Pages

Rabu, April 20, 2011

Mayjen TNI Waris Jabat Pangdam Jaya

Kepala Staf TNI AD Jenderal George Toisutta (tengah) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris (kiri) dan Mayjen TNI Marciano Norman (kanan) menyaksikan defile pasukan usai upacara serah terima jabatan (sertijab) Pangdam Jaya di Makodam Jaya, Jakarta, Rabu (20/4).
JAKARTA-(IDB) : Mayjen TNI Waris resmi menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya menggantikan Mayjen TNI Marciano Norman yang akan menjabat Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat.

Upacara serah terima jabatan Panglima Kodam Jaya dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta di Jakarta, Rabu.

Mayjen TNI Waris yang merupakan lulusan Akabri 1981 itu, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya. 


Sebelumnya, pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu pernah menjalani beberapa penugasan antara lain Wakil Komandan Yonif 507/BS Kodam V/Brw, Kasdim 0809/Kediri Rem 082/CPY, Danyonif 315/Rem 061/SK Dam III/Slw.

Ayah dua anak ini, sempat bertugas sebagai Komandan Satuan Protokol Paspampres, Dansatpam Grup Paspampres, Danyon Pam Grup B Paspampres.

Waris juga dipercaya menjabat Komandan Kodim 0814/Rem 082 Kodam V/Brw. Kemudian Ia kembali ke Paspampres sebagai Wakil Komandan Grup B Paspampres, dan Wakil Komandan Grup A Paspampres.

Setelah itu, Waris dipercaya sebagai Danbrigif 13/1 Kostrad, Komandan Mensis Secapa, Asops Kasdam IM, Danrindam II/Swj, Irkostrad, Kasdivif 1 Kostrad

Terakhir, Waris dipercaya untuk memimpin Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, Kodam Jaya mengemban tugas sangat strategis dalam menjamin stabilitas pertahanan dan keamanan di wilayah DKI Jakarta dan daerah penyangganya yaitu Depok, Tangerang dan Bekasi.

Jajaran Kodam Jaya juga harus mendekatkan diri dengan warga Jakarta dan sekitarnya agar tugas pokok dapat terdukung dengan baik.

"Saya perintahkan kepada segenap prajurit Kodam Jaya agar senantiasa memiliki kepekaan sosial yang tinggi," tambah George

Sumber: Antara

Presiden Turki: Hubungan dengan Indonesia Penting

ANKARA-(IDB) : Turki menempatkan hubungan dengan Indonesia sebagai hal yang terpenting. Demikian diungkapkan Presiden Republik Turki, Abdullah Gul kepada delegasi Komisi I DPR RI, yang diketuai oleh Drs. H. Mahfudz Siddiq M.Si., saat melakukan kunjungan kehormatan di Istana “Cankaya”, Selasa sore (19/04). Delegasi Komisi I DPR didampingi juga oleh Duta Besar RI Ankara.

Kunjungan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja delegasi Komisi I ke Turki, 17-21 April 2011, yang bertujuan memperoleh informasi dan masukan secara langsung mengenai perkembangan kerjasama terutama bidang “Parliament to Parliament  serta  kerjasama industri pertahanan.

Dalam kunjungannya ke Turki, delegasi DPR juga melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan Nasional Letjen. Umit Dundar, Kepala Badan Intelijen Turki Dr. Hakan Fidan, dan Ketua Komisi Urusan Harmonisasi Uni Eropa di Parlemen Turki (yang juga mantan Menlu) Dubes Yasar Yakis.

Di samping, delegasi juga melakukan kunjungan ke sejumlah industri pertahanan Turki antara lain dengan MKEK (Senjata/Amunisi), T.A.I (Turkish Aerospace Industry), Roketsan (Roket/Peluru Kendali), FNSS (kendaraan tempur lapis baja), Nurol Holding (perusahaan konstruksi dan telekomunikasi), dan industri galangan kapal DEARSAN di Tuzla, Istanbul. Kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan industri pertahanan Turki yang mandiri. Pihak industri pertahanan Turki juga menunjukkan minat dan keinginan besar untuk bekerjasama dengan industri pertahanan Indonesia dalam bidang revitalisasi industri pertahanan nasional Indonesia.

Delegasi Komisi I DPR juga berkesempatan mengadakan pertemuan dengan Duta Besar RI Ankara beserta jajarannya untuk mendapat penjelasan mengenai pelaksanaan misi KBRI Ankara dalam upaya meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral RI-Turki serta dalam hal pelayanan dan perlindungan WNI.

Delegasi juga bertemu dengan masyarakat Indonesia. Dalam pertemuan tersebut,   delegasi Komisi I menyampaikan “oleh-oleh” perkembangan berita terkini di tanah air. Pada  intinya disampaikan bahwa kehidupan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik dan penuh dinamika. Komisi I menyampaikan pesan kepada para mahasiswa yang hadir agar menuntut ilmu sebaik mungkin dan mengambil hal-hal positif yang dapat dicontoh dari Turki untuk diterapkan di tanah air tercinta.

Duta Besar RI Ankara menyampaikan bahwa kunjungan Komisi I ke Turki dilaksanakan pada momentum yang tepat yakni dua minggu setelah kunjungan kenegaraan balasan Presiden Abdullah Gul ke Indonesia (4-6 April), sehingga gaung kepuasan kunjungan Presiden Turki ke Indonesia amat dapat dirasakan. Duta Besar RI menyampaikan pula pentingnya  menindaklanjuti berbagai komitmen yang telah disepakati oleh kedua Presiden, yang untuk keberhasilannya diperlukan dukungan dan kerjasama berbagai pihak.

Sumber: Kemlu

Danlanud Hasanuddin Berharap Dapat Tambahan Sukhoi

Danlanud Sultan Hasanuddin Makassar, Kolonel Pnb Barhim
MAKASSAR-(IDB) : Landasan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar memiliki area tugas yang luas. Salah satu tugas pokoknya adalah memberikan pengamanan udara di wilayah Timur Indonesia. Mulai dari Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua.

Tanggung jawab itu kini berada di pundak Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Kolonel Pnb Barhim, yang baru dilantik. Seperti apa kiat-kiat yang akan diterapkannya dalam menjaga wilayah udara Indonesia Timur. Berikut wawancara wartawan FAJAR, Sri S Syam, dengan Koloner Pnb Barhim!

Menurut Anda, bagaimana Lanud Sultan Hasanuddin Makassar saat ini?

Sebelumnya menjawab, izinkan saya mengucapkan terimakasih atas kesediannya FAJAR bersilaturahmi bersama kami di Lanud Hasanuddin ini. Sebagai Komandan Lanud Hasanuddin yang baru, tentunya saya berkewajiban untuk mengetahui seluk beluk tempat bertugas secara detail.

Lanud Sultan Hasanuddin yang tipe A memiliki tugas pokok sebagai pelaksana operasi udara, memberi dukungan administrasi dan logistik, serta pengamanan VVIP terkhusus di wilayah timur Indonesia. Tentunya ini menjadi sebuah tantangan sekaligus kehormatan bagi saya. Apalagi di Lanud Sultan Hasanuddin, jangkauan pengawasan wilayahya lebih luas. Berarti saya harus lebih siap menjadi seorang pemimpin yang bijak, tegas, dan disiplin.

Apakah ada program baru yang akan Anda terapkan?

Ya, tentu ada. Tetapi saya juga akan tetap melanjutkan program-program dari pendahulu dalam menjadikan Lanud Sultan Hasanuddin sebagai pelaksana operasi udara di Wilayah Indonesia Timur. Insya Allah saya akan melaksanakan tugas kepemimpinan ini dengan sebaik-baiknya. Fokus tugas saya akan sama seperti pendahulu saya, tidak akan jauh dari tugas-tugas pokok Beliau.

Saya sangat menginginkan agar TNI tidak lagi dipandang sangar di masyarakat. Anak-anak kita harus mencintai profesi TNI. Kita harus menciptakan kondisi agar anak-anak kita kelak bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI dan mengabdi kepada negara.

Insya Allah kedepan, saya akan banyak mengunjungi sekolah-sekolah. Tujuannya memperkenalkan TNI Angkatan Udara itu seperti apa dan bagaiman mulianya tugas sebagai seorang prajurit.

Bagaimana pola kepemimpinan yang akan Anda terapkan?

Moto hidup saya adalah "If we together we can do more". Ini mengutip pernyataan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Yang berarti, kalau kita bekerja sama dan mempunyai visi yang sama, tentunya kita akan menjadi sangat kuat.

Sesulit apa pun tugas yang kita hadapi, jika kita bekerja sama dan saling membantu, insya Allah tugas yang berat tersebut akan menjadi ringan. Ini akan saya terapkan pada kepemimpinan saya. Bekerja sama adalah kunci suksesnya suatu kelompok atau organisasi. Tanpa bekerja sama kita tidak akan mungkin mampu menyelesaikan masalah.  

Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pertahanan dan Keamanan menjanjikan penambahan alusista berupa tiga pesawat Sukhoi yang akan ditempatkan di Suadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin. Kapan itu teralisasi?

Sebagai seorang prajurit, kami tidak pernah meminta. Apa yang diberikan kepada kami itulah yang kami terima dan laksanakan. Tetapi tentunnya penambahan alusista pesawat Sukhoi menjadi harapan bagi kami untuk memperkuat kekuatan udara di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.

Kita tahu sendiri, di wilayah Timur ini jangkauan udara yang harus dijaga sangat luas. Makanyake depan penambahan alusista tersebut dapat mendukung tugas kami menjaga wilayah Indonesia tersebut.

Saat ini jumlah pesawat Sukhoi yang berada di Skuadron 11 Lanud Hasanuddin berjumlah 10 pesawat. Semuanya berada di Skuadron 11 Lanud Hasanuddin sebagai home basenya. Tetapi, dengan jangkauan pemantauan dan pengamatan Indonesia Timur yang mencakup, Sulawesi, Kalimantan, Papua ,dan lainnya, maka jumlah tersebut dirasa belum cukup. Makanya perlu penambahan. Tahun lalu, pemerintah telah  menjanjikan. Oleh sebab itu, kami berharap dapat direalisasikan.

Apakah Anda telah mempelajari kondisi Lanud Sultan Hasanuddin sebelum bertugas di Makassar?

Tentu saja. Saya pernah bertugas di sini. Tahun 1990. Sebagai putra Sulawesi saya cukup mengenal seluk beluk Makassar dan Lanud Sultan Hasanuddin, sikap, serta kebiasaan orang Sulawesi. Jadi bertugas di sini seperti pulang kampung saja. Saya senang.

Ada perbedaan tempat tugas dengan kebijakan yang akan Anda Ambil?

Boleh dibilang begitu. Saya pernah bertugas hampir di setiap kota, terakhir saya bertugas di Pontianak sebagai Komandan Lanud Supadio Pontianak. Secara umum tugasnya sama, yakni menjaga keamanan wilayah udara Indonesia. Tetapi secara teknis akan sangat berbeda.

Di sini karena merupakan home base pesawat tempur Sukhoi, maka saya dituntut untuk bisa mempelajari pesawat tempur canggih tersebut. Informasi-informasi mengenai pesawat akan terus saya up date. kecanggihan teknologi pesawat, serta transfer teknologi akan saya lakukan. Kita akan bekerja bersama-sama menjadikan pangkalan Lanud Sultan Hasanuddin lebih baik.

Bagaimana pembinaan prajurit TNI AU di Lanud Sultan Hasanuddin?

Secara umum pembinaan prajurit akan sama seperti pendahulu saya. Termasuk kedisiplinan prajurit. Tetapi saya akan lebih fokus dengan membina kebersamaan. Sebab kalau kita tidak bosa bekerja sama dengan baik di segala lini, yakinlah kita tidak dapat memperoleh keberhasilan.

Harapan Bapak ke depan?

Harapan saya sebagai perwira yang lahir dari Lanud Sultan Hasanuddin ini adalah bagaimana bekerja dengan baik dan memimpin dengan bijaksana. Prajurit TNI AU bisa mengabdi kepada bangsa dan negara. Saya berharap bantuan dan dukungan dari masyarakat Makassar.

Sumber: Fajar

KASAU Tinjau Kesiapan Alutsista Lanud Husein Sastranegara

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., beserta staf melakukan kunjungan kerja di Satuan Pemeliharaan (Sathar) 15 Lanud Husein Sastranegara dalam kesiapan memelihara Alutsista (alat utama sistem senjata) TNI AU, Rabu. (20/4).

Dijelaskan Komandan Depo Pemeliharaan (Depohar) 10 Kolonel Tek. Taufiq S. Arif, Depohar 10 adalah pelaksana Koharmatau yang bertugas melaksanakan pemeliharaan tingkat berat pesawat terbang bersayap tetap dan bersayap putar, pemeliharaan komponen, alat uji serta produksi materiil.

Dikatakan Kolonel Tek. Taufiq S. Arif, Depohar 10 membawahi lima Sathar yaitu Sathar 11 yang melaksanakan perbaikan tingkat berat pesawat angkut sedang, ringan dan latih seperti pesawar F-27, F-28, Boeing 737-200, Cn-235, T-34 Charlie, AS-202 Bravo, Cessna, dan KT-1B.

Sedangkan Sathar 12 melaksanakan kegiatan pelapisan, pengecatan, fabrikasi dan pengelasan. Sathar 13 melaksanakan pemeliharan komponen engine, propeller, hydraulik, listrik dan komponel instrument, serta klibrasi AUP dan memeriksaan materiil.

Sathar 15 melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan tingkat berat terhadap pesawat C-130 Hercules, serta Sathar 16 melaksanaka perbaikan tingkat berat helikopter jenis Bell G-47 Solloy, SA-330 Puma, NAS-332 Super Puma, dan EC-120 Colibri.

Sumber: Poskota

TNI AD Masih Gunakan Alutsista Buatan 1958

JAKARTA-(IDB) : Alat Utama Sistem persenjataan (Alutsista) yang kini dimiliki TNI AD untuk mempertahankan kedaulatan Negara RI, dinilai belum sepenuhnya menggunakan teknologi canggih yang layak untuk mempertahankan negara. Pasalnya, masih ada sejumlah Alutsista yang mempergunakan teknologi Tahun 1958-1960an yang masih dipergunakan.

"Kita masih mempergunakan persenjataan jenis ANX atau ANEX untuk Yon Kavaleri yang merupakan Alutsista buatan Tahun 1958-1960 yang sudah ketinggalan jaman. Meski, kita melakukan upaya-upaya untuk retrofit sesuai dengan kemampuan negara. Kalau kemampuan bagus, maka kita lakukan retrofit di dalam negeri. Tapi, jika tidak kita harus melakukan pengadaan tehnologi yang mutakhir," ujar Asisten Operasional (ASSOPS) KSAD Mayjend Hariyadi Soetanto.

Hal ini Hariyadi di areal Air Shooting Range Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang, Selasa (19/4/2011). ASSOPS KSAD tengah meninjau uji-coba Alutsista baru berupa meriam Howitser kaliber 105 yang didatangkan dari Korea Selatan ini menyatakan, sejauh ini TNI AD masih memiliki persenjataan untuk pertahanan yang berumur.

Selain itu, menurut Hariyadi, kekurangan yang lainnya adalah berkaitan dengan penambahan Skuadron Penerbangan (Penerbang TNI Angkatan Darat) dan melengkapi Alutsista di Yon Kavaleri.

"Yang perlu ditambah atau dilengkapi di TNI AD, adalah skuadron Penerbangan dan melengkapi Yon Kavaleri yang mempergunakan Alutsista-Alutsista baru. TNI AD sejauh ini baru memiliki 3 Skuadron saja. Idealnya adalah 12 Skuadron karena tiap wilayah negara kita adalah kepulauan. Jadi TNI AD masih perlu penambahan Skuadron Penerbad," jelasnya.

Untuk penambahan kemampuan tempur taktis dan Alutsista TNI AD ini, diakui Hariyadi masih terkendala oleh anggaran. "Tapi, untuk anggarannya bukan kapasitas saya untuk menjawab. Meski, anggaran Alutsista TNI AD sejauh ini mecanggih.

"Untuk Alutsista, TNI AD punya senjata serbu yang sangat bagus. Diantaranya, kita punya SS 2 Varian 1 sampai dengan SS 2 Varian 5 yang nantinya yang akan diselesaikan oleh PT Pindad. Dimana varian-varian ini menggunakan optical fight dan ada yang tidak. Tapi secara umum bagus,” jelasnya.

Penambahan kemampuan Alutsista ini, dikatakan Hariyadi merupakan bekal bagi TNI AD untuk menjaga kadaulatan negara dari berbagai ancaman. "Ancaman nyata yang dihadapi negara, yang berkaitan dengan upaya-upaya memecah belah bangsa. Kita harus memperkuat pertahanan negara, jangan sampai diobok-obok. Kan tidak bisa kita biarkan begitu saja," tandasnya.mang belum ideal," ungkapnya.

Meski dihadapkan dengan sejumlah kekurangan, sejauh ini TNI AD telah mulai memperbaharui kemampuan Alutsistanya dengan teknologi canggih.

"Untuk Alutsista, TNI AD punya senjata serbu yang sangat bagus. Diantaranya, kita punya SS 2 Varian 1 sampai dengan SS 2 Varian 5 yang nantinya yang akan diselesaikan oleh PT Pindad. Dimana varian-varian ini menggunakan optical fight dan ada yang tidak. Tapi secara umum bagus,” jelasnya.

Penambahan kemampuan Alutsista ini, dikatakan Hariyadi merupakan bekal bagi TNI AD untuk menjaga kadaulatan negara dari berbagai ancaman. "Ancaman nyata yang dihadapi negara, yang berkaitan dengan upaya-upaya memecah belah bangsa. Kita harus memperkuat pertahanan negara, jangan sampai diobok-obok. Kan tidak bisa kita biarkan begitu saja," tandasnya.

Sumber: Detik

Uji Coba Meriam TNI AD Dipindah ke Lumajang

SURABAYA-(IDB) : Bentrok antara aparat TNI dengan warga di Kebumen, Jawa Tengah yang dipicu penolakan uji coba Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) milik TNI AD berupa meriam Howitser, berdampak pada pengalihan lokasi pengujiannya.

Mabes TNI AD kemudian memutuskan untuk memindahkan lokasi uji coba dari Kebumen ke kawasan Air Shooting Range (lapangan tembak udara) di wilayah Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang.

Uji coba ini sendiri dilaksanakan, Selasa (19/4/2011) siang, yang dihadiri sejumlah Perwira Tinggi dari Mabes TNI AD di Jakarta bersama sejumlah konsultan Alutsista yang terbang langsung ke kawasan air shooting range Desa Pandanwangi, dengan menggunakan sebuah helikopter milil TNI AD.

Dalam rombongan Perwita Tinggi Mabes TNI AD ini, terdapat Asisten Operasional (ASSOPS) KSAD Mayjend Hariyadi Soetanto bersama Panglima Divisi 2 Kostrad, Asrena KSAD. Wadan Pusen Armed dan sejumlah konsultan dalam negeri yang menghubungkan dengan pabrik Alutsista di Korea Selatan yang khusus mendatangkan meriam Howitser keliber 105 yang diuji-cobakan kali ini.

Dalam uji coba ini, Mayjend Hariyadi Soetanto kepada detiksurabaya.com menyampaikan, pemilihan areal Air Shooting Range di Desa Pandanwangi ini, dipilih karena memang merupakan daerah latihan untuk dicoba untuk senjata.

”Yang ideal memang uji coba meriam Howitser yang baru kami datangkan dari Korea Selatan ini dilaksanakan di sini. Kalau di Kebumen, jangkauan tembaknya tidak mencapai jarak ideal 11,8 kilometer. Tadinya memang mau diuji-cobakan di Kebumen, tapi jaraknya tidak sampai. Sedangkan kalau di lapangan tembak Pandanwangi, bisa mencapai jarak ideal 11,8 kilometer,” bebernya.

 
Dikatakan lebih lanjut oleh ASSOPS KSAD ini, alutsista jenis Howitser 105 yang diberi dari Korea Selatan ini berjumlah 18 pucuk. Sedianya yang ujicobakan di kawasan Air Shooting Range Desa Pandanwangi, sebanyak 6 pucuk yang dipilih secara random.

”Setelah nanti dipastikan semuanya telahd iujicobakan dan berfungsi baik, maka akan ditempatkan sebagai alutsista untuk Armed Kostrad di Purwakarta. Selanjutnya, TNI AD akan mengembangkan penambahan meriam Howitser dari Korea Selatan ini, sampai jumlah keseluruhan 54 pucuk,” urai Mayjend Hariyadi Soetanto.

Dalam ujicoba meriam Howitser yang dilajksanakan di areal tertutup untuk umum ini, dinyatakan ASSOPS KSAD berjalan bagus.

”Tadi uji-cobanya bagus. Amat sangat layak untuk kemudian ditindaklanjuti sebagai bagian untuk memenuhi Alutista Angkatan Darat. Tadi, 78 butir peluru kaliber 105 yang ditembakkan dari meriam Howitser yang didatangkan dari Korea Selatan. Akurasinya bagus, dan berkisar antara 21 meter saja. Dan untuk tembakan armed itu sangat bagus. Sejauh ini memang ada kerjasama dengan korea selatan. Untuk alutsista TNI AD, 18 pucuk dengan keseluruhan 54 pucuk meriam dari Korea Selatan ini,” sambungnya.

Seputar insiden bentrok antara aparat TNI AD dengan warga di Kebumen, Mayjend Hariyadi Soetanto berpendapat, sangat mungkin dalam peristiwa itu ada kelompok-keompok tertentu yang mempunya kepentingan hingga menyebabkan bentrokan tersebut terjadi. ”Kan wilayah itu tanah TNI AD. Tapi, saya tidak begitu tahu siapa orang atau kelompok-kelompok itu,” pungkas Mayjend Hariyadi Soetanto.

Sumber: Detik

Rudal Startegis TNI AL Diluncurkan Di Selat Sunda

Kru Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya-591 melakukan pengamatan jalur lintasan yang dilalui di ruang kendali di kawasan perairan Selat Sunda, Selasa (19/4). KRI Surabaya-591 adalah kapal jenis landing platform dock (LPD) yang mampu mengangkut 400 personel tempur, dua kapal landing craft unit, 22 tank, dan 3 helikopter. Kapal dengan panjang 122 meter dan lebar 22 meter ini juga dilengkapi dengan senjata meriam boffors 40 milimeter dan mitraliur oerlikon 20 mm.
JAKARTA-(IDB) : TNI AL menyiapkan uji coba penembakan rudal Yakhont buatan Rusia di Selat Sunda.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Tri Prasodjo dalam jumpa pers di KRI Surabaya-591 Surabaya, Selasa (19/4), mengatakan bahwa sebanyak 12 kapal perang mengikuti uji penembakan yang diadakan pada Rabu (20/4) ini.

”Ini uji penembakan pertama rudal Yakhont yang memiliki jangkauan hingga 300 kilometer. Rudal ini seharga 1,2 juta dollar AS per unit. Lokasi penembakan ke sasaran sekitar 200 kilometer,” kata Tri Prasodjo.

Sasaran tembak rudal Yakhont adalah KRI Teluk Bayur buatan Amerika Serikat yang sudah tidak digunakan lagi. KRI Teluk Bayur sudah dihapus dari perbendaharaan negara sehingga dapat digunakan sebagai sasaran tembak.

Rudal Yakhont merupakan senjata permukaan ke permukaan (surface to surface) yang memiliki daya hancur dahsyat.

Tri Prasodjo tidak menjelaskan berapa banyak rudal Yakhont yang dimiliki dalam persenjataan TNI AL.

Selain menembakkan Yakhont, TNI AL juga mengadakan uji tembak rudal Exocet buatan Prancis, rudal Mistral, dan penembakan torpedo dari kapal selam.

Lokasi penembakan berada di ujung selatan Selat Sunda. Lokasi sasaran KRI Teluk Bayur berada di perairan Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Enggano di Provinsi Bengkulu.

Sejumlah teknisi Rusia, pakar ilmiah Indonesia, dan 1.000 personel TNI AL terlibat dalam uji coba senjata itu. KRI Surabaya-591 Surabaya yang merupakan kapal komando (flag ship) Armada RI Kawasan Timur (Armatim) menjadi Posko Latihan.

Direncanakan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, para Kepala Staf TNI, pimpinan Komisi I DPR, dan para pejabat akan datang ke KRI Surabaya.

Sejumlah pesawat intai maritim dan helikopter dikerahkan dalam latihan tersebut. KRI Surabaya berjenis landing platform dock (LPD) mampu didarati sejumlah helikopter dalam operasi militer.

Sumber: Kompas

Presiden Turki Berharap Kerja Sama Militer Dengan Indonesia Terwujud

Presiden Republik Turki HE Abdullah Gul
JAKARTA-(IDB) : Presiden Republik Turki HE Abdullah Gul berharap sekali Memorandum of Understanding yang ditandatangani bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terutama kerja sama di bidang industri pertahanan dan militer bisa terwujud dalam waktu cepat.

"Pernyataan ini disampaikan beliau saat menerima Tim Komisi I DPR RI, pada hari Selasa (19/4) jam 16.20 waktu Turki di Istana Kepresidenan Cankaya," ungkap Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq melalui hubungan komunikasi internasional, Selasa (19/4) malam.

Dalam pertemuan selama 45 menit tersebut, menurutnya, berlangsung dialog yang sangat hangat dan positif.  "Presiden Turki yang didampingi salah seorang Ketua Parlemen, Mr Yasar Yakis yang juga mantan Menlu serta beberapa pejabat Kementrian Luar Negeri Turki, menyatakan kepuasannya atas kunjungan ke Indonesia beberapa waktu lalu," ujarnya.

Presiden Turki, lanjutnya, berulangkali mengungkapkan harapannya, sekiranya "Memorandum of Understanding (MoU)" yang ditandatangani bersama Presiden RI bisa terwujud segera.

"Pada kesempatan itu, saya atasnama Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi I DPR RI (bidang Luar Negeri, Pertahanan, Intelijen, Komunikasi, Informasi) menyampaikan penghargaan atas kunjungan Presiden Turki ke Indonesia," tambah Mahfudz Siddiq.

Juga disampaikan hasil pertemuan delegasi Indonesia ini dengan pihak Parlemen Turki, Kementerian Pertahanan, Badan Intelijen dan sejumlah industri pertahanan yang berjalan positif serta konstruktif bahkan mencapai kesepakatan-kesepakatan prospektif.

"Dari berbagai pertemuan ini, muncul kesan kuat, bahwa semua pihak di Turki berkomitmen penuh untuk membangun kerjasama dgn Indonesia, khususnya di bidang pengembangan industri pertahanan," tutur Mahfudz Siddiq.

Delegasi Komisi I DPR RI yang diterima Presiden Turki di Istana Kepresiden, masing-masing Tri Tamtomo (Fraksi PDI Perjuangan), Guntur Sasono (Fraksi Partai Demokrat), Mahyudin dan M Ruslan (Fraksi Partai Golkar), Azwar Abubakar (Fraksi PAN), Amin Suparmin, serta Daeng Sere (Fraksi PPP).

Ikut mendampingi Tim Kunker Komisi I DPR RI itu, antara lain Dubes RI untuk Turki, Nahari Agustini, dan Atase Pertahanan, Kolonel Candra serta pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Fajar Wirawan.

Parlemen RI-Turki Dukung Kerja Sama Militer

Anggota DPR Komisi I Mahfudz Siddiq
JAKARTA-(IDB) :  Pertemuan tim Komisi I DPR RI dengan Parlemen Turki melahirkan kesepakatan untuk mendukung persetujuan dalam bentuk nota persepahaman kerja sama di bidang militer dan industri pertahanan yang ditandangani presiden kedua negara.

"Dalam pertemuan itu, pihak Parlemen Turki yang dipimpin Mr Yasar Yakis (anggota Parlemen dari AKP) yang juga Ketua Komisi Luar Negeri dan merupakan Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu)," kata Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq melalui hubungan komunikasi internasional, Selasa.

Pertemuan kedua delegasi, menurut dia, berjalan positif dan konstruktif.

"Kami bersepakat akan mendorong dan mendukung persetujuan dalam bentuk `Memorandum of Understanding` (MoU) berupa kerja sama bidang militer dan industri pertahanan kedua negara yang sudah disepakati oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono dan Presiden Abdullah Gul," ujarnya.

Selain itu, katanya, Parlemen Turki juga akan merancang kunjungan ke DPR RI setelah Pemilu Legislatif Juni yang akan datang.

"Dalam forum itu, Yasar Yakis memuji Dubes Indonesia Nahari Agustini yang dinilai sangat aktif dan produktif dalam membangun diplomasi RI-Turki," kata Mahfudz Siddiq.

Agenda Tim Kunker

Politisi PKS ini kemudian memaparkan agenda Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi I DPR RI yang dipimpinnya pada Selasa.

Pukul 09.00 Waktu Turki (WT), menggelar pertemuan dengan pihak `ROKESTAN Industry`, yakni Badan Usaha Milik Negara Strategis (BUMNiS) Turki, produsen roket.

Pukul 12.00 WT, pertemuan dengan `FNSS Industry`, yang bergerak di bidang industri kendaraan tempur.

Pukul 16.00 WT, kunjungan kehormatan ke Presiden Turki Abdullah Gul.

Sementara itu, pada malam sebelumnya, Tim Kunker Komisi I DPR RI secara mendadak dijamu makan malam oleh `Nurol Holding Co`, perusahaan konglomerasi multinasional Turki.

"Dari hasil pembicaraan dengan `board of directors` (BOD) mereka, rupanya mereka antusias untuk berinvestasi di Indonesia, karena didorong ikatan sejarah panjang dengan Indonesia (sejak era Bung Karno)," kata Mahfudz Siddiq.

Sumber: Antara

Industri Strategis Harus Disubsidi

JAKARTA-(IDB0 : Pengamat pertahanan Chappy Hakim mengatakan industri pertahanan wajib disubsidi pemerintah agar berkembang. "Juga kemauan politik. Itu baru bisa maju," kata Chappy, dalam peluncuran bukunya "Pertahanan Indonesia: Angkatan Perang Negara Kepulauan", di Jakarta, Selasa (19/4).

Menurutnya, subsidi bisa berupa penyertaan modal, prioritas pembelian hasil  produksi oleh pemerintah, atau kerja sama produksi komponen bersama dengan negara lain. Dia mencontohkan, jika Indonesia dan Malaysia sama-sama menggunakan pesawat Foker, kedua negara bisa bekerja sama memproduksi komponen paling murah dan saling bertukar komponen itu. Dengan cara ini tak semua kebutuhan harus diproduksi sendiri.
Subsidi harus terus dilakukan sampai industri pertahanan di dalam negeri mencapai skala ekonomi tertentu yang bisa menghasilkan keuntungan. Caranya, pemerintah harus membeli produk-produk yang dihasilkan industri supaya dikenal. Jika produk itu makin dikenal dan banyak dipesan, skala ekonomi bisa dicapai lebih cepat dan subsidi bisa dicabut. Memang, harga produk lokal lebih mahal, tapi jika hal ini tak dilakukan, industri tak akan berkembang dan militer terus tergantung pada asing.

Menurut mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, keperluan perangkat militer canggih memang masih harus impor. Tapi, industri bisa memulai memproduksi suku cadang dan melakukan perawatan sendiri. "Tak bisa 100 persen lokal. Tak ada di dunia ini yang industri militernya 100 persen bergantung pada lokal," kata Juwono.

Juwono menambahkan, pemerintah saat ini lebih memilih impor karena harga perangkat militer impor lebih murah. Persoalan keuangan yang membelit industri dan BUMN lokal menyebabkan produksi mereka sangat mahal, sehingga kalah bersaing dengan produk luar. Hal ini pernah diatasi dengan minta dukungan perbankan. Perbankan diminta mengucurkan dana untuk industri pertahanan, dua yang setuju adalah Bank Mandiri dan Bank Nasional Indonesia.

Sayangnya upaya ini mandek. Bank Indonesia tak menyetujui permintaan industri agar bunga pinjaman dipatok 7 persen. "Mereka minta dibayar pada tingkat dolar dan bunga 12 persen," ujarnya. Pemerintah pun menyerah, memilih impor yang jauh lebih murah dan pencairan dananya lebih cepat. Bunga setinggi itu akan membuat pemerintah harus membayar besar kepada bank, mengingat investasi awal untuk industri pertahanan bisa mencapai ratusan triliun.

Sumber: Tempo

Indonesia Malaysia Gelar Operasi Petir Malindo

Pesawat tempur Hawk TNI AU.
MEDAN, KOMPAS.com — Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III bekerja sama dengan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) menggelar Operasi Petir Malindo, Selasa (19/4 /2011). Komando Pengendali TNI AU berada di Kosek Hanudnas III, Medan, sementara Komando Pengendali TUDM berada di Buterworth, Malaysia.

"Operasi ini untuk mengamankan wilayah udara Indonesia dan Malaysia di Selat Malaka dari ancaman pihak asing," kata Panglima Kosek Hanudnas III Marsekal Pertama TNI Bonar Hutagaol di Medan.

Operasi tersebut juga untuk memantapkan prosedur operasi pertahanan udara kedua angkatan udara, baik Indonesia maupun Malaysia. Dalam operasi yang berakhir pada 20 April ini, Indonesia mengerahkan tiga pesawat jenis tempur sergap Hawk 100/200.
Disinggung mengenai pengamanan terkait banyaknya nelayan Indonesia yang ditangkap pemerintah Diraja Malaysia dan sebaliknya, Bonar mengatakan, pihaknya memiliki kewenangan dalam hal itu. Meskipun TNI AU juga harus mengambil tindakan, tetapi itu ditangani divisi lain.

Sumber: Kompas

Selat Sunda Diamankan Dalam Rangka Uji Rudal Strategis

JAKARTA-(IDB) : Kru KRI Surabaya-591 tengah mengamati jalur pelintasan saat perjalanan menuju Selat Sunda dalam rangka ujicoba penembakan beberapa rudal dari KRI TNI-AL di Banten, Selasa (19/4). KRI Surabaya-591 adalah kapal Landing Platform Dock (LPD) buatan Korea Selatan yang mempunyai panjang 122 meter, lebar 22 meter dan mampu mengangkut 400 personel tempur, 22 tank, 3 helikopter serta dilengkapi senjata meriam boffors 40 mm.


Sumber: Antara

Pesawat Siluman China Lakukan Uji Terbang Kedua

BEIJING-(IDB) : China diduga sudah melakukan uji terbang kedua untuk pesawat tempur siluman terbarunya, kata surat kabar pemerintah pada Selasa, (19/04) yang bila benar akan menjadi langkah lanjutan untuk mengurangi jarak dengan militer Amerika Serikat. 

Foto purwarupa pesawat tempur siluman J-20 disebarkan dalam jaringan forum militer, kata harian "Global Times", namun tidak menyebutkan mengenai penerbangan atau keaslian foto itu. Foto tersebut juga tidak dapat diuji oleh Reuters.

Surat kabar populer corong Partai Komunis China "Harian Rakyat" itu menunjukkan foto pesawat tempur abu-abu dan keterangan, yang menyebutkan bahwa "satu purwarupa J-20 bersiap tinggal landas" dari bandar udara Chengdu, provinsi Sichuan barat daya, pada Minggu. "Pesawat itu beberapa kali melintas dan menggoyangkan sayapnya untuk memberi salam kepada kerumuman di dekat landasan pacu," kata "Global Times" mengutip keterangan seorang tak disebutkan namanya.

Kementerian Pertahanan China belum memberikan tanggapan.

Laporan uji terbang pertama J-20 pada awal Januari disebarkan secara luas di "blog" China dan laman, termasuk milik "Global Times", sebelum pemerintah memastikan bahwa penerbangan itu dilakukan saat kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates.

Pernyataan keberhasilan uji terbang kedua pesawat tempur canggih tersebut dinyatakan setelah peringatan China pada akhir Maret bahwa pihaknya menghadapi kawasan Asia, yang mudah berubah, tempat Amerika Serikat memperluas jejak strategisnya.


Beberapa pengulas mengatakan foto pertama J-20 menunjukkan bahwa China mungkin membuat kemajuan lebih cepat dari yang diperkirakan dalam mengembangkan saingan untuk pesawat F-22 Raptor buatan perusahaan Lockheed Martin, satu-satunya pesawat tempur siluman di dunia, yang dapat mengelak dari jangkauan radar.
Gambar terakhir memperlihatkan makin bertambah kekhawatiran mengenai pengembangan kapasitas militer China, termasuk kemungkinan penerjunan kapal induk dan peluru kendali balistik anti-kapal pertamanya pada 2011, yang dianggap ancaman bagi kapal induk Amerika Serikat.

Sumber militer dan politik China mengatakan Beijing akan meluncurkan kapal induk pertamanya pada 2011, setahun lebih cepat daripada perkiraan pengulas Amerika Serikat, demikian Reuters
Sumber: Seruu

Jet Tempur NATO Kembali Gempur Tripoli

TRIPOLI-(IDB) : Pesawat-pesawat tempur NATO membom beberapa sasaran di dekat ibukota Tripoli Libya Selasa (19/04) pagi.Aliansi mengatakan serangan yang ditargetkan adalah fasilitas komando dan kontrol serta infrastruktur komunikasi.

NATO mengatakan jet tempur mereka juga membom markas Brigade elit Libya ke-32 yang dikatakan telah digunakan untuk memimpin dan mengkoordinasikan serangan terhadap warga sipil.

Media yang dikendalikan negara mengatakan serangan terjadi di Tripoli, Sirte - tempat kelahiran pemimpin Libya Moammar Khaddafi, dan wilayah Al-Hira yang terletak di bagian baratdaya ibukota.

Aliansi NATO telah melakukan serangan udara terhadap pasukan loyalis di Libya untuk menegakkan resolusi PBB tentang zona larangan terbang serta melindungi warga sipil dari serangan pasukan Kolonel Khaddafi.

Pada hari Senin, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pejabat Libya mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan pekerja bantuan melakukan perjalanan yang aman ke kota barat yang terkepung Misrata, tetapi tanpa jaminan dari Khaddafi bahwa pasukannya akan menghentikan penembakan di wilayah kantong pemberontak.

Seorang juru bicara PBB mengatakan Khaddafi setuju untuk membiarkan tim penilaian internasional ke Misrata sebagai bagian dari kesepakatan pada akses kemanusiaan ke ibukota, Tripoli, Libya dan kota-kota lainnya. Dia mengatakan pemerintah Libya akan menjamin keamanan tim hanya di wilayah di bawah kontrolnya.

Sumber: Seruu

Komandan Indobatt Beri Penghargaan Prajurit Berprestasi

LEBANON-(IDB) : “Sekecil apapun peran dan tugas yang kita miliki merupakan penentu keberhasilan setiap tugas yang kita emban”. 
Demikian sambutan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. yang dibacakan Komandan Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-E/Unifil (Indobatt) Letkol Inf Hendy Antariksa pada Upacara Bendera 17-an di Lapangan Parade Soekarno, Markas Indobatt UN Posn 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan, Senin pagi (18/4) waktu Lebanon.

Upacara yang diikuti oleh seluruh personel Markas Batalyon dan Kompi-Kompi yang berada di area UN Posn 7-1 berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat.  Hadir pada acara tersebut, Wadan Indobatt Letkol Mar Harnoko beserta seluruh perwira staf.

Pada kesempatan upacara 17-an kali ini, Komandan Indobatt memberikan piagam penghargaan kepada para prajurit berprestasi yang telah berhasil mempersembahkan predikat sebagai juara mewakili Indobatt dalam berbagai turnamen olahraga antar kontingen di jajaran Unifil.

Selama turnamen digelar, Indobatt telah memenangi tiga kejuaraan, yaitu turnamen Tenis Lapangan terbuka, Marathon 42 Km tingkat nasional (Lebanon) dan turnamen Tenis Meja se-Unifil, dengan mengumpulkan 1 medali Emas, 3 Perak, 1 Perunggu dan   gelar pemain Tenis Meja terbaik serta peringkat ke-3 nasional dalam turnamen Cedar Marathon di Ibukota Lebanon, Beirut.

Prestasi tersebut berhasil diraih oleh sembilan prajurit yang dipercaya sebagai atlet untuk mewakili Indobatt. Sembilan prajurit berprestasi yang mendapatkan piagam penghargaan tersebut adalah dari cabang Tenis Lapangan : Kasi Intel Indobatt  Mayor Inf Budi Santosa) dan Danton Kompi Echo Lettu Inf Irfanul Fikri. Tenis Meja :  Danton Kompi Bravo Lettu Laut (T) Taqwim, Serka (K) Rita Erna Mayasari, Serka Idham Muklis, Sertu La’asa, Serda (K) Tintin Pratama dan Praka Aris Saktiono, sedangkan dari cabang Marathon yaitu Praka Yusriadin. 

Sumber: Seruu

Kuba Menuju Jalan Kapitalisme?

Partai Komunis Kuba sedang menggelar kongres membahas perubahan ekonomi dan politik.
Pemimpin Kuba Raul Castro
VIVA-(IDB) : Partai Komunis Kuba sedang menggelar pertemuan membahas perubahan sistem ekonomi dan politik di negeri yang sejak 1965 dipimpin satu partai itu. Dan hari ini, Selasa, 19 April 2011, orang nomor 2 di Partai Komunis Kuba yang juga Presiden Kuba, Raul Castro, akan mengumumkan perubahan penting ini.

Delegasi-delegasi Partai Komunis mengungkapkan keinginannya untuk perubahan ekonomi untuk memberikan sedikit spirit pasar bebas pada ekonomi Kuba yang dikontrol sepenuhnya oleh negara. Sementara di bidang politik, Raul Castro sendiri bertekad, pemimpin-pemimpin muda harus mendapat tempat.

Televisi negara Kuba mengumumkan, persetujuan atas 300 proposal ekonomi dalam sesi penuh Kongres Partai, namun apa saja isi proposal ini tak disebutkan. Presenter televisi itu juga menyebutkan, kepemimpinan baru di partai telah ditentukan, meski belum diumumkan.

Raul Castro diduga kuat akan menjadi orang nomor 1 di Partai Komunis menggantikan kakaknya, Fidel Castro, yang juga telah menyerahkan tampuk Presiden untuknya. Namun yang paling ditunggu publik adalah, siapa yang duduk di nomor 2. Pidato Raul Selasa ini tentu akan menjawabnya karena Kongres Partai tidak memiliki kekuatan menjadi undang-undang yang berlaku di negeri ini.

Fidel dan Raul Castro telah memegang dua posisi tertinggi di Partai Komunis Kuba sejak pertama kali didirikan pada 1965, beberapa tahun setelah revolusi 1959. Baru pada Kongres Keenam ini, misteri siapa yang akan duduk di puncak kepemimpinan partai ini muncul.

Sejak Maret lalu, Fidel sendiri sudah mengumumkan mundur sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis, menyusul beberapa tahun lalu menyerahkan kursi Presiden ke adiknya, Raul. Dan dalam pidato membuka Kongres pekan ini, Raul menyatakan, generasi baru dibutuhkan untuk mengambil alih kepemimpinan dari generasi lama.

Raul bahkan mengajukan usulan pembatasan masa jabatan hanya dua kali termasuk untuk posisi presiden, sebuah tema yang tabu sejak Kuba pertama kali dipimpin Castro bersaudara. Tujuannya, kata Raul, untuk menciptakan kesempatan pada politisi muda mengalami kepemimpinan.

Pidato Raul ini jelas memunculkan spekulasi, posisi Nomor 2 nanti akan diisi oleh tokoh Partai Komunis semacam Lazaro Exposito, Ketua Partai Komunis Santiago de Cuba, yang baru berusia 40-an tahun, atau Marino Murillo, mantan Menteri Ekonomi, yang baru saja diserahkan tugas melakukan reformasi ekonomi.

"Generasi baru dipanggil untuk memperbaiki dan mengubah tanpa keraguan-raguan atas semua yang harus diperbaiki dan diubah," kata Raul Castro.

Sumber: Vivanews

Fidel Castro Mundur dari Pucuk Pimpinan Partai Komunis

Fidel Castro
HAVANA-(IDB) : Fidel Castro mengonfirmasikan ia telah mengundurkan diri dari kemimpinan penting Partai Komunis Kuba, setelah partai itu menyetujui satu rancangan reformasi ekonomi.

"Raul tahu bahwa saya tidak akan menyetujui satu peran resmi di partai itu sekarang," kata Castro dalam satu artikel di portal Cubadebate.cu, mengcau pada adiknya Raul dan tidak duduknya ia dalam Komite Sentral baru partai itu, yang dipilih Senin.

Castro, 84 tahun adalah sekretaris pertama dalam Komite Sentral partai itu--- yang menjadi tiang pondasi pemerintah Komunis negara itu-- sejak partai itu dibentuk tahun 1965.

Fidel mengatakan ia menyerahkan fungsi fungsi ketua partai itu kepada Raul ketika ia melepaskan jabatan presiden kepada adiknya karena kesehatannya membunruk tahun 2006.

"(Raul) adalah sekretris pertama dan panglima militer," kata Fidel dalam artikel itu dikutip AFP.

Tindakan itu dilakukan setelah Kongres Partai Komunis keenam yang Senin menyetuji tindakan yang bertujuan untuk mempertahankan ekonomi yang direncanakan terpusat itu dari kehancuran tetapi tidak mendukung perubahan ekonomi berorientasi pasar.

Sejumah 1.000 utusan berembuk di Havana selama kongres empat hari partai itu yang menyetuji sekitar 300 usul ekonomi dan memllih para pemimpin satu komite sentral.

Raul, yang akan berumur 80 tahun 3 Juni, kemungkinan secara resmi menjadi sekretaris pertama partai itu.

Raul, Sabtu mengatakan ia mendukung batas masa jabatan para pemimpin politik 10 tahun.

Raul menolak reformasi berorientasi pasar yang lebih luas seperti yang dilakukan China, dengan mengatakan hal akan bertentangan dengan esensi ssosialisme... karena mereka mengizinkan konsentrasi kemiskinan
."

Sumber: Antara

Presiden Perintahkan Sinergi TNI-Polri

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
BOGOR-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan dijalinnya sinergi yang baik antara Polri dan TNI guna menangkal ancaman keamanan dan ketertiban.

Perintah tersebut, menurut Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, disampaikan oleh Presiden dalam rapat kerja di Istana Bogor, Selasa, yang dihadiri oleh jajaran pimpinan serta pejabat teras TNI/Polri serta seluruh kepala daerah di Indonesia.

Apalagi, lanjut Panglima TNI, peristiwa penyerangan dan berbagai aksi kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini telah menjadi peringatan bahwa TNI dan Polri harus saling bersinergi guna meningkatkan keamanan.

"Jadi, situasi akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu peringatan kepada kita perlunya kita bersinergi untuk meningkatkan kinerja dan mensinergikan hubungan TNI dan Polri agar menangani masalah keamanan lebih baik," tutur Agus.

Dalam arahannya, lanjut dia, Presiden menekankan bahwa saling meminta bantuan antara TNI dan Polri bukanlah suatu bentuk ketidakmampuan dari masing-masing institusi.

"Yang lebih penting yang tadi ditekankan oleh Bapak Presiden adalah meminta bantuan bukan berarti tidak mampu, itu yang paling penting," ujarnya.

Justru, menurut Panglima TNI, Presiden menekankan bahwa sinergi kemampuan antara TNI dan Polri bisa menambah kekuatan dan kemampaun yang dimiliki aparat negara sehingga bisa lebih efektif dalam menangani masalah.

"Misalnya begini, kalau Polri belum mampu menangani masalah kemudian meminta bantuan, bukan berarti dia tidak mampu. Tetapi, bagaimana mengefektifkan kemampuan yang dimiliki negara ini untuk menangani permasalahan," tuturnya.

Sementara itu, Kapolri Jend Pol Timur Pradopo mengatakan dalam arahannya Presiden juga menekankan keterlibatan masyarakat dalam mengamankan wilayah masing-masing.

"Saya kira semua berkaitan dengan keamanan secara utuh, semua harus terlibat," ujarnya.

Polri, menurut dia, harus bisa memberikan daya tangkal kepada masyarakat untuk bisa mengamankan lingkungan masing-masing serta masyarakat juga harus bisa menjadi bagian dari pencegahan terhadap ancaman gangguan keamanan.

Sumber: Antara

Rusia: NATO Langgar Amanat PBB

Jet tempur Rafale Perancis bersiap mendarat di pangakalan udara Solenzara, Korsika, setelah operasi militer di Libya.
BEOGRAD-(IDB) : Rusia menyebut upaya Barat menumbangkan Muammar Gaddafi melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Libya yang hanya memberi wewenang penggunaan kekuatan untuk melindungi warga.

"Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak pernah bertujuan menumbangkan penguasa Libya," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dan menambahkan, "Semua, yang sekarang memakai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu untuk tujuan tersebut, melanggar amanat PBB."

Karena kedudukan Barat seperti itu, lawan Libya menolak merundingkan gencatan senjata dengan penguasa di Tripoli, kata Lavrov. "Adalah penting mewujudkan gencatan senjata," katanya saat mengunjungi Beograd.

Inggris dan Prancis mendesak sekutu lain di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyumbang lebih banyak pesawat tempur yang mampu menghantam pasukan darat Gaddafi sesudah Washington mengurangi perannya di gerakan itu dan menyerahkan kepemimpinan kepada NATO pada 31 Maret.

Lavrov menyatakan lawannya di Yaman agaknya juga mengharapkan bantuan Barat seperti gerakan aliansi pertahanan Atlantik Utara NATO di Libya untuk menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh.

"Dengan kemungkinan memakai nalar sama, lawan di Yaman menolak kemungkinan duduk di meja perundingan dengan mengharapkan bantuan semacam itu dari luar negeri," kata Lavrov.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dijadwalkan bersidang Selasa malam untuk membahas Yaman, tempat Barat dan sekutu Teluk Arab-nya mengkhawatirkan ketegangan berkepanjangan memicu bentrok di antara satuan tentara bersaing di ibukota Sanaa dan tempat lain.

Ketua Uni Afrika Teodoro Obiang Nguema mengutuk campur tangan tentara asing di Pantai Gading dan Libya dengan mengatakan bahwa Afrika harus dibolehkan mengelola urusannya.

"Afrika tidak memerlukan pengaruh dari luar. Afrika harus mengelola sendiri urusannya," kata Obiang Nguema, yang juga presiden Guinea Khatulistiwa.

Sumber: Antara