Pages

Selasa, Juni 03, 2014

5 Keunggulan Anoa Pindad Di Medan Tempur

SITUBONDO-(IDB) : Armoured Personal Carrier (APC) Anoa 6x6 produksi PT Pindad Bandung ikut unjuk gigi di Latihan Gabungan TNI tahun 2014. Enteng saja kendaraan tempur lapis baja ini melibas medan Puslatur Marinir yang berat dan berdebu.

Ada 13 Anoa yang mengikuti Latgab TNI di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Panser buatan dalam negeri ini dioperasikan oleh Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning.

Reporter Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti latihan pasukan tersebut dan menjajal ketangguhan Panser Anoa di Puslatpur Marinir Situbondo, Jawa Timur.

Anoa menjadi salah satu kebanggaan industri pertahanan dalam negeri. Kendaraan tempur ini sudah teruji dalam penugasan Pasukan Garuda di luar negeri. Beberapa negara pun sudah memesan Anoa ke PT Pindad. Berikut beberapa keunggulan APC Anoa:
1. Lincah 5 Keunggulan Panser produksi dalam negeri di medan tempurAPC Anoa memiliki panjang 6 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 2,75 meter. Berat kendaraan pengangkut pasukan ini 11 ton.

Namun dengan penggerak roda 6x6, Anoa dapat bergerak lincah baik di jalan aspal maupun di medan off road. Dia mampu melahap tanjakan dengan kemiringan 60 derajat.

Anoa pun bisa digeber dengan kecepatan 80 km di jalan mulus. Daya jelajah mencapai 600 km.

Medan latihan Situbondo didominasi medan off road yang tak rata. Panser Anoa mampu melahapnya dengan ringan.
2. Suspensi Empuk Salah satu keunggulan Anoa adalah suspensinya yang empuk. Dia bisa lincah melahap medan off road, sementara pasukan di dalamnya tetap nyaman dan tak terlalu merasakan guncangan. Walau berpenampilan sangar, Anoa rupanya memanjakan penumpang.

Pantauan merdeka.com, lebih nyaman naik Anoa di medan jalan rusak daripada naik mobil non-SUV.

Danton 2 Kompi Mekanis I, Yonif Mekanis 203 AK Letda Inf Rahadi Dwi Atmojo juga mengakui kenyamanan Anoa.

"Memang enak, suspensi empuk," kata Rahadi saat berbincang dengan merdeka.com.
3. Daya Angkut Pasukan Banyak APC Anoa masuk kendaraan tempur yang mampu mengangkut banyak orang. 1 Anoa mampu membawa 1 regu pasukan atau 13 personel, termasuk pengemudi dan penembak.

Kabin dalam Anoa cukup lega untuk satu regu pasukan bersenjata lengkap. Tempat duduk pasukan saling berhadapan. Jika tak diduduki, kursi akan otomatis terlipat sendiri.

Kabin Anoa juga dilengkapi pegangan tangan untuk pasukan. Semakin nyaman karena dilengkapi AC di beberapa titik. Dalam kondisi ranpur tertutup rapat pun terasa sejuk di dalam.

Pintu keluar pasukan terdapat di belakang Anoa. Dibuka tutup secara otomatis. Begitu pintu dibuka, pasukan dapat bergerak cepat melakukan serangan.
4. Persenjataan Anoa bisa dipasangi senapan mesin SM2 7,62 mm atau senapan mesin SM5 12,7 mm. Selain itu ada peluncur granat otomatis. Cukup efektif untuk mendobrak dan menghancurkan pertahanan musuh.

Dalam Latgab TNI 2014, Kompi Mekanis I, Yonif Mekanis 203 AK mendapat tugas menghancurkan perkubuan musuh setelah pasukan infanteri kesulitan menerobos pertahanan lawan.

Panser Anoa segera melaju berbanjar. Dua panser terdepan menghujani kubu musuh dengan senapan mesin.

Begitu dekat sasaran, pasukan melompat keluar dari Anoa dan melakukan pertempuran jarak dekat.

Ranpur Anoa pun memiliki proteksi lumayan. Dia masih bisa menahan berondongan senapan 7,62 mm.
5. Banyak Varian Salah satu keunggulan Panser Anoa juga memiliki banyak varian. Tak cuma sebagai kendaraan pengangkut pasukan.

Ada varian Anoa untuk panser pengintai, penembak, kendaraan komando, hingga kebutuhan medis penunjang rumah sakit lapangan. Anoa juga bisa dimodifikasi untuk kebutuhan pengangkut amunisi ke garis depan.

Yonif Mekanis 203 pun memiliki Panser untuk menderek panser lain yang mengalami kerusakan di lapangan.




Sumber : Merdeka

TNI Targetkan Ada Yon Mekanis Si Setiap Kodam

SITUBONDO-(IDB) : Markas Besar TNI menargetkan seluruh Komando Daerah Militer minimal akan memiliki satu batalion mekanis untuk memperkuat sistem pertahanan matra darat.

"Keberadaan batalion mekanis ini ke depan sangat prospektif," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, kepada wartawan, di geladak KRI Makassar-590 yang berlayar di Laut Jawa, Selasa.

Kapal perang TNI AL kelas Landing Platform Dock itu menjadi kapal komando Latihan Gabungan TNI 2014, latihan terpadu antar matra TNI yang paling besar dilaksanakan setelah latihan serupa pada 1983, di Cilegon, Banten.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal TNI M Fuad Basya, menambahkan, batalion mekanis adalah batalion infantri yang dilengkapi dengan perangkat mobilitas, di antaranya panser pengangkut pasukan.

"Untuk saat ini batalion mekanis baru ada di Jakarta, yaitu Batalion Mekanis 201 dan sudah memiliki sejumlah panser meskipun belum ideal," katanya. Batalion mekanis itu dilengkapi panser Anoa 6x6.

Sementara Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD yang juga Direktur Latihan Gabungan TNI 2014, Letnan Jenderal TNI Lodewijk F Paulus, menjelaskan, secara ideal setiap batalion mekanis memiliki 52 panser.

"Sebetulnya ada dua yang dikembangkan TNI, yakni batalion mekanis dan batalion motoris. Batalion mekanis itu dilengkapi panser beroda rantai, sedangkan motoris yang beroda ban, yaitu Anoa," katanya.
Sumber : Antara

TNI Lakukan Operasi Senyap Di Latgab TNI 2014

SITUBONDO-(IDB) : Sebanyak 25 prajurit TNI yang tergabung dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014, personel yang tergabung dalam penerjunan Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) dibawah pimpinan Mayor Psk Verial selaku Komandan Tim (Dantim) secara bergantian melompat keluar dari badan pesawat TNI AU jenis CN 295 dengan Tail Number A-2903 melalui ketinggian 6000 feet, sebagai penerjun KDOL di atas perairan selat Bali, dan berhasil mendarat dengan sempurna di wilayah musuh yang terletak di wilayah pantai Banongan Asembagus Situbondo, Jawa Timur, Selasa dini hari (2/6/2014).

Menurut Dantim KDOL, Prajurit yang terlibat Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) terdiri dari : 13 orang dari Paskhas dan 12 orang Brigif Linud 18/Malang, penerjunan ini merupakan organisasi dibawah Komando Tugas Gabungan Lintas Udara (Kogasgablinud) yang diterjunkan sebelum operasi Lintas Udara (Linud) dilaksanakan.

Lebih lanjut dikatakan, ke 25 penerjun tersebut melaksanakan Infiltrasi udara, secara rahasia pada malam hari untuk menghindari pendeteksian musuh. kemudian Tim KDOL akan melakukan tugas utama yaitu mencari dan menyiapkan Dropping Zona (DZ) serta mengendalikan penerjunan bagi Satgas Linud dalam mendukung Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Linud.

Selain itu, Tim KDOL juga bertanggung jawab kepada Panglima Komando Tugas Gabungan (Pangkogasgab) Linud. Sebelum pelaksanaan operasi Linud, Tim KDOL melaporkan perkembangan situasi meliputi suhu, angin, cahaya dan endapan berkaitan dengan penerjunan Jam "P" oleh Operasi Linud yang akan dilaksanakan.

"Usai berhasil mendarat dengan aman di wilayah Asembagus Komplek ke 25 prajurit TNI tersebut melanjutkan aksinya dengan rahasia, melakukan penyelaman di daerah sasaran masing masing", kata Mayor Psk Verial.
CN-295 Terjunkan Pasukan Kendali Depan Operasi Linud di Asembagus  Sebanyak 40 personil pasukan TNI yang telah standby di Titik Muat Lanud Abd Saleh, Malang, mulai melakukan persiapan untuk melaksanakan penerjunan dengan tugas sebagai pasukan Kendali Depan Operasi Linud (KDOL).

Pasukan KDOL yang mendapat tugas melaksanakan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 ini, terdiri dari: anggota TNI AD (12 orang Kostrad), TNI AL (15 orang Marinir), dan TNI AU (13 orang Paskhas) tersebut akan bertugas untuk mengarahkan masing-masing pasukan sesuai matranya untuk dapat memasuki medan perang yang diasumsikan di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Mereka masing-masing telah memiliki kemampuan untuk memandu, mengamankan, dan menyelamatkan pasukan Matranya yang akan memasuki medan perang.

Oleh karenanya mereka diterjunkan lebih awal agar bisa menyiapkan daerah aman untuk dilakukan penerjunan pasukan lebih besar jumlahnya, yang akan melaksanakan perebutan wilayah yang telah dikuasai musuh sebelumnya.

Sebelum penerjunan dilaksanakan, Komandan Lanud Abd Saleh, Marsma TNI Sungkono, SE., M.Si., selaku Komandan Satuan Tugas Udara Gabungan (Dansadgasudgab) Latgab TNI 2014 memimpin briefing pelaksanaan tugas tersebut.

Tepat pukul 21.40 WIB, pesawat yang sudah membawa 40 pasukan KDOL tersebut lepas landas meninggalkan Lanud Abd Saleh menuju koordinat penerjunan daerah latihan di Asembagus Situbondo.

Ketika waktu telah menunjukkan pukul 22.30 WIB, CN-295 telah mencapai koordinat yang ditentukan untuk melaksanakan penerjunan. Ke-40 pasukan KDOL telah siap di ujung pintu belakang CN-295, untuk melaksanakan penerjunan.








Sumber : TNI

Serangan Panser Dan Pertempuran Jarak Dekat Di Latgab TNI 2014

SITUBONDO-(IDB) : Awan debu menggumpal saat belasan panser Anoa 6x6 melaju kencang. Penembak senapan mesin 7,62 mm memberondong kubu pertahanan lawan hingga hancur lebur dalam bilangan detik.

Beberapa detik kemudian pasukan bersenjata lengkap melompat turun dari panser. Mereka mendaki bukit dengan formasi khusus.

Di puncak bukit pasukan melakukan pertempuran jarak dekat dan menghancurkan musuh dalam sebuah rumah.

Aksi di atas adalah skenario latihan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2014 di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Reporter Ramadhian F dan fotografer M Luthfi Rahman mengikuti latihan batalyon tersebut.

Batalyon infanteri mekanis bisa disebut batalyon khusus. Mereka pasukan jalan kaki (infanteri) yang mengoperasikan panser armoured personal carrier secara mandiri. Biasanya panser dioperasikan oleh batalyon-batalyon kavaleri.

Berikut fakta menarik soal Batalyon Infanteri Mekanis 203
Baru Ada Di Kodam Jaya Saat ini baru Kodam Jaya yang memiliki pasukan infanteri mekanis. Wajar saja, tugas pasukan infanteri mekanis ini memang lebih dikhususkan pada peperangan kota atau urban warfare.

Ada 3 Batalyon Infanteri Mekanis (Yonifmek) di Kodam Jaya. Yonifmek 201/Jaya Yudha yang bermarkas di Gandaria, Jakarta. Yonifmek 202 Tajimalela di Bekasi dan Yonifmek 203 Arya Kawuning di Tangerang.

Walau disiapkan untuk peperangan kota, pasukan ini juga tak masalah jika harus bertempur di hutan.

Dalam Latgab 2014 pun mereka menggempur musuh yang berada di perbukitan.
Pasukan Infanteri Penunggang Panser Ciri khas yang membedakan Yonifmek dengan Batalyon infanteri lain adalah soal kendaraan panser yang mereka gunakan. Setiap batalyon Yonifmek memiliki 45 sampai 53 unit panser Anoa 6x6.

Biasanya pasukan infanteri hanya menumpang panser yang dioperasikan kavaleri Kostrad. Namun Batalyon infanteri mekanis mengoperasikan panser milik mereka sendiri.

Dalam pertempuran, batalyon ini bertugas mendobrak pertahanan musuh yang tak bisa ditembus pasukan infanteri biasa.

Panser akan membawa pasukan sedekat mungkin pada sasaran. Lalu tembakan senapan mesin panser akan menghancurkan kubu lawan. Baru setelah itu pasukan turun melakukan pertempuran.
Pertempuran Jarak Dekat (PJD) Salah satu kemampuan Batalyon Infanteri Mekanik 203 adalah melakukan pertempuran jarak dekat (PJD). Dalam peperangan di perkotaan, kemampuan PJD memang mutlak diperlukan.

Pasukan bergerak dalam formasi regu. Berbaris rapat dengan posisi saling melindungi. Kemudian mendobrak pintu dan melakukan serangan jarak dekat.

Setiap personel dilengkapi dengan senapan serbu SS2. Beberapa personel juga dilengkapi pistol untuk menghadapi musuh dari jarak dekat.

Dalam peperangan modern, tren pertempuran di hutan belantara bergeser menjadi pertempuran di wilayah perkotaan. Contohnya seperti pasukan AS di Irak.
Kawal VIP Batalyon Infanteri Mekanis berada di bawah Brigade Infanteri Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti. Mereka bertanggung jawab atas keamanan Jakarta dan sekitarnya.

Salah satu tugas pasukan ini mengawal acara kenegaraan dan pengamanan objek vital negara. Mereka juga bertugas menjaga keamanan RI 1 dan RI 2 di lingkar luar.

Brigif Jaya Sakti diperkuat tiga batalyon mekanis, selain itu juga Yon 9 Kavaleri di Serpong. Pasukan baret hitam kavaleri ini menggunakan Tank AMX buatan Prancis.
   Sumber : Merdeka

Organisasi Komando Gabungan TNI Di Latgab 2014

JAKARTA-(IDB) : Pelaku Latihan Gabungan TNI  2014, telah disusun dalam organisasi Komando Gabungan TNI, terdiri dari beberapa Komando Tugas Gabungan dan Komando Satuan Tugas. Latihan gabungan besar-besaran ini juga menguji doktrin tempur dan perang gabungan antar matra TNI secara simultan.

"Latgab TNI 2014 ber tema Komando Gabungan TNI melaksanakan kampanye militer di wilayah mandala perang dalam rangka OMP guna menjaga kedaulatan NKRI, juga untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI untuk mewujudkan kesiapsiagaan prajurit," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, pada pembukaan Latihan Gabungan TNI 2014, di Jakarta, Senin.

Latihan Gabungan TNI 2014 akan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta arsenal yang dimiliki.

Adapun susunan organisasi Komandan Komando Pendidikan TNI AD, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus, menjadi direktur latihan gabungan itu. Masih ada Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (panglima Kostrad) selaku panglima Komando Gabungan TNI.

Dia didukung Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, selaku panglima Komando Satuan Tugas Laut Gabungan, Laksamana Pertama TNI Pramono Hadi sebagai panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Amfibi, dan Marsekal Pertama TNI Dedy Nitakomara selaku panglima Komando Satuan Tugas Udara Gabungan.

Kemudian, Brigadir Jenderal TNI M Herindra (wakil Komandan Kopassus TNI AD) selaku panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Pasukan Khusus, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Siswoyo Santoso (komandan Pasukan Marinir 1 TNI AL) selaku komandan Pasukan Pendarat, Letnan Kolonel Infantri Christian Tuheteru (komandan Brigade Infantri L 17/K) selaku panglima Komando Satuan Tugas Gabungan Lintas Udara.

Arsenal yang dikerahkan dari ketiga matra TNI kali ini, antara lain: 49 kendaraan tempur (satu tank recconaissance, 18 tank Scorpion, enam tank Stormer APC, dua tank Stormer Commando, dua panser Saladin, dua panser Saracen angkut personel, dua panser Ferret intai, 12 panser Anoa angkut personel.

Selain itu, juga melibatkan satu panser Anoa Komando, satu panser AMB, satu panser recconaissance dan satu AVLB. 24 helikopter (empat Mil Mi-35P, empat Mil Mi-17V5, empat BO-105, 10 Bell-412, dia Bell-205A-1 dengan peluncur roket, dan kanon 30 milimeter). 


30 senjata berat artileri dan enam set PRS 77 dari Korps Zeni (18 meriam 105 KH 178, empat meriam 155 KH 179, dua meriam 76/GN dan enam meriam Giant Bow 23 MM).

Dari TNI AL sebanyak 32 kapal perang yaitu satu kapal selam, enam perahu karet, dua kapal BTD, enam kapal PKR, tiga kapal KCR, satu kapal KCT, satu kapal LPD, tiga kapal ATF, lima kapal AT, satu BR, dan satu kapal PR.

Untuk mendaratkan pasukan, Korps Marinir TNI AL mengerahkan 29 tank BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P dan enam kapal pendarat. Artileri medan Korps Marinir TNI AL juga mengerahkan delapan meriam lapangan Howitzer 120 milimeter dan delapan kendaraan peluncur roket RM 70 Grad.

Dari TNI AU, 40 pesawat tempur diterbangkan, yaitu 32 pesawat angkut (16 C-130B/H Hercules, empat Boeing B-737-200/300 Surveillance, tiga Fokker F-28 Fellowship, empat C-295, dua CN-235, tiga CASA-212 Aviocar. 

Masih diperkuat 11 helikopter berbagai tipe (NAS-332 Super Puma, AS-330 Puma, EC-120 Colibri), dan sebagai penggentar utama barisan delapan Sukhoi Su-27/30 MKI Flankers, enam F-16 Fighting Falcon, 10 Hawk 100/200, dua F-5E/F Tiger II, 12 T-50 Golden Eagle, dua EMB-314 Super Tucano.
Sumber : Antara

Berita Foto : Pertempuran Di Samudera Indonesia

SITUBONDO-(IDB) Dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) Latgab TNI 2014, melaksanakan manuver tempur untuk menguji kemampuan kesatuan tugas operasi dalam suatu Operasi Tempur Laut Gabungan tahun 2014, di Samudera Hindia, Selasa (03/06).

Operasi Tempur Laut Gabungan diskenariokan terjadi pertempuran laut yang berkobar antara unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) dengan beberapa kapal perang dan kapal selam musuh di Samudera Hindia. Pertempuran laut ini dipimpin Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Dan Guspurlatim).

Aksi pertempuran laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan laut bertemu dan saling berhadapan. Sekitar 23 KRI yang terlibat dalam formasi Kogaslagab menembakkan berbagai senjata, mulai dari peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) bom laut, roket multilaras Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut. Dalam skenario latihan, Kapal Perang RI berhasil menenggelamkan kapal musuh.

Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur Kogaslagab disimulasikan sebuah (Killer Tomato) yang terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) dan bom laut oleh unsur Kogaslagab yang memilki kemampuan AKS.

Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan Pertahanan Udara (Hanud) serta Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi formasi laut Kogaslagab, serta Kogasgabfib dari serangan udara dan kapal perang musuh.

Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI, sebagai cerminan kemampuan TNI saat ini.

Opersi laut gabungan antara kekuatan unsur kapal perang TNI AL dan peaswat tempur TNI AU dalam kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah satu bentuk keberhasilan dalam tugas. Hal ini diperoleh melalui beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan konsep operasi gabungan, koordinasi, dan komunikasi intensif antar matra.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat khususnya di kawasan, perlu dilaksanakan kampanye militer dan operasi yang dipersiapkan, dalam rangka melaksanakan fungsi penangkalan dan penindakan terhadap invasi dari luar.

Operasi Tempur Laut Gabungan disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-59

Kapal perang TNI AL yang tergabung dalam Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) menembakkan berbagai senjata mulai dari peluru kendali (rudal) anti kapal permukaan, roket anti serangan udara, meriam artileri, meriam penangkis serangan udara, bom laut, roket multilaras anti kapal selam (AKS) Bombovaja Ustanovka (RBU)-600, Anti Submarine Rocket dan bom laut, ketika terlibat pertempuran sengit, di laut Jawa, Selasa (03/06/2014). Aksi pertempuran ini merupakan bagian dari skenario Latihan Gabungan (Latgab) 2014.

Personil TNI AL siaga dengan senjata Vector 20, di KRI Makassar-590
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda menembakkan meriamnya dalam latihan operasi laut gabungan di Perairan Laut Jawa, Selasa (3/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)


KRI SIM 367 menembakan peluru meriam kaliber 76 mm

KRI 366 Sultan Hasanudin dan KRI SIM 367 menembakan rudal Exocet MM40


KRI Van Speik Class menembakan rudal C802




Sumber : Koarmatim

Presiden SBY Batal Tinjau Latgab TNI 2014

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semula dijadwalkan akan menghadiri latihan gabungan TNI di kawasan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, hari ini. Namun rencana tersebut dibatalkan karena Presiden ada keperluan lain.

"Presiden tidak jadi datang, diwakili Menhan," ujar Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya di Surabaya, Selasa (3/6/2014).

Fuad mengatakan, ketidakhadiran Presiden SBY karena memberikan pengarahan kepada para menteri, perwira militer dan kepolisian. Pengarahan dilakukan di Sentul, Jawa Barat.

"Waktunya bersamaan, jadi beliau mewakilkan melalui Menhan," kata Fuad.

Menhan Purnomo Yusgiantoro dijadwalkan akan meninjau latihan gabungan dari Koarmatim menuju Asembagus. Menhan akan didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Menhan akan memantau pertempuran dari KRI Makassar. KRI tersebut rencananya akan berangkat menuju Asembagus pagi ini dan mulai melakukan serangan di tengah laut.




Sumber : Detik

4 Rudal TNI AL Hantam Eks KRI Karang Banteng

SITUBONDO-(IDB) : Sebanyak empat misil peluru kendali (Rudal) senjata strategis TNI AL yang diluncurkan dari kapal perang berhasil menghantam mengenai sasaran eks KRI Karang Banteng-983 di perairan Samudera Hindia, Selasa (03/06).

Dua misil rudal jenis Exocet MM-40 ditembakan dari KRI Sultan Hasanuddin-366 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367. Sedangkan dua Rudal C-802 ditembakkan oleh KRI Yos Sudarso-353 dan KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355.

Penembakan rudal strategis disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, MSc, PhD, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakasad Letjen TNI Muhamad Munir, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, para anggota Komisi I DPR RI, yang onboard KRI Makassar-590.

Setelah berhasil mentraking sasaran, empal kapal perang tersebut dalam waktu yang relatif bersamaan menembakkan misil rudalnya masing-masing. Secara beruntun empat rudal tersebut menghantam lambung eks KRI Karang Banteng, menimbulkan efek ledakan hebat, dan menimbulkan nyala api yang membakar seluruh badan kapal. Akibatnya, eks Karang Banteng itu perlahan-lahan tenggelam ditelan ganasnya Samudera Hindia.

Dalam kegiatan ini juga diuji kemampuan dari hasil instalasi Sistem Kendali Senjata (SKS), perkenaan sasaran dan daya hancur yang ditimbulkan serta menguji kemampuan sistem kendali senjata unsur-unsur lain yang tergabung dalam Kogaslagab 2014.

Rudal C-802/ Yingji-82 (Yingji, arti harfiahnya adalah “Serangan Elang”) merupakan rudal antikapal permukaan yang diproduksi oleh China dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1989 oleh China Haiying Electro Mechanical Technology Academy (CHETA).

Rudal ini memiliki kemampuan pantulan radar yang kecil, lintasan terbang yang rendah (sekitar 5 sampai 7 meter di atas permukaan laut) dan anti jamming yang tinggi, sehingga kapal sasaran mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi pula untuk menghambat Rudal C-802. Keakuratan perkenaan dari Rudal ini terhadap sasaran sekitar 98%.

Rudal C-802 dapat diluncurkan dari berbagai platform antara lain kendaraan darat bergerak/semi bergerak, kapal permukaan, kapal selam dan pesawat tempur.

Sasaran utama Rudal C-802 adalah kapal tipe destroyer, frigat, landing ship tank atau sasaran permukaan laut lainnya. Selain itu, rudal C-802 dapat digunakan untuk menyerang sasaran di darat.

Rudal C-802 merupakan modifikasi versi C-801 (setara dengan rudal Exocet MM 38 buatan Perancis). Sedangkan Rudal C-802 memiliki kemampuan dan akurasi setara dengan rudal Harpoon buatan Amerika Serikat.

Modifikasi mendasar pada rudal C-802 adalah penambahan sistem Turbo Jet untuk menghembuskan udara sehingga menambah jarak jangkaunya. Negara-negara pengguna rudal C-802 antara lain, Indonesia, Bangladesh, Iran, Thailand, Pakistan, Myanmar.

Sementara itu spesifikasi rudal versi terbaru dari rudal Exocet memiliki jangkauan tembak kurang lebih 180 kilometer. Rudal ini digerakkan oleh mesin jet turbofan yang dilengkapi air intake modern.

Rudal Exocet Blok 3 juga dilengkapi GPS guidance waypoint, sehingga bisa menyerang kapal atau sasaran permukaan, dengan sudut serang yang rumit, agar susah diantisipasi. Sementara korvet Sigma Class, menggunakan Exocet versi lebih baru yakni MM-40 Block 2.

Rudal tersebut dipasang di sejumlah kapal perang TNI AL, antara lain KRI Diponegoro-365, KRI Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Frans Kaisiepo-368.

Aksi pertempuran laut secara besar-besaran ini, merupakan salah satu rangkaian Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014. “Uji Coba Senjata Strategis tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur unsur-unsur TNI Angkatan Laut dan juga diharapkan mampu menimbulkan dampak penangkalan (deterrence effect) baik bagi negara maupun nonnegara (State Actor dan Non State Actor) yang akan mengganggu kedaulatan NKRI”, kata Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., selaku Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI tahun 2014.




Sumber : Koarmatim

KRI Makassar Jadii Kapal Markas Latgab TNI

SITUBONDO-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar menjadi kapal markas dan pengendalian operasi dalam Latihan Gabungan TNI (Latgab TNI) 2014 yang berlayar dari Dermaga Koarmatim, Surabaya, Selasa menuju daerah pertempuran di Laut Jawa, Samudera Hindia dan perairan Pantai Banongan, Situbondo, Jatim.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksda TNI Sri Mohamad Darojatim, anggota Komisi I DPR RI dan pejabat lainnya berada di KRI Makassar selama simulasi pertempuran berlangsung.

Disimulasikan, kapal tersebut bersama sejumlah kapal perang lainnya terlibat dalam pertempuran laut. Prajurit TNI AL akan mengusir musuh dengan kekuatan seimbang, sehingga harus menggunakan senjata canggih berupa rudal Exocet dan C-802.

Selain kekuatan senjata kapal perang prajurit udara juga mengerahkan sejumlah pesawat tempur, seperti Sukhoi dan F-16 untuk membantu melakukan tembakan-tembakan dari kapal.

Sementara itu para pejabat kementerian pertahanan dan TNI dalam latihan puncak, 4 Juni juga akan menyaksikan pertempuran darat dengan kekuatan Marinir dan TNI AD di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim.

Latgab TNI 2014 yang melibatkan 15.108 dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta sejumlah alutsista sebagai salah satu bentuk kampanye militer dengan mengacu pada skenario latihan yang dibuat serealistis mungkin dengan didasarkan pada berbagai ancaman yang paling mungkin timbul, sehinga pada saat dihadapkan pada operasi yang sebenarnya prajurit dan satuan sudah memiliki kesiapan dan kemampuan yang tinggi.

Dirlatgab Letjen TNI Lodewijk F Paulus menjelaskan latihan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni hingga 5 Juni 2014 di perairan di Jawa Timur dan Bali.

"Latgab TNI yang dilaksanakan di Asembagus ini untuk menguji doktrin TNI, yakni kampanye militer. Kita juga ingin melihat kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi gabungan dengan tiga matra," kata Lodewijk yang juga Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat ini.

Sejumlah persenjataan tempur TNI juga dikerahkan dalam Latgab kali ini, yakni TNI AD mengerahkan Tank Stormer APC, Tank Scorpion.

Sementara TNI AL melibatkan Kapal Perang Jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo (KCT) dan Kendaraan Tempur Marinir BMP3f, RM 70 Grad

Waasops Panglima TNI Tinjau Kesiapan KRI Makasar-590

Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksamana TNI Darwanto meninjau kesiapan Kapal Markas Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014, KRI Makassar-590 yang bersandar di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin (2/6).

Kedatangan Waasops Panglima TNI di KRI Makassar-590 disambut Komandan Kapal Letkol Laut (P) Setiyo Wibowo.

Dalam Latgab TNI 2014 nanti, beberapa Pejabat diantaranya : Menhan RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, M.Sc, Ph.D, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, para anggota Komisi I DPR RI, dan ketiga Kepala Staf Angkatan yang on board di KRI Makassar-590 menyaksikan peperangan laut, diantaranya penembakan 2 Rudal C-802 dan 2 Rudal Exocet MM-40 dengan sasaran eks KRI Karang Banteng.




Sumber : Antara

Berita Foto : Latihan Operasi Latihan Gabungan

SITUBONDO-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar bersama sejumlah KRI TNI AL lainnya melintasi perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6), untuk bersiap mengikuti latihan operasi laut gabungan dalam latihan gabungan TNI.

Dalam skenario latihan tersebut, TNI melalui Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab) dengan kekuatan 23 KRI menghancurkan kapal negara musuh di perairan Samudera Hindia.

Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melintasi perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6), untuk bersiap mengikuti latihan operasi laut gabungan dalam latihan gabungan TNI.

Prajurit TNI AL berjaga dengan menggunakan senapan di KRI Makassar saat melintasi perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6), untuk bersiap mengikuti latihan operasi laut gabungan dalam latihan gabungan TNI.
Helikopter milik TNI terparkir di KRI Makassar saat melintasi perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6), untuk bersiap mengikuti latihan operasi laut gabungan dalam latihan gabungan TNI.
Pesawat CN 235 milik TNI melintasi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar saat melintasi perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6), untuk bersiap mengikuti latihan operasi laut gabungan dalam latihan gabungan TNI.
Prajurit TNI Angkatan Laut bersiap di KRI Makassar saat melintasi perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6). 
Menhan Purnomo Yusgiantoro (tengah) dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kedua kiri) mendengarkan paparan skenario latihan operasi gabungan dari KRI Makassar di perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6).




Sumber : Republika

Berita Foto : Kostrad Andalkan Tank Scorpion Di Latgab TNI 2014

SITUBONDO-(IDB) Barisan Tank Scorpion dan Stormer Kostrad saat disiapkan dalam latihan gabungan (Latgab) TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6).

Tank Scorpion ini dioperasikan oleh Batalion Kavaleri (Yonkav) 1 Cijantung dan Tonkav 8 Pasuruan.

Barisan tank ini ditampilkan oleh anggota dalam Latgab TNI 2014 di Situbondo.

Sejumlah anggota Kostrad mempersiapkan Tank Scorpion dan Stormer untuk digunakan dalam latihan gabungan (Latgab) TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6).

Anggota Kostrad mempersiapkan perlengkapan Tank Scorpion dan Stormer untuk digunakan dalam latihan gabungan (Latgab) TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6).

Sejumlah anggota Kostrad mempersiapkan Tank Scorpion dan Stormer untuk digunakan dalam latihan gabungan (Latgab) TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6).


Anggota Kostrad mempersiapkan perlengkapan Tank Scorpion dan Stormer untuk digunakan dalam latihan gabungan (Latgab) TNI 2014 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/6).




Sumber : Merdeka