Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono |
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI menegaskan TNI akan memegang teguh prinsip netralitas sebagai bagian dari reformasi internal TNI untuk menjadi lebih profesional sesuai tuntutan reformasi dan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Telah lebih dari satu dasawarsa TNI melaksanakan reformasi internal yang ditujukan untuk membenahi struktur, kultur dan doktrin," katanya pada serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat, di Jakarta, Kamis.
Agus menambahkan, dari beberapa poin reformasi internal TNI ada hal paling penting yakni TNI tidak melakukan kegiatan atau terlibat politik praktis dan hanya melakukan tugas-tugas pertahanan negara.
"Sikap itu perlu ditegaskan sebagai simbol konsistensi TNI dalam mendukung jalannya demokratisasi, sekaligus memperkokoh eksistensi TNI sebagai prajurit yang sesuai harapan TNI dan masyarakat yaitu yang ditakuti lawan, disegani kawan dan dicintai rakyat," katanya.
Panglima mengakui bukan hal mudah menjadikan TNI seperti yang didambakan.
"Bukan tugas yang mudah, perlu upaya berkesinambungan untuk dapat menjawab tantangan itu, seperti pembinaan, penggunaan kekuatan, dan kepemimpinan yang efektif, sebagai langkah strategis membangun postur TNI yang lebih profesional," tuturnya.
Agus menambahkan,"dengan begitu TNI dapat berperan optimal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai tugas pokok, peran dan fungsinya,".
Terkait pergantian Kepala Staf Angkatan Darat yang menetapkan Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai pengganti Jenderal TNI George Toisutta, sebelumnya Panglima TNI menegaskan tidak ada kaitan dengan Pemilu 2014.
Hal itu disampaikannya menanggapi pendapat adanya kemungkinan Pramono yang adalah adik Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono, dipersiapkan sebagai Panglima TNI untuk mengamankan kegiatan Pemilu 2014.
Tak hanya itu, berkembang pula analisa Pramono akan dicalonkan sebagai calon presiden periode mendatang.
Menanggapi itu, Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Pramono menyatakan,"Saya hanya ingin menjadi tentara,".
"Telah lebih dari satu dasawarsa TNI melaksanakan reformasi internal yang ditujukan untuk membenahi struktur, kultur dan doktrin," katanya pada serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat, di Jakarta, Kamis.
Agus menambahkan, dari beberapa poin reformasi internal TNI ada hal paling penting yakni TNI tidak melakukan kegiatan atau terlibat politik praktis dan hanya melakukan tugas-tugas pertahanan negara.
"Sikap itu perlu ditegaskan sebagai simbol konsistensi TNI dalam mendukung jalannya demokratisasi, sekaligus memperkokoh eksistensi TNI sebagai prajurit yang sesuai harapan TNI dan masyarakat yaitu yang ditakuti lawan, disegani kawan dan dicintai rakyat," katanya.
Panglima mengakui bukan hal mudah menjadikan TNI seperti yang didambakan.
"Bukan tugas yang mudah, perlu upaya berkesinambungan untuk dapat menjawab tantangan itu, seperti pembinaan, penggunaan kekuatan, dan kepemimpinan yang efektif, sebagai langkah strategis membangun postur TNI yang lebih profesional," tuturnya.
Agus menambahkan,"dengan begitu TNI dapat berperan optimal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai tugas pokok, peran dan fungsinya,".
Terkait pergantian Kepala Staf Angkatan Darat yang menetapkan Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai pengganti Jenderal TNI George Toisutta, sebelumnya Panglima TNI menegaskan tidak ada kaitan dengan Pemilu 2014.
Hal itu disampaikannya menanggapi pendapat adanya kemungkinan Pramono yang adalah adik Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono, dipersiapkan sebagai Panglima TNI untuk mengamankan kegiatan Pemilu 2014.
Tak hanya itu, berkembang pula analisa Pramono akan dicalonkan sebagai calon presiden periode mendatang.
Menanggapi itu, Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Pramono menyatakan,"Saya hanya ingin menjadi tentara,".
Sumber: Antara
0 komentar:
Posting Komentar