Presiden SBY memperkenalkan para menteri penyambut kepada Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, di halaman depan Istana Merdeka, Kamis (21/4) siang. Ini merupakan kunjungan kehormatan. |
JAKARTA-(IDB) : Sultan Hassanal Bolkiah Brunei Darussalam berkunjung ke Istana Merdeka hari ini. Berbatik hitam, mantan pria terkaya di dunia itu datang mengendarai mobil limousin berwarna hitam sekitar pukul 14.00 WIB. Begitu turun dari mobil, Sultan langsung menyalami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkemeja tenun ikat kehijauan. Ia juga menyalami menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua yang turut menyambutnya.
"Presiden berterima kasih untuk hibah kapal dari Brunei," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan di Istana Merdeka, Kamis (21/4).
"Presiden berterima kasih untuk hibah kapal dari Brunei," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan di Istana Merdeka, Kamis (21/4).
KDB Waspada (P02) |
Brunei menghibahkan dua kapal patroli: KDB Waspada (P02) dan KDB Pejuang (P03), sebagai bagian dari upaya meningkatkan hubungan militer kedua negara. Pemberian itu diumumkan Wakil Menteri Pertahanan Brunei Dato Paduka Hj Mustappa Hj Sirat ketika Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Bandar Seri Begawan, Brunei, pada Februari lalu.
Dua kapal yang tiap unitnya bernilai sekitar Rp 50 miliar itu bakal diberangkatkan dari Brunei tanggal 28 April. Kapal sepanjang 44 meter tersebut dibuat tahun 1977-1978 oleh pabrikan Inggris, dan dihibahkan beserta suku cadangnya yang diperkirakan cukup untuk waktu sepuluh tahun. Biaya perjalanan, pelatihan awak, dan administrasi surat-surat semuanya diongkosi Brunei.
Dalam pertemuan tak sampai sejam itu, Yudhoyono berterima kasih juga untuk keberhasilan penanganan sekitar 170 ribu orang buruh migran Indonesia di negeri jiran tersebut. Sebagai Ketua ASEAN, ia juga meminta dukungan Sultan Brunei terhadap program ketahanan pangan dan energi ASEAN. Kepada sejawatnya, Yudhoyono menyampaikan Indonesia sedang merampungkan rencana induk percepatan pembangunan ekonomi Indonesia, dan berharap Brunei ikut berinvestasi.
"Sultan Brunei memberi dukungan pada ASEAN, dan menyambut positif tawaran investasi," kata Teuku Faizasyah.
Dua kapal yang tiap unitnya bernilai sekitar Rp 50 miliar itu bakal diberangkatkan dari Brunei tanggal 28 April. Kapal sepanjang 44 meter tersebut dibuat tahun 1977-1978 oleh pabrikan Inggris, dan dihibahkan beserta suku cadangnya yang diperkirakan cukup untuk waktu sepuluh tahun. Biaya perjalanan, pelatihan awak, dan administrasi surat-surat semuanya diongkosi Brunei.
Dalam pertemuan tak sampai sejam itu, Yudhoyono berterima kasih juga untuk keberhasilan penanganan sekitar 170 ribu orang buruh migran Indonesia di negeri jiran tersebut. Sebagai Ketua ASEAN, ia juga meminta dukungan Sultan Brunei terhadap program ketahanan pangan dan energi ASEAN. Kepada sejawatnya, Yudhoyono menyampaikan Indonesia sedang merampungkan rencana induk percepatan pembangunan ekonomi Indonesia, dan berharap Brunei ikut berinvestasi.
"Sultan Brunei memberi dukungan pada ASEAN, dan menyambut positif tawaran investasi," kata Teuku Faizasyah.
Sumber: Tempo
0 komentar:
Posting Komentar