Pages

Kamis, Oktober 17, 2013

Dua Lagi Pesawat T50i GE Tiba Di Lanud Iswahjudi

MAGETAN-(IDB) : Enem (6) sudah pesawat T-50i Golden Eagle berada di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, dari enam belas (16) Pesawat T-50i Golden Eagle yang dipesan Pemerintah Indonesia dari Korea Selatan, setelah dua (2) pesawat T-50i Golden Eagle tiba lagi di Lanud Iswahjudi, Kamis (17/10), setelah menempuh perjalanan panjang dari Korea Selatan manuju Indonesia.

Seperti yang sudah direncanakan bahwa setiap dua minggu sekali Korean Aerospace Industries (KAI), akan mengirimkan dua (2) unit pesawat T-50i Golden Eagle untuk menggenapi pesanan pemerintah Indonesia yang totalnya berjumlah 16 unit.

Kedatangan kedua pesawat tersebut disambut oleh Komandan Skadron Udara 15, Wing 3 Lanud Iswahjudi Letnan Kolonel Pnb Wastum, dan segenap pejabat Lanud Iswahjudi, di Main Appron Skadron Udara 15. Pesawat T-50i Golden Eagle diterbangkan secara ferry oleh penerbang Korea Aerospace Industries (KAI), diantaranya MR. Kwon Huiman, MR. Lee Dongkyo, MR. Khang Cheol, MR. Shin Donghak, dengan rute terbang Sacheon Korea Selatan � Kaohsiung Taiwan � Cebu Philipina - Sepinggan Balikpapan Kaltim � Iswahjudi Air Force Base.





Sumber : TNI AU

Anggaran Disetujui, Kemenhan Siap Datangkan Apache AS Dan Hercules Australia

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyambut baik dukungan anggaran dari DPR RI. Maklum, TNI memang lagi butuh duit untuk pengadaan helikopter serbu Apache buatan Amerika Serikat dan pesawat angkut sedang Hercules C-130 bekas milik Royal Australian Air Force (RAAF). Apalagi anggaran itu berupa anggaran on top yang dipastikan tidak akan mengganggu kebutuhan anggaran reguler TNI. 



"Kemarin memang tengah dipikirkan untuk uang mukanya. Karena pengadaan (Apache dan Hercules) itu, kan, pengadaan 2014-2017. Kalau DPR sudah memberi dukungan anggarannya, tentu ini akan lebih baik," ujar Moeldoko di sela-sela raker di Komisi I DPR RI, Kamis (17/10).



Panglima TNI menjelaskan, instansinya butuh heli serbu Apache itu minimum enam unit. Sementara pesawat angkut Hercules sebanyak empat unit.



"Untuk pengadaan Apache, kita perkirakan akan mulai tiba di Tanah Air pada 2014 mendatang sebanyak dua unit. Sisanya akan menyusul sampai 2017," ujar Moeldoko.



Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Fayakhun Andriadi menjelaskan, setelah Komisi I menyelesaikan pembahasan anggaran indikatif Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Tahun Anggaran 2014, pembahasan anggaran selanjutnya dilakukan di Banggar.



"Saat ini pembahasan anggaran Kemenhan di Banggar sudah hampir selesai, tinggal beberapa poin saja," ujar Fayakhun kepada JurnalParlemen Senin (14/10).



Fayakhun menambahkan, secara umum Banggar telah memberikan lampu hijau untuk anggaran Kemenhan TA 2014 sekitar Rp 83 trilliun. "Dimana pagu indikatif Kemenhan TA 2014 sebelumnya sebesar 80,497 tiliun," ujarnya.



Tidak hanya itu, kata Fayakhun, Banggar juga telah memberikan dukungan untuk ajuan menggunakan anggaran on top sekitar Rp 6 triliun untuk membeli Apache dan Hercules eks RAAF. Itu dilakukan dalam rangka percepatan MEF (Minimum Essential Forces) Kemenhan /TNI TA 2014.





Sumber : Jurnamen

Panser Anoa VVIP, Panser Kepresidenan Produksi PT Pindad

BANDUNG-(IDB) : Sebagai orang nomor satu, presiden harus mendapat fasilitas nomor satu. Karena itulah, disediakan fasilitas mobil khusus presiden, pesawat kepresidenan, dan yang baru selesai dibuat: panser kepresidenan. Pekan lalu Jawa Pos mendapat kesempatan merasakan ketangguhan dan kenyamanannya.

Sebagai salah satu negara di dunia yang aman, tenteram, dan jarang mengerahkan persenjataan militer untuk konfrontasi, Indonesia patut berbangga memiliki PT Pindad. Perusahaan negara itu tak henti-hentinya melakukan inovasi untuk memenuhi amanat menyiapkan alat utama sistem persenjataan (alutista) terbaik dan termodern buat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri.

Kebanggan itulah yang dirasakan Jawa Pos saat menyusuri kantor pusat sekaligus tempat produksi Pindad di Bandung pekan lalu. Baru memasuki pintu gerbang, pandangan langsung menjumpai gudang yang berisi kendaraan-kendaraan superbesar. Mulai truk pengangkut TNI yang sering dijumpai di jalanan hingga kendaraan militer seperti panser dengan bodi baja yang tebal.

Namun, di antara puluhan kendaraan di gedung-gedung ukuran besar tersebut, Jawa Pos diarahkan salah seorang staf Pindad untuk mengunjungi beberapa panser yang terlihat mendapat perlakuan istimewa. Sebetulnya, saat Jawa Pos pertama melihat, tidak ada satu pun hal yang membuat panser itu layak dinilai istimewa bila dibandingkan dengan panser yang lain.

Namun, ketika kesempatan menengok bagian dalam diberikan, kesan yang muncul justru sebaliknya. Sewaktu dibuka, panser tersebut dilengkapi kursi busa nan nyaman. Seperti di kokpit pesawat kelas eksekutif. Di depannya, layar besar tampak mewah terpajang. Dilihat dari modelnya, layar itu lebih seperti televisi mahal untuk hiburan daripada layar pemantau yang biasanya ada di kendaraan militer. Bahkan, di dalam panser tersebut ada kulkas kecil. Selintas mirip dengan fasilitas di limosin mewah.

PT Pindad memang sengaja memasang fitur yang berbeda untuk panser yang satu ini. Semua perangkat yang disematkan di interior panser spesial itu serbanyaman. Maklum saja, calon pengguna panser tersebut bukan sembarang orang. Dialah panglima seluruh angkatan bersenjata TNI-Polri: pesiden Republik Indonesia.

Ya, panser itu bakal menjadi salah satu moda transportasi RI-1 selain mobil dinas. Tentu saja panser tersebut digunakan ketika keadaan darurat, saat nyawa pucuk pimpinan pemerintahan terancam. Panser yang dinamai Anoa VVIP tersebut diciptakan sebagai kendaraan militer pertama yang dirancang khusus untuk pejabat negara.

Manajer Pemasaran PT Pindad Sena Maulana menjelaskan, PT Pindad telah merampungkan empat unit"panser"Anoa yang dipesan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Perinciannya, tiga unit Anoa VVIP dan satu unit mobil"panser"untuk kendaraan pengawal. "Kami mendapat pesanan sekitar empat bulan lalu. Sebelumnya Paspampres punya"panser. Tapi, kali ini pemesanannya khusus untuk presiden," ujarnya kepada Jawa Pos.

Untuk proyek dari istana tersebut, Sena mengakui, pihak perusahaan memberikan prioritas tertinggi. Karena itu, waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. "Sebenarnya Anoa tersebut diciptakan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jadi, kalau kita beli dari luar negeri, kan seadanya yang dijual itu yang didapatkan. Karena ini adalah industri pertahanan nasional, kita harus memenuhi kebutuhan pemerintah," ujarnya.

Lalu, apa sebenarnya yang membedakan Anoa VVIP dengan Anoa tipe lainnya? Sena menjelaskan, secara spesifikasi, tidak ada yang berbeda. Dengan lapisan baja setebal 10 mm, bodi kendaraan itu bisa menahan peluru berkaliber 7,62 mm. Bahkan, lapisan bisa di-upgrade untuk menahan peluru berkaliber 12,7 mm. "Ini nanti untuk perlindungan presiden dan keluarga presiden serta anggota kabinet. Pokoknya, siapa pun yang digolongkan VVIP oleh Paspampres," tambahnya.

Yang berbeda adalah interior yang khusus diperuntukkan kenyamanan presiden dan keluarga. Kendaraan tersebut dibagi menjadi dua bagian. Yakni, operasional di bagian depan. Bagian tersebut diperuntukkan pengendara dan komandan kendaraan. Lalu, di belakangnya barulah ruang yang diisi dua kursi untuk presiden dan istri serta dua kursi untuk pengawal.

"Kursi tersebut sangat aman terhadap ranjau sekaligus nyaman untuk presiden. Selain itu, ada fasilitas audio visual. Juga, kulkas untuk kebutuhan seperti minuman dingin. Kami juga memasang tangga hidrolis sehingga presiden bisa masuk dan keluar dengan mudah," ungkapnya. Dengan demikian, presiden tinggal duduk, pengemudi tekan tombol, kursi akan bergerak ke posisi yang paling nyaman di dalam panser.

Bukan hanya kenyamanan, Pindad sangat memperhatikan fitur keamanan. Misalnya, kamera yang diinstal pada depan dan belakang kendaraan. Kamera tersebut bisa melihat 360 derajat pemandangan di sekitar mobil baja. Pemandangan tersebut bisa dilihat melalui layar di dalam ruang VVIP. "Kamera ini juga dilengkapi thermal imaging"(teknologi mengambil objek gambar berdasar suhu). Karena itu, mereka bisa tetap melihat keadaan sekitar saat lampu tak berfungsi dan keadaan gelap total," ungkapnya.

Ketika ditanya kemungkinan produksi Anoa VVIP lagi "untuk kebutuhan ekspor, misalnya" Sena menyatakan, pihaknya" belum memikirkan hal tersebut. Sebab, Anoa VVIP adalah produk khusus yang dipesan Paspampres. "Misalnya untuk negara lain. Bisa saja. Tapi, setiap negara kan punya prosedur pengamanan VVIP yang berbeda-beda. Kalau untuk swasta, kami belum bisa," ungkapnya.

Bagaimana dengan biaya produksi? Soal dana, Sena mengatakan bahwa fitur yang ditambahkan tidak secara signifikan menambah harga Anoa. Dia menyebutkan, harga satu unit Anoa bisa mencapai sekitar Rp 8 miliar. Sampai saat ini produk tersebut telah dirancang tujuh varian. Di antaranya, varian ambulans,"angkut personel (APC),"komando,"logistik BBM, logistik munisi,"dan mortar carrier. "Ya tidak berubah signifikan, kan yang diubah hanya interiornya. Pakemnya tetap sama. Produk ini kan"dianggarkan dalam anggaran Paspampres yang dipesan melalui Mabes TNI. Jadi, tidak langsung dibayar," ungkapnya. 





Sumber : JPNN

Pangarmatim Terima Kunjungan Komandan Air Wing Squad Commander-3 Jepang

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M. Hum menerima kunjungan kehormatan dari Komandan Air Wing Squad Commander-3 Jepang Captain Yamagata beserta Athase Pertahanan Jepang di Indonesia Captain Kondo di ruang kerja Pangarmatim, Rabu sore (16/10).

Captain Yamagata singgah di Surabaya setelah usai mengikuti Satgas Misi Anti Perompakan yang diadakan oleh Pemerintah Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Pangarmatim mengucapkan selamat datang di Surabaya yang terkenal dengan sebutan kota Pahlawan, semoga kunjungan di Surabaya ini dapat memberikan kesan menyenangkan bagi Captain Yamagata beserta rombongan. Pangarmatim juga menjelaskan sekilas tentang tugas-tugas yang diemban oleh Koarmatim kepada tamunya. Diakhir kunjungan dilaksanakan tukar menukar cindera mata dari kedua belah pihak.





 Sumber : Koarmatim

Panser Anoa Pindad Ramaikan Ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2013

JAKARTA-(IDB) : Produk panser Anoa nampak terlihat di pameran perdagangan atau Trade Expo Indonesia (TEI) 2013 di JIExpo Kemayoran Jakarta. PT Pindad (Persero) sebagai produsen Anoa, sengaja memamerkan jenis Panser 6X6 Anoa 2 ke para pengunjung TEI 2013.

"Dari PT Pindad (Persero) menghadirkan Panser 6X6 Anoa 2. Mobil militer besar buatan anak bangsa," ungkap Wildan salah satu marketing PT Pindad (Persero) saat ditemui di lokasi TEI 2013, Rabu (16/10/2013).

Menurut Wildan, kendaraan militer ini mempunyai kapasitas mesin hingga 6.000 cc. Kendaraan tempur yang didesain unik dan dinamis ini sebelumnya sudah digunakan oleh pasukan perdamaian United Nations (UN) Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat bertugas di Libanon dan Kongo tahun 2010 silam.

"Kapasitas untuk dibagian depan mobil 2 orang plus 10 orang dibelakang. Pernah digunakan pasukan perdamaian TNI di Kongo dan Libanon tahun 2010. Sudah dilengkapi senjata," katanya.

Pindad sengaja memamerkan kendaraan militer jenis Anoa di pergelaran TEI 2013. Selain sosialisasi perkembangan industri militer Indonesia, Pindad juga mengincar para calon pembeli. Anoa 2 baru diekspor ke Mali dan Timor Leste.

"Di pameran ini dijual juga kalau harga saya belum bisa kasih informasi. Diekspor baru ke Mali dan Timor Leste yang lain tahap penjajakan seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darusalam," katanya.

Sementara itu, para pengunjung menyatakan kekagumannya dan tidak percaya kendaraan militer Panser Anoa produk buatan Kota Bandung.

"Saya tidak percaya ini buatan Kota Bandung. Kalau benar sungguh luar biasa kita bisa produksi sendiri. Jadi nggak usah impor kendaraan militer," jelas Lien Tan yang tidak malu-malu untuk berfoto di depan Anoa 2.




Sumber : Detik

Panglima TNI Ingin Kembalikan Kedigjayaan Intelijen TNI

JABAR-(IDB) : Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, menggariskan kebijakan jangka pendeknya pada empat aspek utama, di antaranya perkuatan Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS TNI) menuju penguatan keperluan intelijen trimatra terpadu. 

"Perkuatan itu termasuk intelijen dalam pembinaan sosial kemasyarakatan untuk mendukung keperluan operasional jajaran TNI," kata Moeldoko dalam pengarahan tertulisnya, di Markas Komando Korps Pasukan Khas TNI AU, Bumi Margahayu, Jawa Barat, Rabu. 

Sebelumnya, Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU, Marsekal Muda TNI Amarullah, memimpin upacara pengangkatan Moeldoko menjadi warga kehormatan Korps Pasukan Khas TNI AU bersama Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Budiman, yang disaksikan Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia

Dalam pengarahannya, Moeldoko menyatakan, "Kita ingin kembalikan kedigjayaan intelijen TNI di tengah paradigma yang berkembang saat ini."

"Mulai sepertiga tahun anggaran 2013 hingga dua pertiga tahun anggaran 2014, sebagai sasaran jangka pendek, kita semua akan menyempurnakan dan menguatkan empat sektor pokok untuk mendongkrak kinerja TNI dalam bertugas," kata Moeldoko. 

Dia tampil dalam seragam loreng lapangan Korps Pasukan Khas TNI AU, sebagaimana tiga perwira tinggi lain yang menjadi warga kehormatan Korps Baret Jingga itu. 

Perkuatan intelijen militer itu menjadi butir ketiga pengarahannya kepada jajaran TNI dan matra-matra di dalamnya. 

Yang pertama dia tegaskan eliminasi segala kebijakan, perilaku, sikap, dan tindakan yang cenderung ego sektoral di dalam tubuh TNI. Di sini dia menggarisbawahi komunikasi cerdas dan membangun antara perwira dan prajurit, sehingga bisa dihindarkan perilaku primitif berujung perusakan kredibilitas TNI.

Dia melanjutkan, perlunya peningkatan kapasitas berbasis interoperabilitas (kapabilitas dari suatu produk atau sistem) yang diterjemahkan secara makro dalam konteks TNI sebagai sistem keamanan negara; baik pada sisi administrasi ataupun operasional. 

Terkait itu, dia menegaskan amanat keempatnya, yaitu memperkuat Komando Pendidikan dan Latihan TNI sebagai institusi peletak dasar-dasar pendidikan dan latihan, indoktrinasi kultur TNI bagi personelnya, yang sejalan dengan reformasi internal TNI. 





Sumber : Antara

Pratugas Operasi Pamtas RI-PNG Wilayah Torasi 2013

MERAUKE-(IDB) : Latihan Pratugas Operasi Pamtas RI-PNG wilayah Torasi TA. 2013 secara resmi dibuka oleh Komandan Lantamal XI Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana ditandai dengan upacara resmi yang dilaksanakan di Pantai Lampu Satu Kelurahan Samkai Kab. Merauke. Upacara yang dihadiri oleh seluruh pejabat Lantamal XI serta unsur Muspida ini berlangsung khidmat dengan Komandan Upacara Kapten Mar Rumbiak yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Pos Pamtas Torasi.

Diikuti oleh 35 peserta latihan, 12 orang instruktur dan akan mengambil waktu latihan selama 14 hari. Perlu diketahui latihan secara resmi dibuka dengan penyematan tanda peserta latihan dan pemukulan Tifa oleh Inspektur Upacara ini rutin dilaksanakan setiap 6 bulan sekali dimana saat itu pergantian personel pangawak Pos Pamtas wilayah Torasi rutin pula dilaksanakan, dengan menggunakan metode dan macam latihan yaitu teori dan praktek, sebagai Penanggung Jawab Latihan adalah Komandan Lantamal XI dan Pimpinan Latihan Asops Danlantamal XI.

Amanat Komandan Lantamal XI pada upacara kali ini ditegaskan bahwa Pos Pengamanan Perbatasan RI-PNG Wilayah Torasi ini memilki nilai strategis dimana wilayah Torasi merupakan jalur perekonomian tradisional baik bagi masyarakat Merauke maupun masyarakat PNG dan sebagai alur pelayaran reguler bagi kapal/perahu PNG baik yang keluar maupun masuk ke wilayah PNG yang berada di sepanjang sungai Torasi. 

Garis perbatasn RI-PNG yang memotong tepat di muara sungai Torasi memiliki nilai penting tersendiri karena dalam hal penegakkan kedaulatan kedua Negara dan penggunaan sungai sebagai alur pelayaran akan saling mempengaruhi sehingga dalam hal penangannya harus dilakukan secara proporsional dan mengikuti hukum serta peraturan Internasional. Pengawasan kapal-kapal yang berlayar tanpa ijin dan pelayaran illegal yang akan mengganggu kedaulatan Negara Indonesia serta melindungi rakyat Papua.





Sumber : Koarmatim

Denjaka Gelar Latihan Penanggulangan Terror Aspek Laut


JAKARTA-(IDB) : Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksda TNI Didit Herdiawan, M.P.A, M.B.A., secara resmi membuka Kursus Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) angkatan 12 di lapangan apel Kesatrian Arthur Solang, Detasemen Jalamangkara, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (16/10).


Acara pembukaan yang dihadiri Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Kas Kormar Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, Waasrena Kasal Laksma TNI Arusukmono Indra Sucahyo, Kadisdikal Laksma TNI Dr. Supartono, SE, MM., dan Kadisminpersal Laksma TNI Tri Wahyudi Sukarno, S.E., perwakilan dari Bais serta para pejabat teras Kormar dan Pasmar-2, diawali dengan laporan kesiapan Kursus PTAL oleh Dandenjaka Kolonel Marinir Nur Alamsyah yang sekaligus sebagai peserta kursus, dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta oleh Asops Kasal kepada salah satu perwakilan peserta kursus Lettu Marinir Haryono. 


 
Dalam amanatnya Asops Kasal menyampaikan bahwa program ini memberikan pembekalan bagi calon anggota Detasemen Jalamangkara guna melengkapi keterampilan dan pengetahuan yang telah dimiliki di satuan asal yaitu Pasukan Katak dan Intai Amfibi sehingga diharapkan mencapai standar kualifikasi personel sebagai pasukan anti terror aspek laut yang diperlukan dalam rangka mengemban tugas pokok yang telah digariskan oleh Panglima TNI.


Lebih lanjut, Irup menjelaskan, melalui kursus penanggulangan terror aspek laut angkatan ke-12 Tahun anggaran 2013 ini para siswa akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan intelejen, taktik dan tehnik penanggulangan terror, beberapa kemampuan dasar spesialisasi sentra pemantapan keterampilan perorangan lanjutan. Program ini merupakan syarat mutlak untuk menjadi anggota inti Denjaka, untuk itu Asops Kasal mengintruksikan agar para siswa mengikuti dengan sungguh-sungguh sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal.


Kursus PTAL yang diikuti oleh 6 Perwira, 4 Bintara dan 12 tamtama Korps Marinir tersebut akan mengambil lokasi latihan di Jakarta, Bogor, Tangerang, Kepulauan Seribu dan Banten. 





Sumber : Kormar

Open Ship Kri Sultan Iskandar Muda-367 Di Sydney

SYDNEY-(IDB) : Even IFR  (International Fleed Review) Sydney yang berlangsung mulai tanggal 5 - 11 Oktober dibuka Governor General Of Australia Quentine Bryce, dengan puncak acara malam pesta kembang api kolosal selama 30 menit di area opera house, serta sepanjang pantai Darling Harbour Sydney.

Sebagai kapal duta bangsa KRI  Sultan Iskandar Muda-367 sandar di Garden Island Darling Harbour Sydney bersama dengan kapal kapal perang negara asing lain  peserta undangan yang hadir dengan bermacam tipe dan ragam.

Letkol Laut H. Krisno Utomo, M.A.,M.Ms. selaku Komandan kapal bersama 90 orang prajurit KRI SIM-367 mengadakan open ship serta hiburan gratis bagi para tamu pengunjung kapal dengan menampilkan berbagai atraksi kesenian tari tarian warisan budaya bangsa Indonesia yaitu  Tari Jaranan Turonggoyekso dari Trenggalek Jawa Timur, Tari Badinding dari Sumatra Utara, serta mengajak tamu yang berkunjung untuk goyang bersama dengan berjoget gerakan khas ala tni, poco poco.

Kedatangan KRI SIM-367 di Sydney sangat berkesan dan menghibur masyarakat setempat, terbukti hari ke dua kapal sandar di lokasi Garden Island, dengan antusias sekitar 3000 orang tamu yang datang silih berganti, berkunjung naik masuk ke kapal perang tercanggih milik TNI AL ini untuk melihat langsung dari dekat kepiawaian para prajurit berlaga memainkan atraksi kesenian tari tarian daerah Indonesia.

“Fantastis luar biasa terampil dan pintar”, ujar Nia Niscaya, ibu setengah baya selaku Director Of Interational Tourism Promotion, warga Jakarta yang sedang berkunjung ke Sydney, ia menyempatkan hadir melihat langsung atraksi pertunjukan para prajurit TNI AL, dan rela berdiri berdesakan diantara puluhan penonton warga negara Australia yang datang menyaksikan, hal senada dilontarkan dari mulut Marry gadis Australia “Biautiful, Excellent....”, teriak Marry usai bergoyang poco poco bersama para prajurit Kri Sultan Iskandar Muda-367.





Sumber : Koarmatim