Pages

Selasa, Desember 03, 2013

TNI Faktor Penentu Keberhasilan Diplomasi Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, opini publik domestik dan persepsi masyarakat internasional terhadap determinasi kebijakan politik luar negeri Indonesia selalu menjadi elemen yang sangat penting dalam formulasi penyelenggaraan hubungan internasional dan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.


Bahkan menurut Panglima TNI, determinasi kebijakan politik luar negeri Indonesia tersebut secara langsung memberikan nilai terhadap kapasitas dan kredibilitas Indonesia di forum internasional.


"Dalam kaitan ini, prajurit merupakan salah satu faktor penentu, sekaligus pelaku keberhasilan diplomasi Indonesia dalam mengangkat citra dan kredibilitas bangsa dan negara. Salah satu momennya melalui misi PBB yang diembankan negara kepada para prajurit," kata Jenderal Moeldoko, dalam upacara pemberangkatan 1.169 Prajurit TNI Misi Perdamaian PBB ke Lebanon, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/12).

Karena itu lanjut Panglima TNI, sebagai bekal perlu kiranya prajurit memerhatikan secara seksama beberapa pedoman dalam pelaksanaan tugas: 
  1. Pelihara dan tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
  2. Pahami dan kuasai secara benar aturan pelibatan dan prosedur tetap.
  3. Cermati setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan dan laksanakan analisa secara cerdas, untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat.
  4. Hormati etika sosial, adat istiadat serta kearifan lokal masyarakat setempat dengan berpedoman pada “Delapan Wajib TNI”.
  5. Jaga dan tingkatkan soliditas dan solidaritas sesama prajurit TNI dan tingkatkan komunikasi dengan prajurit Negara lain yang mengemban misi PBB yang sama.
 
Selain itu Panglima TNI mengingatkan, agar seluruh prajurit melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, penuh semangat, disiplin dan dedikasi, dengan berpedoman pada aturan perlibatan yang telah ditetapkan oleh Unifil dan prosedur tetap satgas, guna menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan tugas.


"Gunakan keberhasilan pelaksanaan tugas Konga Unifil terdahulu sebagai motivator mencapai peningkatan keberhasilan tugas para prajurit karena keberhasilan para prajurit akan memperbesar kepercayaan internasional terhadap Indonesia dalam mengemban misi PBB, khususnya misi Unifil di tahun 2014, sebagaimana resolusi PBB nomor 2115 tahun 2013, yang memberikan mandat perpanjangan misi PBB di Lebanon hingga tahun 2014," ujar Jenderal Moeldoko.


Berangkat dari keberhasilan misi perdamaian di Lebanon sebelumnya, Jenderal Moeldoko menjelaskan pada tahun 2014 diharapkan Indonesia dapat mengirimkan 4.000 personel peace keepers-nya ke seluruh dunia pada misi Perserikatan Bangsa Bangsa, sehingga secara politis dan strategis akan memperbesar posisi tawar Indonesia di forum internasional, khususnya pada forum PBB.


Sesuai rencana 1.169 Prajurit TNI akan diberangkatkan pada awal  Desember menuju Lebanon dan selanjutnya Kontingen Garuda ini akan melaksanakan tugas selama 1 tahun di Lebanon seperti kontingen-kontingen sebelumnya.


Personel terdiri dari 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-H dipimpin Letkol Inf M. Asmi, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-F dipimpin Letkol Cpm Andri Gunawan, 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-F2 dipimpin Mayor Inf Aulia Dwi.

Selanjutnya 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (SHQSU) Konga XXVI-F1 dipimpin Kolonel Inf Adipatikarnawijaya, 6 (enam) personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-D dipimpin Mayor Arm Syamsul Bahri, 18 personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-D dipimpin Mayor Arm Erza Nathanael, 9 (Sembilan) personel Satgas Level 2 Hospital Unifil XXIX-E dipimpin Kapten Ckm dr. Trisihono, S. PM dan 11 personel Milstaf Sector East HG Unifil dipimpin Kolonel Inf Kemal.




Sumber : JPNN

The Jupiters Tampil Di Hadapan Sultan Brunei

sultan-subBANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Tim Aerobatik TNI Angkatan Udara The Jupiters tampil di hadapan Sultan Brunei Darussalam Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah, usai membuka “The 4th Brunei Darussalam International Defence Exhibition” (BRIDEX 2013) di Jerudong Park, Brunei Darussalam, Selasa (3/12).

Sesuai rencana The jupiters hanya tampil dalam enam menit dengan beberapa manuver yang dilaksanakan seperti Jupiters rool, Arrow head loop, Clover leaf, jupiters rool back, dan Loop & Boom burst. Sedangkan untuk penampilan berikutnya The jupiters akan tampil dengan full aerobatic dengan 16 manuver andalannya.


Usai melakukan atraksinya The Jupiters mendapat kunjungan kehormatan Sultan Brunei Darussalam Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah pada static Show di Rimba Air Base (RAB) Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) didampingi Wamenhan RI Letjen (Purn) Syafrie Syamsudin dan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.


Pada kesempatan tersebut Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia memberikan arahan dan semangat kepada para penerbang The Jupiters agar dalam penapilannya di hadapan publik internasional untuk selalu tampil yang terbaik dan menjaga safety.


Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia membuka stiker bendera Brunei Darussalan pada pesawat KT-1B Woong Bee sebagai tanda bahwa pesawat tersebut sudah tampil di negara Brunei Darussalam, di Rimba Air Base (RAB) TUDB. Selasa (3/13). (dispenau)

Selain itu Kasau juga membuka stiker bendera Brunei Darussalan pada pesawat KT-1B Woong Bee sebagai tanda bahwa pesawat tersebut sudah tampil di negara Brunei Darussalam, sebelumnya The Jupiters tampil pada 100 tahun penerbangan Thailand pada tahun 2012, dan Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2013 di malaysia pada bulan Maret lalu.


Pada penampilannya The Jupiters dipimpin Flight Leader Mayor Pnb Feri Yunaldi/Kapten Pnb Made Yogi sebagai jupiters 1, sedangkan Jupiter 2 Kapten Pnb Ripdho/Mayor Pnb Frando Marpaung sebagai Right, Jupiter 3 Kapten Pnb Apri Arfianto/Kolonel Pnb Erwan Andrian sebagai Left, Jupiter 4 Mayor Pnb Ari Susiono/Mayor Pnb Onesmus GRA sebagai Slot, Jupiter 5 Mayor Pnb Sri Raharjo/Mayor Pnb Rizaldi sebagai Lead Synchro, dan Jupiter 6 Mayor Pnb Marcellinus AKD dengan Danwingdik Terbang Kolonel Pnb Bob H Penggabean sebagai Synchro.


Pada The 4th BRIDEX 2013 TNI AU selain menampilkan tim aerobatic The Jupiters dari Skandron Pendidikan 102 Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta, menampilkan juga pasawat CN-295 Skadron Udara 2 yang menjadi kekuatan Wing I Lanud Halim Perdanakusuma.




Sumber : Poskota

Pemberangkatan 1.169 Personel TNI Ke Lebanon

lagi-subJAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia kembali mengirimkan 1.169 prajuritnya yang tergabung dalam Satuan Tugas TNI Kontingen Garuda (Konga) UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) dalam rangka Misi Perdamaian PBB di Lebanon. Upacara pemberangkatan dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, dengan upacara militer di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2013).

Dari 1.169 Prajurit TNI tersebut, yaitu: 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-H dipimpin Letkol Inf M. Asmi, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-F dipimpin Letkol Cpm Andri Gunawan, 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-F2 dipimpin Mayor Inf Aulia Dwi, 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (SHQSU) Konga XXVI-F1 dipimpin Kolonel Inf Adipatikarnawijaya, 6 (enam) personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-D dipimpin Mayor Arm Syamsul Bahri, 18 personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-D dipimpin Mayor Arm Erza Nathanael, 9 personel Satgas Level 2 Hospital Unifil XXIX-E dipimpin Kapten Ckm dr. Trisihono, S. PM dan 11 personel Milstaf Sector East HG Unifil dipimpin Kolonel Inf Kemal.

Penugasan yang akan dilaksanakan merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea empat yang berbunyi, “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Tekad mulia ini dijabarkan melalui Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, pada Pasal 20 ayat 3 yang menegaskan tentang penggunaan kekuatan TNI dalam rangka tugas perdamaian dunia. Dalam Pasal tersebut secara jelas ditegaskan bahwa TNI melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia.



Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan, opini publik domestik dan persepsi masyarakat internasional terhadap determinasi kebijakan politik luar negeri Indonesia selalu menjadi elemen yang sangat penting dalam formulasi penyelenggaraan hubungan internasional dan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia, sehingga secara langsung memberikan nilai terhadap kapasitas dan kredibilitas Indonesia di forum internasional. 

 Dalam kaitan ini, prajurit sekalian merupakan salah satu faktor penentu, sekaligus pelaku keberhasilan diplomasi Indonesia dalam mengangkat citra dan kredibilitas bangsa dan negara, melalui misi PBB yang diembankan negara kepada para prajurit sekalian.

Berangkat dari kondisi dan perkembangan situasi Lebanon dan Timur Tengah, Panglima TNI menyampaikan beberapa harapan untuk diperhatikan secara seksama sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas:

  • Pertama, pelihara dan tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  • Kedua, pahami dan kuasai secara benar aturan pelibatan dan prosedur tetap;
  • Ketiga, cermati setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan dan laksanakan analisa secara cerdas, untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat.
  • Keempat, hormati etika sosial, adat istiadat serta kearifan lokal masyarakat setempat dengan berpedoman pada “Delapan Wajib TNI”;
  • Kelima, jaga dan tingkatkan soliditas dan solidaritas sesama prajurit TNI dan tingkatkan komunikasi dengan prajurit Negara lain yang mengemban misi PBB yang sama.


Mengakhiri amanatnya, Panglima TNI mengingatkan, agar seluruh prajurit melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, penuh semangat, disiplin dan dedikasi, dengan berpedoman pada aturan perlibatan yang telah ditetapkan oleh UNIFIL dan prosedur tetap satgas, guna menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan tugas. 

Gunakan keberhasilan pelaksanaan tugas Konga Unifil terdahulu sebagai motivator mencapai peningkatan keberhasilan tugas para prajurit. Hal ini menjadi penekanan, karena keberhasilan para prajurit akan memperbesar kepercayaan internasional terhadap Indonesia dalam mengemban misi PBB, khususnya misi Unifil di tahun 2014, sebagaimana resolusi PBB nomor 2115 tahun 2013, yang memberikan mandat perpanjangan misi PBB di Lebanon hingga tahun 2014.

Dalam kaitan tersebut, berangkat dari keberhasilan misi perdamaian di Lebanon sebelumnya, pada tahun 2014 diharapkan Indonesia dapat mengirimkan 4.000 personel peace keepers-nya ke seluruh dunia pada misi Perserikatan Bangsa Bangsa, sehingga secara politis dan strategis akan memperbesar posisi tawar Indonesia di forum internasional, khususnya pada forum PBB.

Sesuai rencana seluruh prajurit TNI akan diberangkatkan pada awal Desember menuju Lebanon dan selanjutnya Kontingen Garuda ini akan melaksanakan tugas selama 1 tahun di Lebanon seperti Kontingen-Kontingen sebelumnya.




Sumber : Poskota

Panglima TNI : Satgultor TNI Harus Berdaya Tempur Efektif

BATAM-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, membaca prediksi tantangan nasional ke depan, menuntut TNI untuk terus memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, guna menghadapi berbagai trouble spot yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
 
"Sebagai bagian kekuatan TNI, Satuan Penanggulangan Teroris (Satgultor) TNI harus memiliki kemampuan taktis dan strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif menghadapi berbagai trouble spot yang terjadi di berbagai wilayah NKRI," kata Jenderal Moeldoko, saat menutup Satgultor TNI tahun 2013, di geladak KRI Banda Aceh, di perairan Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (30/11).


Dikatakannya, latihan Satgultor TNI harus dilakukan secara bertahap dan berlanjut dengan mengedepankan interoperability Sat-81, Denjaka dan Satbravo’90 serta unsur-unsur bantuan lainnya seperti intelijen, baik pada aspek manajemen tempur, taktik dan strategi, dalam rangka mencapai nilai-nilai profesional, yaitu kehormatan, integritas, kepercayaan, keunggulan dan soliditas.


Selain itu Panglima TNI juga menyampaikan terima kasih kepada Direktur Gladi dan seluruh jajarannya yang telah menyiapkan latihan ini dengan baik hingga sehingga tidak terjadi kecelakaan (zero accident).


"Saya menyampaikan terima kasih kepada Direktur Gladi, juga kepada Sat-81 Gultor Kopassus, Denjaka Marinir-TNI AL dan Denbravo’90 Paskhas yang telah melakukan latihan ini dengan baik tanpa ada kecelakaan," ujar Jenderal Moeldoko.


Khusus kepada peserta latihan, Panglima TNI juga berpesan agar meningkatkan latihan dari waktu ke waktu. "Sebagai prajurit TNI, tidak ada cita-cita kecuali menjadi prajurit profesional. Caranya, “Latihan, latihan dan latihan!”


Sebelum menutup Latihan Satgultor TNI 2013, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Bersenjata Singapura dan sejumlah Perwira Tinggi TNI dari masing-masing Angkatan melihat aksi para prajurit TNI yang terlibat Latihan Satgultor TNI, yang berasal dari Satgultor 81/Kopassus, Denjaka/Marinir, Denbravo’90/Paskhas. 


Dalam skenario latihan, kapal Indonesia dibajak teroris di perairan Batam. Dengan profesional dari kekuatan Tri Matra, didukung manuver pesawat yang melakukan penerjunan di laut maupun di kapal sasaran, Sea Rider yang bergerak cepat mendekati sasaran, serta gerakan helikopter yang menerjunkan prajurit TNI ke sasaran, akhirnya teroris yang menguasai kapal dapat dilumpuhkan sekaligus menangkap gembong teroris dalam waktu singkat.


Latihan Satgultor TNI tahun 2013 ini melibatkan 406 personel TNI. Di antaranya 43 orang penyelenggara, 14 Kosatgas, 22 Sat-81, 30 Denjaka, 22 Denbravo’90 dan 275 unsur pendukung.

Peralatan tempur yang digunakan, antara lain: 1 unit Hercules C-130, 2 unit Helly Bell TNI AL, 1 unit Cassa TNI AL, 1 unit KRI LPD, 4 unit Sea Rider, 6 unit Rubber Duck dan 10 unit PK SAR. 




Sumber : JPNN

Wamenhan Dan Tim KKIP Hadiri BRIDEX 2013

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Tim dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Dirut PT Dirgantara Indonesia dan pimpinan Redaksi Media Indonesia, tiba di Brunei Darussalam dalam rangka menghadiri Brunei Internasional Defence Exibition & Conference (BRIDEX) 2013.
 
Wamenhan RI beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Brunei Darusalam menggunakan pesawat CN-295 milik TNI Angkatan Udara, Senin (2/12) pukul 12.50 waktu setempat. Kedatangan Wamenhan langsung disambut oleh Sekretaris Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam, Haji Ashar, dan Atase Pertahanan RI di Brunei Kolonel Kaveleri Sun Suripto.

Selanjutnya Wamenhan RI beserta rombongan menuju gedung konfrensi BRIDEX 2013 di Jerudong untuk melakukan pertemuan dengan Wamenhan Brunei Darussalam, Datuk Mustafa bin Haji Sirat.

Usai melakukan pertemuan kenegaraan dengan Wamenhan Brunei Darussalam, Wamenhan beserta rombongan meninjau kesiapan dari paviliun Indonesia yang akan mengikuti pameran BRIDEX 2013.

Rencananya, besok Selasa (3/12) Wamenhan RI selaku delegasi VIP Indonesia dijadwalkan menghadiri acara pembukaan BRIDEX 2013 yang akan dibuka oleh Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, di the Dome of the Bridex Hall, Jerudong, Brunei Darussalam.

Selama kehadirannya di BRIDEX 2013, Wamenhan bersama Raja Brunei Darussalam Sultan Hasanah Bolkiah dan para undangan VVIP dari beberapa negara lainnya akan meninjau Statistik Display dari Pesawat Angkut Militer CN-295 dan Pesawat Patroli Maritim CN-235 yang tengah dipromosikan selama kegiatan pameran berlangsung. Disamping itu, Wamenhan juga akan mengunjungi paviliun Indonesia yang melibatkan 15 Industri Strategis Pertahanan Nasional dan Industri Swasta Nasional. Diantaranya PT. Pindad, PT.PAL, PT.DI, PT. Len, PT. Palindo dan PT. Dahana.

Disela-sela kegiatan BRIDEX 2013, Wamenhan juga akan melaksanakan pertemuan diplomatik dengan pejabat pertahanan dari beberapa negara seperti Turki, Perancis, Philipina, dan Brazil guna meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan sekaligus membuka peluang untuk mempromosikan Alutsista yang di produksi dan di kembangkan industri pertahanan dalam negeri.

Pameran dan Persidangan Pertahanan Antarabangsa Negara Brunei Darussalam atau Brunei International Defence Exibition & Coference (BRIDEX) Ke-4, merupakan ajang pameran berskala internasional yang menampilkan lebih dari 90 peserta pameran internasional yang terdiri dari lebih 140 produsen peralatan asli dan penyedia layanan lebih 30 negara dengan produk-produk industri pertahanan terkini. Pameran BRIDEX 2013 yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan (MINDEF) dan Royal Brunei Technical Services (NSP) berlangsung pada tanggal 2 sampai dengan 9 Desember 2013.





Sumber : DMC

Pesawat CN-295 Dan CN-235 Dipamerkan Di BRIDEX 2013

SBY_JKT-(IDB) : Dua Pesawat hasil karya terbaik anak bangsa jenis Pesawat Angkut Militer CN-295 dan Pesawat Patroli Maritim CN-235 bertolak menuju Brunei Darussalam guna dipromosikan dan dipamerkan dalam ajang BRIDEX 2013. Pameran dan Persidangan Pertahanan Antarabangsa Negara Brunei Darussalam atau Brunei International Defence Exibition & Coference (BRIDEX) 2013 merupakan pameran yang ke – 4 diselenggarakan pemerintah kerajaan Brunei Darussalam.
 
Pesawat CN-295 sebagai produksi bersama PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan Airbus Military Spanyol diberangkatkan dari Lanud Halim Perdana Kusama, Jakarta Senin (2/12) dengan membawa rombongan yang dipimpin Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, bersama Dirut PT. Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, Anggota Tim Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), serta beberapa pimpinan redaksi media.


Sementara itu pesawat CN-235 Patroli Maritim (Patmar) berangkat dari Lanud Angkatan Laut Juanda, Surabaya pada hari yang sama dengan membawa personel khusus dari Penerbang Angkatan Laut untuk mendukung selama kegiatan pameran berlangsung.


Tidak sekedar dipamerkan, rencananya dua pesawat buatan PT. DI ini akan melaksanakan kegiatan “joy flight” (uji terbang) dengan mengundang Raja Brunei Sultan Hasan Bolkiah serta para pejabat pertahanan dari negara-negara lain untuk ikut terbang.


Para peserta Joy Flight diajak ikut merasakan pengalaman perjalanan udara yang nyaman dengan dilengkapi fasilitas canggih untuk menunjang tugas operasi militer maupun operasi nir militer bagi pengguna. Dua pesawat terbaru produksi PT. Dirgantara Indonesia ini dijadwalkan mengikuti pameran BRIDEX 2013 di Brunei Darussalam mulai tanggal 2 sampai dengan 6 Desember 2013.


Pameran BRIDEX yang diselenggarakan pada 2-6 Desember 2013 di International Conference Centre, Jerudong, Brunei Darussalam mempertemukan produsen terkemuka di dunia dibidang pertahanan dan keamanan. Forum pameran BRIDEX juga menyediakan platform yang sangat baik membangun aliansi atau kemitraan untuk mendapatkan peluang bisnis baru di wilayah Asia Tenggara yang berkembang pesat.


Kementerian Pertahanan RI bersama industri pertahanan strategis dalam negeri, khususnya industri penerbangan Indonesia diharapkan memperoleh peluang dalam upaya memasarkan produk Alutsista menembus pasar internasional.


Sekilas Tentang Pesawat CN 295 dan CN 235


Generasi baru CN 295 dan CN 235 adalah pesawat yang ideal untuk pertahanan dan misi untuk kepentingan masyarakat, seperti aksi kemanusiaan, patroli maritim, dan misi pengawasan lingkungan.


Pesawat Angkut Militer CN 295 memiliki panjang 24,45 m, lebar sayap 25,81 m, dan kecepatan jelajah 260 knot ( 480 km / jam ) mampu membawa beban seberat 9 ton atau 71 personel. Namun pesawat ini juga dapat beroperasi pada kecepatan 110 knot apabila diperlukan.


Pesawat dilengkapi dengan Retractable Landing Gear, dua mesin Turboprop 2.645 shp Pratt & Whitney Canada PW127G dan dua propellers Hamilton Sundstrand (masing-masing enam-Blade). Pesawat tersebut dirancang untuk beroperasi mampu lepas landas (take- off) dan landing ( STOL ) pada landasan pacu yang berjarak pendek.


Sedangkan Spesifikasi pesawat Patroli Maritim CN 235 memiliki panjang 21,40 m , lebar sayap 27,30 m, kecepatan maksimum 236 knot dan kecepatan jelajah 209 knot ( 385 km / jam ) mampu membawa 5,8 ton beban atau 40 personel.


Pesawat ini dilengkapi dengan Retractable Landing Gear, dua mesin turboprop 1,750 shp General Dynamic CT7-9C dan dua propellers Hamilton Sundstrand (masing-masing empat-Blade). Pesawat tersebut dirancang untuk beroperasi mampu lepas landas (take- off) dan landing (STOL)pada landasan pacu yang berjarak pendek.




Sumber : DMC

Biak Lebih Baik, Peluncuran Satelit Di Enggano Dibatalkan

BENGKULU-(IDB) : Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhamad Hatta menyatakan pembangunan stasiun satelit di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dibatalkan.
 
"Sebab, dari penelitian dan rekomendasi para ahli, lokasi di Biak, Papua, lebih tepat sehingga rencana di Enggano dibatalkan," katanya di Bengkulu, Sabtu (30/11).


Ia mengatakan hal itu saat membuka seminar Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (Hipgabi) di Bengkulu.


Menurut dia, pembangunan satelit di Pulau Enggano, Bengkulu, menjadi salah satu rekomendasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).


Namun, setelah dilakukan kajian dan penelitan, lokasi di Biak, lebih tepat untuk peluncuran satelit.


"Bahkan, peneliti dari India dan Rusia juga berencana memasang alat peluncuran satelit di Biak, Papua," katanya.


Meski tidak terealisasi di Enggano, Menristek menyampaikan terima kasih atas dukungan dan masyarakat Bengkulu terhadap rencana pembangunan stasiun tersebut.


Selain membangunan stasiun peluncur satelit, pemerintah saat ini juga sedang mengupayakan pemindahan teropong bintang yang ada di Lembang Bandung Jawa Barat, ke Nusa Tenggara Timur (NTT).


Sebelumnya, Lapan sudah melakukan survei lokasi pembangunan stasiun peluncuran satelit di Pulau Enggano, berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu.


Tim survei dari Lapan dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, bahkan menetapkan tiga calon lokasi pembangunan yang sudah disurvei.


Ketiga lokasi tersebut berada di bagian selatan pulau atau masyarakat menyebutnya "sebalik" pulau karena tidak ada permukiman di kawasan itu.




Sumber : BeritaSatu

UU Antariksa, Hadiah Terbaik 50 Tahun Lapan

JAKARTA-(IDB) : Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Keantariksaan merupakan kado istimewa bagi ulang tahun Lapan ke-50. Dengan adanya UU ini, kegiatan keantariksaan di Indonesia memiliki dasar yang legal. Hal ini disampaikan oleh Kepala Lapan, Bambang S. Tejasukmana, saat talkshow UU Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Keantariksaan dengan tema 50 Tahun Sukses Membangun Landasan Kemandirian Kedirgantaraan Nasional. Talkshow yang merupakan rangkaian peringatan HUT Lapan ke-50 tersebut berlangsung di Sasono Langen Budoyo, TMII, Jakarta, Rabu (27/11).

Kepala Lapan mengatakan, terdapat dua hal yang menjadi dasar penyusunan undang-undang tersebut. Pertama, UU ini sebagai landasan hukum untuk setiap langkah pengembangan dan operasional di bidang keantariksaan. Kedua, UU ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknologi. 

Indonesia sebenarnya telah aktif dalam kegiatan keantariksaan. Kepala Lapan menjelaskan, ini terlihat ketika satelit Palapa diluncurkan pada 1976. "Saat itu, Indonesia merupakan negara ke-3 yang meluncurkan satelit telekomunikasi. Satelit tersebut sangat diperlukan karena negara ini memerlukan alat untuk mengintegrasikan pulau-pulau di wilayahnya serta untuk mempermudah komunikasi," ia berujar.


Undang-undang Keantariksaan bermula dari sekretariat Dewan Penerbangan RI (Depanri). Prof. Dr. Ida Bagus Rahmadi, Guru Besar Universitas Kristen Indonesia, dalam talkshow tersebut mengatakan bahwa awalnya Depanri ingin membuat UU Kedirgantaraan. Kedirgantaraan mencakup penerbangan dan antariksa. Namun, karena Indonesia sudah memiliki UU Penerbangan, maka diganti menjadi UU Keantariksaan.


Rahmadi mengatakan bahwa undang-undang ini mengakomodasi kepentingan nasional. Hal ini disebabkan, aturan-aturan dalam undang-undang tersebut akan memberikan perlindungan bagi bangsa Indonesia terkait kegiatan keantariksaan. Selain sebagai perlindungan, negara ini membuat landasan hukum tersebut juga karena Indonesia dikenal sebagai negara rawan bencana. Untuk itu, diperlukan teknologi guna meminimalisasi dampak bencana tersebut.


Dampak positif adanya undang-undang ini yaitu meningkatnya national pride (kebanggaan nasional). Atib Muhayat, dosen Universitas Padjajaran, undang-undang ini merupakan proklamasi bagi bangsa Indonesia bahwa negara ini akan menguasai teknologi antariksa. Hal yang sama juga dikatakan oleh Bambang Triyanto, dosen Fakultas Teknik Elektro ITB. Ia beranggapan bahwa kelahiran undang-undang ini dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk akselerasi riset keantariksaan.


Dalam talkshow ini juga dilaksanakan penandatanganan naskah kerja sama antara Lapan dengan BMKG. Naskah ditandatangani oleh Kepala Lapan dan Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya. Kedua lembaga sepakat bekerja sama dalam pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan perekayasaan iptek serta sarana prasarana di bidang meteorologi, geofisika, dan kedirgantaraan.


Andi mengatakan, selama ini BMKG kesulitan dalam mencari rumusan di bidang cuaca, iklim, dan kaitannya dengan laut serta atmosfer. Ternyata, penelitian-penelitian tersebut ada di Lapan. Dengan demikian, kerja sama ini akan mendukung tugas BMKG dalam memberikan informasi cuaca, iklim, dan geofisika, serta peluang bagi bangsa ini untuk menyelesaikan persoalan di bidang tersebut.


 
Sumber : Lapan

Singapura Beli 2 Kapal Selam Dari Jerman

SINGAPURA-(IDB) : Singapura, yang secara militer paling modern di Asia Tenggara, Senin (2/12/2013), mengatakan, pihaknya membeli dua kapal selam baru dari kontraktor pertahanan Jerman, ThyssenKrupp Marine Systems.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Singapura mengatakan, negara itu telah menandatangani kontrak untuk memperoleh dua kapal selam "Type 218SG", yang diproyeksikan akan diserahkan tahun 2020.

Pernyatakan itu menyebutkan, kesepakatan mencakup sebuah paket logistik dan pengaturan pelatihan awak di Jerman, tetapi tidak mengungkapkan total biaya pembelian.

Kedua kapal selam baru itu, bersama dengan kapal selam kelas Archer yang dibeli dari Swedia tahun 2005, akan menggantikan kapal selam kelas Challenger yang dibangun tahun 1960 dan diperoleh negara kota itu tahun 1990-an.

"Kapal selam-kapal selam pengganti itu akan secara signifikan meningkatkan kemampuan dan dilengkapi dengan Air Independent Propulsion Systems," kata kementerian itu dalam pernyataan tersebut.

Perusahaan Jerman itu mengatakan, sistem propulsi secara signifikan meningkatkan jangkauan bawah air kapal selam sehingga mengurangi risiko untuk bisa ditemukan.

Singapura mengumumkan pada September lalu bahwa negara itu membeli sebuah sistem pertahanan udara canggih Eropa untuk menggantikan pelontar rudal Hawk permukaan ke udara buatan Amerika Serikat yang menua. Negara itu telah menyisihkan 12,34 miliar dollar Singapura untuk pertahanan pada tahun 2013, naik dari 11,83 miliar dollar pada tahun 2012.

Singapura, yang dikelilingi negara tetangga yang jauh lebih besar, telah menerapkan strategi pertahanan yang kuat sejak pecah dari Malaysia tahun 1965. Semua pria berbadan sehat di negara itu harus bertugas selama dua tahun di militer setelah usia 18 tahun. Kebijakan itu menyediakan tenaga cadangan bagi sekitar 20.000 pasukan reguler negara itu. 




Sumber : Kompas

Frigate SIGMA 10514 TNI AL, Seperti Apa Ya....????

SIGMA 10514 Guided Missile Frigate (photo DSNS)
SIGMA 10514 Guided Missile Frigate.
JKGR-(IDB) : Thales Defence yang bermarkas di Perancis resmi ditunjuk oleh Damen Schelde Naval Shipbuilding Belanda untuk meng-install a full mission systems suite, untuk dua kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Angkatan Laut Indonesia, setelah menandatangani kontrak pada November 2013. Kapal PKR yang dimaksud adalah Frigate SIGMA 10514 Guided Missile.

Thales akan memasok sejumlah sistem ke dalam frigate Sigma tersebut, antara lain: Sistem Manajemen Tempur TACTICOS, Radar surveillance SMART-S Mk2, Sistem Kontrol Penembakan STIR 1.2 Mk2 EO, Sonar Kingklip, Datalink LINK-Y, serta komunikasi angkatan laut dan sistem navigasinya. Pengiriman pertama modul-modul tersebut dijadwalkan akhir 2014 dan programnya tuntas pada tahun 2017.

Sebagai upaya transfer technologi yang disyaratkan Pemerintah Indonesia, Thales juga akan meningkatkan kerjasama industri dengan PT LEN Indonesia, untuk mengembangkan bagian dari perangkat lunak Sistem Manajemen Tempur (CMS). Thales juga akan melibatkan industri Indonesia dalam urusan service support dan terus mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan industri Indonesia, baik di bidang militer maupun sektor sipil.

Kontrak ini melibatkan pembuatan sistem radar SMART-S Mk2 hingga 50 unit. Kontrak pertama kali dilakukan tahun 2003 dan operasional pada tahun 2006. Sistem radar SMART-S Mk2 berfungsi sebagai pengawasan laut, jarak menengah dan jauh.

SMART-S Mk2

Disain dan konstruksi Radar SMART-S Mk2 3D didasarkan pada standar NATO untuk peralatan kapal. SMART-S Mk2, merupakan radar multibeam tiga dimensi terbaru buatan Thales, yang beroperasi di S-band, untuk pemantauan/ pengawasan jarak menengah dan jauh, serta menjejak target di wilayah pesisir/ littoral.
Radar SMART-S Mk2 (thales)
Radar SMART-S Mk2
Radar SMART-S Mk2 versi terakhir mampu memantau: laut, darat, pulau-pulau, pesisir pantai dalam kondisi hujan dan badai petir, serta berbagai target radar lainnya, termasuk target permukaan dalam bentuk kecil: helikopter dan rudal anti-kapal. SMART-S Mk2 3D dirancang agar cocok dipasangkan dengan rudal permukaan ke udara (SAM), seperti Evolved Sea Sparrow Missile (ESSM).

Modul ini merupakan one radar concept (1 module) yang sekaligus melacak sasaran udara dan permukaan yang didisain sebagai radar utama bagi: light frigate, korvet dan kapal seperti Docks Landing Platform (LPD).

Radar ini memiliki dua 2 mode utama dengan jangkauan 250 km, juga dilengkapi mode khusus helikopter untuk memantau target yang berada di over the horizon target (OTHT) / terhalang lengkung bumi. SMART-S Mk2 dilengkapi saluran penembakan rudal sasaran darat, sehingga tinggal menghubungkannya dengan sistem rudal darat yang dipilih.

Sistem Manajemen Tempur (CMS) TACTICOS

Sistem manajemen tempur merupakan jantung dari kapal angkatan laut. Alat ini mengintegrasikan semua sensor kapal dan informasi dari pihak lain untuk mengetahui situasi dan kondisi secara real time.

Tacticos bisa dikatakan CMS yang telah matang dan terkenal kehandalan serta kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai hal yang sulit. Tidak kurang 160 kapal berbagai jenis, dari 19 Angkatan Laut (baik NATO dan non-NATO) menggunakan CMS TACTICOS. Salah satu yanng baru berhasil dilakukan TACTICOS adalah mengintegrasikan rudal VL Mica yang saat ini telah beroperasi di Frigate Angkatan Laut Maroko, Tarek Ben Ziad tahun 2012.
CMS TACTICOS Thales
CMS TACTICOS Thales
VL Mica merupakan sistem rudal fire and forget jarak pendekance tingkat advance buatan MBDA missile system. Rudal ini mampu menggasak sasaran dari arah 360 derajat, untuk segala jenis ancaman. Prosesnya, CMS tacticos mengirim data yang diambil dari radar SMART-S Mk2, diteruskan kepada Sensor yang ada di dalam rudal, untuk membimbing rudal menuju ancaman.

STIR 1.2 EO Mk2

STIR 1.2 EO Mk2
STIR 1.2 EO Mk2
STIR 1.2 EO Mk2 merupakan sistem kontrol senjata dual band (I dan K) jarak menengah untuk mengendalikan penembakan rudal maupun senjata mesin. Alat ini kombinasi dari satu radar pengarah 1.2 m dilengkapi satu set electro-optic equipment (TV/IR/Laser), termasuk optronic tracking dan sebuah sensor seleksi otomatis. 

Tiga sumber data (I, K, EO) disiapkan untuk mengurangi kesalahan transmisi, meningkatkan performa dan sekaligus ketahanan ECCM. Singkatnya STIR 1.2 EO Mk2 mampu membimbing rudal homing semi- aktif seperti ESSM dan ASPIDE. STIR 1.2 EO Mk2 dilengkapi alat PreAction Calibration (PAC) and Miss Distance Indication (MDI).

LINK-Y Data Link

LINK-Y Data Link merupakan alat pertukaran data yang menjadi kepentingan utama untuk mengkoordinasikan tindakan yang harus dilakukan kapal, helikopter/ platform udara serta unit darat. Alat ini melakukan pertukaran data taktis antara beberapa platform militer.
DataLink
Dengan kemampuannya itu, data link biasa disebut “kekuatan pengganda”. Data taktis yang tersedia dibagi ke unit lain untuk tujuan antara lain: Over-The-Horizon Targeting support, Integrasi Combat Management System & Air Management System; serta posisi, status dan data target.

Kinglip Sonar

Kinglip Hull-Mounted Sonar (HMS) ini merupakan sonar yang menggunakan frkuensi aktif dan pasif.Piranti pemantau ancaman dari berbagai jenis kapal selam serta ancaman bawah laut lainnya, seperti torpedo ataupun ranjau laut. Kinglip Hull-Mounted Sonar (HMS) mampu menjejak secara akurat posisi dan jarak kapal selam, dengan bantuan helicopter/ airborne platform.
Thales sonars qualified at sea for French and Italian FREMM frigates
Thales sonars qualified at sea for French and Italian FREMM frigates
sonar-2

Kerjasama dengan PT PAL

Pembangunan Kapal PKR Sigma akan melibatkan Galangan Kapal PT PAL Indonesia. Sejumlah modul kapal rencananya dibangun di PT PAL Surabaya.
Pembagian pembangunan modul PKG Sigma, antara Damen Schelde dan PT PAL (photo: arc.web.id)
Pembagian modul PKR Sigma, antara Damen Schelde - PT PAL


Berdasarkan diagaram ini, Modul 5: bridge kapal, sensor dan elektronik; akan digarap oleh Damen Vlissingen facility di Belanda.  Bridge adalah ruang Komando untuk mengontrol berbagai platform kapal.  Sementara Modul 3 yang merupakan  mid hull/engineering module akan dikerjakan Damen Rumanian facility.

Contoh Bridge Kapal Sipil
Contoh Bridge Kapal Sipil
4 modul sisanya termasuk hull depan dan belakang kapal, akan dibangun oleh PT PAL di Surabaya. Pada PKR ke 2 ditargetkan PT PAL akan mengerjakan 5 modul. Modul mid hull yang dikerjakan oleh Damen Rumania akan ditake over oleh PT PAL.  Pembuatan satu PKR Sigma diperkirakan memakan waktu 3 tahun. Dua tahun untuk pembuatan v modul dan satu tahun untuk mengintegrasikan dan finishing Kapal.

Persenjataan PKR Sigma
Persenjataan yang akan diusung oleh PKR Sigma 101514 ini kira kira seperti ini :

Guns:
» 1x Oto Melara 76/62 Compact 76mm Main Gun
» 1x Rheinmetall Millenium 35mm CIWS

Missiles:
» 8x MBDA MM40 Blk III antiship missiles
» 12x MBDA MICA VL surface to air missiles (in VLS)

Torpedoes:
» 2x Triple torpedo launchers
Rheinmetall Millenium 35mm CIWS
Rheinmetall Millenium 35mm CIWS
SIGMA 10514 Guided Missile Frigate (photo arc.web.id)
SIGMA 10514 Guided Missile Frigate
Namun dalam Defense Security and Equipment International/ DSEI 2013 di London DAMEN Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) memamerkan juga sebuah korvet Sigma yang mengusung RAM launchers buatan Rheinmetall Jerman.

Sigma Corvette with Integrated Mast Module, 8x anti-ship missiles, a 76mm main gun, a special mission container at the stern and two RAM launchers (photo: Navy Recognition)
Sigma Corvette with Integrated Mast Module, 8x anti-ship missiles, a 76mm main gun, a special mission container at the stern and two RAM launchers
RIM-116 Rolling Airframe Missile Launcher (Rheinmetall)
RIM-116 Rolling Airframe Missile Launcher
Semoga saja persenjataan Kapal PKR Sigma 10514 mengusung senjata modern sehingga frigate ini disegani dan bisa diandalkan di masa depan 




Sumber : JKGR