Pages

Rabu, September 24, 2014

KAI, Korean Fighter Ready To Develop Full Equipped

SEOUL-(IDB) : Development of recruitment, contract signing and development center established after the reorganization
- KF-X core technologies such as previous proceeding smoothly, foreign investment negotiations

□ Following the development of recruitment projects for large national Korean fighter (KF-X), a small, armed civilian helicopter (LCH · LAH) such as Korea Aerospace no ㈜ (KAI) is ready for development, such as development centers established setback The progress.

‣ KAI has launched a reorganization in January of this year, such as KF-X, the new headquarters and the LCH · LAH projects have been prepared to promote the business. Last month, Jobs announced a research and development plan together employ 1,000 people and received 11 days after starting this month signed an agreement for the real promotion and development center established, POSCO Engineering and KF-X / LCH LAH in the construction business and want they 16 days said.

‣ scheduled for construction in Gyeongnam Development Center, Sichuan KAI headquarters stands for East with advanced testing including test equipment capable of simultaneous engineering and research building. 07 ground floor basement, the building area 4,231㎡ (1,280 square meters), coming to a scale that can accommodate about 2,000 researchers in size (7,410 square meters) of the total floor area 244,96㎡ be completed in November 2015.

□ KF-X project is to replace the aging Air Force fighters F 4-/ 5, the flagship of our Air Force KF-16 fighters to the development of our technology in the fighter business more midrange performance, the development period of about 10 years and 6 months, since its introduction is geongun arms up business in conjunction with production costs put the total project cost is more than 18 trillion.

Bidding plan comes through November to select the target company to enter into a development agreement negotiations with plans to urgently undertake as a very serious concern that the Air Force space power development master plan review until September and December ‣ First DAPA The.

And his success KAI KF-X also has a successful business development experience in large national projects □ basic trainer KT-1, supersonic advanced trainer T-50, the attacker FA-50, domestic helicopter KUH-1 (repairs on), etc.

‣ KAI said, "More than 3,000 employees of various domestic aircraft with a total of five models of development experience and research and development staff of 1,000 people is the biggest asset of the new recruitment KAI" said "is very important to national defense and economic development, national projects is equipped to go out prepared for a successful business by, "he said.

‣ In particular, concerning the international technology transfer for KF-X said, "will be concluded by the end of 9 FX-3 car containing the KF-X core business technology transfer agreements our government" has dismissed the concerns of some,

"To date, negotiations have been proceeding smoothly." ‣ foreign investment and "Lockheed Martin has invested 13% of the T-50 T-50 development costs as a partner in the joint development already experienced, TX United States advanced trainer replacement of business business Plans and maintains strategic partnerships with KAI KF-X's are also reported positive investment, "he said.

‣ Indonesia for the investment "is very active in the co-development of the KF-X Indonesia is also exporting it to the first KT-1, T-50 is constructed of a very special relationship between the two countries." And "between the two governments are final progress measures and steps that embody the cooperation negotiations, "he said.

□ Ministry of Small Industries usually 10,000lb Agency Business Class is being promoted jointly civilian defense / armed helicopter (LCH / LAH) business KAI has been named in July organized by developers and business agreements and contracts after the coming November this development begins in earnest next year.



Source : Chosun

Iran Luncurkan Drone Produksi Dalam Negeri

TEHRAN-(IDB) : Iran meluncurkan pesawat tak berawak (UAV) bersenjata rudal udara ke udara untuk melengkapi sistem pertahanannya.

Brigjen Amir Hatami, wakil menteri pertahanan Iran, mengatakan drone buatan dalam negeri ini telah melewati tes operasional dengan menyerang target yang ditentukan.

"Kini drone buatan kami siap memasuki sistem pertahanan kami," ujar Hatami seperti dikutip PressTV.ir

Drone ini, masih menurut Hatami, memiliki jangkauan jelajah lebih jauh dan melacak, mengejar, dan mencegat, pesawat lawan. "Drone ini mampu menghancurkan pesawat tempur dan pesawat tak berawak," lanjutnya.

Sebelumnya, pada 24 Agustus 2014, Presiden Hassan Rouhani meluncurkan dua pesawat tak berawak yang diberi nama Karrar-4 dan Mohajer-4.

Karrar-4 mampu melacak pesawat lawan dan beroperasi di ketinggian tertentu. Mohajer-4 bertugas memetakan untuk keperluan militer dan sipil.

Iran serius mengembangkan drone sejak 2010, dan telah mampu membuat sendiri. Seluruh drone Iran akan digunakan untuk memperkuat pertahanan.



Sumber : Inilah

Kapal Selam Nuklir Israel


INS Tanin, Israel
INS Tanin, Israel

HAIFA-(IDB) : Israel mengadakan upacara khusus untuk docking pertama kapal selam Dolphin-II AIP, INS Tanin, di Pelabuhan Angkatan Laut Haifa, Selasa, 23 September, 2014.


INS Tanin, yang membawa rudal jelajah dengan jangkauan ribuan kilometer dan dapat dilengkapi hulu ledak nuklir, berlayar dari negara pembuatnya Jerman, ke Israel disambut dengan penghormatan militer penuh: Presiden Reuven Rivlin, Kepala militer Israel Benny Gantz, Menteri Pertahanan Moshe Ya’alon dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu – serta band militer.


Dalam upacara sambutannya, Netanyahu menekankan kebutuhan Israel akan kapal selam modern, untuk mempertahankan kemampuan angkatan laut Israel dalam menghadapi ancaman yang semakin meningkat dari Iran dan ekstremis di berbagai tempat.


INS Tanin adalah kapal selam pertama class baru Israel yang dilengkapi teknologi baru. Kapal ini adalah satu dari 6 kapal selam yang dikirim menuju Israel. Kapal berkemampuan nuklir kelima -INS Rahav- yang diresmikan tahun lalu di Jerman, juga segera tiba di Israel, tahun 2015. Armada kapal selam ini akan komplit pada 2019, dan menjadi menjadi kapal selam paling powerfull yang pernah dimiliki Israel.


Dengan panjang lebih dari 225 meter, kapal selam kelas Dolphin II diesel-listrik ini digambarkan oleh ahli teknis sebagai “Kapal Serang Konvensional, Kapal Serangan Nuklir dan Kapal Komando bergerak”.


“Ancaman potensial terus tumbuh, dari Iran di timur dan pasukan Islam ekstrim yang ada di mana-mana. Oleh karena itu kita harus menjaga keuntungan kualitatif dalam menghadapi semua orang yang ingin menyakiti kita. Kita harus memberdayakan diri kita sendiri,” kata Netanyahu.


Dia menambahkan kapal selam yang kuat ini akan menjadi second strike dalam kasus serangan nuklir, dan mengirim “pesan yang jelas dan mengarah langsung kepada musuh-musuh (Israel)”



INS Tanin, Israel (REUTERS/Amir Cohen)INS Tanin adalah kapal selam pertama Angkatan Laut Israel yang memiliki AIP (Air-Independent Propulsion) yang dapat beroperasi tanpa oksigen atmosfer, tanpa harus muncul ke permukaan atau menggunakan snorkel. Hal ini membuat kapal selam ini bersifat senyap dan berpotensi tidak terjejak oleh kapal selam bertenaga nuklir.


Para pejabat pertahanan dan militer Israel mengatakan kapal tersebut akan secara dramatis meningkatkan kemampuan Israel untuk beroperasi dalam menghadapi musuh yang dekat dan jauh.


Israel bertekad untuk menghadapi setiap ancaman dan setiap tantangan kapan saja. “Dalam menghadapi ancaman yang meningkat, kami dengan tegas akan mempertahankan perbatasan kami; di darat dengan pagar, di udara dengan dome dan di laut dengan kapal selam,” ujar Netanyahu.


Awal September, 50 awak kapal INS Tanin dalam pelayaran perdananya untuk menempuh jarak 8.000 kilometer, mulai dari Galangan Kapal Kiel melalui Atlantik Utara, menuju Selat Jibraltar, dan melintasi Laut Tengah ke Israel.


Bagian kapal selam Klas-Dolphin yang paling mahal adalah perangkat militernya, yakni bagian dari senjata strategi jarak jauh Israel. Kapal selam itu dilengkapi dengan sejumlah sistem senjata serang dan teknologi canggih, termasuk radar, alat ketepatan sasaran, perang elektronik dan sistem kontra pertahanan seperti torpedo.

Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan: “Jika semua musuh Israel “membuat kekeliruan lagi dan memicu perang melawan kami, Negara Israel akan kembali beroperasi dengan segala cara, dalam lingkaran dekat dan jauh, untuk memotong tangan mereka”. 




Sumber : Reuters

Pesawat A400M Pertama Malaysia

image
AIRBUS-(IDB) : Malaysia segera datangkan 4 pesawat A400M ATLAS dari Airbus defence and space

Pesawat pertama dari empat pesawat transport A400M ATLAS yang dibuat Airbus Defence and Space untuk Malaysia, segera melakukan ground testing sebelum diserahkam pada tahun 2015, ujar pihak Airbus DS, 23 September 2014,


Pesawat Airbus A400M ATLAS ini dalam proses perakitan tahap akhir di Sevilla, Spanyol, dimana semua komponen besar sudah disatukan. Selanjutnya pesawat pesanan Malaysia ini akan melakukan ground testing dan tes terbang dan direncanakan diserahkan kepada Royal Malaysian Air Force (RMAF) pada triwulan pertama 2015. Dua pesawat selanjutnya diserahkan di akhir tahun 2015, sedangkan 1 pesawat lagi diserahkan tahun 2016.


imageTim pertama pilot RMAF telah menjalani pelatihan di pusat pelatihan Airbus DS International di Sevilla Spanyol dan akan disusul oleh personel teknisi.


Malaysia menjadi konsumen ekspor pertama pesawat A400M setelah menandatangani kontrak tahun 2005. Pesawat ini akan menambah armada angkut RMAF, selain C-130H Hercules yang sudah menua, dan akan diremajakan nantinya.

Malaysia mengeluarkan dana 2,5 miliar dollar untuk pengadaan empat pesawat A400M, yang juga memperoleh kontrak pengadaan komponen pesawat yang dikerjakan oleh perusahaan Malaysia CTRM (Composites Technology Research Malaysia).



Sumber : JKGR

AL Filipina-Jepang Gelar Latihan Bersama

MANILA-(IDB) : Angkatan laut Filipina dan Jepang akan melakukan pelatihan laut di provinsi Filipina barat Palawan, Kamis, kata seorang pejabat militer, Rabu.

Perwira bidang Humas Angkatan Laut Filipina, Letnan Komandan Marineth Domingo mengatakan, Latihan Passing (PASSEX) akan melibatkan kapal BRP Ramon Alcaraz dan kapal pertahanan Angkatan Bela Diri Laut Jepang Shi (JDS) Hatakaze.

Domingo mengatakan, pelatihan terdiri dari latihan laut antara dua angkatan laut untuk memastikan sinkronisasi komunikasi dan kerja sama antara angkatan laut yang berpartisipasi dalam operasi Angkatan Laut gabungan.

"PASSEX memberi kita kesempatan untuk membangun hubungan profesional dengan sekutu kami dan memberikan kesempatan yang ideal untuk meningkatkan kesadaran situasional maritim," katanya.

Kedua kapal perang, BRP Ramon Alcaraz dan JDS Hatakaze adalah peserta dalam latihan angkatan laut multilateral yang baru selesai diselenggarakan oleh Angkatan Laut Australia.

Kapal frigat kedua Angkatan Laut Filipina saat ini di kota Filipina selatan Zamboanga sementara JDS Hatakaze sedang dalam perjalanan dari Singapura, di mana ia melakukan kunjungan pelabuhan.



Sumber :  Antara

Pelantikan Anggota Kopassus Jadi Kasatpol PP Tunggu Mabes TNI AD

BANDUNG-(IDB) : Pelantikan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Mayor Chaerul Anam, menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bandung, menggantikan Ferdi Ligaswara, masih menunggu keputusan dari Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD).

“Sekarang suratnya masih diproses, tunggu keputusan dari Mabes AD,” jelas Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (24/9/2014).

RK memastikan, jika surat tersebut sudah turun, pihaknya segera melantik anggota pasukan elite TNI AD itu.

“Jadi permasalahan di Kota Bandung bisa segera dibereskan,” harapnya.

Seperti diketahui, Pemkot Bandung tengah merotasi sejumlah kepala dinas, salah satunya Ferdi Ligaswara. Ia kini menempati posisi baru sebagai Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran. Sementara jabatan Kasatpol PP akan diisi oleh Chaerul yang masih aktif sebagai anggota TNI.




Sumber : Okezone

Panglima: Investigasi Penembakan Obyektif !

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjanji akan menyampaikan hasil investigasi terkait penembakan empat anggota TNI oleh personil Brimob di Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.

Moeldoko memastikan tim investigasi gabungan TNI-Polri ini akan bekerja secara objektif, sehingga yang terbukti melanggar dan bersalah akan dihukum.


“Kita tunggu saja hasil investigasi tim TNI-Polri yang jujur dan terbuka,” kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 24 September 2014.


Panglima enggan berspekulasi soal perkembangan investigasi yang dilakukan TNI-Polri. Dia khawatir, pernyataan-pernyataan soal perkembangan investigasi dapat mempengaruhi proses penyelidikan yang tengah berjalan.


“Tunggu saja hasil investigasi yang dilakukan TNI dan Kepolisian. Jajaran saya tidak ada lagi yang komentar karena nanti akan mempengaruhi investigasi,” ujarnya.


Seperti diketahui, hari ini tim investigasi masih melakukan investigasi untuk mengungkap motif penembakan empat anggota Batalion Yonif 134/TS, Batam.


Keempat anggota TNI itu ditembak personel Brimob yang tengah membantu penggerebekan gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar oleh Diskrimsus Polda Kepri. Empat personel TNI itu mengalami luka tembak di bagian kaki.

Gudang penimbunan BBM itu adalah milik tersangka N yang berada di depan Perumahan Cipta Asri, Jalan Trans Barelang Tembesi Batu Aji, Batam.



Sumber : Vivanews

Normalisasi Hubungan India China

Lawatan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke India pada 17–19 September lalu langsung mencairkan ketegangan antara kedua negara. Bahkan, mereka sepakat menjadi partner. Ada 12 poin kerja sama yang diteken dan berlaku hingga lima tahun ke depan.
NEW DELHI-(IDB) : Bersamaan dengan hari terakhir kunjungan Xi ke India, ratusan tentara Tiongkok ditarik dari perbatasan yang menjadi sengketa dengan India. Sebelumnya, pasukan Negeri Panda itu memasuki wilayah perbatasan India di Chumar, sebelah timur laut Ladakh. Bahkan, bentrokan senjata juga terjadi sebelum Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Penarikan pasukan tersebut tentu saja melegakan. Sebab, sebelum Xi tiba, pemerintah India ketir-ketir. Minggu (14/9) terjadi konfrontasi di perbatasan kedua negara. Militer Tiongkok dan warga sipil masuk ke wilayah India. Mereka memprotes konstruksi saluran irigasi di wilayah perbatasan yang disengketakan. Yaitu, wilayah yang disebut Garis Kontrol Aktual (LAC) yang membentang sepanjang 4 ribu kilometer melewati Ladakh. 

Sebanyak 300 Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengepung sekitar seratus prajurit India. Bahkan, saat Xi menginjakkan kaki di India, diberitakan ada seribu tentara Tiongkok di Ladakh. Kunjungan Xi di India diwarnai pemberitaan tentang konfrontasi di perbatasan tersebut.


Selama ini, konfrontasi antara kedua negara memang kerap terjadi di perbatasan itu. Tiongkok maupun India saling mengklaim memiliki wilayah tersebut. Saling tuding bahwa tentara tetangga memasuki masing-masing wilayah teritori sudah menjadi hal yang biasa bagi Tiongkok dan India.


Analis mengungkapkan, sejak PM India Narendra Modi berkuasa, posisi Tiongkok di perbatasan bisa terancam. Modi selalu memberikan sinyal akan mengambil keputusan yang tegas terkait dengan ekspansi Tiongkok ke wilayah perbatasannya. Ketegasan Modi itu pulalah yang mungkin membuat Xi melirik India dan berusaha memperbaiki hubungan kedua negara.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei menjelaskan, Xi dan Modi telah mencapai kesepakatan penting yang terkait dengan isu perbatasan. Kedua negara akan bekerja sama menciptakan perdamaian di area tersebut. ’’Presiden Xi mengungkapkan, terkait dengan isu perbatasan, kedua pihak harus terus bekerja sama dengan baik dan mencari solusi adil yang bisa diterima kedua negara,’’ ujar Hong.


Kunjungan Xi ke India juga membawa perubahan yang luar biasa untuk sisi perekonomian. Tiongkok bakal menjadi partner perdagangan terbesar India. Kedua negara menandatangani 12 poin kesepakatan. Salah satunya berupa investasi USD 20 miliar atau setara Rp 239,4 triliun pada India untuk sektor infrastruktur. Proyek itu dijalankan selama lima tahun ke depan.


’’Kekuatan sebenarnya dari hubungan kami (India-Tiongkok) akan terlihat ketika ada perdamaian di perbatasan,’’ ujar Modi saat memberikan pernyataan secara terpisah setelah penandatanganan kesepakatan.


Hal tersebut juga dibenarkan Xi. Dia menegaskan, kedua negara akan mencari solusi konkret agar bentrokan tidak lagi terjadi. ’’Masalah perbatasan India-Tiongkok sudah lama terjadi. Selama area tersebut belum memiliki garis batas, bentrokan mungkin saja terjadi,’’ terang Xi. Karena itu, pembicaraan mengenai perbatasan tersebut akan dibahas lagi secara lebih lanjut.


Dalam kesepakatan kerja sama yang sudah ditandatangani kedua negara, Tiongkok berencana membantu India untuk memperbaiki sistem perkeretaapian mereka yang sudah kuno. Kereta api di India akan diubah menjadi modern, terstruktur, dan menggunakan kereta cepat seperti di Tiongkok.

Produk-produk India juga akan diberi akses lebih untuk memasuki pasar Tiongkok. Sebab, selama ini, perdagangan kedua negara tidak seimbang. Di India, produk Tiongkok membanjiri berbagai toko. Namun, tidak demikian halnya dengan produk India di Negeri Panda. Selama ini, neraca perdagangan antara Tiongkok dan India naik sekitar USD 70 miliar (Rp 838,5 triliun) per tahun. Kedua negara juga sepakat bekerja sama di bidang eksplorasi luar angkasa dan energi nuklir.



Sumber : JP

TNI AL : Jadi Posros Maritim Harus AL Yang Handal

JAKARTA-(IDB) : Konsep Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia Jokowi-JK mendapat respons positif dari seluruh kalangan, tidak terkecuali, TNI AL.

“Tentunya sangat sepakat dan luar biasa sekali ketika Angkatan Laut memandang wacana Poros Maritim Dunia, dan itu perlu didukung dan sejalan pula dengan gagasan ocean leadership,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Mabes TNI AL, Laksma TNI Manahan Simorangkir, di kantornya, Kamis (18/9).


Lebih lanjut mantan penerbang angkatan laut ini menambahkan, sebenarnya, jauh sebelum wacana tersebut berkembang, TNI AL sudah mengembangkan konsep Maritime Domain Awareness (MDA).


“Bapak Kasal, Laksamana TNI Marsetio, telah menuangkan buah pikirannya dalam dua buah buku berjudul Sea Power Indonesia dan buku Paradigma Baru TNI AL Kelas Dunia, dan mengandung makna Maritime Domain Awareness atau penyadaran sebagai Bangsa Maritim kepada Bangsa Indonesia,” paparnya.


Ia menjelaskan, jika budaya maritim telah terpatri maka dengan sendirinya poros maritim akan terwujud.


Selain itu, mantan Komandan KRI Teluk Penyu tersebut memaparkan makna poros maritim dan bagaimana berjalannya.


“Menurut saya, poros itu kan merupakan putaran atau pusat. Jadi, kalau roda, porosnya itu ada di tengahnya. Sedangkan poros maritim ialah bagaimana kita membangun infrastruktur maritim, sehingga orang yang ada di barat maupun timur datang ke sini. Semua untuk berdagang dan bekerja sama dengan kita. Jadi, selama ini yang bisa dikatakan poros maritim ialah Singapura,” ucapnya.


Masa Depan Singapura Sebagai Poros Maritim


Adanya pelabuhan internasional dan ditopang letak geografis antara Selat Malaka dan laut Tiongkok Selatan, telah menjadikan Singapura sebagai negara yang menjadi poros maritim.

“Singapura itu kan cuma negara kecil yang luasnya hanya se-Jabodetabek, tapi memiliki pendapatan yang besar dari perdagangan. Dulu, di masa Pak Habibie, sewaktu menjadi Menristek, poros maritim di Singapura sudah mau digeser sedikit demi sedikit ke Batam. Namun, upaya itu kandas lagi di tengah jalan,” tegasnya.


Pria yang kental dengan dialek Batak ini optimis, Indonesia akan menjadi poros maritim dan mampu menggeser Singapura. Menurutnya, seluruh strategi Singapura sudah terbaca dan dapat diantisipasi.


“Saat ini, Singapura terus melakukan reklamasi agar garis pantainya bertambah, terus mau sampai kapan? Artinya, Singapura sudah terbaca dan tidak akan bertahan lama lagi dengan strateginya itu. Maka dari itu, kita bisa tampung mereka di Batam,” ungkapnya.

Tidak ketinggalan, sambungnya, salah satu penopang poros maritim ialah TNI AL yang andal, disegani, dan berkelas dunia.


“Paradigma Baru TNI AL Kelas Dunia dapat dipahami sebagai konsep kepemimpinan yang kuat, berintegrasi, profesional, adaptif, visioner, inovatif, komitmen, serta interkonektivitas. Oleh karena itu, harus ditopang dengan empat unsurnya, yaitu SDM, teknologi, organisasi, dan operasi,” tambah perwira tinggi AL yang pernah menjabat Danlanal Ranai itu.



Sumber : JurnalMaritim

Pesawat CN235 Pesanan Thailand

BANDUNG-(IDB) : Pesawat CN235 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang diproduksi di Bandung punya beragam fungsi. Bagaimana penampakannya?

Jumat pekan lalu, PTDI mendapatkan pesanan 1 unit pesawat tipe CN235-220M dari Thai Aviation Industries Co. Ltd (TAI), untuk diserahkan kepada Royal Thai Police. Pesawat ini istimewa karena memiliki multi fungsi.

Satu pesawat CN235 ini akan memiliki beberapa paket konfigurasi yaitu untuk penumpang, VIP/VVIP, penerjun, kargo, atau menjadi medical evacuation (ambulan udara). Namun untuk pesanan Thailand, pesawatnya memiliki semua fungsi tersebut. Semua fungsi bisa dipasang sesuai dengan kebutuhan.

Nilai kontrak untuk 1 unit pesawat CN235-220M ini sebesar US$ 31,2 juta atau Rp 343 miliar, dengan nomor kontrak 0006/PTD/UT0000/09/2014 tanggal 19 September 2014.

Berikut penampakan fungsinya, seperti disampaikan PTDI, Selasa (23/9/2014).


1. Denah Pesawat

Pesawat CN235-220 buatan PTDI pesanan TAI tersebut, dilengkapi pintu depan yang bisa dipakai sebagai tangga untuk VIP/VVIP, dan pintu belakang khusus yang dibuka ke arah dalam dan cukup besar untuk dipakai saat operasi terjun payung.

Sementara ramp door tetap ada sebagai perlengkapan standar untuk keluar masuk barang, yang ukurannya cukup besar atau kendaraan kecil.


2. Ruang VVIP 

Tak kalah dengan pesawat lainnya. Pesawat CN235 buatan PTDI yang dipesan oleh Thailand memiliki ruang khusus untuk VIP/VVIP.

Bisa dilihat di gambar tersebut, tempat duduk khusus untuk penumpang VVIP yang tampak seperti di dalam pesawat jet pribadi.


3. Tempat Duduk Penumpang 

CN235 ini merupakan pesawat yang dibuat BJ Habibie dan mulai dikembangkan 1979, sementara diperkenalkan ke publik pada 1983.

Pesawat CN235-200M yang dipesan oleh Thailand Jumat pekan lalu, juga bisa dipasang untuk konfigurasi penumpang biasa. Terlihat nyamannya kursi penumpang dalam gambar.


4. Keperluan Militer

Pesawat CN235-200M yang dipesan oleh Thailand juga bisa digunakan untuk konfigurasi misi militer.

Terlihat dalam gambar, konfigurasi pesawat tersebut untuk kebutuhan militer, khususnya untuk misi penerjunan. 


5. Barak Militer 

Dalam misi militer, pesawat tersebut juga bisa difungsikan untuk menjadi barak militer.

Terlihat pemasangan tempat tidur untuk tentara di dalam pesawat tersebut. Pesawat pesanan Thailand ini memiliki multi fungsi yang bisa diubah sesuai kebutuhan.


6. Pintu Besar di Belakang

Pesawat pesanan Thailand ini memiliki pintu yang besar di bagian belakang.

Fungsi pintu ini, selain untuk masuknay kargo atau barang, juga bisa untuk keperluan penerjunan pada misi militer



Sumber : Detik

Wadan Kobangdikal Buka Pendidikan Pasukan Elit TNI AL

SURABAYA-(IDB) : Wakil Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Wadan Kobangdikal) Brigjen TNI Marinir Ivan A.R Titus, S.H, secara resmi membuka Pendidikan Pasukan Elit TNI AL. Pendidikan Pasukan elit yang lebih dikenal Pendidikan Brevet (Dikbrevet) tersebut diikuti 84 personil terbaik TNI AL dari berbagai Komando Utama (Kotama) TNI AL, pembukaan yang dilangsungkan dalam upacara Militer ini digelar di Lapangan Laut Seram Kesatrian Bumimoro, Kobangdikal, Surabaya, Rabu, (24/9).


Dari jumlah 84 prajurit tersebut, 29 orang diantaranya mengikuti Pendidikan Pasukan Katak (Dikpaska), 21 orang Pendidikan Juru Selam (Dikjursel) dan 12 orang  Pendidikan Calon Awak Kapal Selam (Dikcawakkasel), ketiga sekolah ini berada dibawah Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla)  sedangkan 22 orang sisanya akan menjalani Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) di Sekolah Khusus (Sesus) Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) yang berlokasi di Gunungsari Surabaya.


KomandanKobangdikal Laksda TNI Widodo, S.E, M.Sc. dalam amanat yang dibacakan Wadan Kobangdikal Brigjen TNI Ivan A.R Titus menyampaikan bahwa pendidikan brevet (Dikbrevet) TNI AL merupakan upaya TNI AL dalam rangka menyediakan SDM yang berkualitas dan profesional dengan kualifikasi khusus. Menurutnya Dikcawakkasel akan menempuh pendidikan selama Sembilan bulan, di persiapkan sebagai pengawak kapal selam untuk menghadapai ancaman dan bahaya dari bawah permukaan melalui peperangan  bawah air (Kapal Selam –Red).


Dikpaska akan menempuh pendidikan paling lama 10 bulan dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas khusus peperangan laut maupun operasi amphibi, sedangkan Dikjursel menempuh pendidikan paling pendek 6 bulan dipersiapkan mendukung kesiapan dan keselamatan bawah air khususnya KRI pada saat melaksanakan operasi. Adapun Diktaifib Marinir akan menempuh pendidikan selama delapan Bulan dipersiapkan untuk melaksanakan tugas pengintaian dan penyelidikan dalam operasi amfibi maupun operasi lainnya melaui darat Laut dan Udara.


Dankobangdikal berharap, selain memiliki kualitas kemampuan yang ditampilkan dalam wujud profesionalisme, para prajurit harus memiliki integritas pribadi sebagai prajurit matra laut yang bermoral tinggi.Menurutnya Indonesia yang memiliki dua pertiga wilayah Asia tenggara dalam mengamankan perairan yuridiksi Indonesia akan menjadi barometer bagi situasi keamanan maritime Asia tenggara maupun Pasifik. Pengendalian laut sangat terkait dengan kekuatan laut (Sea Power), oleh sebab itu untuk mencapai The Future Of Indonesian Sea Power tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan eksistensi TNI AL yang profesional andal dan disegani pada tataran World Class Navy. 



Sumber : TNI AL

Lanud Atang Sendjaja Bogor Berangkatkan 5 Helikopter

BOGOR-(IDB) : Lima helikopter dan puluhan personil dari Pangkalan Udara (Lanud) Atang Sendjaja (ATS) Bogor, diberangkatkan oleh Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI Dedy Permadi. S.E., MMDS untuk bergabung dengan angkatan Darat dan Laut dalam rangka mengikuti kegiatan rangkaian Latihan HUT TNI di Surabaya. 

Rabu (24/9)Lanud Atang Sendjaja memberangkatkan 5 helikopter, 3 Super Puma dari Skadron Udara 6, HT 3214 yang di terbangkan oleh Kapten Pilot Letkol PNB Kargono, HT 3211 Kapten Pilot Mayor PNB Mulyono, HT 3215 Kapten Pilot Mayor PNB Risdhy sedangkan dari Skadron 8 memberangkatkan 2 pesawat HT 3314 Kapten Pilot Letkol PNB AF Ficaulima dan HT 3310 diterbangkan oleh Letkol PNB Antonius.


Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI Dedy Permadi. S.E., MMDS memimpin brifing sebelum memberangkatkan 5 pesawat tersebut, antara lain mengatakan laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan misi, tidak ada superman yang ada adalah super tim melaksanakan skenario yang telah di tetapkan, sebelum melaksanakan kegiatan selalu cek and ricek selalu kedepankan budaya lambangja, yang terahir jangan lupa berdoa sebelum melaksanakan tugas, “Harap Danlanud”.


Usai memberikan brifing Komandan Lanud memberikan ucapan selamat jalan semoga sukses dalam melaksanakan tugas.




Sumber : TNI AU

Titik Rawan Perairan Indonesia Menurut TNI AL

JAKARTA-(IDB) : Ditinjau dari konstelasi geografisnya, wilayah perairan yurisdiksi nasional Indonesia memiliki nilai yang sangat strategis, karena berada di antara dua benua dan dua samudera. Dari letak itu, perairan Indonesia masih dinilai rawan terhadap beberapa pelanggaran di laut. Menanggapi masalah tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, berdasarkan catatan Dispenal menerangkan beberapa titik rawan perairan Indonesia.

“Sejak dahulu kala, wilayah perairan Indonesia, terutama di Selat Malaka, telah menjadi jalur perdagangan dan minyak dunia. Selain itu, juga terdapat empat dari sembilan choke point dunia, yaitu Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Wetar, dan Selat Ombai, sehingga perairan Indonesia menjadi sangat ramai dilalui oleh kapal-kapal asing dan memberi konsekuensi terhadap tingginya kerawanan, baik terhadap keamanan maupun kedaulatan negara,” ujar Kasal.


Menurutnya, sampai dengan saat ini, perairan Selat Malaka masih menjadi daerah paling rawan di Indonesia, khususnya terhadap bahaya perompakan dan pembajakan. Namun, wilayah perairan lain juga memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi, seperti wilayah perairan Laut Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut Tiongkok Selatan. Perairan tersebut tengah dipersengketakan Tiongkok dan empat negara anggota ASEAN.


Lebih lanjut, Kasal menjelaskan, wilayah perairan lain seperti Blok Ambalat dan Tanjung Datu juga masih memiliki potensi konflik dengan Malaysia, serta beberapa daerah di timur Indonesia kerap berpotensi konflik dengan negara tetangga.


“Di wilayah Timur Indonesia, tingkat kerawanan tertinggi berada di wilayah-wilayah perbatasan dengan negara tetangga, seperti di Selat Lombok dan Laut Arafuru. Sampai dengan saat ini wilayah tersebut masih menonjol kegiatan illegal fishing-nya dan masih menjadi hot area yang sewaktu-waktu dapat memicu konflik terbuka dengan negara tetangga, khususnya Australia,” paparnya.


Pasalnya, daerah-daerah itu berbatasan langsung dengan perairan Australia, sehingga tidak menutup kemungkinan, wilayah tersebut kerap digunakan sebagai area penyusupan negara tetangga. Kasal menegaskan, tingkat penyusupan di perairan itu terbilang sudah menurun.


“Berdasarkan jumlah laporan, penyusupan armada laut asing sudah menurun secara signifikan,” pungkas Kasal.



Sumber : JurnalMaritim