863, sedangkan unsur Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yaitu KD Handalan-3512 danKD Ganyang-3504.


Kegiatan operasi pengamanan Selat Malaka Indonesia-Malaysia itu merupakan yang ke-120 kali. Patkor Malindo digelar sepanjang tahun secara bertahap sebanyak empat kali dalam kurun waktu yang telah ditetapkan bersama oleh angkatan laut kedua negara.


Pengamanan perairan Selat Malaka yang ramai dilalui kapal niaga dan kapal perang  selama ini dilakukan oleh tiga negara pantai, yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura. Operasi terkoordinasi bersama antartiga negara pantai itu dilakukan, baik secara bilateral maupun trilateral.


Patroli koordinasi yang dilakukan secara bilateral yaitu Indonesia-Malaysia (Patkor Malindo), Indonesia-Singapura (Patkor Indosin). Sedangkan patroli koordinasi secara trilateral yakni Malaysia, Singapura dan Indonesia dikenal dengan Patkor Malsindo.








Sumber : Koarmabar

6 komentar:

  1. Sayang TNI -AL kita masih mengandalkan alkom siskom lama dan masih mengandalkan "Darto" alias " Radar Moto" atau menggunakan kemampuan visual alami.
    Idealnya, sdh menggunakan VSAT atau ESM, dan Camera Locator, dg demikian, komando dpt mengikuti olah gerak kapal secara real time dan begitu pula dg Puskodal tingkat Lantanamal, maupun pusat.
    Begitu pula alkom siskom masih " Jadul" yg idealnya sdh material TX/RX modern dg encryptie moda.
    Semoga di masa depan ada perubahan walau platform lama, tapi CMS - nya masa kini.
    Apalagi kalau kapal patroli itu sdh terintegrasi dg rudal permukaan ke permukaan, pastinya akan lebih "wibawa" di pihak lain.
    Atau mungkin sebentar lagi akan di install rudal R-HAN 122 mm besutan LAPAN yg sdh di produksi ribuan unit, wah...bagus itu...!!!!!
    Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu, heh. He.....he.....he......

    BalasHapus
  2. Dg adanya program PATKOR antara TNI -AL dan TLDM ini, di harap di masa yad, hubungan antara kedua jiran akan lebih baik dan erat, bagaikan abang dan adek, saling asah, saling asuh dan saling asih .!!!!
    Mengingat sebenarnya kita kan saudara serumpun, puak-puak masyarakat kedua negara banyak yg berasal dari daerah yg sama, namun karena waktu dan tempat saja mereka berpisah dimana masing- masing menjalani hidup dan kehidupan yg berbeda dari aspek politik dan lainnya.
    Banyak yg dpt kita teladani dari Malaysia, diantaranya yg sederhana yaitu; Pelaksanaan / penyelenggaraan ibadah haji dan pasca haji.
    Dimana pengelolaan dan pelaksanaan ibadah haji lebih effiesien, mudah dan murah, dan yg lebih bermanfaat setelah haji adalah pengurusan dana persaudaraan haji yg kita juga kenal, di Malaysia dana persaudaraan Haji itu memberikan multiple effect besar bagi kesejahteraan warga Malaysia. Dalam hal,ini diwujudkan pada pemilkan saham perkebunan sawit, dan saham perkebunan yg lain.
    Bagaiman dg "dana" persaudaraan haji kita yg nilainya mencapai lebih dari 40(empatpuluh) trilliun rupiah, mempunyai nilai multiple effect nggak?
    Di beberapa informasi, ternyata dana itu di simpan di bank jadi dana " idle" namun pasti bertambah dg bunga yang berkembang, persoalannya siapa yg menikmati?
    Padahal dengan dana sebesar itu, akan produktief kalau dipakai membeli atau sebagai saham penyertaan pembuatan pabrik "Propelan" atau pabrik "Brasscap" peluru yg masih import terus atau menyertakan di saham PT Krakatau Steel untuk mendirikan tanur baru buat mencetak "ingot" dg standard " High Steel " atau mempercepat pembuatan pabrik " pellet" sebagai bahan baku pabrik baja KS yg sekarang juga masih sangat tergantung impor.
    Banyak yg dapat dilakukan dg dana sebesar itu yg terus menerus bertambah seiring dg banyaknya calon haji di masa yad dan bunga yg berkembang apabila di simpan di bank.
    In case, dg banyaknya lulusan PT yg ribuan setiap tahun dari berbagai disiplin ilmu, tentunya semakin mudah mengelolanya da dapat memberikan kontribusi nyata yg bensifat strategis untuk kejayaan TNI kita yg sedang "bangun".
    Ini" Boleroes11" heh, opo abamu. He....he....he.......

    BalasHapus
  3. Banyak bacot lo boleroes,macam betul u nyet!! by JUNIAR SHOW2

    BalasHapus
  4. bolerrr 11 , anda bicara sytemm serba luruss tidak main tikung nanti 2014 !" sekarang yaaa...percuma ! " apa lagi dana sudah di gepok langsung di kantong ! " yata 2 bikin susah kebelakang mereka kerjakan contoh : BESI TUA seharga triliunan hhh....siall siall indonesia kwkwkw.....

    BalasHapus
  5. Kalo bicara alutsista bekas2,banyak negara yang berkantong cekak belinya juga bekas,emang hanya RI aja apa yg belinya bekas2? Alutsista bekas bukan berarti barang rongsokan yg ga bisa dipakai,tetapi kalau diremajakan/dimodernisasikan akan jauh lebih bagus ketimbang aslinya.

    BalasHapus
  6. Kalau bicara "lurus" dan " tidak main tikung " tidak harus menunggu 2014, tapi kapan saja, dimana saja, dan bagaimana saja, karena "kewajiban"
    Perihal di dengar atau tidak itu masalah lain.
    Masalah dana sdh masuk "kantong" itu urusan yg melakukan dlm hal ini: "Siapa yg menanam ya dia yang memanen nanti" " yang menanam cabai ya pasti cabai yang dipanen tidak mungkin semangka"
    Yg pasti semuanya akan kembali ke "Balik papan".!!!
    Dan buat ano anggota PP2A oo.22 yuk kita berjalan di jalan yg "lurus".
    Buat ano 22.32, mulutmu adalah harimaumu, hati2 dg siapa ano bicara!!!
    Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu. He....he....he......

    BalasHapus