JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Pertama TNI Ary Atmadja melepas tanda peserta ketika upacara penutupan Latihan Pratugas Unsur KRI jajaran Kolinlamil Tahun 2011 di Markas Kolinlamil, Jakarta, Selasa (3/5). Latihan melibatkan sekitar 1.712 pesonel bertujuan meningkatkan profesionalisme serta ketanggapsegeraan personel dan alutsista dalam mewujudkan dan mengoptimalkan peranan angkutan laut militer dan bantuan angkutan laut. (Foto: ANTARA/ Dhoni Setiawan/ed/NZ/11)
3 Mei 2011, Jakarta (Pos Kota): Latihan Pratugas merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan-satuan operasi sebelum melaksanakan penugasan di lapangan yang sesungguhnya. Hal ini dilaksanakan sebagai tolak ukur sejauh mana tingkat kesiapan yang dipersyaratkan bagi setiap satuan.
Sebelum melaksanakan tugas operasi baik dari sisi prodesur, peralatan, material maupun personel, sehingga materi latihan yang digunakan merupakan tuntutan tugas yang akan dilaksanakan di daerah operasi.
Demikian amanat Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA. pada Upacara Penutupan Latpratugas Kolinlamil TA 2011 yang dibacakan Kepala Staf Kolinlamil (Kaskolinlamil) Laksma TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E. di Mako Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Selasa. (3/5).
Lebih lanjut dikatakan Pangkolinlamil, sebagai kotama operasional, Kolinlamil mempunyai tugas pokok melaksanakan operasi angkutan laut militer baik dalam operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). Dengan demikian Kolinlamil bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pratugas secara rutin dalam bentuk latihan satuan tugas unsur KRI Kolinlamil.
Sebagaimana kita pahami bersama bahwa ke depan tuntutan tugas yang dihadapi semakin kompleks dan penuh tantangan. Oleh karena itu, memelihara dan meningkatkan kemampuan melalui latihan merupakan jawaban yang tepat, tegas Panglima.
Selain itu Pangkolinlamil menambahkan bahwa permasalahan yang ada terkait dengan alutsista yang sudah tua dan mempengaruhi dalam pelaksanaan latihan, agar tidak dijadikan kendala yang dapat menurunkan tingkat kualitas dan sasaran latihan. Namun diharapkan dapat dijadikan peluang untuk lebih meningkatkan semangat berlatih yang pada akhirnya akan mencapai tingkat kesiapsiagaan sesuai yang dipersyaratkan.
3 Mei 2011, Jakarta (Pos Kota): Latihan Pratugas merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan-satuan operasi sebelum melaksanakan penugasan di lapangan yang sesungguhnya. Hal ini dilaksanakan sebagai tolak ukur sejauh mana tingkat kesiapan yang dipersyaratkan bagi setiap satuan.
Sebelum melaksanakan tugas operasi baik dari sisi prodesur, peralatan, material maupun personel, sehingga materi latihan yang digunakan merupakan tuntutan tugas yang akan dilaksanakan di daerah operasi.
Demikian amanat Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA. pada Upacara Penutupan Latpratugas Kolinlamil TA 2011 yang dibacakan Kepala Staf Kolinlamil (Kaskolinlamil) Laksma TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E. di Mako Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Selasa. (3/5).
Lebih lanjut dikatakan Pangkolinlamil, sebagai kotama operasional, Kolinlamil mempunyai tugas pokok melaksanakan operasi angkutan laut militer baik dalam operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). Dengan demikian Kolinlamil bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pratugas secara rutin dalam bentuk latihan satuan tugas unsur KRI Kolinlamil.
Sebagaimana kita pahami bersama bahwa ke depan tuntutan tugas yang dihadapi semakin kompleks dan penuh tantangan. Oleh karena itu, memelihara dan meningkatkan kemampuan melalui latihan merupakan jawaban yang tepat, tegas Panglima.
Selain itu Pangkolinlamil menambahkan bahwa permasalahan yang ada terkait dengan alutsista yang sudah tua dan mempengaruhi dalam pelaksanaan latihan, agar tidak dijadikan kendala yang dapat menurunkan tingkat kualitas dan sasaran latihan. Namun diharapkan dapat dijadikan peluang untuk lebih meningkatkan semangat berlatih yang pada akhirnya akan mencapai tingkat kesiapsiagaan sesuai yang dipersyaratkan.
Pangkolinlamil berharap semua temuan dan catatan hasil latihan agar dikaji dan dicari pemecahannya, sehingga dapat meminimalisir kendala-kendala yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan tugas operasi yang sesungguhnya. Latihan seperti ini hendaknya juga dapat dikembangkan, baik dari sisi skenario maupun pelibatan peserta latihan dengan menggunakan efesiensi dan tetap menjaga kualitas latihan.
Latihan yang dilaksanakan dari tanggal 12 Maret sampai dengan 3 Mei 2011 ini merupakan latihan teknis dan taktis yang melibatkan sekitar 1712 pesonel termasuk dari pasukan marinir . Para personel tersebut terdiri dari staf perancang latihan, pelatih dan pendukung serta pelaku, dengan penekanan materi latihan penggunaan kekuatan TNI yang mencakup prosedur penembakan senjata atas air dan senjata anti udara, penanggulangan kebakaran dan kebocoran, komunikasi dan debarkasi, prosedur beaching dan retrack serta pembekalan HAM dan Humaniter.
Latihan yang digelar ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, profesionalisme dan kerja sama taktis unsur-unsur Kolinlamil sesuai fungsi asasinya dalam rangka operasi angkutan laut militer. Adapun alutsista yang dilibatkan sejumlah sembilan KRI unsur jajaran Kolinlamil sedangkan dari Korps Marinir melibatkan dua tank amfibi, satu panser amfibi serta satu unit pesawat Helly BO NV 410.
Sedangkan sasaran latihan, terwujudnya kemampuan kesiapsigaan operasi dan profesionalisme personel pengawak unsur-unsur yang terlibat dalam latihan, terwujudnya pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan para peserta latihan dan terbentuk dan terjalinnya koordinasi maupun kerjasama yang baik antara satgas yang terkait dalam pelaksanaan tugas operasi.
Dalam upacara penutupan tersebut dilaksanakan penanggalan tanda peserta latihan Komandan Satgas Latpratugas TA 2011 Kolonel Laut (P) Irwan Achmadi yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya, penilai dan pelaku dari pasukan marinir.
Latihan yang dilaksanakan dari tanggal 12 Maret sampai dengan 3 Mei 2011 ini merupakan latihan teknis dan taktis yang melibatkan sekitar 1712 pesonel termasuk dari pasukan marinir . Para personel tersebut terdiri dari staf perancang latihan, pelatih dan pendukung serta pelaku, dengan penekanan materi latihan penggunaan kekuatan TNI yang mencakup prosedur penembakan senjata atas air dan senjata anti udara, penanggulangan kebakaran dan kebocoran, komunikasi dan debarkasi, prosedur beaching dan retrack serta pembekalan HAM dan Humaniter.
Latihan yang digelar ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, profesionalisme dan kerja sama taktis unsur-unsur Kolinlamil sesuai fungsi asasinya dalam rangka operasi angkutan laut militer. Adapun alutsista yang dilibatkan sejumlah sembilan KRI unsur jajaran Kolinlamil sedangkan dari Korps Marinir melibatkan dua tank amfibi, satu panser amfibi serta satu unit pesawat Helly BO NV 410.
Sedangkan sasaran latihan, terwujudnya kemampuan kesiapsigaan operasi dan profesionalisme personel pengawak unsur-unsur yang terlibat dalam latihan, terwujudnya pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan para peserta latihan dan terbentuk dan terjalinnya koordinasi maupun kerjasama yang baik antara satgas yang terkait dalam pelaksanaan tugas operasi.
Dalam upacara penutupan tersebut dilaksanakan penanggalan tanda peserta latihan Komandan Satgas Latpratugas TA 2011 Kolonel Laut (P) Irwan Achmadi yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya, penilai dan pelaku dari pasukan marinir.
Sumber: Poskota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar