Pages

▼

Kamis, Oktober 17, 2013

Anggaran Disetujui, Kemenhan Siap Datangkan Apache AS Dan Hercules Australia

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyambut baik dukungan anggaran dari DPR RI. Maklum, TNI memang lagi butuh duit untuk pengadaan helikopter serbu Apache buatan Amerika Serikat dan pesawat angkut sedang Hercules C-130 bekas milik Royal Australian Air Force (RAAF). Apalagi anggaran itu berupa anggaran on top yang dipastikan tidak akan mengganggu kebutuhan anggaran reguler TNI. 



"Kemarin memang tengah dipikirkan untuk uang mukanya. Karena pengadaan (Apache dan Hercules) itu, kan, pengadaan 2014-2017. Kalau DPR sudah memberi dukungan anggarannya, tentu ini akan lebih baik," ujar Moeldoko di sela-sela raker di Komisi I DPR RI, Kamis (17/10).



Panglima TNI menjelaskan, instansinya butuh heli serbu Apache itu minimum enam unit. Sementara pesawat angkut Hercules sebanyak empat unit.



"Untuk pengadaan Apache, kita perkirakan akan mulai tiba di Tanah Air pada 2014 mendatang sebanyak dua unit. Sisanya akan menyusul sampai 2017," ujar Moeldoko.



Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Fayakhun Andriadi menjelaskan, setelah Komisi I menyelesaikan pembahasan anggaran indikatif Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Tahun Anggaran 2014, pembahasan anggaran selanjutnya dilakukan di Banggar.



"Saat ini pembahasan anggaran Kemenhan di Banggar sudah hampir selesai, tinggal beberapa poin saja," ujar Fayakhun kepada JurnalParlemen Senin (14/10).



Fayakhun menambahkan, secara umum Banggar telah memberikan lampu hijau untuk anggaran Kemenhan TA 2014 sekitar Rp 83 trilliun. "Dimana pagu indikatif Kemenhan TA 2014 sebelumnya sebesar 80,497 tiliun," ujarnya.



Tidak hanya itu, kata Fayakhun, Banggar juga telah memberikan dukungan untuk ajuan menggunakan anggaran on top sekitar Rp 6 triliun untuk membeli Apache dan Hercules eks RAAF. Itu dilakukan dalam rangka percepatan MEF (Minimum Essential Forces) Kemenhan /TNI TA 2014.





Sumber : Jurnamen
di

30 komentar:

  1. Anonim17 Oktober 2013 pukul 17.49

    harus punya minimal 1skuad apache..

    BalasHapus
  2. dodoy17 Oktober 2013 pukul 18.16

    1 skuad?? mau maen bola toh ;(

    BalasHapus
  3. Anonim17 Oktober 2013 pukul 19.49

    Maksud ano diatas mngkn 1 skuadron gan..

    BalasHapus
  4. Unknown17 Oktober 2013 pukul 20.33

    Mendebarkan......

    BalasHapus
  5. Anonim17 Oktober 2013 pukul 21.18

    JUPE MANDI BUGIL

    http://baroinfo.com/selebritis/beredar-foto-julia-perez-topless-lagi-mandi-di-bath-up

    BalasHapus
  6. Anonim17 Oktober 2013 pukul 21.19

    Jangan lupa api nerakanya yaaaa!!!!!!!! MBAH BOLEROES11 koq gak pernah nongol lagi?? ada yang tau keberadaan tu orang gak?

    BalasHapus
  7. Anonim17 Oktober 2013 pukul 21.42

    Bodoh...!!! 6 triliyun bisa digunakan untuk membeli 10 pesawat tempur sukhoi 35. Helikopter apache hanya keren fisiknya aja tapi ga berguna dalam perang geriliya contohnya aja dalam perang lebanon 2006 banyak helikopter apache israel yg hancur oleh rudal manpads hizbullah. Lebih baik menggunakan uav tempur yg memiliki keunggulan lebih hebat dari apache dalam perang geriliya. Karena uav tempur memiliki keunggulan seperti memata -matai, bisa melakukan serangan rudal, memiliki daya tahan terbang yg sangat lama bahkan seharian bisa terbang, dan bisa terbang untuk memata matai pada ketinggian tinggi hingga tidak kelihatan oleh musuh. MQ 1 PREDATOR, MQ 9, Shahed 129 dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unknown17 Oktober 2013 pukul 22.26

      sorry boss pemerintah mgikn punya penilaian lain,, bukan bodoh,, mereka dah tau fungsi dan kegunaannya serta sfesifikasinya,,
      boss utk apache yg kita beli ini beda yg di gunakan israel yg dulu di gunakan perang melawan hisbullah,, soal nya ini type terbaru AH 64 E. yg di gunakan israel AH 64D longbow.
      apache ini sdh konek sama UAV, jd yg bisa memantau lebih jauh lg, keadaan musuh, tak lupa dengan kamera canggih nya yg bisa melihat org yg brsembunyi di hutan, dgn deteksi panas manusia..
      mesin yang di upgrade sehingga lebih cepat 25knot dari type sebelum nya..
      lebih lincah dgn perubahan pada rotor baling2nya. dgn radar langbow jg.. soo klo mau liat aksi nya liat disini aja
      http://www.youtube.com/watch?v=g_lru9On2u4

      Hapus
    2. Anonim17 Oktober 2013 pukul 22.29

      ape lu kate..6 trilyun bs dpt 10 sukhoi su 35bm,berarti 1 unit 600 milyar..murah bgt lu jual pswt tmpur canggih bgtu,emang babe lu yg buat tu sukhoi..lagak lu mcm paham bgt ttg peralatan tempur,megang airsoft gun aja gw ykn kaga prnah mo sok koment..biar dikata hebat paham dunia militer,yg ade org jijik kali wkwkwkwk

      Hapus
    3. Anonim17 Oktober 2013 pukul 22.48

      Apa tuh "bodoh!"
      Nih gue ajarin!... tirukan!...

      "Goblok!!!"
      Bisa nggak?

      Hapus
    4. Anonim18 Oktober 2013 pukul 03.46

      lol dapet berita darimana bung? ngga ada AH-64 apache yang pernah ditembak jatuh. dan hizbullah juga nggak punya MANPADS yang pernah digunakan di konflik. misil anti-tank canggih macem kornet mungkin punya, tapi MANPADS? oh ya dan harga Rafale/EF-2000 skrg minimal 60 juta dolar, minus semua perlengkapan pendukung. harga nyata beli pesawat tempur baru itu diantara 80-120 juta dolar, termasuk senjata dan pelatihan. jadi mungkin saja beli paling nggak 5-6 sukhoi paling baru

      Hapus
    5. Anonim18 Oktober 2013 pukul 04.09

      Bodohhh + goblokkk !!! Biar kate heli apache ah 64d longbow pasti bakalan jadi sasaran empuk rudal manpads ato rudal panggul. Wong pesawat tempur sekelas f 16 aje yg jauh lebih sangat lincah bermanuver dan juga lebih sangat cepat dibanding apache hancurrrr oleh rudal manpads contohnye aje perang terbaru israel vs hamas pd thn 2012, hamas berhasil menjatuhkan pesawat tempur f 16 dan juga heli apache terbaru israel dgn menggunakan rudal manpads buatan iran misaq 1 ato misaq 2. Uav tempur seperti mq 1 predator ato yg terbaru mq 9 jauh lebih unggul dibanding heli apache dalam perang geriliya atopun dalam perang kota. Dan sudah terbukti di dalam perang geriliya medan perangnya biasanya sangat luas seperti hutan ato perbukitan yg justru menjadi kelemahan apache walaupun menggunakan kamera deteksi panas tubuh tetapi krn medan tempurnya yg sangat luas bisa menjadi keuntungan tentara ato pejuang dalam bersembunyi dan membidik target seperti heli apache dgn rudal manpads yg mudah dibawa tentara. Selain tu jg heli apache daya tahan terbangnya sedikit cuma beberapa jam. beda klu uav tempur seperti mq 1 predator yg memiliki daya tahan terbang yg sangat lama bisa seharian utk mencari, memata matai, bisa melakukan serangan rudal tanpa terdeteksi oleh seperti para militan ato teroris. Penggunaan uav tempur seperti mq 1 predator sdh terbukti keunggulanya dalam semua jenis medan tempur seperti hutan perbukitan dan perkotaan. Penggunaan uav tempur sudah terbukti kehebatanya dalam menghadapi perang geriliya contohnya saja as menggunakan mq 1 predator dalam mencari memata matai dan mengebom taliban yg banyak bersembunyi di hutan dan di perbukitan yg sangat luas. Dan sudah banyak militan taliban yg terdeteksi dan mati oleh uav tempur seperti mq 1 predator . harga pesawat tempur su 35 antara 40.000.000-65.000.000 usd ato sekitar 400 miliyar sampai 650 miliyar jadi loe hitung dan loe bagi ja dgn 6 triliyun harga 6 heli apache.

      Hapus
    6. Anonim18 Oktober 2013 pukul 04.38

      6 su 35 vs 6 heli apache.......

      Hapus
    7. Anonim18 Oktober 2013 pukul 06.15

      Hoi loe ini pada jago komen. Jgn2 loe ini pada du2k di rmh alias pengangguran semua..apa kalian ini pengamen..hahahaha pada goblok.dri pada loe komen kyk gini gak ada gunanya,mau komen sana dpan kemenhan.bwa spanduk.. Gak guna sy komen ini cm sesekali aja itu pun kalau dirmh.. By anak makassar.

      Hapus
    8. UPEO18 Oktober 2013 pukul 10.31

      aduh duh :-b ini pikiran pada kedengkul, semua kendaraan tempur itu bisa saja hancur, kalo beli SU 35BM ya gak apa-apa sebenarnya, tapi gak mungkin 1 Apache lebih mahal dari SU. Ndak percaya? tanya Ria Novosti yg bikin SU.

      Hapus
  8. Anonim17 Oktober 2013 pukul 21.56

    Tuh warna abu2 di pesawat hercules masih bagus tapi ingat ya jangan ganti warna ijo-ijoan karena dianggap jelek....
    Warna abu2 itu seperti kamuflase di awan benar gak tuh... :D

    BalasHapus
  9. Anonim17 Oktober 2013 pukul 22.42

    mungkin TNI mau mengganti timeline yg "hilang", jaman president sukarno angkatan udara dan angkatan laut punya persenjataan hebat. jaman president suharto sampai kemaren angkatan darat belum punya helicopter serang murni. akhirnya kesampaian, dgn segala kehebohan dan perdebatan menjelang pembelian heli apache, patut rasanya memberi ucapan selamat kepada TNI AD untuk heli barunya, semoga bisa membuat NKRI makin kuat.

    untuk selanjutnya angkatan laut dan angkatan udara semoga bisa diperkuat lagi...

    BalasHapus
  10. Anonim17 Oktober 2013 pukul 22.51

    alutsista dari amrik kan dah ada, gantian beli alutsista hebat dari rusia donk........

    BalasHapus
  11. Anonim17 Oktober 2013 pukul 23.04

    kalo dikombinasi dengan 8 biji Mi-35 atau Kamov 52 kayaknya bakalan menggetarkan dunia pertempuran darat, su 35 buat air superiority aja, kalo flanker buat menggebuk malingsia atau timor leste ato PNG boros di biaya gan, lebih hemat pake Fennec yang di backup Apache dan Mi 35

    BalasHapus
  12. Anonim18 Oktober 2013 pukul 02.35

    Apache kita bicara heli serang buat perang moderen tidaklah berguna , bakal jadi bulan bulanan rudal panggul apalagi perang di negara tropis , lagian buat kelangsungan heli apache bakal tragis ancaman embargo dan heli tersebut tidak boleh di pakek sembarangan harus lapor ke america , maksa embargo sudah di depan mata .

    BalasHapus
  13. Anonim18 Oktober 2013 pukul 05.39

    Kasi PT DI 3 triliun.....10tahun ke depan Indonesia jaya lagi, said Habibie

    BalasHapus
  14. Anonim18 Oktober 2013 pukul 08.23

    Selamat diembargo lg y

    BalasHapus
  15. Anonim18 Oktober 2013 pukul 09.11

    dengan mengambil apache kita bisa ngembangin heli gandiwa....... dengan mencontek banyak fiturnya........ maaaf jangan berpikir negatif dulu teman sebangsa setanah air..... saya yakin dengan kita mengimpor barang canggih kita bisa menirunya. orang indonesia itu tidak bego atau guoblok.... lihat siapa juara olimpiade fisika, matematika dlll..... yang huni itu orang indonesia.
    kembali lagi kita ambil barat sama timur biar kita tau masing2 kelebihanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anonim18 Oktober 2013 pukul 09.32

      Setuju dengan komen ano di atas dengan catatan pemerintah percaya dulu dengan kemampuan bangsa sendiri dan itu harus dibuktikan dengan memperbesar dana riset,meningkatkan gaji ilmuawan,peneliti,fokus dalam mengembangkan sesuatu.Hal itu belum terlihat sampai saat ini.Jadi tanpa media untuk tempat berkarya,tanpa dana yang mencukupi akan sia sia para jaura olompic yang anda maksudkan seperti saat ini.briliant mae pawer kita akan tak punya tempat untuk berkarya di negri sendiri.Mereka harus go abroad untuk berkarya.

      Hapus
  16. Anonim18 Oktober 2013 pukul 10.43

    berarti mungkin saja ditempatkan di bibir pantai.. atau pulau terluar.. itu lebih joss..! he..3x

    BalasHapus
  17. Anonim18 Oktober 2013 pukul 16.27

    SU-35 harga (standard 80 juta dollars) klo lengkap +missile kira2 bisa 100 juta dollars = 6x 100 juta dollars = 600 juta dollars x rp 11.500 (kurs rupiah) = 6,9 trilyun

    klo untuk
    6 apache gurdian lengkap +missile + 4 hercules = 6 trilyun
    catatan :
    apache +mi-35+uav+fennec+super tucano+leopard 2+atross+caesar+mistral+startreak = adalah kombisasi yg sangat menakutkan buat lawan.

    Tujuan utama MEF 1 untuk menggertak tetangga sebelah yg mengotak atik patok perbatasan darat dan perbatasan laut udara di ambalat.

    sedangkan untuk SU-35 insyaallah akan masuk pada mef2 untuk mengganti F-5 tiger bersamaan dgn lontong punuk.
    Penempatan SU-35 mungkin di lampung atau pekanbaru untuk menjaga pulau Jawa dan sumatra (AKLI 1).
    Tujuan utama mef 2 untuk menjaga pekarangan seluruh NKRI laut dan udara, maka jenderal moeldoko baru baru ini bilang TNI menginginkan ke depan pembelian KS rusia dan SU-35.

    BalasHapus
  18. Anonim20 Oktober 2013 pukul 09.59

    Cuma 6 unit, taiwan aja beli 30 unit

    BalasHapus
  19. Anonim21 Oktober 2013 pukul 18.05

    waduuhh agan2 jgn pada ribut ngapa, kita ikuti dulu rencana pemerintah beli apache dll yg sdh diperhitungkan masak2 sm ahlinya. selanjutnya dievaluasi apa manfaat dn mudharatnya, baru usulin tuh alutsista apa yg cocok dan kudu dibeli pada anggaran berikutnya..begono.

    BalasHapus