BATAM-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko
mengatakan, membaca prediksi tantangan nasional ke depan, menuntut TNI
untuk terus memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, guna menghadapi
berbagai trouble spot yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
"Sebagai bagian kekuatan TNI, Satuan
Penanggulangan Teroris (Satgultor) TNI harus memiliki kemampuan taktis
dan strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif menghadapi
berbagai trouble spot yang terjadi di berbagai wilayah NKRI," kata
Jenderal Moeldoko, saat menutup Satgultor TNI tahun 2013, di geladak KRI
Banda Aceh, di perairan Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (30/11).
Dikatakannya, latihan Satgultor TNI
harus dilakukan secara bertahap dan berlanjut dengan mengedepankan
interoperability Sat-81, Denjaka dan Satbravo’90 serta unsur-unsur
bantuan lainnya seperti intelijen, baik pada aspek manajemen tempur,
taktik dan strategi, dalam rangka mencapai nilai-nilai profesional,
yaitu kehormatan, integritas, kepercayaan, keunggulan dan soliditas.
Selain itu Panglima TNI juga
menyampaikan terima kasih kepada Direktur Gladi dan seluruh jajarannya
yang telah menyiapkan latihan ini dengan baik hingga sehingga tidak
terjadi kecelakaan (zero accident).
"Saya menyampaikan terima kasih kepada
Direktur Gladi, juga kepada Sat-81 Gultor Kopassus, Denjaka Marinir-TNI
AL dan Denbravo’90 Paskhas yang telah melakukan latihan ini dengan baik
tanpa ada kecelakaan," ujar Jenderal Moeldoko.
Khusus kepada peserta latihan, Panglima
TNI juga berpesan agar meningkatkan latihan dari waktu ke waktu.
"Sebagai prajurit TNI, tidak ada cita-cita kecuali menjadi prajurit
profesional. Caranya, “Latihan, latihan dan latihan!”
Sebelum menutup Latihan Satgultor TNI
2013, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Bersenjata Singapura
dan sejumlah Perwira Tinggi TNI dari masing-masing Angkatan melihat aksi
para prajurit TNI yang terlibat Latihan Satgultor TNI, yang berasal
dari Satgultor 81/Kopassus, Denjaka/Marinir, Denbravo’90/Paskhas.
Dalam skenario latihan, kapal Indonesia
dibajak teroris di perairan Batam. Dengan profesional dari kekuatan Tri
Matra, didukung manuver pesawat yang melakukan penerjunan di laut
maupun di kapal sasaran, Sea Rider yang bergerak cepat mendekati
sasaran, serta gerakan helikopter yang menerjunkan prajurit TNI ke
sasaran, akhirnya teroris yang menguasai kapal dapat dilumpuhkan
sekaligus menangkap gembong teroris dalam waktu singkat.
Latihan Satgultor TNI tahun 2013 ini
melibatkan 406 personel TNI. Di antaranya 43 orang penyelenggara, 14
Kosatgas, 22 Sat-81, 30 Denjaka, 22 Denbravo’90 dan 275 unsur pendukung.
Peralatan tempur yang digunakan, antara
lain: 1 unit Hercules C-130, 2 unit Helly Bell TNI AL, 1 unit Cassa TNI
AL, 1 unit KRI LPD, 4 unit Sea Rider, 6 unit Rubber Duck dan 10 unit PK
SAR.
Sumber : JPNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar