Pages

Rabu, September 04, 2013

3 Kompi Yonif 323 Raider Kostrad Gelar Latihan

G. SANGKUR-(IDB) : Tiga Kompi Yonif 323 Raider Kostrad melaksanakan Latihan Teknis dan Taktis Tingkat Kompi (Latnistis Ki) di daerah latihan Yonif 323/Raider yaitu daerah Gunung Sangkur Komplek,Tanjung Sukur, Selasa (3/9). Latihan ini diikuti oleh seluruh personel militer mulai dari tingkatan Tamtama, Bintara hingga Perwira dengan pimpinan langsung oleh Komandan Kompi Senapan Yonif 323/Raider.

Penerangan Kostrad dalam siaran pers kepada Jurnal Nasional, Rabu (4/(0 mengatakan, latihan ini merupakan perpaduan dari metode teknis dan taktis adminstrasi (staf) dan aplikasi di lapangan yang dirancang untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan teknis dan taktis militer tingkat Kompi dalam tugas operasi tempur untuk mendukung tercapainya tugas pokok.

“Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan latihan ini, diharapkan prajurit memahami dan mampu melaksanakan macam teknik dan taktik pertempuran yang meliputi, patroli, pengamanan daerah, penyergapan, penghadangan, drill kontak serta pengepungan dan penghancuran sasaran di wilayah yang dikuasai oleh musuh”.

Di samping itu, melalui latihan yang berkesinambungan dan terprogram akan meningkatkan kemampuan satuan melaksanakan tugas untuk menjaga dan mempertahankan NKRI dari ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar.





Sumber : Jurnas

Marinir Indonesia Amerika Lakukan Latihan Jungle Survival Dan Sea Survival


BANYUWANGI-(IDB) : Dengan dipandu oleh para prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir, sejumlah Marinir Amerika (US MARSOC) menjelajahi Taman Nasional Meru Betiri, desa Rajegwesi, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan melakukan materi latihan Jungle Survival dan Sea Survival, Selasa, (3/9/2013). 


Serka Marinir Tri Purwito dengan didampingi sejumlah pelatih dari Intai Amfibi-1 Marinir lainnya begitu bersemangat dalam memberikan penjelasan tentang tata cara bertahan hidup di hutan dan di laut dengan memperkenalkan sekaligus mempraktikkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas, antara lain: biawak, ular, dll serta memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung (tanpa harus dimasak terlebih dulu). Selain itu juga diperkenalkan berbagai macam hewan laut yang bisa dimakan.



Sejumlah prajurit Marinir Amerika pun cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan para pelatih andal dari Korps Marinir TNI AL tersebut. 

Meski mulanya terlihat agak geli, beberapa prajurit Marinir Amerika terus melakukan tekadnya untuk mencoba mencicipi sejumlah Botani dan Hewani yang telah dicontohkan terlebih dulu oleh para pelatih. 

Bahkan beberapa diantara mereka ada yang mencoba menangkap ular dan biawak serta menelan telur biawak mentah.


Untuk materi Sea Survival dilaksanakan di pantai Batu dan Teluk Hijau yang masih berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri desa Rajegwesi, kecamatan Pesanggaran, kabupaten Banyuwangi, Jatim


Kegiatan yang dikomandani oleh Letkol Marinir Edi Cahyanto tersebut merupakan bagian dari rangkaian latihan bersama Korps Marinir Indonesia–Amerika dengan sandi Lantern Iron 13–1 yang berlangsung hingga 6 September 2013.





Sumber : Kormar

Prajurit Korps Marinir TNI AL Bertambah 163 Orang

SURABAYA-(IDB) : Prajurit Korps Marinir TNI AL bertambah 163 orang, setelah Komandan Komando Pendidikan Marinir (Dankodikmar) Komando pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Kolonel Marinir Much. Sulchan menutup Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AL Angkatan ke-32 Kejuruan Marinir, Jumat (30/8).
 
Penutupan pendidikan yang  berlangsung di lapangan apel Kesatrian Ewa Pangalela Kodikmar Gunungsari, Surabaya itu dipimpin Komandan Upacara Letkol Marinir Harwin Dicky Wijanarko.


Hadir dalam kesempatan itu Wadan Kodikmar Kolonel Marinir Lasmono, Danpusdikif Kolonel Marinir Bambang Sukarno, Danpusdik Artileri Kolonel Marinir M. Supriyatna, Danpusdikkav Kolonel Marinir Listyarto, Danpusdikbanpur Kolonel Marinir Chaerudin Thayib dan para Komandan sekolah di lingkungan Kodikmar.


Dalam kesempatan tersebut Dankodikmar mengucapkan selamat kepada mantan siswa Dikmaba TNI AL angkatan ke-32 yang telah berhasil menyelesaikan Pendidikan Kejuruan di Kodikmar Kobangdikal selama 8 (delapan) bulan sejak 17 Desember 2012 lalu.


Menurutnya pendidikan yang diakhiri dengan upacara tradisi pembaretan di lapangan apel Kesatrian Ewa Pangalela Kodikmar tersebut, membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang prima untuk mengikuti berbagai tahapan baik kegiatan teori di kelas maupun saat aplikasi di lapangan termasuk Pendidikan Komando (Dikko).


Bintara sebagai tulang punggung kesatuan lanjutnya, diharapkan mampu menjadi penghubung antara pemimpin dan anak buah,  pada satu sisi, seorang Bintara harus dapat menerjemahkan setiap kebijaksanaan pimpinan kepada anak buahnya, dan pada sisi yang lain, seorang Bintara juga harus dapat bertindak sebagai bapak buah bagi para bawahannya.


"Berbekal dari pendidikan yang telah dilaksanakan di Kodikmar selama ini, saya yakin mantan siswa Dikmaba TNI AL Angkatan ke-32 Korps Marinir ini mampu melaksanakan setiap tugas yang diberikan termasuk dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak sebagai seorang Bintara Marinir yang profesional," jelasnya. 


Menurutnya sebagai prajurit yang penugasannya selalu dekat dengan rakyat, mengharuskan setiap prajurit Marinir untuk selalu memelihara disiplin, baik disiplin individu maupun disiplin kesatuan.


"Jaga kehormatan dan kewibawaan Korps Marinir dari tindakan negatif yang merugikan masyarakat, bangsa dan negara, yakni dengan menjunjung tinggi Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan Trisila TNI AL agar Korps Marinir disegani dan dicintai Rakyat,'' pintanya.




Sumber : Kormar

Berita Foto : POLRI Pamer Senjata Dan Rantis

JAKARTA-(IDB) : Saat dilangsungkannya simulasi pengamanan Pemilu 2014, Polisi juga memperlihatkan berbagai macam jenis senjata dan kendaraan taktis, Rabu (04/09/2013). Kendaraan taktis seperti Baracuda, Watercanon dan berbagai jenis senjata api buatan dalam dan luar negeri diperlihatkan.

Berita Foto : Sertijab Panglima TNI 2013

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kanan) berjabat tangan dengan Laksamana TNI Agus Suhartono seusai serah terima jabatan Panglima TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (4/9). Jenderal TNI Moeldoko menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono yang memasuki pensiun.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kanan) bersama pejabat lama Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri) berjalan menuju lapangan upacara pada serah terima jabatan Panglima TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (4/9). Jenderal TNI Moeldoko menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono yang memasuki pensiun. 
Sumber : Antara

Tantangan Masa Depan PT. DI

BANDUNG-(IDB) : Senyum semringah tengah menaungi PT Dirgantara Indonesia (DI). Perusahaan kebanggaan bangsa ini kini memasuki masa tinggal landas untuk menjemput kejayaan yang pernah mereka rasakan di era sebelumnya.

Tidak ada lagi wajah masam dan demonstrasi menuntut pembayaran gaji seperti mewarnai hari-hari pascaperusahaan plat merah tersebut tersungkur karena menjadi korban politik International Monetary Fund (IMF). Intervensi IMF yang merupakan bagian dari paket restrukturisasi krisis ekonomi 1997 bukan hanya mengandaskan program N250 yang tinggal selangkah lagi akan menjadi penguasa dirgantara di kelasnya serta membenamkan ambisi BJ Habibie untuk membangun N-2130, melainkan juga memaksa ratusan tenaga ahli pergi ke luar negeri untuk menyambung hidup dan sebagian memilih bertahan dengan risiko hidup pas-pasan.

Tapi, cerita muram tersebut perlahan mulai tinggal kenangan. Saat ini perusahaan yang bermarkas di Bandung tersebut sudah bisa tersenyum lebar. PT DI bahkan kini kebanjiran order pesawat, terutama dari Kementerian Pertahanan. Kebijakan pemerintah yang memprioritaskan penggunaan alutsista dalam negeri telah menjadi dewa penolong yang membangkitkan kinerja PT DI.

Informasi terbaru, PT DI baru saja mendapat pesawat pesanan membuat 11 helikopter antikapal selam dari TNI Angkatan Laut. Helikopter jenis AS565 MB Panther buatan Eurocopter akan dibikin di Indonesia. Pada saat yang sama, PT DI juga mendapat pesanan membuat 12 helikopter multiperan AS350 Ecureuil yang juga dari Eurocopter. Melalui kerja sama itu pula, PT DI kini tengah membangun tujuh helikopter EC-725 Cougar varian Combat SAR and Personal Recovery, sejumlah CN-235 MPA, dan delapan CN-295.

Di luar pesanan lain, PT DI juga mendapat pesanan membuat helikopter dan pesawat dari sejumlah negara dan komponen dari pabrikan utama dunia seperti Airbus dan Boeing. Untuk pesawat, PT DI pada 2013 ini sudah menarget penjualan senilai Rp3,47 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dari pencapaian penjualan pada 2012 sebesar Rp2,7 triliun. Selain itu, PT DI pun menargetkan pencapaian kontrak pembuatan pesawat terbang, servis, pesanan komponen, dan alutsista engineeringsebesar Rp4,24 triliun.

Banjir pesanan tentu menjadi berkah bagi PT DI. Tetapi, di balik itu sekaligus menjadi tantangan, terutama bagaimana bisa menyelesaikan seluruh pesanan tepat waktu dengan kualitas terbaik. Jika tidak, kredibilitas PT DI akan menjadi taruhannya. Minimnya tenaga ahli sudah diatasi dengan merekrut 1.500 tenaga kerja baru. Tapi, menggembleng mereka tentu butuh waktu.

Karena itu, PT DI hendaknya kembali merangkul para ahli yang tersebar di berbagai negara agar mau balik ke Tanah Air dan bersama kembali membangun perusahaan yang pernah bernama IPTN. Banyaknya pesanan jangan membuat PT DI terlena untuk berinovasi dan mengembangkan rancang bangun sendiri karena bagaimanapun berbagai proyek yang tengah dikerjakan bukanlah murni karya anak bangsa. Proyek N-219 bisa menjadi pintu masuk untuk kembali membangun kepercayaan diri.

Apalagi, beberapa pihak sudah memesan, termasuk 100 pesanan dari Lion Air. Target selanjutnya, PT DI juga berpikir bagaimana kembali menghidupkan N-250. Pesawat turboprop ini sangatlah sesuai dengan kebutuhan penerbangan di Tanah Air karena sangat irit dan cocok untuk penerbangan jangka pendek. Sebagai perbandingan, ATR jenis 72 dan 42 yang lahir setelah IMF membenamkan N-250 hingga kini berhasil menjual lebih dari 1.500 unit.

Selanjutnya tentu bagaimana PT kembali menghidupkan N-2130. Semua harapan itu bukanlah mimpi. Talenta yang diberikan Tuhan kepada anak bangsa untuk menguasai industri dirgantara merupakan anugerah yang harus dimanfaatkan dan dikembangkan bangsa ini. Pertumbuhan ekonomi yang kian membaik serta kesadaran pemerintah dan swasta untuk mendorong terwujudnya kebanggaan nasional juga modal yang sangat berharga untuk meraih mimpi tersebut. Semoga.





Sumber : Sindo

Sertijab Panglima TNI, Moeldoko Resmi Gantikan Agus Suhartono

JAKARTA-(IDB) : Jenderal Moeldoko resmi menjabat sebagai panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Acara serah terima jabatan digelar di Plaza Mabes TNI, Cilangkap.

Bertindak sebagai inspektur upacara Panglima Lama Laksamana TNI Agus Suhartono dan Panglima TNI baru Jenderal TNI Moeldoko. Acara ini dilaksanakan di hadapan ratusan pasukan gabungan AD, AL, dan AU.

Sejumlah material tempur ikut dihadirkan dalam upacara ini, di antaranya 3 unit helikopter, 4 Ranpur Scorpion Kav-1 Kostrad, 4 pucuk meriam kaliber 57 Yon Arh/Kodamjaya, dan 2 unit roket multi laras 70 grad Marinir.

Pelaksanaan sertijab diawali dengan penyerahan tongkat komando, penyerahan dan penerimaan Panji-panji TNI, kemudiana dilakukan penandatangan naskah serah terima jabatan.

Dalam amanatnya, Agus menyampaikan selamat kepada Moeldoko.

"Hari ini saya telah secara resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Jenderal Moeldoko, saya juga menyampaikan selamat dan rasa bangga kepada Jenderal Moeldoko atas kepercayaan yang kini diembannya," kata Agus di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/9/2013).

Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko dalam pidatonya mengatakan bahwa dia menyadari tantangan dan tugas TNI ke depan akan semakin berat.

Budiman Resmi Gantikan Moeldoko Sebagai KSAD

Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) kini diemban oleh Letjen Budiman. Hari ini upacara serah terima jabatan KSAD digelar di Mabes AD, Jakarta.

Jabatan KSAD diserahkan dari Jenderal Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Panglima TNI kepada Letjen Budiman. Keduanya telah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Jumat (30/8).

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan inspektur upacara Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

Laksamana Agus Suhartono melepas tanda jabatan Jenderal Moeldoko, kemudian dia menyematkan tanda jabatan di dada Letjen .

"Saya, Letjen Budiman, telah menerima tugas, wewenang dan tanggung jawab jabatan dari Jenderal Moeldoko," ucap Letjen Budiman dalam sertijabnya, Kamis (23/5/2013).

Di dalam amanatnya, Agus menyampaikan selamat dan harapannya kepada Budiman.

"Saya menyambut dengan bangga dan selamat kepada jenderal. Saya yakin jenderal dapat menjadikan AD, semakin solid, mencintai dan dicintai rakyat," ujar Agus dalam amanatnya.

Sertijab ini juga dihadiri oleh KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Kapolri Jendral Timur Pradopo, purnawirawan TNI dan seluruh Panglima komando utama.

Di dalam upacara ini terdapat sejumlah alutsista yang berjejer rapi di antaranya 4 unit tank scorpion, 4 unit panser, 2 kendaraan tempur pengintai, 2 kendaraan casper kopassus, 4 pucuk meriam, dan 2 unit helikopter. Selain itu terdapat pasukan

Upacara dertijab ini dilakukan di depna ribuan anggota TNI AD. Para undangan juga disuguhi penampilan pasukan drumband dari anggota TNI AD.




Sumber : Detik

Bakorkamla Akan Berubah Menjadi Bakamla

BATAM-(IDB) : Dalam jangka waktu satu tahun, Indonesia akan memiliki Badan Keamanan Laut (Bakamla) dari sebelumnya yang hanya Badan Koordinasi.
 
Menkopolhukam Marsekal TNI (P) Djoko Suyanto yang juga Ketua Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) RI mengatakan, sebagai prakarsa amandemen Undang-undang No 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia terkait dengan adanya PerPres No. 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013, Bab VII Butir 5, jika disetujui, dalam waktu satu tahun Indonesia memiliki Badan Keamanan Laut (Bakamla).


"Sesuai hal tersebut, semoga saja dalam waktu satu tahun Indonesia sudah memiliki Bakamla," ungkap Djoko Suyanto yang disampaikan Kalahar Bakorkamla Laksamana Madya Bambang Suwanto kepada awak media disela peresmian Kapal Negara (KN) Bintang Laut 4801 dan KN Singa Laut 4802 di pangkalan Bakorkamla Satgas 1, Batam, Kepri, Selasa (3/9/2013).


Sebagaimana diketahui, Bakorkamla RI adalah Badan Koordinasi yang memiliki 12 pemangku kepentingan yang mewujudkan multi task single agency untuk mengatasi tumpang tindih peraturan.


Badan ini dimiliki oleh 12 stakeholder (pemangku kepentingan) yakni Menteri POLHUKAM (Ketua), Menteri Luar Negeri (anggota), Menteri Pertahanan (anggota), Menteri Hukum & HAM (anggota), Menteri Dalam Negeri (anggota), Menteri Keuangan (anggota), Menteri Perhubungan (anggota), Menteri Kelautan dan Perikanan (anggota), Jaksa Agung (anggota), Kapolri (anggota), Panglima TNI (anggota), Kepala BIN (anggota), serta Kepala Staf TNI AL (anggota).


Bakorkamla pertama kali dibentuk pada 1972 yaitu dengan SKB Menteri Hankam/Pangab, Menteri Keuangan, Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung.


Namun lembaga ini dibubarkan karena menghadapi masalah utama yaitu perbedaan kepentingan serta ego sektoral masing-masing instansi tersebut yang ditandai dengan penguatan kewenangan masing-masing.


Berdasarkan pada Peraturan Presiden No 81 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Keamanan Laut, Bakorkamla dibentuk dan acuannya didasarkan pada UU No 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia yakni pada pasal 23 ayat (3) dan pasal 24 ayat (3).


Menurut PerPres No 81 Tahun 2005 fungsi utama dari Bakorkamla adalah lembaga non struktural yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden, lembaga koordinasi serta bukan lembaga penegak hukum.


Sebagai lembaga koordinasi, Bakorkamla hanya bertugas sebatas pada pengkoordinasian menyangkut tugas-tugas penegakan hukum yang tercakup dalam kewenangan instansi-intansi yang tercakup dalam perundang-undangan masing-masing.


Dalam kenyataannya fungsi koordinasi mengenai penegakan hukum juga menjadi tidak jelas, bagaimana mekanisme serta tehnis pelaksanaannya.


Mengingat masalah dan tantangan di masa depan terkait dengan keamanan dan keselamatan di laut yang semakin komplek maka diusulkan pembentukan bakamla yang saat ini dikenal dengan istilah coast guard, sebagaimana yang dimiliki oleh banyak negara seperti Asutralia, Jepang, Malaysia dan Amerika.

Bakorkamla Memerlukan 500 Kapal Patroli

"Kami memerlukan 500 kapal untuk ditempatkan di seluruh daerah Indonesia guna memastikan keamanan perairan," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut, Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto.

Namun, kata dia saat meresmikan dua kapal negara di Batam Kepulauan Riau, Selasa (3/9), tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi, harus disesuaikan dengan kondisi keuangan negara.

Saat ini, pemerintah baru menganggarkan enam kapal baru untuk instansi yang diproyeksikan setara dengan Penjaga Pantai Amerika Serikat itu. 

Dua di antaranya sudah diluncurkan dan siap digunakan demi menjaga keamanan negara, yaitu KN Bintang Laut-4801 dan KN Singa Laut-4802, dan satu lain masih dalam pengerjaan

Sedang tiga kapal lainnya masih belum dianggarkan dan baru dibangun pada 2014, kata dia.

"Pada 2014 harus sudah selesai semuanya, akhir pemerintahan sekarang," kata dia. Seluruh kapal yang diperlukan instansi itu dijamin dibuat di dalam negeri, sebagai bentuk dukungan industri matitim nasional, 

Meski buatan dalam negeri, ia mengatakan tetap harus tetap mengacu pada standar performansi tinggi. 

Kapal Patroli KN Bintang Laut dan KN Singa Laut seharga Rp58 miliar yang baru diluncurkan, dengan mesin berkecepatan 25 knot perjam dan mampu bergerak hingga batas 200 mil laut (370 km) dari lepas pantai itu sangat efektif untuk pengamanan perairan laut Indonesia. 
Sumber : Tribunnews

Analisis : Membangun Percaya Diri

ANALISIS-(IDB) : Sebagai pencinta republik banyak diantara kita merasa under estimate terhadap potensi kekuatan bangsa ini.  Sebagai contoh ketika situs militer terkenal dari luar sana mengabarkan ranking kekuatan militer Indonesia yang menduduki 15 besar dunia, banyak yang tidak meyakininya.  Padahal seluruh indikator yang membangun rangka kekuatan militer dalam penyusunan ranking itu memang merupakan elemen yang memajukan potensi kekuatan militer.  Misalnya potensi sumber daya manusia, sumber daya alam yang besar, kekuatan daya beli yang lebih dikenal dengan APBN dan produk domestik bruto.



Kemudian jika ada jiran yang mau beli alutsista, muncul perasaan minder seakan kita tidak punya daya dan gaya dalam menampilkan militer kita.  Yang lebih aneh lagi ketika daftar belanja alutsista kita selama 4 tahun terakhir yang merupakan belanja terbesar setelah era Dwikora digelar dan barangnya sudah mulai datang satu persatu, masih ada saja yang mengatakan dengan nada pesimis bahwa barang yang diadakan dan yang didatangkan itu sesungguhnya “tidak nendang”.

Satgas Bansos TNI AL saat ini sedang menjelajah pulau terpencil di NTT


Misalnya forum militer dari jamaah aliran penentang “bekasiyah” atau “hibaiyah”, maksudnya tentang alutsista bekas dan hibah seperti 24 jet tempur F16 dianggap tidak memberikan efek gentar.  Padahal jet tempur bekas pakai angkatan udara AS ini sesungguhnya diperbaharui lebih dulu sebelum dikirim ke Indonesia tahun 2014 nanti.  Sampai saat ini F16 merupakan alutsista yang tetap diperhitungkan di seluruh dunia.  Disamping itu kita kan juga sudah punya 1 skuadron jet tempur kelas berat Sukhoi yang menjadi tamu kehormatan dalam Pitch Black di Australia beberapa bulan lalu. Artinya tetangga saja sudah mulai menyadari kebangkitan militer Indonesia



Pertanyaannya mengapa kita selalu merasa pesimis dan apatis terhadap segala hal termasuk tentang militer kita. Peran media sedikit banyak memberikan “arahan” tentang mekanisme pola pikir berbangsa.  Media dengan kebebasan mutlaknya lebih menyajikan porsi dominan tentang peristiwa “laku jual”, maksudnya kalau ada cerita tentang korupsi, ketidakpastian hukum, berita kriminal, perilaku Parlemen sangat cepat disiarkan kalau perlu breaking news atau live.  Tetapi jika ada berita penting tentang kemajuan dan prestasi membangun, porsinya hanya sebatas memberitakan, tidak ada bumbu penyedap, tidak ada dialog interaktif misalnya tentang operasionalisasi bandara Kuala Namu yang megah itu, atau keberhasilan PT KAI melaksanakan angkutan lebaran, keberhasilan Polisi mengamankan jalur lebaran, prestasi TNI dalam berbagai lomba ketangkasan regional sebagai juara umum, prestasi TNI dalam misi perdamaian UN di Libanon dan tempat lain.



Termasuk pula upaya MPR untuk menanamkan semangat ber NKRI dengan pola 4 pilarnya yang digemakan terus menerus.  Prestasi anak-anak Indonesia di gelanggang olimpiade ilmu pengetahuan, pendapatan per kapita yang sudah mencapai US$ 3.800,-  PDB no 16 besar dunia.  Menu yang tersaji dan terbukti sebagai langkah maju dianggap tidak penting oleh media sehingga pola pikir yang terbentuk selalu suuzon dan tak percaya.  Meski menjadi berita prestasi tetapi tanggapannya selalu ada kalimat bersayap, ah paling karena ini karena itu.

Panglima tertinggi on the spot menuju Latgab 2013


Membangun rasa percaya diri pada segenap komponen anak bangsa adalah bagaimana sesungguhnya kemampuan bangsa ini dalam melangkah dan menapaki jalannya.  Media sebagai jembatan komunikasi berperan besar untuk menyampaikan pesan itu. Tetapi yang terurai lebih pada persepsi negatif misalnya ketika sebuah media layar kaca menyampaikan editorialnya tentang pembelian helikopter serang Apache. Kurangnya pemahaman tentang bangunan konsep dan strategi pertahanan, hanya melihat angka US$ 500 juta lalu memandang pembelian Apache sebagai pemborosan.



Mestinya jika melihat situasi kawasan yang begitu dinamis, Laut Cina Selatan yang demam terus, adanya pangkalan militer AS di Darwin, Cocos dan Singapura, sengketa Ambalat, mengamankan ALKI maka mengeluarkan angaran belanja alutsista adalah kewajiban untuk mewibawakan postur pertahanan.  Memang diprediksi tidak terjadi perang terbuka dalam sepuluh tahun ke depan tetapi jangan lupa postur militer kita yang kuat justru akan menjadi benteng pertahanan yang ampuh manakala terjadi sesuatu yang tak kita inginkan.  Atau postur militer yang kuat itu memberikan rasa segan untuk berkonfrontasi.  Artinya menjaga untuk tidak terjadi perang.



Beberapa jenis alutsista yang kita pesan sudah mulai berdatangan dan akan terus berdatangan.  Dan kita (InsyaAllah) tidak akan berhenti sampai disitu.  Dalam program MEF tahap kedua (2015-2019) sangat diyakini kita akan mendatangkan berbagai alat pukul strategis dan mematikan seperti 10 kapal selam Rusia, jaringan sistem pertahanan udara jarak sedang, jet tempur kelas berat.  Termasuk mulai memproduksi rudal dan roket, tank medium dan kapal perusak kawal rudal.



Tentu semua itu seiring dengan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi kita yang  semakin baik.  Jika kita selalu mendoakan dengan lantunan rasa syukur sebagai anak bangsa dan kemajuan dalam langkah bersama untuk menjalani hari-hari berbangsa dalam berbagai aktivitas termasuk mendoakan pengawal republik, niscaya energi positif yang dikumandangkan terus menerus itu akan menjadi kenyataan.  Diakui yang masih kurang dalam etika berbangsa ini adalah korupsi yang masih menjadi tetanus bangsa dan ketidakpastian penegakan hukum yang dipertontonkan. Namun diluar itu banyak yang sudah dicapai termasuk menyandangkan baju alutsista yang lebih baru dan modern.  Untuk itu marilah kita secara akal budi dan logika cara pandang, membangun rasa percaya diri dan mensyukuri masih dikunjungi sinar matahari pagi yang hangat nan indah.
Sumber : Analisis

“ Boardex ” KRI Diponegoro-365 Dengan Kapal Perang Turki

MEDITERANIA-(IDB) : “Peran pemeriksaan dan penggeledahan, peran pemeriksaan dan penggeledahan,” demikian terdengar bunyi omroep KRI Diponegoro-365 yang akan melaksanakan latihan bersama dengan kapal perang negara Turki TCG Ruzgar P-344 dalam serial Boardex (Boarding Exercise) di Area of Maritime Operation (AMO) di Laut Mediterania Lebanon, Sabtu, (31/8).

Boardex adalah latihan pemeriksaan dan penggeledahan di laut sesuai Standard Operations Procedure (SOP) dan Role of Engagement (ROE) terhadap kapal-kapal yang dicurigai. Pelaksanaan latihan diawali dengan penyelidikan awal yakni prosedur “DEKENITETIKO” (dideteksi-dikenali-dinilai-tentukan-tindakan dan komando), selanjutnya pendekatan terhadap sasaran dan pengiriman tim pemeriksa mulai dari naik ke kapal, pemeriksaan terhadap legalitas ABK, dokumen, muatan kapal dan kegiatan kapal maupun kapal itu sendiri. Tujuan dari latihan ini melatih kesiapan personel tim VBSS (Visit  Board Search  and Seizure) unsur MTF serta melatih kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan boarding. 

Dalam skenario latihan kali ini kapal kargo MV Small Star, diperankan oleh TCG Ruzgar, sedang berlayar dari Tartous (Suriah) menuju Beirut.  Setelah diadakan Hailing terhadap MV Small Star dan meminta intensi dari MIO (Maritime Interdiction Operation) Commander, selanjutnya MIO Commander memerintahkan melaksanakan Boarding.  

Kapal kargo Small Star berbendera Itali tersebut dicurigai menyelundupkan senjata dan barang-barang  terlarang. Di sini  KRI Diponegoro sendiri bertindak sebagai kapal pemeriksa, yang pada saat itu sedang melaksanakan patroli sektor.

Selanjutnya Komandan KRI memerintahkan tim VBSS untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap MV Small Star. Tim yang beranggotakan 8 orang tersebut meluncur dengan menggunakan satu sekoci/RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat)

Pergerakan satu RHIB menuju Kapal kargo dari Itali tersebut dilaksanakan secara cepat dan dalam pengawasan dari KRI Diponegoro dengan menempatkan prajuritnya di meriam 20 MM dalam kondisi siap tembak.

Tim VBSS melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap ABK MV Small Star yang berkumpul di geladak buritan. Secara paralel tim juga melaksanakan pemeriksaan di anjungan dan ruangan-ruangan untuk mencari barang-barang terlarang/berbahaya atau ilegal. Disimulasikan dalam pemeriksaan tersebut tidak ditemukan senjata ilegal maupun barang terlarang yang akan diselundupkan ke Beirut. 

Dengan demikian kapal tersebut dinyatakan clear dan tidak berbahaya. Selanjutnya latihan pemeriksaan dan penggeledahan (Boardex) dengan TCG Ruzgar dinyatakan selesai, latihan berjalan aman dan lancar.






Sumber : Koarmatim

Satgas SBJ LXII/2013 Laksanakan Operasi Bakti Di Lembata

LEMBATA-(IDB) : TNI Angkatan Laut merupakan salah satu komponen utama pertahanan negara di laut yang memiliki tugas diantaranya adalah melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan wilayah laut. Hal ini diarahkan untuk menggali dan memberdayakan potensi masyarakat maritim menjadi potensi pertahanan negara guna menciptakan kondisi yang kondusif dalam mendukung rencana pembangunan nasional.

Melalui Sail Komodo 2013, Koarmatim turut berperan serta melalui kegiatan Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya LXII/2013 (SBJ LXII/2013) di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun kegiatan opersi bakti tersebut meliputi pelayanan kesehatan, renovasi sarana dan prasarana umum, penyuluhan ketahanan nasional dan penyerahan bahan kontak di Lembata, Maumere, Labuan Bajo dan Waingapu.
Operasi Bakti TNI AL Surya Bhaskara Jaya merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh TNI AL merupakan wujud kemanunggalan TNI AL dengan rakyat. Program ini wujud kepedulian TNI AL terhadap masyarakat di daerah pesisir pantai pulau terluar dalam rangka untuk membantu mempercepat pembangunan. Dengan demikian diharapkan dapat membuka peluang usaha dan memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Pelaksanaan pada tahun ini sekaligus merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sail Komodo 2013 diwilayah NTT.

Kegiatan kemanusiaan ini dikolaborasikan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementrian Sosial, swasta dan negara-negara sahabat. Gugus tugas ini dititik beratkan pada promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, serta perbaikan sarana dan prasarana lingkungan, dengan target melayani kesehatan bagi 7.000 pasien yang tinggal di pesisir dan pulau-pulau terpencil. Bertindak sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) SBJ LXII/2013 Kolonel Laut (P) Taat Siswo Sunarto yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Bantu (Dansatban) Koarmatim.

Kegiatan Operasi SBJ LXII/2013 dilakukan dengan memanfaatkan sarana kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso-990 yang memiliki fasilitas bedah, ICU, laborat, rontgen serta unit kesehatan pendukung lainnya, untuk melayani pengobatan umum, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), diare, penyakit kulit, hernia, malaria klinis, pengobatan gigi dan mulut, operasi katarak, operasi bibir sumbing, dan pelayanan KB. Jumlah peserta gugus laut SBJ sebanyak kurang lebih 616 orang, dan 126 orang diantaranya adalah tenaga kesehatan.

Adapun rencana perbaikan sarana dan prasarana umum di Lembata adalah  renovasi MCK Masjid Nur Hasanah Ds. Waijarang Kec. Nubatukan, renovasi Balai Pertemuan Ds. Waijarang Kec. Nubatukan. Kemudian Pelayanan Kesehatan terhadap 972 pasien meliputi 600 pasien pengobatan umum, 150 pasien pengobatan gigi, 150 pasien bedah minor dan 72 pasien bedah mayor serta pelayanan KB.

Sasaran berikutnya Pelayanan Masyarakat (Yanmas)  diantaranya penyuluhan bidang kesehatan meliputi pola hidup dan lingkungan sehat, bahaya penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, keluarga sejahtera melalui KB dan hiperbarik. 

Dilanjutkan penyuluhan bidang potensi maritim meliputi penyuluhan tentang belanegara, sosialisasi peran dan tugas TNI AL, pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas SDM, pemberdayaan daerah pesisir dan sosialisasi, penerimaan, Kadet AAL. Kemudian penyuluhan bidang hukum tentang bahaya narkotika, Ilegal Entry, Traficking dan perikanan. Kegiatan tersebut juga diisi dengan hiburan musik, pemutaran film dan olah raga bersama.

 
Bentuk kepedulian Satgas SBJ lainnya terhadap masyarakat Lembata adalah penyerahan bahan kontak berupa alat tulis, buku bacaan dan alat olah raga kepada siswa sekolah, yaitu dua SMA, tiga SMP dan tiga SD. 

Kemudian penyerahan alat musik berupa gitar, peralatan nelayan berupa alat pancing dan lampu petromak dan mesin giling, kepada pemuda karang taruna di Desa Wangatoa.

Kemudian penyerahan kitab suci Al Qur’an, sarung, sajadah, mukenah dan karpet untuk Masjid Nur Hasanah. Program selanjutnya pemberian tali asih kepada anak-anak yang telah dikhitan berupa sarung, songkok, baju koko, sandal, kaos dan tas sekolah.





Sumber : Koarmatim

Kehadiran KRI Dewaruci Di Fremantle Kenalkan Budaya Indonesia

PERTH-(IDB) : Sebanyak 80 Kadet Akademi Angkatan Laut berkunjung ke kapal perang Australia HMAS Sydney-03, Senin (2/9) saat berada di Fremantle, Perth, Australia. Rombongan Kadet AAL disambut oleh Komandan HMAS Sydney-03 Cmd Karl Brinkmann serta beberapa perwira di Lounge Room kapal. 

Di ruangan tersebut rombongan Kadet disuguhkan paparan mengenai seputar HMAS Sydney-03 dan kiprahnya. Kemudian personel HMAS Sydney-03 mengajak para Kadet berkeliling untuk mengenal lebih dekat kondisi teknis kapal perangnya, mulai dari ruang Pusat Informasi Tempur HMAS Sydney-03, Anjungan serta ke ruang mesin.

Puas melaksanakan ship tour di HMAS Sydney-03, rombongan Kadet AAL yang dipimpin oleh Pendamping Kadet Mayor Laut (P) Arief Kurniawan menuju ke geladak hely untuk melaksanakan tukar menukar cindea mata dengan personel HMAS Sydney-03 dan foto bersama. 

Pada siang harinya KRI Dewaruci menerima kunjungan balasan sebanyak 10 personel dari HRMS Sterling, Western Australian Naval Base. Rombongan HRMS Sterling yang terdiri dari perwira, bintara dan tamtama tersebut berkeliling KRI Dewaruci dengan didampingi Kadet AAL. Tak mau ketinggalan momentum baik ini, personel kapal perang Austalia tersebut mengakhiri kunjungannya dengan mengajak foto bersama para Kadet di geladak KRI Dewaruci.

Sebelumnya, tepatnya tanggal 31 Agustus 2013, KRI Dewaruci turut menyemarakkan peringatan Maritim Day yang diselenggarakan di kantor Fremantle Port dengan menggelar open ship bagi masyarakat sekitar. 

Dalam peringatan ini, pemerintah Australia mengadakan pameran kebaharian, peralatan persenjataan kapal permukaan dan kapal selam. Penampilan marching band Genderang Suling Gita Jala Taruna mendapat sambutan yang sangat meriah pada acara tersebut. 

Termasuk tarian Rampak Bambu dan Reog Ponorogo mendapat simpati yang mendalam dari warga setempat. Terlihat banyak diantara masyarakat turut menari Rampak Bambu bersama Kadet. Pertama menari, memang nampak susah, namun ini yang membuat mereka penasaran dan ingin terus mencoba. 

Setelah beberapa saat mencoba, mereka mulai menikmati irama maupun gerakan tarian. Ini pengalaman pertama bagi mereka menari dengan peralatan yang unik dan irama yang rancak. Kehadiran KRI Dewaruci di bumi Kanguru telah memberi warna dan makna bagi masyarakat setempat, khususnya mereka menjadi lebih mengenal ragam budaya bangsa Indonesia. 





Sumber : Koarmatim

Indonesia Bentuk Komando Operasi Khusus TNI

JAKARTA-(IDB) : Satu langkah strategis pada operasionalisasi dan doktrin tengah dirintis TNI melalui wacana pembentukan Komando Operasi Khusus TNI (Indonesian Special Operation Command), yang didedikasikan untuk tugas-tugas sangat khusus, terutama pencegahan dan penanggulangan terorisme.

"Konsepnya sedang disusun, walau pada kenyataannya operasi gabungan melibatkan pasukan elit ketiga matra TNI telah berkali-kali dilaksanakan," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Pusat Pelatihan Misi Perdamaian TNI, Sentul, Jawa Barat, Selasa.

Kehadiran Komando Operasi Khusus TNI menjadi keniscayaan, karena hakekat ancaman dan tingkat keperluan komando operasi TNI ini cukup meningkat. Kuantitas, kualitas, dan kompleksitas jaringan terorisme di dalam dan luar negeri semakin meningkat.

Secara struktur keorganisasian, komando operasi baru TNI ini nanti akan langsung berada di bawah panglima TNI. Untuk saat-saat awal, kajian internal TNI menyatakan TNI AD melalui Komando Pasukan Khusus TNI AD menjadi pucuk pimpinan.

Sebenarnya, selain Korps Baret Merah itu, ada beberapa lagi pasukan khusus di lingkungan TNI yang berkemampuan intelijen, kontra intelijen, pertempuran trimatra (beraksi di laut, udara, dan darat), dan lain-lain. 

Mereka adalah Detasemen Jalamangkara Korps Marinir TNI AL, Komando Pasukan Katak TNI AL, dan Detasemen B90 Bravo Korps Pasukan Khas TNI AU. 

Masih ada lagi --bukan setingkat komando operasi-- Batalion Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL, yang fungsinya lebih mirip dengan US Marine Scouts pada Korps Marinir Amerika Serikat. 

Kekuatan, kemampuan, dan doktrin dari seluruh pasukan khusus TNI itulah yang akan "dilebur" di dalam Komando Operasi Khusus TNI tanpa menghilangkan identitas dan doktrin awal pasukan. Ada beberapa model organisasi dan pengerahan yang bisa diikuti. 

"Namun TNI akan mengikuti model Singapura. Organisasinya kecil namun unsurnya lengkap. Pada masa damai, unsur-unsur itu kembali ke satuan induk; saat diperlukan langsung terintegrasi," kata Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD, Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo. 

Kehadiran Yusgiantoro di pusat pelatihan itu guna memastikan kelancaran Latihan Gabungan Anti Teror ASEAN Plus, pada 9-13 September nanti. 

Pasukan-pasukan khusus 10 negara ASEAN turut, ditambah mitranya dari Amerika Serikat, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, India, Rusia, China, dan Australia. 

Latihan gabungan pasukan-pasukan elit 18 negara ini baru pertama kali dilaksanakan di dunia, hasil dari Pertemuan Menteri Pertahanan se-ASEAN di Hanoi, Viet Nahm, pada 2010. 

Ada lima bidang kerja sama yang dilaksanakan, dimana Indonesia dan Amerika Serikat didaulat menjadi ketua bersama bidang pelatihan dan pertukaran informasi pasukan militer anti teror.





Sumber : Antara

TNI AL Berencana Bangun Pangkalan Di Balikpapan

BALIKPAPAN-(IDB) : TNI Angkatan Laut berencana membangun pangkalan berupa pelabuhan khusus di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan operasi di wilayah timur Indonesia.

"Sudah kami paparkan rencana pembangunannya di depan Asisten II Sekretaris Kota Balikpapan," kata Mayor Kusnanto, Kepala Seksi Pembinaan Potensi Maritim (Paskotmar) Pangkalan TNI AL Balikpapan, Selasa (13/9).

Selama ini pelabuhan bagi kapal-kapal TNI-AL adalah Pelabuhan Semayang, yang juga berfungsi sebagai pelabuhan penumpang dan pelabuhan bongkar muat barang dan peti kemas.
Menurut Mayor Kusnanto, TNI-AL juga kerap meminjam Pelabuhan Pertamina.

"Kapal-kapal kita kan sering kemari. Ya kalau dermaga di Semayan lagi kosong, merapat di situ. Atau juga ke Pelabuhan Pertamina. Kalau TNI AL punya sendiri kan kita jadi lebih leluasa. Fungsi pelabuhannya nanti untuk mendukung logistik pasukan dan fungsi-fungsi lainnya," ujar Kusnanto.

Meski selama ini fungsi-fungsi itu tetap bisa jalan dengan menggunakan Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Pertamina, menurut Mayor Kusnanto, keterbatasannya juga cukup banyak. Pelabuhan Pertamina, misalnya, adalah pelabuhan obyek vital dengan peraturan keselamatan yang sangat ketat sementara Pelabuhan Semayang selalu sibuk sebagai pelabuhan penumpang.

Wali Kota Rizal Effendi menyambut baik keinginan pembangunan pangkalan ini.
 
"TNI-AL sudah menunjuk lahan bekas Pelabuhan Petikemas Semayang, itu yang kita lagi koordinasikan karena lahan itu kan milik Adpel atau Pelindo," kata Wali Kota Rizal Effendi.

Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong pun mendukung penuh rencana pembangunan pangkalan ini. "Penting untuk menjaga keutuhan NKRI,? tegas Ketua Solong penuh semangat.
Pemkot Balikpapan, kata Solong, bisa membantu pembangunan pangkalan tersebut sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

"Secara aturan, APBD bisa bantu TNI seperti diatur dalam UU 32 Tahun 2011," sambung Solong. Dia pun meminta Pemkot untuk segera mengambil langkah-langkah termasuk menyiapkan lahan untuk pembangunan pangkalan. "Jangan dibiarkan mereka tidak memiliki prasarana dan sarana," katanya.






Sumber : Republika

Alat Pendukung Dan Spare Part Pesawat T-50i GE Tiba Di Lanud Iswahjudi

MAGETAN-(IDB) : Menjelang kedatangan pesawat T-50i Golden Eagle, yang akan menggantikan peran pesawat HS Hawk Mk-53 Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, sebanyak 29 kontainer yang berisi suku cadang/spare part dan alat pendukung pesawat T-50i tiba di Lanud Iswahjudi, Selasa (3/9).

Aktivitas bongkar suku cadang/spare part dan alat pendukung lainnya, di gudang transit Gudang Persediaan Pangkalan (GPL) Lanud Iswahjudi sedang berlangsung mulai hari senin kemarin. Satu persatu suku cadang/spare part, diteliti dengan seksama oleh personel GPL.

Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb Minggit Tribowo, S.IP., didampingi Kadislog Lanud Iwj Letkol Tek Hevry Yanto dan pejabat terkait menyaksikan langsung kedatangan suku cadang di gudang transit GPL.

Pesawat latih lanjut T-50i pesanan Indonesia sukses melakukan terbang perdana tanggal 14 maret lalu. Uji terbang dilakukan di Korea Selatan dengan pilot uji dari KAI selaku produsen T-50. Indonesia sendiri memesan sebanyak 16 buah. Pesawat T-50i direncanakan akan tiba di Lanud Iswahjudi awal bulan September ini yang diterbangkan langsung dari Korea Selatan.

Keterangan Gambar : Personel GPL melakukan aktivitas bongkar suku cadang pesawat T-50i dari kontainer di gudang transit GPL Lanud Iswahjudi, Selasa (3/9).





Sumber : TNI AU

KN Bintang Laut 4801 Dan KN Singa Laut 4802 Resmi Perkuat Bakorkamla

BATAM-(IDB) : Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) meresmikan penggunaan dua kapal patroli di Pangkalan Armada Laut Bakorkamla, Barelang, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (3/9). Dua kapal yang diresmikan masing-masing KN Bintang Laut 4801 dan KN Singa Laut 4802.
Pascadiresmikan, kedua kapal tersebut akan segera bertugas untuk mengamankan perairan laut Indonesia. Salah satu dari kedua kapal bahkan akan berada di Selat Lombok dalam rangka pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2013.


Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) Bakorkamla Laksamana Madya Bambang Suwarto, menjelaskan, Dua kapal patroli yang dioperasikan merupakan buatan asli Indonesia. Hampir 70 persen komponen perakitan dan pembuatan kapal dilakukan di Indonesia.


"Dalam pembuatan, komponen lokal hampir 70 persen. Hanya mesin yang dari luar," kata Bambang.


Dua kapal patroli merupakan kapal induk karena dilengkapi fasilitas informasi dan komunikasi yang modern dan terintegrasi ke salah satu radar Bakorkamla dari Aceh sampai Merauke. Peresmian tersebut itu sendiri disaksikan perwakilan dari 12 anggota stakeholder (pemangku kepentingan) Bakorkamla RI.


Ke-12 pemangku kepentingan Bakorkamla RI masing-masing Menteri POLHUKAM (Ketua Bakorkamla – diwakili oleh Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto, Kalakhar Bakorkamla), Menteri Luar Negeri (anggota), Menteri Pertahanan (anggota), Menteri Hukum & HAM (anggota), Menteri Dalam Negeri (anggota), Menteri Keuangan (anggota), Menteri Perhubungan (anggota), Menteri Kelautan dan Perikanan (anggota), Jaksa Agung (anggota), Kapolri (anggota), Panglima TNI (anggota), Kepala BIN (anggota), serta Kepala Staf TNI AL (anggota).


Kalakhar menjelaskan, Kapal Patroli KN Bintang Laut dan KN Singa Laut mulai dibangun pada Mei 2012. Angka 4801 dan 4802 untuk menunjukkan panjang kapal yakni 48m, sementara 01 dan 02 menunjukkan seri jumlah kapal.


Menurut Kalahar, hingga 2014, Indonesia akan diperkuat kehadiran enam kapal patroli serupa. Seluruh kehadiran kapal patroli tersebut diharapkan juga dapat memberi arti penting bagi pengamanan laut, terutama untuk mencegah aksi-aksi ilegal di perairan.


Kedua kapal yang masing-masing bernilai sekitar Rp 58 miliar ini sesuai standar DIPA yang berlaku, menggunakan mesin berkecepatan 25 knot per jam dan mampu mengantisipasi cuaca yang terbilang ekstrim di laut. Dengan kecepatan tersebut, KN Bintang Laut dan KN Singa Laut mampu bergerak hingga batas 200 mil laut (370 km) dari lepas pantai sehingga sangat efektif untuk pengamanan perairan laut Indonesia.


KN Bintang Laut 4801 dibuat PT Palindo Marine, Tanjung Uncang, Batam, Kepri dengan masa pengerjaan 476 hari hari kalender dan KN Singa Laut 4802 dikerjakan PT Citra Shipyard, Tanjung Uncang, Batam, Kepri dengan masa pengerjaan 480 hari kalender.


Kapal patroli dilengkapi mesin penggerak masing-masing 3x1400hp (marine diesel) dan telah dilakukan uji Hidrodinamik di Laboratorium Hidrodinamik BPPT di Surabaya pada awal Februari 2013.


Menteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana, menjelaskan, pembuatan kapal patroli sudah direncanakan dua tahun lalu. Untuk memperkuat industri pertahanan, kedepannya diharapkan Indonesia dapat lebih memanfaatkan produksi dalam negeri.


"Kedepannya mudah-mudahanan bisa lebih memanfaatkan produksi dalam negeri. Bakorkamla sebagai badan koordinasi dari berbagai instansi, sudah menerapkan hal itu," kata Armida.


Pembangunan kedua kapal patroli sudah disesuaikan dengan RPJM dan Rencana Strategis (Renstra) Bakorkamla RI 2010 sampai 2014, khususnya untuk mencapai amanat turunnya illegal activities sebanyak 70% dan peningkatan ketertiban di laut sebanyak 80% dalam rentang waktu 2010 - 2014. 


Spesifikasi KN BINTANG LAUT 4801 - KN SINGA LAUT 4802


- Panjang seluruhnya (LOA)48.00 m48.00 m
- Panjang garis air (LWL)44.25 m - 44.50 m
- Lebar max (B.max)7.40 m - 7.60 m
- Lebar garis air (B.WL)6.80 m - 6.80 m
- Tinggi Tengah Kapal (DMLD)2.40 m - 4.00 m
- Tangki bahan Bakar (HSD)50.000 Liter
- Main Engine3 unit x 1400 hp (marine diesel)
- Endurance 3 (tiga) hari
- Kontraktor PT Palindo Marine - PT Citra Shipyard
- Mulai Dibangun24 April 2012 - 5 Juli 2012
- Harus Selesai Dibangun 31 Agustus 2013 - 27 Oktober 2013
- Jumlah Hari Kerja 476 hari - 480 hari
- Biaya Rp 57.888.000.000-Rp 57.998.000.000





Sumber : BeritaSatu