WASHINGTON-(IDB) : Militer Amerika Serikat menghentikan operasi seluruh armada tempur
jet F-35 buatan Lockheed Martin. Langkah ini diambil setelah terjadi
kebakaran pada salah satu pesawat siluman itu di Pangkalan Udara Eglin,
Florida, 23 Juni lalu.
Diberitakan Reuters, Jumat 4 Juli 2014, sebanhyak 97 pesawat F-35
akan dihentikan operasinya sembari melakukan penyelidikan terkait
kecelakaan bulan lalu. Pesawat itu terbakar saat hendak tinggal landas.
Belum diketahui penyebabnya karena penyelidikan masih berlangsung.
Diduga ada kebocoran bahan bakar di mesin pesawat. Pratt &
Whitney, sebuah unit kerja di perusahaan United Technologies Corp, yang
merupakan pembuat mesin tunggal pada F-35 juga turut serta dalam
penyelidikan.
“Pemeriksaan untuk mesin F-35 telah dilakukan dan kembalinya
penerbangan ini akan ditentukan berdasarkan hasil penyelidikan dan data
teknisi,” ujar pernyataan Pentagon.
Dengan harga mencapai US$398,6 miliar, F-35 adalah pesawat termahal
dalam jajaran alutsista Amerika Serikat. Pesawat ini juga telah dipesan
oleh beberapa negara, salah satunya Jepang yang memborong 42 unit F-35.
Namun dugaan cacat produksi dalam pesawat ini membuat pemerintah
Jepang risau. Rencananya, permasalahan ini akan dibicarakan dalam
kunjungan Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera pekan depan ke AS.
Selain Jepang, Australia telah berencana membeli 58 pesawat F-35,
sementara Korea Selatan 40 unit. Kedua negara ini mengatakan, walaupun
diduga ada masalah, namun mereka tidak berniat mengubah rencana
pembelian.
Akibat pemeriksaan kerusakan ini, rencana keterlibatan F-35 dalam dua
pertunjukan udara di Inggris juga terganggu. Rencananya, akhir bulan
ini, F-35 akan memamerkan ketangguhannya di udara Inggris.
Sumber : Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar