TEHRAN-(IDB) : Iran menguji-tembak, Rabu (6/7) beberapa rudal Ardl-Bahr di dekat Selat Hormuz, selama latihan Garda Revolusi, termasuk rudal supersonik yang dinamai "Khalij Faras" yang memiliki jangkauan 300 km, sebagaimana dilaporkan televisi Iran chanel al-Alam.
Sumber itu mengatakan, pasukan yang terlibat dalam latihan menembakkan dua rudal tipe "Khalij Faras" yang merupakan rudal balistik anti-kapal perang, diluncurkan pertama kalinya Februari lalu, dan menurut Teheran mampu mencapai target pada jarak 300 km dengan kecepatan tinggi.
Rudal ini membawa 650 kg bahan peledak, dirancang dan diproduksi sepenuhnya oleh Garda Revolusi yang bertanggung jawab untuk program dan operasi rudal, khususnya balistik.
Manuver yang dimulai sejak pekan lalu telah berhasil menguji tembakkan rudal Ardl-Bahr yang dinamai "al-Ra'd" memiliki jangkauan "antara 100-200 km," menurut televisi Iran.
Operasi peluncuran rudal di daerah Bandar dan Jask, dekat Samudera Hindia di pintu masuk timur ke Selat Hormuz, yang dilalui sekitar 40 persen perdagangan maritim minyak dunia.
Komandan Garda Revolusi, Jenderal Mohammad Ali Jaafari menegaskan, Senin (4/7) bahwa Iran siap untuk menutup Selat Hormuz jika ada ancaman.
Iran bermaksud untuk meningkatkan kehadiran militernya di Samudera Hindia di pintu masuk ke Selat Hormuz agar mampu merespon ancaman dari perairan internasional.
Garda Revolusi pada 28 Juni, meluncurkan 14 rudal jenis "Qadr" jarak menengah (1.800 km) dan 13 rudal jarak pendek (400 km) dari jenis "Jiljal", "Shahab-1" dan "Shahab-2" (200-500 km) sebagai bagian dari manuver saat ini.
Garda Revolusi juga menegaskan bahwa latihan ini hanya sebatas "defensif" dan tidak mengancam negara lain di kawasan itu.
Operasi peluncuran rudal Iran kemungkinan dapat mempengaruhi Israel dan pangkalan AS di Timur Tengah, ujar pejabat Iran.
Garda Revolusi menggelar latihan yang sama setiap tahunnya, terutama di kawasan Teluk.
Sumber itu mengatakan, pasukan yang terlibat dalam latihan menembakkan dua rudal tipe "Khalij Faras" yang merupakan rudal balistik anti-kapal perang, diluncurkan pertama kalinya Februari lalu, dan menurut Teheran mampu mencapai target pada jarak 300 km dengan kecepatan tinggi.
Rudal ini membawa 650 kg bahan peledak, dirancang dan diproduksi sepenuhnya oleh Garda Revolusi yang bertanggung jawab untuk program dan operasi rudal, khususnya balistik.
Manuver yang dimulai sejak pekan lalu telah berhasil menguji tembakkan rudal Ardl-Bahr yang dinamai "al-Ra'd" memiliki jangkauan "antara 100-200 km," menurut televisi Iran.
Operasi peluncuran rudal di daerah Bandar dan Jask, dekat Samudera Hindia di pintu masuk timur ke Selat Hormuz, yang dilalui sekitar 40 persen perdagangan maritim minyak dunia.
Komandan Garda Revolusi, Jenderal Mohammad Ali Jaafari menegaskan, Senin (4/7) bahwa Iran siap untuk menutup Selat Hormuz jika ada ancaman.
Iran bermaksud untuk meningkatkan kehadiran militernya di Samudera Hindia di pintu masuk ke Selat Hormuz agar mampu merespon ancaman dari perairan internasional.
Garda Revolusi pada 28 Juni, meluncurkan 14 rudal jenis "Qadr" jarak menengah (1.800 km) dan 13 rudal jarak pendek (400 km) dari jenis "Jiljal", "Shahab-1" dan "Shahab-2" (200-500 km) sebagai bagian dari manuver saat ini.
Garda Revolusi juga menegaskan bahwa latihan ini hanya sebatas "defensif" dan tidak mengancam negara lain di kawasan itu.
Operasi peluncuran rudal Iran kemungkinan dapat mempengaruhi Israel dan pangkalan AS di Timur Tengah, ujar pejabat Iran.
Garda Revolusi menggelar latihan yang sama setiap tahunnya, terutama di kawasan Teluk.
Sumber: WartaNews
0 komentar:
Posting Komentar